Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19194 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Routledge , 1994
301 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pandu Wicaksana
"Dalam dunia yang mengalami deteritorialisasi, makna-makna baru ditampilkan secara lokal karena eksistensi teritorial tidak bertahan di satu lokasi. Deteritorialisasi memuat reteritorialisasi dengan relokasi makna di berbagai ruang dan tempat yang berbeda dari sebelumnya. Melalui kerja lapangan partisipatif, penelitian ini bertujuan memahami proses pembentukan identitas para anggota Milanisti Indonesia serta relevansinya terhadap konteks reteritorialisasi kelompok penggemar bola di Indonesia. Relokasi gagasan ke-Milan-an dipadukan dengan kebutuhan teritorialitas sebagai bagian dari adaptasi lokasi. Hal ini menghasilkan sejumlah kelokalan seperti penciptaan lingkungan lokal di Jakarta. Sebuah skema yang dapat digambarkan dari kasus ini adalah negosiasi identitas melalui de/reteritorialisasi, cultural borrowing, fictive kinship hasil batas-batas sosial masyarakat perkotaan dengan produksi kelokalan.

In a world that has deterritorialized, new meanings shown locally because the existence of territorial not stay in one location. Deterritorialization contain reterritorialization with the relocation of meaning in different spaces and places than before. Through participatory fieldwork, the research aims to understanding formation identity process of the members Milanisti Indonesia and its relevance to the reterritorialization's context of football fandom in Indonesia. The relocation of ke-Milan-an combined with territoriality requirement as part of the adaptation to location. This results in a number of locality such as the creation of local environment in Jakarta. A scheme that can be drawn from this case is the negotiation of identity through the de/re-territorialization, cultural borrowing, fictive kinship as results of social boundaries from urban society with the production of locality."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa
"Sepak bola adalah salah satu jenis olahraga yang banyak digemari di kalangan masyarakat Indonesia. Tim sepakbola biasanya memiliki klub pendukung. Perilaku pendukung dalam mendukung klub mereka memiliki tindakan yang berbeda, mulai dari menciptakan kebersamaan, solidaritas, menciptakan keresahan, dan bahkan anarki. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan anarkis pendukung adalah tingkat fanatisme dan solidaritas pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model fanatisme dan solidaritas pada tingkat anarkisme terhadap para pendukung sepakbola di Indonesia. Elemen sampel dari populasi adalah pendukung di Indonesia terutama pendukung dari Persija, Persib, Arema, dan Persebaya. Jumlah sampel adalah 1457 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengukuran tingkat fanatisme, solidaritas, dan anarkisme dibangun menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan SEM yang digunakan untuk mengetahui model hubungan tingkat fanatisme dan solidaritas terhadap anarkisme di setiap klub. Analisis data menemukan bahwa model di setiap klub berbeda satu sama lain.

Football is a type of sport that is popular among Indonesian people. Football teams usually have a support club. Supporting behavior in supporting their clubs has different actions, ranging from creating togetherness, solidarity, creating anxiety, and even anarchy. Factors that can cause supporting anarchists are the level of fanaticism and supporting solidarity. This study aims to analyze the model of fanaticism and solidarity at the level of anarchism towards supporters of football in Indonesia. The sample element of the population is supporters in Indonesia, especially supporters of Persija, Persib, Arema, and Persebaya. The number of samples was 1457 respondents. The sampling technique uses purposive sampling. Measurement of the level of fanaticism, solidarity, and anarchism was built using a questionnaire. The data analysis method uses SEM which is used to determine the relationship model of the level of fanaticism and solidarity with anarchism in each club. Analysis of the data found that the models in each club differ from each other.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuper, Simon
Jakarta: Erlangga, 2009
796.334 KUP st (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Kurniawan Firdaus
"Artikel ini berfokus pada analisa peran Pemprov DKI Jakarta terhadap PT Persija Jaya Jakarta. Analisa ini untuk menjawab relasi yang terbentuk antara negara dengan klub terkait dengan masalah kekerasan kolektif yang sering melibatkan Jakmania. Pertanyaan yang akan diangkat adalah bagaimana politik pembinaan suporter sepak bola dari Pemprov DKI Jakarta terhadap PT Persija Jaya Jakarta pada tahun 2012 ndash; 2017? Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan merujuk data primer berupa wawancara dan data skunder berupa dokumen tertulis. Kecenderungan relasi yang terjadi antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Persija Jaya Jakarta adalah bersifat mandat melalui aturan terkait CSR. Namun, hingga saat ini belum terdapat aturan CSR yang spesifik untuk memberikan mandat terkait pembinaan Jakmania. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu secara eksternal dari dinamika politik terkait pengelolaan industri sepak bola dan secara internal dari kemandirian dan kultur organisasi dari PT Persija Jaya Jakarta.

