Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beddu Amang
Jakarta : Dharma Karsa Utama , 1995
338.672 22 BED e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Sartika Partomo
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002
338.642 TIT e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aryani
"Peningkatan pendapatan masyarakat marginal menjadi suatu hal yang menjadi perhatian Peraerintah, karena merupakan salah satu jalan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memerangi kemiskinan. Industri kecil kerajinan merupakan salah satu sarana dari peningkatan perekonomian yang berakar pada masyarakat. Selain itu, kemajuan industri kerajinan di suatu daerah pedesaan juga akan mengurangi urbanisasi dan pengangguran serta meningkatkan pemerataan pendapatan.
Banyak instansi telah rnemberikan perhatian kepada usaha kecil dengan caranya masing-masing, dalarn bentuk pendanaan dan pelatihan. Tidak dapat disangkali pula bahwa pertumbuhan usaha kecil semakin marak di Indonesia, tetapi untuk tumbuh menjadi usaha menengah yang berkelanjutan, seperti yang ditargetkan pada Pelita VI, masih menjadi suatu hal yang harus diperjuangkan bersama.
Pada usaha kecil kerajinan yang dibahas, tahapan usaha masih pada tahapan pertumbuhan dengan peningkatan penjualan. Pasar masih bertumbuh, maka dapat dilaksanakan strategi Intensif dan diikuti dengan 'concentric diversification'. Secara umum permasalahan pada tahapan pertumbuhan adalah pada manaj emen, pemasaran dan efisiensi. Karena usaha kecil kerajinan tersebut berlokasi di desa yang mempunyai budaya tertentu yang selain berdampak positif bisa pula berdampak negatif. Dampak negatif seperti etos kerja yang santai, perlu diatasi dengan manajemen tenaga kerja yang tepat.
Untuk mengantisipasi tahapan selanjutnya, yaitu ke tahapan ekspansi/perluasan, maka diversifikasi produk dan ketersediaan tenaga kerja harus dipersiapkan secara terencana. Di samping memahami perraasalahan yang dihadapi, pengusaha perlu pula memahami tingkat tahapan pertumbuhan perusahaannya, agar dapat mengantisipasi tahapan pertumbuhan selanjutnya dengan segala tuntutan bagi peningkatan manajemen pada tahapan tersebut.
Setelah permasalahan diidentifikasi dengan tepat, maka dapat disusun strategi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memperhatikan tuntutan kondisi eksternal dan kemampuan internal yang ada. Usaha kecil kerajinan ini sangat rentan terhadap perubahan kondisi eksternal, maka pengusaha harus tetap aktif rnengikuti perubahan eksternal dan mengantisipasi perubahan yang mungkin terj adi.
Akhirnya kesimpulan dan saran yang diberikan pada bahasan ini ditujukan kepada para pengusaha dengan strategi yang direkomendasikan. Karena pemerintah dan instansi pembina usaha kecil juga berperan penting bagi kemajuan pengusaha kecil secara umum maka beberapa saran juga disampaikan pada akhir bahasan ini. Kesimpulan ini dimaksudkan agar dapat menjadi perhatian dan ditindaklanjuti sesuai dengan perannya masing-masing."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM,
330 INFOKOP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Khotibul Umam
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Bisnis UGM, 2010
332.041 KHO m (1);332.041 KHO m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
334 BAN (1);334 Ban (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Arianto
"UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOS1AL DAN 1LMU POL1T1K
PROGRAM PACASARJANA
PROGRAM STUDIILMU ADMINISTRAS1
KEKHUSUSAN ADMTNISTRASI DAN KEBIJAKSANAAN BISNIS
ABSTRAK
ERY ARIANTO
3996232292
ANAUS1S PRESTASI PENYALURAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL
DAN KOPERASI
Xiii+ 112 Halaman + 20 Tabel + 1 Gambar
Daftar Pustaka : 23 Buku, 10 lain-lain (1982 - 2001)
Studi ini bertujuan untuk menganalisa prestasi penyaluran kredit kepada usaha kecil dan koperasi yang dilaksanakan oleh PT. Jamsostek (Persero) dimana sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebijakan pemerintah dalam hal menyisihkan sebagian labanya untuk dimanfaatkan oleh usaha kecil dan koperasi. Pemerintah mengharapkan BUMN dapat melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi, antara lain dengan alasan sebagai berikut:
1. Dalam rangka mendorong kegairahan dan kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, meratakan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Adanya potensi yang relatif besar dalam pengembangan usaha kecil dan koperasi.
3. BUMN mempunyai kemampuan untuk melakukan pembinaan/bimbingan dalam permodalan, pemsaran, dan peningkatan sumber daya manusia.
PERPUSTAKAAN PUSAlH
UNIVERSI1AS INDONESIA I
r
4. BUMN diharapkan menyisihkan labanya sebesar 1 - 3 % untuk dimanfaatkan oleh usaha kecil dan koperasi, sehingga pengembangan usaha kecil dan koperasi dapat tercapai.
Penelitian ini memfokuskan perhatian pada masalah prestasi penyaluran kredit kepada usaha kecil dan koperasi sekaligus dapat mengetahui keinginan dari usaha kecil dan koperasi atas penyaluran kredit dari PT. Jamsostek (Persero) tersebut, Dengan demikian, pihak BUMN dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan untuk melakukan evaluasi kinerjanya.
