Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Burns, George W.
Bandung : Kaifa, 2004
615.89 BUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini berupaya mengulas urgensi dimensi resiliensi bagi pemuda di Indonesia dalam keseharian hidup. Secara sederhana resiliensi dapat diterjemahkan sebagai kemampuan individu untuk bertahan, beradaptasi berikut bangkit dari berbagai bentuk penderitaan hidup yang menderanya. Persoalan ini menjadi penting mengingat masa muda merupakan periode-periode transisi yang begitu berat bagi setiap individu, dimana ketidakstabilan emosi dan psikologis besar mempengaruhi di dalamnya. Lebih jauh artikel ini mendiskusikan karakteristik pemuda dan alasan diperlukannya dimensi resiliensi, maraknya aksi bunuh diri yang dilakukan pemuda dewasa ini sebagai implikasi lemahnya dimensi resiliensi serta berbagai upaya yang dapat ditempuh dalam rangka memperkuat dimensi resilensi pada diri pemuda guna mengatasi persoalan tersebut. Artikel diawali dengan uraian ihwal perkembangan studi resiliensi, baik menyangkut aspek konseptual maupun kemanfaatannya."
JSP 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia
"Pelayanan informasi obat mencakup kegiatan pembuatan dan penyebaran leaflet dengan tujuan memberikan informasi dan mengedukasi pasien atau tenaga kesehatan mengenai penyakit dan obatnya. Leaflet sebagai media informasi obat dapat meningkatkan efisiensi petugas farmasi dalam menyediakan informasi kepada pasien, maka dilakukan pembuatan leaflet dengan topik konstipasi untuk menunjang pelayanan informasi obat konstipasi di Apotek Kimia Farma 352 Margonda. Metode pembuatan leaflet dilakukan dengan mengumpulkan materi, membuat dan mencetak pamflet konstipasi. Leaflet konstipasi berisi informasi singkat terkait pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, pencegahan, terapi farmakologis dan non-farmakologis konstipasi. Leaflet juga diberi desain yang menarik untuk meningkatkan minat pembaca sehingga dapat membantu petugas apotek untuk memberikan manfaat pelayanan farmasi klinis dalam meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, penyembuhan penyakit, dan menyediakan informasi obat kepada pasien mengenai konstipasi.

Drug information services include the activities of making and distributing leaflets with the aim of providing information and educating patients or health workers about diseases and their medicines. Leaflets as a medium for drug information can increase the efficiency of pharmacy staff in providing information to patients, so leaflets were made on the topic of constipation to support constipation drug information services at Kimia Farma 352 Margonda Pharmacy. The method for making leaflets is done by collecting materials, making and printing constipation pamphlets. The constipation leaflet contains brief information regarding the definition, symptoms, causes, complications, prevention, pharmacological and non-pharmacological therapy of constipation. The leaflet is also given an attractive design to increase reader interest so that it can help pharmacy staff to provide the benefits of clinical pharmacy services in improving health, preventing disease, curing disease, and providing drug information to patients regarding constipation.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ricky Midi Candra
"Pelayanan kefarmasian di rumah sakit melipti 2 kegiatan yaitu manejerial dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan klinis meliputi pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat, konseling, visite, pemantauan terapi obat, monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat, dispensing sediaan steril, dan pemantauan kadar obat dalam tubuh. Pemantauan terapi obat (PTO) dilakukan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Sejalan dengan PTO, monitoring efek samping obat adalah kegiatan untuk memantau setiap respon terhadap obat yang tidak dikehendaki yang terjadi pada dosis lazim. PTO dapat berjalan bersamaan dengan MESO (Monitoring Efek Samping Obat) yang berfokus pada efek samping dan pelaporan. Pada praktik kerja ini juga dilakukan tugas khusus yaitu monitoring efek samping pendarahan pada pasien rawat inap yang menggunakan antiplatelet di RSUI.

Pharmaceutical services in hospitals include 2 activities, managerial and clinical pharmacy services. Clinical services include assessment and prescription services, tracing drug use history, drug reconciliation, drug information services, counseling, visits, drug therapy monitoring, side effects monitoring, evaluating drug use, dispensing sterile preparations, and monitoring drug levels in the body. Monitoring drug therapy is carried out to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients. In line with monitoring drug therapy, adverse drug reaction monitoring is an activity to monitor any undesirable response to a drug that occurs at the usual dose. Monitoring drug theraphy can run in conjunction with adverse drug reaction monitoring which focuses on side effects and reporting. In this work practice, a specific task is also carried out, monitoring side effects of bleeding in inpatients using antiplatelet in Universitas Indonesia hospital.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Geertz, Clifford
Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002
301 GEE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rachmat Arifianto
"Studi tentang pesantren selama ini masih banyak dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek fungsional kelembagaan dan struktur fungsi yang ada di pesantren. Misalnya Zamakhsyari Dhofier (1982), Manfred Ziemek (1986), Sindu Galba (1995), Nurcholis Madjid (1997), dan Azyumardi Azra (1998). Sementara itu, dinamika, gerak dan perubahan, telah menjadi wacana mutakhir dalam ilmu sosial di abad modern ini. Sehingga memengaruhi cara pandang dan paradigma seseorang dalam melihat gejala-gejala sosial di tengah-tengah masyarakat. Demikian pula pesantren, sebagai lembaga pendidikan di Indonesia yang indegenous juga tak luput dari dinamika, gerak dan perubahan. Penelitian ini adalah penelitian antropologi di pesantren yang mengharuskan turun di lapangan, keterlibatan peneliti dan penggalian fakta-fakta empirik. Penelitian ini hendak memahami bagaimana disiplin sebagai suatu teknik dan metode kekuasaan, dapat terlaksana di pesantren. Bagaimana relasi-relasi kuasa yang dibangun dan bekerja pada jaringan kekuasaan di pondok. Bagaimana para aktor-aktor sebagai sarana kekuasaan memproduksi dan mereproduksi kekuasaannya. Penekanan pada aspek kultural dilakukan melalui etnografi. Penelitian ini berusaha menggunakan paradigma konstruktivis untuk menganalisa isu-isu kekuasaan dan simbol-simbol yang ditemukan. Penelitian berlangsung di Pesantren Gontor. Salah satu pesantren modern yang dikenal dengan disiplinnya. Kenapa para santri mau berdisiplin, apa sasaran dan tujuan mereka berdisiplin. Dari analisa disimpulkan bahwa dinamika kegiatan santri yang interaktif, mentalitas saling mengatur, pribadi yang refleksif dan kreatif, menjadi kunci utama diterimanya disiplin. Proses kaderisasi menjadi rangkaian beroperasinya kekuasaan antara relasi-relasi santri, guru, kyai, yang cair, mengalir dan produktif, bekerja pada sistem-sistem sebagai sirkuit yang menggerakkan mesin-mesin disiplin secara efektif. Teknik dan metode di antaranya dengan norma, teknik penyeragaman, pengelompokan identitas, kegiatan terstruktur, pengawasan terpadu, dan ujian. Sasarannya adalah pendidikan mental dan daya tahan santri, agar menjadi pribadi yang produktif dan mampu mendisiplinkan diri (self discipline). Disiplin dimaknai sebagai latihan dan perbaikan (in uriidu illal islah).

