Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julianto Ibrahim
Surakarta: Bina Citra Pustaka, 2004
320.598 2 JUL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Larson, George D.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press , 1990
320.598 2 LAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Samsudin
"ABSTRAK
Penulisan mengenai sejarah migrasi, khususnya transmi_grasi veteran yang dilakukan pemerintah RI untuk mengatasi permasalahan para veteran perang yang didemobilisasi pada masa revolusi, belum mendapat perhatian dari kalangan seja_rawan. Padahal bila diteliti lebih jauh, di dalamnya ada unsur-unsur historis yang cukup menarik untuk ditulis, mulai dari unsur politik, ekonomi, sosial hingga budaya. Hal ini tampak dalam pembahasan ini, yang merupakan studi kasus di karesidenan Lampung.
Salah satu tujuan diselenggarakannya transmigrasi veter_an program BRN adalah untuk menyingkirkan para pejuang yang didemobilisasi agar tidak terlibat dalam aksi-aksi yang bermotif menentang pemerintah RI, seperti aksi DI/TII yang bereaksi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Setelah para veteran perang ini ditransmigrasikan ke wilayah Lampung, ada tiga lokasi pemukiman yang bila ditinjau keadaan sosial dan ekonominya terlihat perbedaan satu sama lain, lokasi Sumber_jaya mengarah kepada pemukiman koperatif, di Way Skampung dengan sifat asosiatif dan di Sribawono dengan tipe komunal. Sebagai akibat diselenggarakannya transmigrasi veteran program BRN ini, khususnya di karesidenan Lampung telah menimbulkan kontak atau hubungan dengan penduduk asli Lam_pung; yang antara lain menyangkut tentang konflik kepemili-kan tanah, benturan budaya di antara kedua kelompok dan reaksi penduduk asli yang merasa keberatan diselenggarakannya transmigrasi ini.Guna menggambarkan kilasan historis para veteran perang RI yang ditransmigrasikan ke wilayah karesidenan Lampung, dalam pengumpulan data sejarahnya (heuristik) dilakukan melalui dua Cara.
Cara pertama melalui studi kepustakaan dengan meneliti arsip-arsip, buku-buku, majalah dan koran yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Cara kedua melalui wawancara (oral history). Dengan menggunakan kedua cara ini, setelah melalui tahap kritik dan intepretasi akhirnya dapat ditulis semua permasalahan transmigrasi veteran program BRN di karesidenan Lampung. Mengingat kompleksnya permasalahan yang dibahas dalam studi transmigrasi veteran ini, maka berbagai pendekatan dari ilmu-ilmu sosial sangat membantu dalam penulisan ini. Untuk mempermudah dalam menggambarkan kehidupan masyarakat transmigran misalnya, diperlukan bantuan dari ilmu sosiolo_gi. Untuk membicarakan aspek-aspek demografi transmigrasi diperlukan bantuan dari ilmu ekonomi dan untuk membahas unsur-unsur budaya para transmigran dan timbulnya benturan budaya dengan penduduk asli dibutuhkan bantuan dari disiplin ilmu antropologi. Singkatnya dalam studi ini sangat tepat bila digunakan pendekatan multidimensional.
Dari pembahasan tersebut akhirnya dapat diketahui bahwa permasalahan transmigrasi, khususnya transmigrasi veteran ternyata tidak hanya menyangkut masalah pemindahan orang atau penduduk. Bila diteliti secara lebih mendalam ada hal-hal yang menarik untuk dibicarakan, mengenai kehidupannya di daerah yang baru yang seringkali terjadi konflik dengan penduduk asli dan sulitnya integrasi, asimilasi dan akultu_rasi budaya diantara kedua kelompok tersebut, antara pendatang (transmigran) dan penduduk asli."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S12658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1988
899.211 LEL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Kesowo
"Kekerasan merupakan bagian kenyataan masyarakat yang perlu
untuk dipahami dan dicarikan penanggulangannya. Kekerasan yang terjadi
di dalam keluarga, terutama terhadap perempuan, merupakan masalah yang
baru disadari keberadaannya setelah sekian lama dianggap sebagai bagian
dari kehidupan rumah tangga.
