Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Piter Abdullah
Yogyakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan-Bank Indonesia, 2002
352.264 DAY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Fadri
"Produk manufaktur bagi Indonesia memegang peranan penting dalam penerimaan devisa, lebih kurang 70,8% dari ekspor non migas Indonesia merupakan produk manufaktur. Sedangkan pasar tujuan ekspornya adalah Jepang dan Uni Eropa.
Perkembangan perdagangan pada dekade terakhir ini adalah kecenderungan pada beberapa negara di kawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan seperti negara-negara anggota ME dalam pasar Tunggal Eropa.
Tujuan dari penulisan ini adalah mempelajari daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar Uni Eropa, serta kebijaksanaan yang mendukung perkembangan ekspor produk ekspor Indonesia khususnya produk manufaktur di pasar uni Eropa.
Konsep penelitian yang digunakan yaitu analitis sintetis, dengan berorientasi pada permasalahan di lapangan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan solusi pemecahan masalah dan memberikan penjelasan secara generalis empiris, yang dimulai dari perumusan masalah sampai dengan menarik kesimpulan secara analitis.
Teknik pengumpulan data berdasarkan ?data sekunder". Pengumpulan data yang meliputi data kuantitatif dan data kualitatif ekspor manufaktur ke negara tujuan ekspor dengan SITC 3 digit periode tahun 19934997 serta negara pesaing Indonesia di pasar-pasar Uni Eropa. Untuk melakukan analisis daya saing produk Indonesia dilakukan dengan menghitung RCA, AR, serta ISP, dilanjutkan dengan analisis SWOT.
Dari 15 produk manufaktur yang diekspor Indonesia yang mempunyai daya saing di pasar Uni Eropa, 6 (enam) produk menunjukan peningkatan keunggulan komparatifnya. Tahap industri dari 15 kelompok tersebut, 8 kelompok produk berada pada tahap kemapanan, 5 kelompok produk berada pada tahap pertumbuhan, 1 kelompok produk berada pada tahap substitusi impor dan 1 kelompok produk memperlihatkan penurunan pola perdagangan.
Peningkatan ekspor ke pasar Uni Eropa tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi. Untuk mengatasi pembatasan cakupan produk yang, mendapat fasilitas GSP, diperlukan kerja sama dengan negara berkembang lainnya dalam rangka negosiasi cakupan produk (product coverage) yang mendapat fasilitas GSP."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Fadri
"ABSTRAK
Produk manufaktur bagi Indonesia memegang peranan penting dalam penerimaan devisa, lebih kurang 70,8% dari ekspor non migas Indonesia merupakan produk manufaktur. Sedangkan pasar tujuan ekspomya adalah Jepang dan Uni Eropa.
Perkembangan perdagangan pada dekade terakhir ini adalah kecenderungan pada beberapa negara di kawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan seperti negara-negara anggota ME dalam pasar Tunggal Eropa.
Tujuan dari penulisan ini adalah mempelajari daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar Uni Eropa, serta kebijaksanaan yang mendukung perkembangan ekspor produk ekspor Indonesia khususnya produk manufaktur di pasar uni Eropa.
Konsep penelitian yang digunakan yaitu analitis sintetis, dengan berorientasi pada permasalahan di lapangan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan solusi pemecahan masalah dan memberikan penjelasan secara generalis empiris, yang dimulai dari perumusan masalah sampai dengan menarik kesimpulan secara anaiitis.
Teknik pengumpulan data berdasarkan "data sekunder". Pengumpulan data yang meliputi data kuantitatif dan data kualitatif ekspor manufaktur ke negara tujuan ekspor dengan SITC 3 digit periode tahun 1993-1997 serta negara pesaing Indonesia di pasar-pasar Uni Eropa. Untuk melakukan analisis daya saing produk Indonesia dilakukan dengan menghitung RCA, AR, serta ISP, dilajutkan dengan analisis SWOT.
Dari 15 produk manufaktur yang diekspor Indonesia yang mempunyai daya saing di pasar Uni Eropa, 6 (enam) produk menunjukan peningkatan keunggulan komparatifnya. Tahap industri dari 15 kelompok tersebut, 8 kelompok produk berada pada tahap kemapanan, 5 kelompok produk berada pada tahap pertumbuhan, 1 kelompok produk berada pads tahap substitusi impor dan 1 kelompok produk mempcrlihatkan penurunan pola perdagangan.
