Ditemukan 107401 dokumen yang sesuai dengan query
Hadi Winarto
Bandung: IPTN, 1993
519 HAD m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Harinaldi
"Studi aerodinamika kendaraan biasanya berkaitan dengan keselamatan dan peningkatan efisiensi bahan bakar serta penemuan inovasi baru dalam teknologi kendaraan untuk mengatasi masalah krisis energi dan pemanasan global. Beberapa perusahaan mobil memiliki tujuan untuk mengembangkan solusi kontrol yang memungkinkan pengurangan hambatan aerodinamika kendaraan seiring dengan kemajuan modifikasi kendaraan yang masih dapat dilakukan dengan cara mengurangi massa, rolling friction atau hambatan aerodinamika. Beberapa metode kontrol aliran memberikan kemungkinan dalam memodifikasi pemisahan aliran untuk mengurangi terbentuknya swirling structure di sekitar kendaraan. Dalam studi ini, sebuah kendaraan keluarga dimodelkan dengan memodifikasi Ahmed body dengan mengubah orientasi aliran dari bentuk aslinya (modifikasi Ahmed body /reversed Ahmed body ). Model ini dilengkapi dengan hisapan pada sisi belakang untuk memeriksa secara komprehensif perubahan medan tekanan yang terjadi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan komputasi dan eksperimental. Pendekatan komputasi menggunakan perangkat lunak komersial dengan model turbulensi aliran k-epsilon standar dan bertujuan untuk mengetahui karakteristik medan aliran dan pengurangan hambatan aerodinamika yang terjadi pada model uji. Pendekatan eksperimental menggunakan load cell untuk memvalidasi pengurangan hambatan aerodinamika yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan komputasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan hisapan di bagian belakang model kendaraan van memberikan efek pengurangan olakan dan pembentukan vortex. Selanjutnya, pengurangan hambatan aerodinamika yang diperoleh dengan pendekatan komputasi sebesar dengan 13,86% dan pendekatan eksperimen sebesar 16,32%.
Automobile aerodynamic studies are typically undertaken to improve safety and increase fuel efficiency as well as to find new innovation in automobile technology to deal with the problem of energy crisis and global warming. Some car companies have the objective to develop control solutions that enable to reduce the aerodynamic drag of vehicle and significant modification progress is still possible by reducing the mass, rolling friction or aerodynamic drag. Some flow control method provides the possibility to modify the flow separation to reduce the development of the swirling structures around the vehicle. In this study, a family van is modeled with a modified form of Ahmed's body by changing the orientation of the flow from its original form (modified/reversed Ahmed body). This model is equipped with a suction on the rear side to comprehensively examine the pressure field modifications that occur. The investigation combines computational and experimental work. Computational approach used a commercial software with standard k-epsilon flow turbulence model, and the objectives was to determine the characteristics of the flow field and aerodynamic drag reduction that occurred in the test model. Experimental approach used load cell in order to validate the aerodynamic drag reduction obtained by computational approach. The results show that the application of a suction in the rear part of the van model give the effect of reducing the wake and the vortex formation. Futhermore, aerodynamic drag reduction close to 13.86% for the computational approach and 16.32% for the experimental have been obtained."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Pipes, Louis Albert, 1910-
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991
620.004 PIP m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lubis, Rachmad Pandapotan
