Ditemukan 8793 dokumen yang sesuai dengan query
St. Leonards: NSW Allen & Unwin , 1992
305.488 94 LIF
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Canberra: Australian Society for the Study of Labour History, 1975
331.409 WOM
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Canberra: Australian Society for the Study of Labour history, 1975
331.409 WOM (1);331.409 WOM (2)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Summers, Anne
Australia: Penguin Books , 1985
301 SUM d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Riani Handayani
"Salah satu peran pers adalah memberikan berita, menyampaikan, merekam apa yang terjadi, dilakukan dan dipikirkan dunia dengan jelas dan terinci. Melalui pemberitaan pers, kondisi atau keadaan masyarakat pada suatu masa dapat diketahui. Melalui pemberitaan media masa perang dapat diketahui bagaimana peranan wanita saat itu. Pecahnya PD II yang melibatkan Australia telah menjadi berita hangat di berbagai media termasuk di majalah wanita The Australian Women's Weekly. Pada saat perang merupakan majalah yang memiliki jumlah edaran tertinggi dari media sejenis. Selama masa perang majalah tersebut banyak mengangkat berita perang dan partisipasi kaum wanita Australia di dalam beberapa kegiatan perang. Partisipasi wanita pada masa PD II mengalami peningkatan dari PD I, Khususnya kegiatan yang dilakukan di luar rumah dan terlibat dalam usaha perang. Pekerjaan sebagai perawat merupakan profesi wanita paling tua pada perang. Pada masa ini pula kesempatan wanita di bidang industri dan militer cukup terbuka lebar, karena pekerja pria sebelumnya meninggalkan lahan industri dan mereka lebih tertarik bergabung di militer selama perang berlangsung. Mobilisasi pekerja wanita terjadi pada masa perang, karena mereka mulai mengisi lahan pekerjaan yang kosong, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Berita dan propaganda pemerintah di media untuk merekrut sebanyak mungkin tenaga kerja secara tidak langsung turut mempengaruhi kesadaran kaum wanita untuk bekerja. Mereka berusaha membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Kesempatan menjadi tentara baru diberikan pada PD II, memegang senjata dan ikut perang. Membuktikan mereka mempunyai kemampuan yang sama dengan pria, walaupun secara fisik mereka berbeda, tapi jika diberi kesempatan mereka dapat melakukan pekerjaan pria. Bidang industri, Land Army, dan beberapa kedinasan mulai menerima tenaga wanita sebagai pekerjanya. Kehidupan wanita Australia mulai dikenalkan pada pekerjaan di luar rumah dan mencoba lahan kerja kaum pria. Saat perang berakhir pekerja wanita bersedia kembali ke rumah, namun ada sebagian pekerja lainnya mempertahankan posisi mereka karena telah mendapat jabatan tertentu. Keadaan itu sempat membuat kaum pria bereaksi karena pada dasarnya mereka akan kembali menempati tempat kerja yang telah ditinggalkan sebelumnya, di militer merupakan pekerjaan sementara waktu selama perang masih berlangsung."
Lengkap +
2000
S12429
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
London: Routledge, 2000
305.409 EVE
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Kingston, Beverly
Melbourne: Thomas Nelson Australia Pty Limited, 1979
331.4 KIN m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
London: Prentice-Hall, 1993
305.4 Wom
Buku Teks Universitas Indonesia Library
0: Association, 0
920.72 Pea
Buku Teks Universitas Indonesia Library