Stordeur dan Stille (1989) rnembagi karakteristik suami yang
melainkan kekerasan kepada istrinya menjadi 6 bagian. Keenam
karakteristik suami tersebut antara lain: kurangnya ketrampilan sosial,
digunakannya bentuk mekanisme pertahanan diri seperti denial dan
proyeksi untuk melepaskan diri dari tanggungjawab, karateristik
kepribadian yang rendah diri, karakteristik lingkungan yang mendukung
terjadinya serangan kepada istri, sejarah pengalaman kekerasan pada masa
kecil, serta sikap suami yang menyetujui kekerasan kepada istri. Bila suami
percaya bahwa penggunaan kekerasan terhadap istri dapat diterima, maka
ia akan cenderung mengurangi kontrolnya terhadap perilaku kekerasan
Sementara itu, kekerasan terhadap istri yang terjadi di Indonesia
juga mulai mendapatkan perhatian, namun baru sedikit yang memfokuskan
diri pada suami sebagai pelaku kekerasan. Dari sini peneliti berusaha
memahami suami sebagai orang yang berpotensi melakukan kekerasan
terhadap istri, dengan melihat pengalaman kekerasan di dalam keluarga
ketika kecil, pola kekerasan di dalam keluarga, dan hubungannya dengan
sikap terhadap kekerasan yang dilakukan suami terhadap istri. Peneliti
berharap hasil penelitian dapat berguna sebagai bahan pertinmbangan untuk
intervensi terhadap pelaku kekerasan terhadap istri.
Penelitian menggunakan kuesioner pengalaman masa kecil sebagai
alat untuk mengukur kekerasan yang pemah dilakukan kedua orang lua
terhadap subyek maupun dilihat subyek terjadi idantara kedua orang, tuanya
ketika subyek berusia antara 3-15 tahun.
Skala sikap mengenai kekerasan suami terhadap istri disusun
menggunakan 7 skala dari skala likert. Subskala terdiri dari subskala verbal
langsung, subskala fisik aktif, dan subskala fisik pasif. Dasar teori yang digunakan dalam menyusun skala ini adalah bentuk-bentuk agresi dari
Buss (1961). Alpha dari skala ini adalah 0,83.
Pengolahan data untuk hubungan antara pengalaman masa kecil
dengan sikap dilakukan dengan korelasi Pearson Product Moment, untuk
melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok dengan
sikap positif dan kelompok dengan sikap negatif dalam hal pengalaman
kekerasan masa kecil tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan kenyataan bahwa sebagian besar
subyek pernah mengalami kekerasan masa kecil oleh orangtuanya. ayah
cenderung melakukan kekerasan yang lebih berat bila dibandingkan ibu.
Hubungan antara sikap mengenai kekerasan suami terhadap istri dengan
pengalaman masa kecil tidak menunjukkan hasil yang signifikan.
Saran yang diajukan peneliti adalah memperbaiki alat penelitian,
melakukan penelitian yang lebih mendalam dan dilakukan kampanye anti
kekerasan."
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Thalib
"Pro-Kontra RI dalam percaturan politik di Ambon pada era 1946 - 1949 sesungguhnya merupakan puncak dari proses politik yang telah berlangsung sejak 1920-an. Kelompok Pro RI berintikan PIM, sedangkan kelompok kontra RI berintikan GSS dan PTB. Sementara itu terdapat kelompok Federalis yang ingin mempertahankan NIT sebagai negara otonom. Kelompok ini berintikan para intelektual yang tergabung dalam Partai GDMS.
Setidaknya ada dua masalah yang melahirkan politik Pro-Kontra RI di Ambon yakni masalah status konstitusional Maluku-Selatan dan masalah lambang-lambang Nasional. Menyangkut masalah pertama ternyata GSS dan PTB menolak Maluku Selatan menjadi bagian dari NIT, sebaliknya PIM yang Pro RI mendukung NIT bentukan Belanda itu. Hasil penelitian membuktikan, bahwa pilihan PIM mendukung eksistensi NIT, karena hanya dengan cara ini PIM dapat memperjuangkan kepentingan RI di Ambon. Sebaliknya GSS dan PTB menolak eksistensi NIT karena takut didominasi oleh daerah-daerah lain. Menyangkut masalah lambang-lambang nasional terbukti kedua kelompok belum mampu memisahkan masalah konstitusi dari lambang-lambang Nasional. Itulah sebabnya ada ancaman dari kelompok kontra RI bila lagu Indonesia Raya dan bendera merah-putih digunakan di Ambon.