"Pesawat Udara sebagal suatu alat transportasi harus cepat, aman dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Untuk itu, pesawat udara harus memiliki kestabilan dinamlka sehingga dapat dengan mudah dikendalikan. Kestabilan dinamika yang harus dimiliki pesawat udara, salah satunya adalah terhadap sumbu longitudinal. Penelitian ini untuk menganalisa kestabilan dinamika pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, sehingga akan memberikan gambaran kepada Kita mengenai efek-efek yang terjadi apabila terjadi gangguan pada penerbangannya, serta sifat-sifat kestabilan dinamlka pesawat udara tersebut. Gangguan yang akan diasumsikan adalah pergerakan sistem kemudi elevator. Untuk mengetahui kestabilan dinamik pesawat udara dapat dilakukan melalui perhitungan terhadap permodelan matematis. Permodlan matematis ini dikembangkan dari persamaan gerak pesawat udara, dengan menganalisa gaya-gaya dan momen-momen aerodinamika yang terjadi akibat pergerakan pesawat tersebut di udara. Perhitungan atas permodelan matematis akan dilakukan dengan 2 Cara, yaitu dengan melakukan tranformasi laplace pada persamaan gerak pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, dan dengan membentuk format representasi variabel tetap atas persamaan gerak pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, kemudian mencari nilai eigennya. Dengan melakukan perhitungan atas permodelan matematis, maka akan didapatkan karakteristik kestabilan pesawat udara tersebut, serta respons dan fungsi transfernya"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37263
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erlangga Saputra
"Telah dilakukan inversi Elastic Impedance dan Dekomposisi Spektral pada lapangan Penobscot, untuk mengidentifikasi reservoir pada lapisan tipis. Perkembangan atribut seismik dewasa ini sangat membantu dalam menunjukkan indikasi adanya hidrokarbon pada reservoir. Atribut Dekomposisi Spektral yang didasari dari hasil komputasi CWT diharapkan dapat menjadi atribut yang berguna untuk mendeteksi adanya indikasi keberadaan hidrokarbon pada lapisan tipis. Untuk mendukung hasil metode CWT, akan dikombinasikan dengan hasil metode inversi untuk meyakinkan akan keberadaan hidrokarbon tersebut yang ditandai dengan nilai Elastic Impedance (EI) yang relatif rendah dengan sekitarnya.
Dari hasil studi ini frekuensi dominan terlihat pada frekuensi 25 Hz, sedangkan pada frekuensi 10 Hz (frekuensi rendah) dan 30 Hz (frekuensi tinggi) anomali bright spot tidak terlihat di beberapa daerah prospek. Hal ini didukung dengan hasil inversi yang menunjukkan nilai EI yang rendah yaitu berkisar 13000 - 13750 ((ft/s) *(gr/cc)), 2370 - 2511((ft/s) *(gr/cc)), dan 600 - 620((ft/s) *(gr/cc)). Kombinasi metode dekomposisi spektral berbasis CWT dengan metode inversi seismik (EI) mengindikasikan adanya akumulasi gas pada beberapa daerah prospek.
The Elastic Impedance inversion and the Spectral Decomposition process at the Penobscot field has been carried out, in order to identify the reservoir on a thin layer. The development of seismic attributes these days are very helpful in indicating any presence of Hydrocarbons in the reservoir. The Spectral Decomposition attribute, that based on the results of CWT computation is expected to become applicable in detecting and indicating any presence of Hydrocarbons in a thin layer. In order to support the results of CWT method, it will be combined with the one from the Inversion method, to assure the existence of such hydrocarbons which are characterized by the Elastic Impedance (EI) value that should be relatively low with its surroundings.From the results of this study, the dominant frequency appears at 25 Hz, while in the frequency of 10 Hz (low frequency) and 30 Hz (high frequency), the bright spot anomaly has not been seen in some prospect areas. This result is supported by the inversion results that shows rather low EI values, ranged from 13000 to 13750 ((ft / s) * (g / cc)), from 2370 to 2511 ((ft / s) * (g / cc)), and from 600 to 620 ((ft / s) * (g / cc)). The combination of CWTbased spectral decomposition method with the seismic inversion methods (EI) indicates that there are an accumulation of gas in a some prospect areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47733
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alfajrian
"Lapangan Salemba dan Depok adalah lapangan gas yang berada di daerah Selat Madura. Pada dua sumur eksplorasi telah ditemukan akumulasi hidrokarbon gas pada Formasi Lidah yang berumur Plio-Pleistocene. Formasi Lidah didaerah studi ini diinterpretasikan sebagai sistem pengendapan channel. Permasalahan yang muncul dalam menganalisa data seismik untuk mengetahui geometri dari channel sendiri adalah adanya lapisan tipis yang tidak terdeteksi dan batas kontinuitas pelapisan yang kurang jelas. Oleh karena itu, diperlukan metode yang lebih baik untuk analisa data seismik agar masalah tersebut dapat diatasi.
