Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993
331.76 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, James C.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000
305.563 Sco s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rifaldi Apinino
"Penelitian ini menjelaskan Barisan Tani Indonesia (BTI) sebagai organisasi petani besar pada zamannya yang memiliki peran dalam menyediakan wadah pendidikan bagi masyarakat khususnya kalangan petani. Bentuk pendidikan yang diberikan beragam, diantaranya pendidikan pemberantasan buta huruf, pendidikan koperasi, hingga sekolah pertanian. Telah banyak karya penelitian yang membahas mengenai BTI, namun mayoritas berfokus pada aksi-aksi besar terkait pelaksanaan reforma agraria. Penelitian ini berupaya memberikan sudut pandang baru perihal bagaimana gerakan BTI sehari-hari khususnya ketika mereka berhadapan dengan kenyataan bahwa banyak anggota petani mengalami kesulitan ekonomi dan akses pendidikan. Penelitian ini mengambil rentang waktu 1957, tahun awal BTI menggarap program pendidikan, dan berakhir pada 1965 ketika terjadi peristiwa politik sekaligus menandai akhir dari perjalanan BTI. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari berbagai tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada proses heuristik penelitian ini menggunakan arsip dokumen internal organisasi yang berkaitan dengan topik penelitian, surat kabar, dan beragam sumber sekunder seperti buku, jurnal, tesis, serta skripsi. Penelitian ini membuktikan bahwa BTI berperan sebagai penyedia sekaligus lembaga pendidikan yang tidak sekadar memberikan wawasan tetapi juga menyebarkan kesadaran politik di kalangan petani. Hal tersebut diterjemahkan sebagai bentuk perlawanan sehari-hari kaum petani yang jarang tercatat dalam historiografi Indonesia.

This paper discusses about the Barisan Tani Indonesia (BTI) as a large peasants organization in its day which had a role in providing an educational platform for the community, especially among peasants. The variousity of education forms provided illiterate eradication, cooperative training, and agricultural school. There have been many researchers discussed about BTI, but the majority have focused on major actions that related to the implementation of agrarian reform. This paper attempt to present a new perspective on how the BTI moved on a daily basis, especially when they were faced with the fact that many peasants still in poverty and lack of access for education. This research set about 1957, the early year BTI worked on educational programs, and ended in 1965 when political events occurred which marked the end of BTI journey. This paper use the historical method which consists of various stages such as heuristic, criticism, interpretation, and historiography. In the heuristic process, this research use archives of internal organizational documents related to topics, contemporary newspapers, also secondary sources such as books, journals, and thesis. This paper prove that BTI as a provider as well as an educational institution, not only educate but also spreads political awareness among peasants. Those acts means as daily forms of resistance by peasent that infrequently wrote on Indonesian historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Bachri Oktora
"ABSTRAK
Pada masa pemerintah Orde Baru berbagai kebijakan pembangunan terutama pertanian, tidak sedikit diantaranya yang kemudian menimbulkan kontroversial. Salah satunya adalah kebijakan atas pemenuhan terhadap kebutuhan gula nasional. Pro dan kontra atas kebijakan ini terutama pada pelaksanaannya. Kebijakan tersebut tertuang pada INPRES No. 9/1975 tentang tebu rakyat intensifikasi atau yang kemudian lebih dikenal dengan TRI. Tugas ini secara otomatis dibebankan kepada para petani untuk melaksanakannya. Salah satu daerah yang juga terkena untuk dijadikan areal perkebunan tabu adalah daerah Karesidenan Surakarta. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa daerah Surakarta merupakan salah satu daerah yang berpotensi di wilayah propinsi Jawa Tengah termasuk untuk perkebunan tabu. Bagi petani di daerah karesidenan Surakarta sesungguhnya mereka merasa berat untuk mengikuiinya namun tak ada pilihan bagi mereka untuk menghindar. Petani sebagai salah satu pelaku utarnanya diberi tanggung jawab yang besar namun dengan beban resiko yang hams mereka tanggung sendiri terutama dalam hal budi daya tabu_ Hal ini sudah merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh mereka. Mulai dari penggarapan lahan, penanaman dan pemeliharaan yang dilakukan oleh para petani tergabung di dalam kelompok-kelompok tani. Dari apa yang diutarakan oleh para petani peserta TRI nampak bahwa sesungguhnya para petani tidaklah terlalu paham dengan apa yang harus dikeajakan oleh mereka dalam hal menanam tebu. Gambaran kerja teknis yang sangat panjang dan perlunya ketelitian serta ketekunan para petani dalam merawat dan mengelola tanaman tabu, ternyata membutubkan waktu kerja yang tak sedikit pula jam kerja yang panjang merupakan hal lain yang tarut menyertai rasa enggan petani untuk mau menanam tebu. Dalam pandangan petani bila dibandingkan antara jam kerja menanam tebu dengan padi yang lebih menguntungkan bagi mereka adalah menanam padi.