Peningkatan ekspor ke pasar Uni Eropa tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi. Untuk mengatasi pembatasan cakupan produk yang mendapat fasilitas GSP, diperlukan kerja sama dengan negara berkembang lainnya dalam rangka negosiasi cakupan produk (product coverage) yang mendapat fasilitas GSP.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Daya saing yang merosot dari tahun ke tahun pada hakikatnya adalah karena daya saing yang diandalkan selama ini didasarkan atas keunggulan komparatif atau keunggulan relatif, yang relativitasnya dan kompetitifnya redup karena negara lain juga mengembangkan hal yang sama dengan mudah. Produk yang dikembangkan seharusnya adalah yang memiliki keunggulan absolut. Lingkungan unik Indonesia juga menghasilkan produk yang juga unik, yang akan berbeaya tinggi jika dikembangkan di daerah dengan lingkungan yang berbeda, sehingga produk itu akan memiliki keunggulan absolut. Beberapa contoh produk yang pada waktu ini masih terus diandalkan ternyata hanya dapat bersaing jika diberikan subsidi yang massif. Diberikan juga contoh produk di masa lalu yang hingga pada waktu ini masih memiliki keunggulan absolut."
330 ASCSM 7 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Amalia Puteri
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi di mana seluruh lapisan masyarakat menikmati manfaatnya adalah tujuan pembangunan negara-negara di dunia. Berawal dari krisis Asia tahun 1997-1998 yang meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan, semakin penting konsep pertumbuhan inklusif di Indonesia untuk pemerataan manfaat pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara meningkatkan pertumbuhan inklusif adalah dengan meningkatkan daya saing setiap daerah di Indonesia. Studi ini mencoba melihat hubungan antara daya saing regional dan pertumbuhan inklusif di Indonesia dalam model ekonometri dengan metode Instrumental Variable 2 SLS. Hasil dari studi ini menunjukkan daya saing regional positif mempengaruhi pertumbuhan inklusif. Kebijakan setiap daerah untuk meningkatkan daya saing regional menjadi penting untuk meningkatkan pertumbuhan inklusif di Indonesia.

ABSTRACT
Inclusive growth has been the main objective of economic development for countries in the world. From Asian crisis in 1998 that Indonesia faced where poverty and inequality rose sharply, the inclusive growth concept gained importance in the country rsquo s development planning. One of the ways to achieve inclusive growth is by encouraging provinces to increase their competitiveness to reduce regional disparity. This study aims to find relationship between regional competitiveness and inclusiveness, using Instrumental Variable 2 SLS method. The result is they both have positive relationship. Policy taken by each local government to increase competitiveness becomes more important as it also increases inclusiveness growth."
2017
S68423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
IG. Sigit Murwito
"Dari kelemahan-kelemahan studi mengenai indeks daya saing investasi yang pernah dilakukan di Indonesia, tesis ini mencoba melihat pengaruh variabel-variabel yang mempengamhi daya saing investasi daerah. Tesis ini mempakan penggembangan dan penelusuri Iebih lanjut dari hasil studi KPPOD (Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah). mengenai Peringkat Daya Saing Investasi Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia dari tahun 2002-2005. Tesis mencoba ini mencari perhedaan pengaruh variable-variabel ekonomi terhadap indeks daya saing investasi daerah kabupaten dan dengan indeks daya saing investasi daerah kota berdasarkan studi ICPPOD.
Studi ini didasari oleh teori pertumbuhan elconomi daerah yang dikembangkan pertama kali oleh Solow (1956) dan Swan (1956), serta teori lokasi industri oleh Mano dan Utsuka (2000). Beberapa literatur menjelaskan bahwa tingkat daya saing daerah sorta keterbukaan global sangat berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah yang dapat diukur dengan pertumbuhan ekonominya. Dari literatur dan teori pertumbuhan ekonomi serta teori lokasi industri, daya saing daerah dipengaruhi oleh beberapa variabel utama, yakni: (1) Variabel Peran Pemerintah, (2) Variabel Kinerja Perekonomian Daerah, (3)Variabel Efisiensi Dunia Usaha yang termasuk di dalamnya adaiah sumber daya manusia (tenaga kerja), serta aspek geografis atau Iokasi.