Dalam tesis ini, analisa data seismik metode dekomposisi spektral dengan algoritma Continuous Wavelet Transform (CWT) digunakan karena hasilnya dapat memberikan gambaran yang lebih baik dalam penyebaran ketebalan dan diskontinuitas geologi. Selain itu juga digunakan metode inversi seismik untuk mengetahui penyebaran impedansi akustik yang merupakan sifat fisis batuan.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa metode dekomposisi spektral dan inversi seismik telah berhasil membantu dalam mendeliniasi geometri channel Formasi Lidah. Penampang dekomposisi spektral merepresentasikan ketebalan dan diskontuniuitas geologi dari reservoir batupasir Formasi Lidah. Distribusi frekuensi pada reservoir direpresentasikan pada nilai frekuensi 10, 20, dan 30 Hz. Pada inversi seismik, penampang impedansi akustik merepresentasikan litologi bawah permukaan. Distribusi impedansi akustik pada reservoir mempunyai nilai rata-rata 15000 - 19700 ((ft/s)*(g/cc)), sedangkan pada non-reservoir mempunyai nilai impedansi akustik lebih dari 19700 ((ft/s)*(g/cc)).
Salemba and Depok fields are a gas field which located in the Madura Strait. Two exploration wells have been discovered hydrocarbons accumulation of gas in the Lidah Formation aged Plio-Pleistocene. Lidah Formation in the study area was interpreted as channel depositional environment. The problem that then arises in analyzing seismic data to predict the channel geometry is undetected thin layer and unclear reservoir continuity. Therefore, the better method to analyze the seismic data is needed to solve the problem.In this thesis, seismic data analysis spectral decomposition method with Continuous Wavelet Transform (CWT) is used because the results can provide a better map of the thickness distribution and geological discontinuities. This thesis is also used seismic inversion method to know the acoustic impedance distribution as the physical properties of rocks.The result of this study shows that the spectral decomposition method and seismic inversion has helped to delineate the channel geometry of Lidah Formation. The section of spectral decomposition represents thickness and geological discontinuity in Lidah Formation. Frequency distribution in the reservoir has an average of 10, 20, and 30 Hz. In the seismic inversion, the section of acoustic impedance represents the subsurface lithology. Acoustic impedance distribution in the reservoir has an average of 15,000 - 19,700 ((ft/s)*(g/cc)), whereas in nonreservoir having an acoustic impedance more than 19,700 ((ft/s)*(g/cc))."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35534
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sunaryo
"Tugas akhir ini membahas tentang teori antrian dan penerapannya pada Terminal Bis Antar Kota Cililitan dengan menggunakan analisa teori antrian model Saluran Tunggal dan Ganda. Dengan analisa teori antrian model Saluran Tunggal dan Ganda, dapat diketahui apakah sistim pelayanan yang ada di Terminal Bis Antar Kota Cililitan apakah sudah melebihi kapasitasnya ( mencapal keadaan yang optimal).