"
2001
S12628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmayani
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan menelaah strategi
perjuangan hak kaum tani oleh La Via Campesina yang berperan sebagai aktor
gerakan sosial transnasional sekaligus sebagai ideas kaum tani itu sendiri. Sebagai
aktor gerakan sosial transnasional, La Via Campesina dibangun dari elemen
identitas, solidaritas, tujuan bersama, dan aksi kolektif yang berkelanjutan, dengan
pergerakan dari level lokal, nasional, regional, hingga internasional. Sedangkan
sebagai ideas, La Via Campesina bergerak membawa ide, nilai-nilai, dan norma
kaum tani dari level lokal hingga ke tataran internasional untuk memperjuangkan
hak-hak kaum tani. Ide alternatif yang dibangun oleh La Via Campesina untuk
memperjuangkan hak kaum tani adalah dengan menawarkan konsep kedaulatan
pangan dan reforma agraria yang diarusutamakan kedalam pembentukan norma
hak asasi petani yang kemudian diperjuangkan melalui proses institusionalisasi
norma hak asasi petani La Via Campesina di Dewan HAM PBB, agar terbentuk
konvensi hak asasi petani sebagai instrumen baru dalam mekanisme norma HAM
internasional PBB yang akan melindungi hak-hak kaum tani didunia. Strategi
perjuangan yang dilakukan oleh La Via Campesina dalam penelitian ini adalah
strategi kampanye, aksi kolektif, mobilisasi, jaringan, persuasi, dan advokasi.

ABSTRACT
This study aims to investigate and examine the strategy of the fight for peasantry
rights by La Via Campesina, who takes role as a transnational social movement
actor as well as ideas for the peasantry itself. As a transnational social movement
actor, La Via Campesina is developed from elements of identity, solidarity,
common goals, and sustainable collective actions, whose movements ranged from
local, national, regional, and international level. Meanwhile, as ideas, La Via
Campesina brings up the ideas, values, and norms of the peasantry from local
level to international boards to fight for the peasantry rights. One alternative idea
developed by La Via Campesina for the fight of peasantry rights is to offer the
concept of food sovereignty and agrarian reform to be mainstreamed into the
formation of norms of peasants rights which then fought through the
institutionalization process of norms of the peasants rights of the La Via
Campesina at the Human Rights Council, in order to form peasants rights
conventions as a new instrument in the norms mechanism of the UN international
human rights that would protect the peasantry rights in the world. The strategy of
the fight waged by La Via Campesina in this study is a strategy of campaign,
collective actions, mobilization, networking, persuasion, and advocacy, This study aims to investigate and examine the strategy of the fight for peasantry
rights by La Via Campesina, who takes role as a transnational social movement
actor as well as ideas for the peasantry itself. As a transnational social movement
actor, La Via Campesina is developed from elements of identity, solidarity,
common goals, and sustainable collective actions, whose movements ranged from
local, national, regional, and international level. Meanwhile, as ideas, La Via
Campesina brings up the ideas, values, and norms of the peasantry from local
level to international boards to fight for the peasantry rights. One alternative idea
developed by La Via Campesina for the fight of peasantry rights is to offer the
concept of food sovereignty and agrarian reform to be mainstreamed into the
formation of norms of peasants rights which then fought through the
institutionalization process of norms of the peasants rights of the La Via
Campesina at the Human Rights Council, in order to form peasants rights
conventions as a new instrument in the norms mechanism of the UN international
human rights that would protect the peasantry rights in the world. The strategy of
the fight waged by La Via Campesina in this study is a strategy of campaign,
collective actions, mobilization, networking, persuasion, and advocacy]"
2015
T43584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Kartawibawa
"Buku ini menguraikan tentang cara-cara bertani. Dimulai dengan uraian tanah, cara menanam padi, jagung, kacang-kacangan, dan semua atau berbagai jenis tanaman lainnya."
Semarang: G.C.T. Van Drop, 1919
BKL.0824-LL 104
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Imran,
Yogyakarta: LKBH Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
361.9 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Jakarta: Pusat Sejarah ABRI, 1973
959.8 SAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maidina Herdiyanti
"Penelitian ini membahas tentang gerakan perlawanan perempuan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri melawan PT. WKS Grup Sinarmas dalam mempertahankan hak tanah ulayat masyarakat selama tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan teori politik contentious dan konsep ekofeminisme. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif berperspektif feminis guna menggali motif dan pengalaman perempuan yang sifatnya personal dan kolektif terkait gerakan perlawanan perempuan melawan korporasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik contentiou terjadi akibat adanya klaim lahan ulayat dari para perempuan dan ijin konsesi dari PT.WKS Grup Sinarmas yang melahirkan sejumlah aksi kolektif Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri yang solid dan efektif, salah satunya demonstrasi dengan membuka pakaian. Penggunaan teori politik contentious relevan untuk memotret keseluruhan gerakan perlawanan Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, sementara konsep ekofeminsime digunakan mampu menjelaskan posisi perempuan yang sejalan dengan hubungan relasi perempuan yang erat dengan lingkungan di sekitarnya.

This study discusses the women's farmer resistance movement of the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri against PT. WKS Group Sinarmas in defending community customary land rights during 2017-2020. This study uses the theory of contentious politics and the concept of ecofeminism. The research method uses qualitative methods with a feminist perspective to explore women's personal and collective motives and experiences related to the women's resistance movement against corporations. The results showed that contentious politics occurred due to customary land claims from women and concession permits from PT. WKS Sinarmas Group created several solid and effective collective actions by the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, one of which was an undressing demonstration by the women farmers. The use of the theory of contentious politics is relevant for portraying the entire resistance movement of the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, while the concept of ecofeminism is used to explain the position of women which is in line with women's close relationship with the environment around them."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>