In the past, major studies on pesantren (Islamic boarding school) were undertaken mostly to notice the institutional as well as structural functions of pesantren. We might refer to works such as of Zamakhsyari Dhofier (1982), Manfred Ziemek (1986), Sindu Galba (1995), Nurcholish Madjid (1997), and Azyumardi Azra (1998). For the time being, however, the dynamics, motion, and change have been becoming popular discourses in the contemporary modern social sciences. These have brought about a huge effect to the point of view and paradigm one embraces in dealing with social phenomenon among society. Even as an indigenous educational institution, Pesantrens have no way out to escape from these trends. The pesantren survives also by way of dynamics, motions, and changes. This research is an anthropological research which necessitates the researcher to descend and engage along with the subject. The research would identify with how discipline as a technique and method of power works in pesantren; how is the power relation maintained within the pesantren?s power network; and how would actors as the means of power produce and reproduce their powers. Stressing upon cultural aspects is made through ethnography. The research embarks on a constructivist paradigm to analyse issues of power and symbolic realm around them. The research was conducted in Pesantren Gontor, the so-called modern pesantren which is well-known with its discipline. Why should the pupils embrace discipline? What are their objectives in attaching with discipline? The analysis concludes that the dynamics of interactive santri's activities, the co-governing mentality, and the reflexive and creative personality constitute the key reason why discipline is accepted. The forming of cadres processes become a chain through which power operates within the flux, flowing, and productive relations among santri, teacher, and kyai. Those work systematically as a circuit that effectively generates disciplinary engines. Among techniques and methods which adopted are normalization, homogenization, identity-based classification, structured activities, incorporated surveillance, and examination. The target is mentality as well as survivability education each santri must have in order to become the productive person who is able to maintain self discipline. Thus, a discipline is meant to be exercise and correction (in urîdu illal ishlah)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26769
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Takdir Alisjahbana
Jakarta: Dian Rakyat, 1986
301.572 SUT a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Apreleani
"Salah satu indikasi peningkatan derajat kesehatan penduduk suatu negara adalah adanya peningkatan angka usia harapan hidup yang dapat berkaitan dengan munculnya masalah kesehatan salah satunya kemunduran fungsi kognitif. Kemunduran fungsi kognitif dapat dipengaruhi berbagai faktor termasuk lingkungan tempat tinggal lansia. Namun penelitian yang membandingkan fungsi kognitif lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda masih jarang ditemukan. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional comparison menggunakan metode cluster random sampling didapatkan 133 responden lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda di kecamatan Bojonggede, Bogor, Jawa Barat. Lansia diwawancarai menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination MMSE untuk menentukan fungsi kognitif. Hasil penelitian menunjukan dari 91 lansia yang tinggal dirumah 74,7 memiliki fungsi kognitif baik dan 25,3 memiliki fungsi kognitif buruk. Dan dari 42 lansia di panti wreda ditemukan 26,2 lansia memiliki fungsi kognitif baik dan 73,8 memiliki fungsi kognitif buruk. Menggunakan uji hipotesichi square untuk melihat adanya perbedaan proporsi lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda didapatkan nilai p < 0,0001. Hasil ini menunjukan adanya perbedaan bermakna antara fungsi kognitif buruk lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan adanya upaya untuk mempertahankan fungsi kognitif pada lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda.

Increasing life expectancy as one of the indication health improvement in developing country. This condition can be associated with various health problem in elderly include decreased cognitive function. Cognitive function decline can be influenced by many factors include living environment. However, the studies comparing the cognitive function in elderly living at their own home and nursing home. This study used cross sectional design comparison using cluster random sampling method and involved 133 elderly respondents living at home and nursing homes in Bojonggede, Bogor, West Java. Elderly interviewed using Mini Mental State Examination MMSE questionnaire to determine cognitive function. The result from 91 elderly living at home showed 74,7 had normal cognitive function and 25,3 had worse cognitive function. While, the results from 42 elderly living in nursing home found 26,2 had normal cognitive function and 73,8 had worse cognitive function. The statistical tests Chi Square to analyis proportion showed."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Polland, Michael
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
301.092 POL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>