This final project discusses the queuing theory and its application at the Cililitan Intercity Bus Terminal using the Single and Dual Channel queuing theory analysis. With the Single and Dual Channel queuing theory analysis, it can be seen whether the service system at the Cililitan Intercity Bus Terminal has exceeded its capacity (reached an optimal state)."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2010
S27789
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Alfa Isti Ananda
"Misalkan G adalah graf dengan himpunan simpul V = V(G) dan himpunan busur E = E(G), dimana |V(G)| dan |E(G)| menyatakan banyaknya simpul dan busur pada G. Suatu pemetaan dari V E ke himpunan bilangan bulat 1, 2, ..., |V|+|E| disebut pelabelan total simpul ajaib pada G jika merupakan pemetaan bijektif dengan sifat bahwa untuk setiap simpul v V, (v) + u N(v) (uv) = k dimana N(v) adalah himpunan semua simpul yang bertetangga dengan v. Nilai k disebut konstanta ajaib dari . Algoritma pelabelan sembarang graf secara umum bersifat NP-complete. Baker dan Sawada telah memberikan algoritma pelabelan total simpul ajaib pada graf lingkaran C n dan graf roda W n . Pada skripsi ini, algoritma lingkaran tersebut akan dibahas. Selain itu, akan dibangun algoritma pelabelan dan graf kecebong T m,n . total simpul ajaib pada graf matahari C n ⊙ Menggunakan algoritma-algoritma tersebut dapat dihasilkan semua pelabelan total simpul ajaib pada graf yang terkait. Algoritma-algoritma ini akan diimplementasikan menggunakan program. Sebagai hasil implementasi dilakukan simulasi yang memberikan banyaknya pelabelan total simpul ajaib yang berbeda dari graf lingkaran C n dengan 3 ≤ n ≤ 10, graf matahari C n ⊙ dengan 3 ≤ n ≤ 7, dan graf kecebong T m,n dengan 3 ≤ m ≤ 7, 1 ≤ n ≤ 5 untuk setiap nilai k yang mungkin.
Let graph G has vertex set V = V(G) and edge set E = E(G), and let |V(G)| and |E(G)| is the number of vertices and edges on G. A one-to-one map from V E onto {1, 2, ..., |V|+|E|} is a vertex magic total labeling if there is a constant k so that for every vertex v V, (v) + u N(v) (uv) = k where N(v) denoted the set of vertices adjacent to v. The constant k is called the magic constant of . In general, the labeling algorithms on any graphs is NP-complete. In their paper, Baker and Sawada give the vertex magic total labeling algorithms on cycle graph C n and wheel graph W n . This skripsi explains the vertex magic total labeling algorithm on cycle from Baker and Sawada and vertex magic total labeling algorithms on sun graph C n ⊙ and tadpole graph T m,n . Using these algorithms, all non-isomorphic vertex magic total labelings on those classes of graphs can obtained. These algorithms are implemented as computer programs. From simulations, we get the number of non-isomorphic vertex magic total labelings on cycles C n (3 ≤ n ≤ 10), suns C n ⊙ (3 ≤ n ≤ 7), and tadpoles T m,n (3 ≤ m ≤ 7, 1 ≤ n ≤ 5) for every possible value of k."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27836
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Arief Addinnitya
"Suatu graf dikatakan suatu graf jumlah jika terdapat suatu pemetaan satu-satu yang disebut pelabelan jumlah, dari ke himpunan bilangan bulat positif sedemikian sehingga untuk jika dan hanya jika , dimana . Untuk selanjutnya disebut simpul bekerja. Graf terhubung akan membutuhkan beberapa tambahan simpul terisolasi agar memenuhi aturan pelabelan jumlah. Graf jumlah dikatakan graf jumlah eksklusif jika tidak ada simpul bekerja pada graf . Banyak simpul terisolasi minimal sehingga pelabelan jumlah memenuhi pelabelan jumlah eksklusif disebut bilangan jumlah eksklusif, dinotasikan dengan . Suatu pelabelan jumlah eksklusif pada disebut optimal jika . Pada skripsi ini akan ditunjukkan bilangan jumlah eksklusif yang optimal dari graf matahari dengan . Graf korona dengan . Graf hairycycle dengan untuk genap dan dan , dimana menyatakan banyaknya simpul daun yang terhubung pada simpul ke- pada lingkaran.
A Graph is called a sum graph if there exist an injective labeling called sum labeling, from to a set of positive integers such that if and only if where . A vertex is called a working vertex. Any connected graph will require some additional isolated vertices in order to be sum labeled. Sum graph is said to be exclusive sum graph if contain no working vertex. The smallest number of isolated vertices such that sum labeling is an exclusive sum labeling called exclusive sum number, denoted by In this skripsi, it will be showed optimum exclusive sum number of sun graphs which is corona graphs which is , hairycycle graphs which is for even , , and , where is a number of leaves attached to the -th cycle?s vertex."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1957
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library