Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Booth, Anne
New York: The Australian National University, 1998
330.959 8 BOO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gooch, G.P.
Boston: Beacon Press, 1968
907.2 GOO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Braun, Hans-Joachim
London and New York: Routledge, 1990
330.943 BRA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yarwood, Doreen
Chicago: I.R. Dee, 1991
724.5 YAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Black, C.E.
New York: Alfred A. Knopf, 1961
940.5 BLA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Black, C.E.
New York: Alfred A. Knopf, 1966
940.5 BLA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harmein Harun
"Imunisasi merupakan salah satu upaya kesehatan yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi, diantaranya adalah imunisasi DPT. Terdapat dua komponen pelaksanaannya yaitu komponen statik dan komponen dinamik. Komponen statik adalah pelayanan imunisasi di Puskesmas, Rumah Sakit dan praktek dokter. Seharusnya semua bayi/anak sasaran imunisasi yang berkunjung ke Puskesmas memperoleh imunisasi yang sesuai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian missed opportunities (kesempatan yang tidak dimanfaatkan) imunisasi DPT di Puskesmas Kecamatan Bogor Barat. penelitian ini merupakan penelitian analitik yang mengamati kejadian "missed opportunities" imunisasi. DPT dan kemudian mencatat berbagai faktor yang diperkirakan mempengaruhinya. Hasil penelitian ini, memperlihatkan kejadian "missed opportunities" imunisasi DPT sebesar 78 % di Puskesrnas Kecamatan Bogor Barat.
Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda biner dan/atau regresi logistik linier dapat dibuktikan adanya pengaruh beberapa faktor terhadap kejadian "missed opportunities" imunisasi DPT. Yang pertama adalah Hari Kedatangan Bayi/Anak ke Puskesmas, bila seorang bayi/anak datang bukan pada hari pelayanan imunisasi selalu mengalami kejadian "missed opportunities" tersebut. Kedua, Sifat Kedatangan ke Puskesmas, seorang bayi/anak yang dibawa ibunya ke Puskesmas bukan dengan maksud memperoleh imunisasi akan mempunyai risiko untuk mengalami "missed opportunities" 18 kali lebih besar bila dibandingkan dengan yang datang untuk memperoleh imunisasi. Ketiga, Unit Yang Memberikan Pelayanan Kesehatan, seorang bayi/anak yang dibawa ibunya ke Puskesmas dan dilayani bukan oleh unit K.I.A. akan mempunyai risiko untuk mengalami "missed opportunities" 21 kali lebih besar bila dibandingkan dengan yang dilayani oleh unit K.I.A. Keempat, adalah Faktor Pengalaman Petugas Bertugas di K.I.A., seorang bayi/anak yang dibawa ibunya ke Puskesmas dan dilayani bukan oleh petugas yang berpengalarnan bertugas di K. I. A. akan mempunyai risiko untuk mengalami "missed opportunities" 28 kali lebih besar bila dibandingkan dengan yang dilayani oleh petugas yang mempunyai pengalaman bertugas di K. I. A.
Selanjutnya disarankan agar setiap petugas Puskesmas yang rnernberikan pelayanan kesehatan kepada bayi/anak berumur 3-14 bulan untuk selalu menetapkan status imunisasi mereka. Dan perlu dipikirkan suatu mekanisme untuk itu, antara lain dengan memberikan tanda peringatan tertentu pada kartu rawat jalan bayi/anak tersebut, atau dengan menempelkan tanda tertentu (stiker) pada meja tulis atau di dinding dekat tempat tidur periksa. Perlu pula disarankan agar informasi tentang hari pelayanan imunisasi di Puskesmas disampaikan kepada masyarakat secara jelas. Saran lain yang memerlukan pertimbangan yang lebih mendalam adalah penambahan frekuensi hari pelayanan imunisasi serta arus pelayanan kesehatan bagi bayi/anak berumur 3-14 bulan harus melalui unit K.I.A."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lodge, David, 1935-
London: Routledge, 1986
823.009 LOD w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frampton, Kenneth
Cambridge, UK: MIT Press, 1995
724 FRA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The late 19th to early 20th century was a period of great transformation in Korean
literature. However, change was also accompanied by continuity, with works that
inherited or utilized the styles of pre-modern periods existing alongside works of
a new stylistic form. This was the situation for &ldquoself-narrative&rdquo works which looked
back upon, recorded and evaluated the meaning of a person&rsquos life. Prior to the
modern period, works that took the writer&rsquos own life as the subject matter were rare
in traditional East Asian literature as the European tradition of writing confessions
was absent. As a result, the autobiography, in the European sense, did not exist.
Nevertheless, self-narrative works which took on the forms of other pre-existing
literary genres can be observed. Examples of self-narrative works which utilized
traditional literary forms can also be found in the Korean literature of the late 19th to
early 20th century. These works differ from European autobiographies in terms their
objectivity and style their characteristic features are the way in which the historical
circumstances of the time, which are not harmonious, are reflected and how the
transformation of the social group, rather than the individual, is emphasized. On the
other hand, self-narrative works which adopted new literary styles from Europe or
Japan also began to appear, produced by individuals who had become familiar with
the Christian tradition or who had studied abroad. Examples of this can be found
in the works of An Jungg?n, Jang ?ngjin and Yi Kwangsu which demonstrate the
adoption of new techniques that allow confessions or the disclosure of the writer&rsquos
inner side. These new forms of self-narrative cannot be regarded, in terms of their
content and theme, as representing a development but their unique significance
cannot be denied as well."
300 HOZ 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>