Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105030 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Budi Utomo
Jakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan pariwisata, 2002
729 BAM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Sholeha
"Dasar pemikiran mengenai pelestarian bergantung pada tuntutan sosial dimana tiap individu individu berperan baik secara aktif maupun pasif, dengan hasil yang hanya beemakna apabila berada dalam konteks masyarakat secara luas. Dengan harapan dan tujuan yang sama. untuk bisa melihat lestarinya bangunan bersejarah khususnya karya arsitektur, sudah seharusnya para pemerhati pelestarian mencari kesamaan pandangan yang menyangkut upaya tersebut.
Permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah sehubungan dengan maksud agar berbagai cara pandang itu bisa diketahui. Hal ini penting karcna dewasa ini terdapat pandangan yang berbeda sehingga program pelestarian seringkali mandeg.
Skripsi ini berusaha memperlihatkan berbagai cara pandang terutama yang dianut oleh para arkeologi di satu pihak dan arsitek di lain pihak. Berikut contoh penerapannya. Dari bahasan tersebut diharapkan kedua bidang bisa saling membantu dan sinergi dalam upaya pelestarian yang sesungguhnya bersifat muitidisipliner ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dumarcay, Jacques
"Pada awal tahun 1807 gainbar Candi Sewu telah dibuat oleh H.C. Cornelius. berupa denah serta tampak muka dari Candi induk dan dari salah satu Candi perwaranya. Kedua gambar tampak muka itu dibuat gambar etsal. Pada denah ilu terdapat beberapa kesalahan: dua Candi perwara ditam- bahkan pada sisi utara dan selatan deretan ketiga dan keempat; bangunan no. 96, 115, 136 dan 1553 digambar dengan bilik pintu; sebalik- nya tidak adanya candi pada tempat no. 79 dan 84 sesuai dengan kenyataan (dalam hal ini pembetulan-pembetulan ].W. Ijzerman menurut pendapat kami tidak dapat dibenarkan)."
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2007
913.926 DUM c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agust Danang ismoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hendhycas Bambang P.
"Bangunan-Bangunan Punden Berundak Di Situs Gunung Arjuno dan Gunung Ringgit Abad 15-6 Masehi: Tinjauan Arsitektur. 368 halaman, 35 gambar, 13 tabel, 8 peta, 4 sketsa, 54 foto, 70 acuan (1845 - 1993). Beberapa laporan penelitian dari tahun 1845 - 1993 menjelaskan tentang penemuan beberapa kepurbakalaan di situs Gunung Arjuno dan Gunung Ringgit maupun daerah di sekitarnya. Sebagian besar kepurbakalaan tersebut adalah berupa bangunan punden berundak, yang lazimnya dijumpai di banyak situs gunung di Jawa Timur. Laporan-laporan tersebut merupakan dasar utama di dalam melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan di lapangan. Salah satu tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan pola bangunan punden berundak di situs Gunung Arjuno dan Gunung Ringgit dalam tinjauan arsitektur.
Di dalam analisa pembahasan arsitektur bangunan punden berundak ini selain melakukan komparasi terhadap situs sejenis, terutama situs Gunung Penanggungan, juga berdasarkan atas pengamatan lingkungan secara geografis, geomorfologis maupun geologisnya. Untuk itu tidak terlepas akan peranan beberapa peta yang berhubungan, baik peta topografi maupun peta geologi situs Gunung Arjuno dan Gunung Ringgit.
Dari inskripsi yang dijumpai, diperkirakan situs ini berasal dari abad ke-15--6 Masehi. Atas perbandingan dengan data serupa dan masa yang sama di situs Gunung Penanggungan, maka pola arsitektur yang tampak pada sebagian besar bangunan punden berundak di situs Gunung Arjuna dan Gunung Ringgit terdiri atas pola halaman, bangunan induk serta altar. Pola arsitektur tersebut terungkap selain atas jenis bahan batuan yang digunakan pada sebagian besar konstruksi bangunan punden berundak maupun pada sebagian besar area adalah berupa jenis pirokiastika, .iuga atas' dasar asumsi perhitungan Hukum mekanika yang diterapkan.
Berdasarkan atas analisa pets geologi, ternyata jenis batuan piroklastika banyak dijumpai di situs Gunung Arjuno dibandingkan di Gunung Ringgit. Namun meskipun demikian masih dijumpai sebuah bangunan punden berundak di situs Gunung Ringgit yang diperkirakan menggunakan jenis batuan pirokiastika pada konstruksi bangunan induknya. Berdasarkan atas pengamatan peta topografi, terutama atas kemiringan lereng gunungnya dan beberapa penelitian geomorfologi atas perkirakan persebaran daerah permukiman, maka sebagian besar kepurbakalaan di situs Gunung Arjuno dan Gunung Ringgit tersebar di lereng sebelah timur.