Pelaksanaan pembinaan dilakukan mulai tahun 1991. Penelitian ini dibatasi hanya berdasarkan data tahun 1995 - 2000. Selama lima tahun terdapat 1.857 unit/mkra binaan yang berada dibawah pembinaan PT. Jamsostek (Persero) yang tersebar di 16 propinsi seluruh Indonesia. Dengan berbagai pertimbangan, penelitian hanya memfokuskan pada tiga propinsi, Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Pembatasan ini sengaja dilakukan karena tiga propinsi tersebut diperkenalkan sistem mitra binaan ini dalam waktu yang hampir bersamaan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Pertama menyusun analisis berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari tiga propinsi sejak tahun 1995-2000. Data tersebut disusun berdasarkan jumlah besarnya pinjaman dana, sisa pinjaman dana yang tidak/belum terlunasi, kondisi mitra binaan terhadap pinjamannya (lancar, kurang lancar, lunas, macet dan ragu-ragu). Kedua, disebarkan sejumlah kuestioner yang dimintakan pendapat dan pandangan mitra binaan yang berada di tiga propinsi, untuk rnengevaluasi pembinaan yang
telah diberikan BUMN, termasuk di dalamnya harapan mitra binaan terhadap sistem pembinaan yang diharapkan dapat mereka terima.
Hasilnya, sebagian pinjaman termasuk dalam kategori macet. Jika dilihat alasan dan persepsi dari mitra binaan, mungkin saja hal ini terjadi karena terdapat perbedaan persepsi tentang sistem pembinaan yang dilakukannya. Walaupun yang dimaksud dengan pembinaan tidak melulu dengan pemberian pinjaman, tetapi termasuk juga pembinaan dalam hal manajemen, pemasaran, pelatihan SDM, penertapan teknologi dan sebagainya. Dari hasil analisis, ditemukan ternyata persepsi mitra binaan tentang pembinaan adalah lebih menekankan pada sisi manajemen. Sementara itu untuk masalah pemberian modal dan persyaratan-persyaratan lainnya diharapkan pihak BUMN yang memberikan rambu-rambunya, sehingga mitra binaan hanya bertindak sebagai pelaksana saja.
Berkaitan dengan evaluasi kebijakan tentu tidak bisa dilakukan hanya satu kali. Hasil penelitian ini sedikit atau banyak dapat dipakai sebagai rujukan bagi pelaksanaan penyalur kredit kepada mitrabinaan, dalam hal ini PT. Jamsostek (Persero). Dengan demikian mitra binaan dapat berkembang dan dapat bersaing di era globalisasi ini.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Tim Nasional Pengkajian Perkoperasian & Pengusaha Kecil & Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, 1996
334 KOP (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simanjuntak, Marlina
"Industri Kecil pengolahan hasil pertanian (agroindustri) adalah merupakan sektor industri andalan pada saat ini karena disamping sangat potensil untuk dikembangkan juga memberi peluang yang sangat besar untuk menciptakan kesempatan kerja.Masalahnya adalah bagaimana meningkatkan daya saing industri ini khususnya dalam memasuki pasar global melalui kinerja manajer (pengusaha).
Dalam peekonomian global sudah tidak ada lagi batas geografis, pesaing akan masuk kedalam kandang sendiri dengan segala taktik dan strateginya, Perusahaan kecil perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global melalui berbagai strategi antara lain mencari mitra dengan perusahaan besar sehingga terjadi sinergi yang dapat mengungguli Para pesaing upaya peningkatan daya saing agroindustri ini sangat ditentukari oleh faktor SDM yang berdasarkan hasil penelitian masih jauh dari memadai di lihat dari segi keterampilan atau kompetensi yang diharapkan.
Adanya kesenjangan antara kualitas penyediaan dan kebutuhan tenaga kerja terampil menimbulkan pertanyaan atas kontribusi sistim pelatihan yang ada, Peranan dan fungsi lembaga pelatihan tersebut adalah menyangkut penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar kerja yang sesuai dengan tuntutan globalisasi dijabarkan kedalam standar kompetensi selanjutnya standar kompetensi menjadi acuan dalam menyusun suatu program pelatihan ataupun pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata Standard kualifikasi keterampilan (standar kompetensi) manajer usaha kecil agroindustri ini secara umum sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengusaha kecil yaitu meliputi aspek-aspek: kewirausahaan, manajemen, strategi pemasaran, dan perencanaan usaha. Untuk mengetahui sejauh mana kekurangan akan pengetahuan dan keterampilan pada masing-masing individu dilakukan diagnosis sehingga menghasilkan kebutuhan pelatihan yang menjadi dasar dalam menentukan tujuan pelatihan, kualifikasi instruktur, metodologi, materi pelatihan, bahan dan peralatan.
Diantara ketiga instansi ini yaitu Depnaker, Depperindag dan Menegkop PKM ternyata Depperindag cukup responsif terhadap kebutuhan industri kecii ini Hal ini didukung dengan adanya kegiatan penelitian dan pengkajian serta pusat data dan informasi. Kombinasi antara pendekatan standar kompetensi dengan mekanisme kerja Depperindag ini dapat dijadikan suatu model bagi penyelengaraan pelatihan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>