Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamala Chandrakirana
Jakarta: Center for Policy and Implementation Studies (CPIS), 1994
330.959 822 KAM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kamala Chandrakirana
Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press) , 1995
330.959.822 KAM d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sari Viciawati Machdum
FISIP UI, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli Ramli
Jakarta: Ind-Hill, 1992
307.76 RUS s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Taufiq
"ABSTRAK
Tantangan utama di dalam mengatasi masalah kemiskinan apabila dikaitkan dengan
tenaga kerja adalah tingginya prevalensi pekerja di sektor informal. Kondisi pasar
kerja di Indonesia pada tahun 2017 menunjukkan bahwa sebagian besar angkatan
kerja merupakan pekerja informal yaitu mencapai 58,35 persen dengan tingkat
pendidikan yang masih rendah. Salah satu poin kunci mengatasi kemiskinan jika
dikaitkan dengan tenaga kerja adalah melakukan transisi ekonomi dari informal
menjadi formal. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
pendidikan terhadap pindah pekerjaan dari pekerja informal menjadi pekerja formal
(informal turnover) serta pengaruh perpindahan tersebut terhadap dinamika
kemiskinan di Indonesia berdasarkan data Susenas Panel 2011-2013.
Hasil analisis model regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa pendidikan
berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan untuk melakukan pindah
pekerjaan dari pekerja informal menjadi pekerja formal. Selain pendidikan, jenis
kelamin dan umur juga berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan untuk
melakukan pindah pekerjaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin besar
kecenderungan untuk melakukan pindah pekerjaan dari pekerja informal menjadi
pekerja formal maka peluang untuk mengalami kemiskinan sementara maupun
kemiskinan kronis (selalu miskin) akan semakin berkurang.

ABSTRACT
A significant challenge in addressing poverty when it is associated with labor is the
high prevalence of workers in the informal sector. The labor market conditions in
Indonesia in 2017 show that most of the labor force is informal workers that reach
58.35 percent with low education level. One of the key points to tackle poverty if
linked to labor is transition from informal to formal. So this study aims to see the
effect of education on the mobility of employment from informal workers to formal
workers (informal turnover) as well as the effect of these movements on the poverty
dynamics in Indonesia based on Susenas Panel data 2011-2013.
The results of ordered logit regression model analysis show that education has a
significant effect on the tendency to move from informal workers to formal
workers. In addition to education, gender and age also have a substantial impact on
the propensity to do job mobility. The study also found that the higher tendency to
switch jobs from informal workers to formal workers, the chances of experiencing
transient poverty and chronic (always poor) poverty will diminish."
2018
T50371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Rachmat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi pajanan timbal di udara terhadap kejadian anemia diantara anak-anak berusia 7 hingga 13 tahun yang tinggal di sekitar lokasi daur ulang aki bekas informal di wilayah Jabotabek. Sebuah studi Cross-sectional dilakukan di tiga lokasi (Tangerang, Bogor, Bekasi dan Depok) yang terdapat kegiatan daur ulang aki bekas informal. Populasi penelitian adalah anak usia 7 hingga 13 tahun di wilayah daur ulang aki bekas informal, dengan total sampel 418 orang. Sampel lingkungan adalah mengukur kosentrasi timbal di udara mengunakan High Volume Air Sampler (HVAS) dan dianalisis dengan spektrometri serapan atom (AAS). Untuk mengatahui kejadian anemia dilakukan pengukuran Hb darah dengan HemoCue® Hb 201+ System. Analisis multivariat dilakukan untuk mengevaluasi faktor yang terkait dengan kejadian anemia pada anak. Hasil penelitian didapatkan rata-rata konsentrasi timbal di udara (n=52) adalah 2,96 μg/m3 dengan kisaran 0,01 hingga 78,05 μg/m3 dan standar deviasi 13,23. Rata-rata kadar Hb darah anak-anak adalah 11,89 g/dL kisaran 7,7 hingga 16,10 g/dL, dengan prevalensi anemia 51,2%. Konsentrasi timbal tinggi di udara sangat terkait dengan peningkatan kejadian anemia pada anak (OR: 3,96; 95% CI: 1,83-8,56) setelah di kontrol faktor prilaku konsumsi kalsium (OR: 0,68; 95% CI: 0,46-1,01). Studi ini menunjukan hubunan antara paparan timbal di udara dengan kejadian anemia dan menyoroti perlunya memperkuat kebijakan, pengawasan dan pengembangan strategi untuk mengurangi paparan timbal.