Pendekatan penelitian dari tesis ini adalah ekonometri dengan melakukan regresi terhadap 7 (tujuh) variabel independen - yang juga dikelompokkan menjadi tiga kelompok variabel seperti tersebut diatas~ dengan dependen (Indeks Daya Saing Investasi Daerah menurut hasil penelitian KPPOD), dengan spesiiikasi model sebagai berikut: Anggaran Pembangunan terhadap APBD; PAD: Rasio PAD Terhadap APBD; IPM: Indeks Pembangunan Manusia; YKAP: PDRB Perkapita; Prod: Produktivitas Tenaga Ketja; Upah: Biaya tenaga kerja; dan IKK: Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Dengan mempertimbangkan keunggulan-keunggulan data panel maka dalam penelitian ini akan digunakan regresi data panel 132 daerah kabupaten/kota (39 kota dan 93 kabupaten) di Indonesia dalam kurun waktu 2002-2005. Metode pendugaan yang digunakan untuk analisis regresi adalah metode OLS (Ordinmjv Least Square). Penggunarm model regresi pada data panel asumsi OLS harus terpenuhi untuk menghasilkan taksiran yang BLUE.
Uji statistik terhadap model indeks daya saing investasi daerah dengan menggunakan data panel kabupaten dan kota yang digabung, maupun yang diestimasi secara sendiri-sendiri (kabupaten dan kota dipisahkan) menunjukkan bahwa model fixed qjfect regression merupakan model yang paling tepat dan terpilih untuk mengestimasi model untuk menjawab pertanyaan penelitian ini. Salah satu temuan yang paling mendasar adalah adanya perbedaan karaktetistik antara daerah rural (kabupaten) dan urban (kota) dalam hal daya saing investasi daerah Perbedaan karakteristik terlihat dari pengannh variabel tetilcat khususnya terkait dengan .gpecffic location factor yang menjadi perhatian dalam kegiatan investasi berdasarkan tipe-tipe investasi yang akan dilakukan. Estimasi hasil regresi dengan data kabupaten kota secara bersamaan memperlihatkan seluruh variabel bebas secara signjfikan mempengaruhi indeks daya saing investasi daerah pada tingkat kepercayaan 99%. Dengan melakukan regresi data kabupaten dan kota secara terpisah diperoleh hasil tidak semua variabel be/bas benpenganlh secara signilikan terhadap indeks daya saing investasi kabupaten atau kota.
Hasil studi ini diharapkan dapat melengkapi studi mengenai "Daya Saing Investasi Kabupaten/Kota di Indonesia", yang telah dilakukan oleh KPPOD. Selain itu juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan rnasukan dalam pengambilan kebijakan pembangunan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan daya saing investasi daerah. Secara akademis Studi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi studi-studi sejenis berikutnya.

Base on the weakness of studies concerning investment competitiveness index which have ever been done in Indonesia, this thesis try to see variables influence on regional investment competitiveness. This thesis is the jitrther developing and tracing of the result of KPPODCS (Komite Pemantauan Pelalrsanaan Otonomi Daerah) stuajv concerning Rating of Regional Investment Competitivenex of Cities and Regencies in Indonesia 2002-2005.
The basic theory of this studv is base on growth theory by Solow (1956) and Swan (1956), and also Industrial Location theory by Mano and Utsuka (2000). Some literatures explain that level of regional connzetitiveness and also global openness hardly relating to level of public prosperity in an area, and available for measured with the regional economic growth. Base on literature and growth theory and also industrial location theory, regional competitiveness in/luenced by some main variables, namebi: (1) Local Government Role Variable, (2) Local Economic Pe/_-formance Variable, and (3) Private Sector Ejiciency - which inclusion in it is human resource (labor), and also geographical aspect or location. the research approach of this study is econometrics by doing regression to the 7 (vevery independent variable and dependent (Regional Competitiveness Index according to the KPPODCS study resuly. Seven vmiables influencing to regional investment competitiveness in this thesis are grouped in three grozqys some as tree grotms of variables as mentioned above, and with specyication of model as following: Indeks,,=,6?0+,B,lF,, f~,B2PAD,,+£_¢1?KAP,, +B,¢.lPM,, +B5Prod,,+,0¢Upah,,+,0f1KK,, l~e. Where is: lndeks: Index (Regional Competitiveness Index) .' IF (Infrastructure): Ratio of Budged Allocations for Development to APBD (Local Government Budgey; PAD: Ratio of PAD (Local Government Original Income) to Total of Local Government Budget; IPM: HDI Hiuman Development Index); XKAP: GRDP Per Capita; Prod: Labor productivity; Upah: Salaries (Labor Cosy; cmd IKK: Construction Costliness Index.