This article focuses on the analysis of Jakarta Provincial Government 39 s role towards PT Persija Jaya Jakarta. This analysis to answer the relation formed between the state and the club is related to the problem of collective violence that often involves Jakmania. The question that will be raised is how the politics of football fans development from the Jakarta Provincial Government to PT Persija Jaya Jakarta in 2012 2017 This article uses a qualitative approach by referring primary data in the form of interviews and secondary data in the form of written documents. The tendency of relations between Jakarta Provincial Government and PT Persija Jaya Jakarta is mandated through CSR related rules. However, until now there is no specific CSR rules to provide mandates related to Jakmania development program. This is due to two factors that are external to the political dynamics related to the management of the football industry and internally from the independence and organizational culture of PT Persija Jaya Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Porto Alegre: RS Clube dos 13 Brasil Buenas Ideias, 2009
R 736.334 092 FUT
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Akbar
"ABSTRAK<>br>
Perseteruan antar kelompok suporter sepak bola seringkali terjadi di dunia nyata bahkan dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi sudah mulai merambah ke media sosial. Cara-cara kekerasan yang ditempuh dalam mengatasi perseteruan ini mengakibatkan bergesernya perseteruan dari kekerasan fisik yang terjadi di dunia nyata menjadi kekerasan verbal dan ujaran kebencian yang marak di media sosial. Namun, pemanfaatan media sosial dapat diibaratkan seperti dua buah mata pisau, yaitu dapat berbentuk positif maupun negatif. Dengan memanfaatkan media sosial secara positif, penulis beranggapan bahwa perdamaian antar kelompok suporter sepak bola dapat diciptakan. Karakteristik media sosial, yang mampu menyebarkan infomasi secara luas dan cepat, dapat menjadi alternatif untuk mengatasi terjadinya perseteruan antar kelompok suporter sepak bola. Penelitian-penelitian terdahulu menjelaskan bahwa penggunaan peacemaking criminology identik dengan sistem peradilan pidana. Selain itu, penggunaan peacemaking criminology dapat berpengaruh pada penyelesaian konflik. Lebih spesifik, penulis akan menggabungkan pemanfaatan media sosial secara positif dengan peacemaking pyramid paradigm yang dicetuskan oleh John Fuller.

ABSTRACT<>br>
The clash between football team supporters happens in the real situation. Moreover, with the development of communication technology, the clash starts to happen on the social media. Supporters often express their loyalty by doing violence to other team supporters, especially physical violence. Nowadays, the physical violence in the real situation has turned into verbal violence and hate speech through social media. Those are the negative side of using social media for football team supporters. On the other hand, social media could give positive benefit as well, by taking advantage of its role in facilitating peace. Disseminating informations quickly and broadly is the character of social media that could be an alternative option of solution to the clash between football team supporters. Former researchers have explained that benefiting peacemaking criminology could possibly affect the resolution of the conflict in the clash. More Specifically, author would combine the advantage of benefiting both social media positively and peacemaking pyramid paradigm which thought by John Fuller."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Nilam Yuandini
"Penelitian ini membahas tentang kekerasan antar suporter sepak bola yang menjadi bentuk fanatisme suporter di Indonesia. Beberapa studi berpendapat faktor munculnya kekerasan berbasis fanatisme suporter sepak bola adalah hasil tradisi turun temurun yang menjadi sebuah budaya dan adanya keinginan untuk menunjukan rasa maskulinitas mereka kepada suporter lawan. Pada dasarnya penulis setuju dengan penelitian tersebut, tetapi studi sebelumnya cenderung kurang membahas faktor lokalitas sebagai pemicu adanya kekerasan sepak bola. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan konsep lokalitas Lewis Mumford yang menggambarkan lokalitas sebagai sebuah tempat yang membuat orang merasa seperti dirumah dalam lingkungannya. Konsep ini digunakan untuk melihat bagaimana lokalitas bekerja didalam suporter sepak bola. Hasil temuan menyatakan bahwa faktor lokalitas memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap kelompok suporter sepak bola dalam melakukan tindakan kekerasan. Lokalitas yang berpengaruh bagi suporter Viking berbeda dengan lokalitas yang berpengaruh bagi suporter Jakmania. Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, studi dokumen, wawancara mendalam dan observasi pada Jakmania sebagai suporter Persija Jakarta dan Viking sebagai suporter Persib Bandung.