This research aims to determine the relationship between the concentration of lead's exposure in the air to the incidence of anemia among children between 7 and 13 years, living around an informal recycling site of the used battery in the Jabotabek region. A Cross-sectional study was conducted at three locations (Tangerang, Bogor, Bekasi, and Depok) which have recycling activities of the former informal battery. The research population is a 7-to 13-year-old child in the recycling area of used battery, with a total sample of 418 people. The lead concentration in the air is measured by using the High Volume Air Sampler (HVAS) and analyzed by atomic absorption spectrometry (AAS). To be in the event of anemia done measurements of Hb blood with HemoCue® Hb 201+System. Multivariate analyses were conducted to evaluate the factors related to the incidence of anemia in children. The results of the study obtained an average of the lead concentration in the air (n = 52) were 2.96 μg/m3 with a range of 0.01 to 78.05 μg/m3 and a standard deviation of 13.23. The average rate of Hb blood of children is 11.89 G/dL range 7.7 to 16.10 G/dL, with the prevalence of anemia is about 51.2%. The high lead concentration in the air is associated with an increased incidence of anemia in children (OR: 3.96; 95% CI: 1.83-8.56) after control of calcium consumption behavior factor (OR: 0.68; 95% CI: 0.46-1.01). The study showed a relationship between exposure to lead in the air and the incidence of anemia and highlighted the need to strengthen policy, supervision and development strategies to reduce lead exposure."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deborah Dwipartidrisa
"Pajanan timbal lingkungan masih mengintai masyarakat dari kegiatan daur ulang aki bekas informal. Saat ini, kegiatan tersebut menjadi industri pencemar yang paling buruk dan menyebabkan DALYs sebesar 2.000.000-4.800.000 di negara berpendapatan menengah ke bawah. Mengingat daur ulang aki bekas informal masih banyak dilakukan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, dan anak-anak adalah kelompok paling rentan, maka dibutuhkan penelitian terkait faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan pajanan timbal lingkungan pada anak di sekitar lokasi tersebut. Menggunakan desain systematic review dengan pendekatan kualitatif dan berpedoman pada PRISMA-P (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyse Protocols), sebanyak 10 artikel jurnal dan penelitian akademis ditinjau. Sampel diperoleh dari pangkalan data Google Scholar dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir (2011-2021). Pada kelompok usia 1-5 tahun, 47% anak memiliki kadar timbal darah sebesar ≥5 µg/dL dan 9% sebesar ≥10 µg/dL dan anak usia sekolah sebesar 16,65±13,18 µg/dL. Kadar tersebut telah melebihi rekomendasi (<5 µg/dL). Rata-rata konsentrasi timbal lingkungan di udara dan tanah masing-masing sebesar 2,94±10,7 µg/mᶾ dan 2254,5±1925,25 mg/kg. Faktor risiko yang berhubungan diantaranya usia, status ekonomi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, sumber dan pola asupan nutrisi, kebiasaan dan perilaku anak, lokasi rumah, dan konsentrasi timbal di lingkungan.