By considering excellence of panels data hence in this research will be applied by panels data regression of 132 area cities/regencies (39 cities and 93 regencies) in Indonesia in range of time of 2002-2005. Metlzod suspect which applied for regression anabtsis is method OLS (Ordinary Least Square). By regression model at assumption panel data OLS have to _#Hill to yield valuation which BL UE.
Statistical test to regional investment competitiveness index model by using the joined cities and regencies panel data, and also which estimated in its self (dissociated cities and regencies) inthcate that model fixed eject regression ts very accurate modeling and chosen for estimating model for repbiing the question of this research. One of _finding of this research is there is difference characteristic between rural areas (regencies) and urban areas (cities) in the case of regional investment competitiveness.
Difference of characteristic seen _#om dependent variables influence specially related to specyic location factor becoming attention in activity of investment based on investment types which will be done. Regression resulted estimation with cities-regencies data concurrentb/ show all independent vmiable in influence on regional investment competitiveness index at level of tmst of 99%. By doing cities and regencies data regression separatebt obtained result is not all independent variables have an ¢#act on in signyicant to cities or regencies investment competitiveness index.
The result of this study expected can equip study concerning ?Rating of Regional Investment Competitiveness of Cities and Regencies in Indonesia", which have been done by KPPOD. Besides also expected can be exploited as component of input in intake of policy of development of area chartered investment cotmselfor the agenda of increasing area investment competitiveness. Academically this study espected can be made as one of reference for the next specific studies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T34447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimjati Achmad
"ABSTRAK
1. Selama hampir dua dasawarsa terakhir, Indonesia telah berhasil mengem-bangkan industri LNSnya, hingga mencapai pangsa pasar 39 % dari Total perdagangan LNG dunia tahun 1991. Dengan posisi sebagai eksportir LNG terbesar, komoditi ini memberi sumbangan yang berarti bagi pendapatan negara.
2. Prakiraan oleh International Energy Agency (lEA) menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar dinegara net importer energi kawasan Asia-Pasifik masih akan cukup baik, antara lain karena : diversifikasi sumber energi menuju energi bersih, masih kecilnya saham gas alam dalam komposisi Total Energi Primer (TEP) dinegara tersebut, misalnya Jepang yang pada tahun 1990 baru mencapai sekitar10%, Korea Selatan 3,2 %, Taiwan 2,7%, dibanding dengan saham gas aiam dalam TEP dibeberapa negara Eropa, yang berkisar antara 15 % sampai 25 %, juga karena masih adanya peiuang pasar di negara industri baru di kawasan ini, seperti Hongkong dan Singapura.
3. Analisis terhadap keunggulan daya saing yang dimiliki oleh industri LNG Indo nesia dewasa ini, terutama dari segi tersedianya faktor produksi dan infra struktur, pertumbuhan pasar, adanya industri penunjang didalam negeri, baik industri hulu maupun hiiir, struktur industri dan persaingan, pengaruh peru-bahan lingkungan jauh perusahaan, serta peran pemerintah dalam menun-jang industri, cukup mendukung untuk suatu usaha pengembangan (Growth Strategy) industri LNG ini dimasa mendatang, dengan tetap memperhatikan low cost strategy ( hargayang bersaing dengan harga sumber energi lain ) serta product "differentiated" (jaminan stabilitas dan keamanan pasokan).
4. Pada sekitar tahun 2000 - 2006, kontrak jangka panjang ( generasi pertama) pembelian LNG Indonesia akan berakhir (jangka waktu kontrak 20 - 25 tahun, dimulai thn. 1977), dengan demikian, suatu growth strategy akan bertum- pu pada perpanjangan kontrak dan pengembangan pasar/fasilitas produksi baru.