Secara politis dukungan PIM atas eksistensi NIT tidak berarti PIM mendukung Belanda. Sebab pada kenyataannya PIM hanya menjadikan NIT sebagai alat federal menuju cita-cita unitaris yakni Ambon menjadi bagian dari RI. Sebaliknya Belanda menciptakan NIT sebagai alat pemecah-belah RI. Sementara itu GSS yang pro Belanda maupun GDMS yang federalis harus menerima kekalahan politis atas PIM dalam dua kali pemilu (1946 - 1948) yang diselenggarakan oleh Belanda.
Ketika pemerintah NIT tidak mampu mempertahankan prinsip federalisme dan siap bergabung dengan RI, maka tiga hari kemudian tepatnya pada 24 April 1950 kelompok GDMS dan GSS yang kalah dalam pemilu 1948 segera memproklamirkan berdirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Dengan proklamasi itu persoalan politik di Ambon berubah konteks dari pro-kontra RI menjadi pergolakan militer antara RMS dengan RIS.

Ambon in Revolution Period : Pro and Contra of Republic of Indonesia's Parties in Political Affairs 1946-1949Pro and contra political affairs in Ambon which is last since 1946 to 1949 actually as the climax of political problems since 1920's. Parties involved in this case are PIM (Pro Indonesia) and GSS and PTB (Pro Dutch). While federalist insist to make NIT as an autonomy country. This party called GDMS which consist of intellectual person.
There are two problems caused Ambon's pro-contra, are: South Mollucass constitutional status and National symbols affairs. In connected with the first problem, GSS and PTB rejected if South Mollucass be a part of NIT while PIM (Pro RI) supported NIT's idea. Survey result proved that, PIM willing to support NIT Existence in Ambon is because that's PIM's only way to fight for RI's in Ambon. In the country as they feel afraid that another area will dominate NIT itself. All those two parties still can not separate the problems between constitutional status and national symbols. That's the reasons why there are threaten RI?s contra parties if pro RI's party wants to sing national song and raised national flag.
Politically, PIM's support for the existence of NIT does not mean they also support the Dutch. They only use MT to make Ambon become a part of Republic of Indonesia. While Dutch create NIT as they political strategy which known as Devide et Impera. GSS (Pro Dutch) and GDMS (Federalist) has to accept that they are loose from PIM in two times campaign (1946 and 1948) which is held by the Dutch.
There days after NIT government could not fight for federalism Principe and ready to join with Republic of Indonesia, in April 24, 1950 GDMS and GSS parties whose lost in 1948 campaign declare the established of RMS (Republic of South Mollucass). From that time the political of Indonesia's pro contra become military fight between RMS and RIS."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T9153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Kurniadi
"Penelitian mengenai Priangan dimasa revolusi dari masa proklamasi sampai hiirah (1945-1948), dilakukan dari tahun 1987-1988 bertempat di Jakarta, Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, Garut, dan Ciamis. Tujuannva adalah untuk mengetahui peristiwa-peristiwa serta peranan rakyat Priangan selama periode revolusi. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan wawancara, serta peninjauan ke lokasi dimana peristiwa itu terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, perlawanan yang terjadi di daerah Priangan memegang peranan penting dalam menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia. Kerjasama antara pihak angkatan bersenjata, badan-badan perjuangan dan lascar-laskar, serta dukungan rakyat berusaha untuk mengadakan perlawanan melawan tentara Belanda. Walaupun pasukan Republik Indonesia terdesak ke luar kota, namun dengan sikap yang enggan untuk dijajah kembali, mereka melakukan perlawanan gerilya. Dengan perlawanan gerilva tersebut mengakibatkan Belanda memaksa Republik Indonesia untuk menandatangani Persetujuan Renville, yang mengakibatkan dihijrahkannya pasukan TNI dari daerah-daerah yang diduduki Belanda setelah agresinya yang pertama ke daerah Republik Indonesia termasuk TNI yang berada di karesidenan Priangan. Dengan hijrahnya TNI mengakibatkan munculnya beberapa masalah yang dihadapi oleh rakyat Priangan yang menginginkan tetap mempertahankan kemerdekaan Indonesia. seperti munculnva Negara Pasundan, namun kekuatan gerilya dari rakyat Pedesaan yang didukung oleh pasukan TNI yang tidak ikut hijrah, tetap melakukan perlawanan terhadap kekuatan pasukan pendudukan Belanda."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabri A.
Banda Aceh: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan Nasional, 2000
909.08 SHA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soimun
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1986
920.559 8 SOI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>