This study discusses violence between football fans which is a form of the fanaticism of supporters in Indonesia. Several studies argue that the emergence of violence based on fanaticism of football fans is the result of a hereditary tradition that has become a culture and a desire to show their sense of masculinity to opposing supporters. The author agrees with the research, but previous studies tend not to discuss locality factors as a trigger for soccer violence. In this study, the researcher uses Lewis Mumford's concept of locality which describes locality as a place that makes people feel at home in their environment. This concept is used to see how locality works within football fans. The findings state that locality has varying degrees of influence on supporters group of specific football teams in commiting acts of violence. The locality that affects Viking supporters is different from the locality that affects Jakmania supporters.. The data in this study were obtained from literature studies, document studies, in-depth interviews and observations on Jakmania as Persija Jakarta supporters and Viking as Persib Bandung supporters."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiila Aliifah Ihsan
"Di Indonesia, citra pendukung sepak bola dianggap menjadi permasalahan bangsa dikarenakan perilaku mereka yang seringkali melakukan tindak kekerasan, kerusuhan hingga jatuhnya korban jiwa. Perilaku kerumunan pendukung sepak bola tersebut dapat diteliti secara spasial dengan mengetahui latar belakang identitas, bagaimana kerumunan memaknai ruang mereka di dalam stadion sehingga pemaknaan ruang itu dapat mempengaruhi kerumunan dalam melakukan aktivitas dan atribut yang mereka tunjukan. Pergerakan mereka saat memasuki stadion hingga selesai keluar dari area stadion juga dipengaruhi bagaimana tahapan kerumunan berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan, wawancara mendalam dengan para pelaku kerumunan pendukung sepak bola Persija yang sebelumnya mewancarai gate keeper untuk kemudian dapat menetapkan kriteria informan yang ingin diwawancarai. Triangulasi data dengan menvalidasi informasi melakui kajian pustaka, hasil observasi lapangan, dan jawaban informasi lain mengenai topik yang serupa. Hasil pada perilaku spasial yang terjadi pada kerumunan massa sepak bola Persija atau The Jakmania terlihat dari perbedaan karakteristik pada kelompok-kelompok kerumunan yang terbentuk di dalam stadion yang terbagi atas paham Ultras yang berada di utara yaitu Curva Nord, selatan yaitu Outsider atau The Jakmania yang berasal dari luar Jakarta. Paham lokal, Hooligan dan kelompok kerumunan yang memilih menonton pada tribun VIP atau VVIP. Tribun utara dan timur yang terdapat kerumunan paham Ultras dan lokal memiliki kecenderungan mendominasi di dalam stadion disebabkan identitas kedaerahan Jakarta memiliki peran yang penting dalam kepemilikan ruang. Pergerakan pendukung dari luar stadion gelora bung karno kedalam atau sebaliknya dipengaruhi bagaimana jenis kerumunan saat itu menurut teori Gustav Le Bon. Sehingga akhirnya dapat dihasilkan penelitian berupa gambaran deskiptif bagaimana kerumunan massa The Jakmania berperilaku secara spasial.

In Indonesia, the image of football support is considered a nations problem because of their behavior that often commit acts of violence, riots to the fall of casualties. The behavior of the crowd supporters of the football can be researched spatially by knowing the background of the identity, how the crowd will interpret their space in the stadium so that the use of the space can affect the crowd in doing The activities and attributes they demonstrate. Their movement when entering the stadium to finish out of the stadium area was also influenced by how the crowd took place. This research uses qualitative methods. Data collection techniques conducted in this study using the method of field observation, in-depth interview with the perpetrators of the crowd supporter football Persija who previously led the gate keeper to then be able to set the criteria The informant you want to interview. Triangulating data by validating information in the study of libraries, field observations, and other information on similar topics. The result of the spatial behavior that occurred in the mass crowd football of Persija or The Jakmania is seen from the difference of characteristic in the crowd groups that are formed in the stadium that is divided into the northern understanding of Ultras, namely Curva Nord, south of Outsider or The Jakmania originating from outside Jakarta. Local understanding, Hooligan and the crowd who chose to watch on a VIP stand or VVIP. The north and eastern stands that have a crowd of Ultras and local understanding have a dominant tendency in the stadium due to the regional identity of Jakarta has an important role in space ownership. The movement of supporters from outside the Stadium Gelora Bung Karno or otherwise influenced how the type of crowd then according to the theory of Gustav Le Bon. So that The research can finally be produced in The form of a picture of how mass crowd Jakmania behaves spatially.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>