5. Kendala yang akan dihadapi dalam pengembangan usaha akan bersumber dari struktur persaingan industri dimasa depan, baik dari masing-masing elemen persaingan, maupun dari struktur pasar. Dari aspek persaingan, dapat timbul karena melemahnya komitmen terhadap basic requirement, mtsalnya keinginan untuk tidak terikat pada suatu long-term contract. Keadaan ini akan meningkatkan "Uncertainty", dikaitkan dengan return dari investasi (Return on Investment), juga kendala dapat bersumber dari sifat fisik salah satu faktor produksi, misalnya sifat gas pada suatu ladang yang berbeda dengan ladang yang lain, sehingga dibutuhkan cost yang lebih tinggi untuk mengoiahnya dan berpengaruh terhadap keekonomisan proyek.
Struktur pasar yang terkonsentrasi pada suatu tempat juga dapat menjadi kelemahan dan kendala baik bag! pembeli, maupun pihak penjual (eksportir).
6. Peran Pemerintah dimasa depan dalam menunjang pertumbuhan industri ini sangat penting, terutama dalam hal pen- ciptaan lingkungan investasi yang menarik, dalam bentuk deregulasi dan berbagai insentif yang diperlukan untuk menarik investor. Hubungan dengan Pemerintah yang menjadi pasar LNG Indonesia perlu ditingkatkan untuk upaya diversifikasi pasar, sehingga mengurangi kerawanan yang mungkin timbul, sekaligus meningkatkan volume ekspor dan devisa yang dihasilkan."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rajawali, 2008
330.959 8 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Valenshia Destaningtyas
"Dalam menghadapi tantangan berupa kebutuhan akan modal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pelaksanaan dan pemerataan pembangunan, diperlukan suatu strategi yang dapat memaksimalkan arus penanaman modal ke Indonesia. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tujuan dan syarat-syarat pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia; keistimewaan-keistimewaan yang diberikan serta upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan; dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dalam membentuk Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier yang diolah dan menghasilkan gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan dan fakta yang berhubungan dengan objek penelitian.
Kesimpulan dari skripsi ini adalah Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia dibentuk sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan penanaman modal dan daya saing Indonesia di mata dunia internasional. Guna mencapai tujuan tersebut perlu diperhatikan beberapa hal yakni pemenuhan persyaratan pembentukan lokasi serta pemberian fasilitas dan kemudahan dalam bentuk insentif dalam Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia. Kandidat lokasi Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam UU No. 39 Tahun 2009 sehingga layak untuk menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia.

In the face of challenges such as the need for capital to enhance economic growth, performance and distribution of development, we need a strategy that can maximize the investment flow into Indonesia. Issues to be discussed in this thesis are the objects and criteria of the establishment of Special Economic Zones in Indonesia; privileges granted and the efforts the Government of South Sumatra Province and Banyuasin District Government in establishing Special Economic Zones in Tanjung Api-Api.
The methodology of this thesis based on legal normative approach. Types of data that used are secondary data consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials which are processed and produce a comprehensive overview of issues and facts relating to the object of research.
The conclusion of this thesis is the Special Economic Zones in Indonesia formed as an strategy to increase capital investment growth and competitiveness of Indonesia in the eyes of the international community. To achieve the goal, all requirements and criteria must be fulfilled and facilities in the form of incentives must be granted. The candidate of Special Economic Zones Tanjung Api-Api in South Sumatra has met the requirements stipulated in Law No. 39 Year 2009 and it is worth to be one of the Special Economic Zones in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia;, 2010
S25057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Harianto Sardy
"Coal is the main commodity required by various countries as a substitute for petroleum as an energy source. This study aims to look at the competitiveness of Indonesian coal exports and the development of Indonesian coal in eight countries of export destination and want to study the effect of the ratio of the price of coal, the export destination country's GDP, exchange rate, and the value of RCA against Indonesian coal exports. Export destinations in this study are China, India, Japan, South Korea, Hong Kong, Thailand, Malaysia, and the Philippines and the study period is 2002-2012.. This study uses RCA index, EPD, and IIT and panel data regression analysis. The results show that in general the development of export coal to eight destination countries has increased. RCA results show Indonesian coal generally has a comparative advantage in the eight countries of export destination. Based on EPD index, almost in all destination countries except Hong Kong, Indonesia coal competitive position is a rising star. Based on the method of IIT, the nature of Indonesia's trade with all destination countries except Hong Kong are weak integration that is no integration. Variables that affect the volume of coal exports is real GDP export destinations, the real exchange rate of export destinations, and RCA. Meanwhile, the Indonesian coal price ratio does not significantly affect the volume of Australian coal exports."
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS-Statistics Institute Jakarta, 2014
JASKS 6:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>