Environmental lead exposure still lurking from the informal recycling of used lead-acid batteries (ULAB). Currently, it is the industry's worst polluter and causes DALYs of 2,000,000-4,800,000 in LMIC. Considering that informal ULAB recycling is still widely practiced in the world, including Indonesia, and children are the most vulnerable group, research is needed on risk factors associated with environmental lead exposure in children around these locations. Using a systematic review design with a qualitative approach and guided by PRISMA-P (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyse Protocols), 10 journal articles and academic research were reviewed. The sample was obtained from the Google Scholar and the University of Indonesia (UI) Library published in the last 10 years (2011-2021). In the age group 1-5 years, 47% of children had blood lead levels of ≥5 µg/dL and 9% of ≥10 µg/dL and school-age children have an average of 16.65±13.18 µg/dL. These levels have exceeded the recommendation (<5 g/dL). The average concentrations of environmental lead in the air and soil were 2.94±10.7 g/mᶾ and 2254.5±1925.25 mg/kg. The associated risk factors are age, economic status, parental education and occupation, sources and patterns of nutritional intake, children's habits and behavior, home location, and environmental lead concentrations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Intan Pertiwi
"

Berdasarkan riset Greenpeace pada tahun 2015, jumlah e-waste di Indonesia adalah 812.000 ton/tahun. Jumlah ini mengalami peningkatan setiap tahunnya yang mendorong industri informal untuk melakukan proses daur ulang. Salah satu komponen yang didaur ulang yaitu plastik dengan jenis ABS dan HIPs. Proses daur ulang yang tidak sesuai kriteria menyebabkan terjadinya pelepasan senyawa kimia yang dapat menyebabkan dampak risiko terhadap lingkungan maupun manusia. Penelitian ini merupakan penelitian observasi deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran proses daur ulang limbah plastik ABS yang terdapat dalam E-Waste di industri informal yang berada di Kota Bekasi dan melihat faktor risiko kesehatan dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua subjek yang berkaitan dalam proses daur ulang limbah plastik ABS. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Variabel yang diteliti yaitu karakteristik, sosial ekonomi, lama pajanan, pengetahuan, perilaku, dan gejala klinis individu berisiko. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, wawancara terbuka, dan observasi peneliti. Hasil dari penelitian ini yaitu proses daur ulang limbah plastik ABS yang terdapat dalam E-Waste di Indonesia masih belum teratur dan terintegrasi. Faktor risiko kesehatan yang ditimbulkan yaitu terkena benda tajam dan gigitan binatang, serta terpapar limbah hasil proses. Faktor risiko terhadap lingkungan dapat berupa limbah hasil proses, sampah organik, dan sampah yang tidak memiliki nilai jual. Individu berisiko didominasi oleh pria (80.7%) dibandingkan dengan wanita (19.7%), dengan persentase terbanyak pada usia produktif (50.0%). Serta memiliki tingkat pendidikan menengah kebawah (72.7%). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat risiko kesehatan dan lingkungan pada proses daur ulang limbah plastik ABS di Kota Bekasi.

 


Based on Greenpeace research in 2015, the amount of E-Waste in Indonesia is 812.000 ton per year. Because of the total amount of E-Waste is increasing annually, informal instances start to do recycle process. One of the components that is recycled is plastic with ABS and HIPs types. Recycling processes that do not meet the criteria can cause the release of chemical compounds that has a risky impact on environment and humans. This research is a descriptive observational study, the purpose of this research is to look at an overview of ABS plastic waste recycling process contained in E-Waste from informal industries located in Bekasi City and also to see the health risk factors and the environment harms it might cause. The population of this research are all of the subjects related to the recycling process of ABS plastic waste. The sample are taken by using Quota sampling technique with a sample size of 100 people. The variables studied are characteristics, socioeconomic, length of exposure, knowledge, behavior and clinical symptoms of the risky individual. Data collection was done by filling out questionnaires, open interviews, and researcher observation. The result of this research is that the recycling process of ABS plastic waste contained in E-Waste in Indonesia is still unorganized and unintegrated. The health risk factors that can be caused are exposure to sharp objects and animal bites, and exposure of process waste. Risk factors for the environment can be in the form of processed waste, organic waste, and waste that has no sale value. Individuals at risk are dominated by men (80.7%) compared to women (19.7%), with the highest percentage at productive age (50.0%). As well as having an under average education level (72.7%). The Research conclude that there are health and environmental risks to the recycling process of ABS plastic waste in Bekasi city.

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>