Berdasarkan atas data di lapangan, terdapat dua jenis bangunan induk, yaitu berdasarkan atas kemiringan lereng dan bangunan induk yang menyerupai bangunan piramid terpenggal di bagian puncaknya. Namun dari kedua jenis bangunan induk tersebut hal yang tetap dipertahankan adalah bentuk teras undakan. Beberapa peneliti sebelumnya mengungkapkan bahwa teras undakan pada bangunan berundak merupakan bagian dari prosesi keagamaan yang pernah dilakukan. Namun dalam penelit.ian ini belum mengungkapkan keagamaan yang berkembang terut.ama yang berhubungan dengan kehadiran bangunan-bangunan punden berundak di situs Gunung Arjuno dan Gunung Ringgit pada abaci 15-6 Masehi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fifin Salamun
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pria Kurniawan
"Masyarakat urban kiwari memiliki tingkat keberagaman yang tinggi. Perkembangan teknologi yang pesat mendorong perubahan terjadi setiap saat dan menyebabkan kondisi masyarakat urban menjadi sangat dinamis. Arsitektur yang terwujud dalam bangunan mau tak mau harus menyesuaikan diri terhadap kondisi ini. Penentuan satu fungsi tertentu dalam sebuah bangunan melahirkan bangunan dengan fungsi spesifik. Dengan hanya mempunyai satu fungsi yang telah ditentukan sebelumnya, kemampuan bangunan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan keberagaman masyarakat dipertanyakan. Penelusuran terhadap hubungan fungsi dan bentuk menjadi relevan ketika mulai dijumpai bangunan- bengunan dengan fungsi yang tidak spesifik. Terciptanya bangunan dengan fungsi yang tidak spesifik ini pun menimbulkan pertanyaan bagaimana keterkaitannya dengan kondisi masyarakat yang beragam dan selalu berubah. Skripsi ini mencoba menelusuri apa yang melatarbelakangi timbulnya bangunan dengan fungsi yang tidak spesifik ini dan bagaimana sebuah bangunan terbentuk. Di sini akan terlihat bagaimana hubungan antara fungsi dan bentuk yang sebenarnya dalam konteks masyarakat urban kiwari.

Nowadays, urban society possesses an extensive degree of diversity. The rapid growth of technology encourages an alteration to take place at any time which then led the urban society to be labeled as a dynamic society. Subsequently, there is no other way for architecture, which is concretized in building, than to become accustomed and adjust itself with this circumstances. Concluding one certain function in a building bring into being a building with identifiable and precise function. Having resolved one restricted function, one should inquire the aptitude of building regarding to the changing and wide-ranging society. The exploration of the correlation between form and function suddenly find its light when buildings with vague functions are experienced and encountered. The creation of buildings with their indistinct and blurred function awakens the query of connectivity between the diverse changing society and building. The main purpose of this thesis is to investigate what aggravate the emergence of building with no specific function and how the building is formed. The genuine missing link between function and form in the urban context will come into revelation through the thorough and careful case study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Lela Isabella OTS
"Perkembangan teknologi memungkinkan pemilihan perlakuan terhadap struktur bangunan untuk diekspos atau tidak (tertutup), dengan mempertimbangkan faktor keindahan, selain pertimbangan aspek kekuatan konstnAsi dan aspek ekonomi. Struktur merupakan bagian terpenting dalam suatu karya arsitektur, yaitu sebagai sistem berdirinya bangunan untuk memberikan kekuatan, kekakuan dan kestabilan (strengthness, rigidity avid stability) serta hubungannya terhadap bentuk bangunan (form follow function) dan sistem pemeliharaannya (maintenance). Struktur dan arsitektur dapat dikembangkan dalam suatu persesuaianAm moni untuk menambah nilai keindahan sebagai pengungkapan ekspresi arsitektural; salah satunya dilakukan dengan penerapan ekspos struktur dalam desain arsitektur, yaitu pada elemen-elemen struktural utama (seperti dinding, lantai, atap) dan detail bangunan yang diperlukan. Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan pengeksposan struktur bangunan dapat membantu menciptakan pemecahan keindahan arsitektural, dengan batasan ekspos struktur atas (upper structure) dari bangunan fungsional (di huni) yang menggunakan material modem, dan teknologi pengeksposan yang diterapkan. Dalam studi kasus, bangunan Sciene Centre di Jakarta dan bangunan Lloyd di London, diungkapkan bahwa banyak elemen dari bangunan yang dapat di desain sedemikian rupa dengan teknologi pengeksposan untuk mendapatkan nilai lebih dari suatu bangunan. Hasilnya, makin tinggi teknologi bahan struktural yang digunakan dan makin tinggi teknologi serta ketelitian dalam pengerjaan ekspos struktur, maka makin tinggi kualitas ekspos yang dihasilkan, sehingga dapat menjadi satu kemungkinan dalam membantu menciptakan pemecahan keindahan arsitektural, meskipun mengakibatkan biaya konstruksi yang semakin besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Prabowo Witanto
"Bangunan Toko Kompak Pasar Baru merupakan salah satu dari sekian banyak bangunan bergaya arsitektur rumah-toko Cina di Jakarta. Tidak seperti bangunan-bangunan sejenis lainnya, Toko Kompak memiliki beberapa keistimewaan, antara lain bahwa bangunan ini didirikan oleh Mayor Tio Tek Ho, seorang Mayor Cina, yang kemudian menjadikan bangunan tersebut sebagai tempat tinggalnya. Keistimewaan lain adalah bangunan ini memiliki berbagai jenis ragam hias yang mencerminkan kepercayaan masyarakat Cina dan keteraturan denah bangunan yang masih mengikuti aturan Feng-Shui, kemudian adanya void atau atrium dan lubang pencahayaan atau rooflight di ruang utama.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penempatan ragam hias pada bangunan ini mengikuti pola tertentu dan hal tersebut kemudian menjadi patokan untuk merekonstruksi letak titik pusat dan titik sirkulasi bagian-bagian bangunan tersebut, sehingga dapat diperkirakan bahwa ruang utama pada bangunan utama dan ruang tengah pada bangunan belakang menjadi titik pusat-titik sirkulasi bangunan Toko Kompak.
Hampir seluruh bagian bangunan ini memperlihatkan pengaruh arsitektur dan ragam hias Cina yang kuat. Selain itu, adanya unsur-unsur Eropa pada bangunan tersebut menunjukkan adanya perpaduan unsur Cina dengan Eropa, dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bangunan Toko Kompak merupakan bangunan bergaya arsitektur Cina dengan perpaduan unsur-unsur Eropa yang terdapat pada beberapa bagiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S11812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>