Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Boby Prasetyo Novidwinanto
"Suatu motor bakar torak yang bekerja dalam beban yang berat dengan putaran yang tinggi akan meningkatkan kandungan polutan NOx dalam gas buang akibat suhu yang tinggi dalam ruang bakar. Sistem resirkulasi gas buang (EGR) dapat menurunkan suhu di ruang bakar dengan cara memasukkan gas buang kembali ke intake manifold. Ketika EGR ditambahkan ke dalam campuran udara bahan bakar, proporsi campuran menjadi kurus sehingga kecepatan reaksi pembakaran menjadi turun dan diikuti oleh turunnya suhu ruang bakar. Namun saat ini aplikasi sistem EGR pada mesin sepeda motor satu silinder empat langkah masih belum umum digunakan.
Penelitian mengenai sistem resirkulasi gas buang ini dilakukan untuk membandingkan parameter prestasi mesin. seperti konsumsi bahan bakar spesifik, daya keluaran, perbandingan massa bahan bakar massa udara, serta kandungan emisi gas buang (terutama HC dan NOx) untuk setiap variasi kecepatan putaran, variasi pembebanan pada mesin, dan variasi bukaan katup EGR. Sistem resirkulasi gas buang ini dipasang pada sebuah mesin Mahator 97 cc.
Data eksperimen dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem EGR mampu menurunkan kandungan polutan NOx saat mesin bekena pada beban dan putaran tinggi sehingga kualitas udara lingkungan terjaga. Pengaruh terhadap prestasi mesin masih dapat dijaga pada kondisi persentase yang diperbolehkan.

An internet Combustion Engine, which is operated in high speed and heavy toad conditions, will increase nitrogen oxide (NOx) emissions in exhaust gases because of high temperature in combustion chamber. The Exhaust Gas Recircuiation (EGR) system decreases combustion chamber temperature by recycies a traction of exhaust gases from engine exhaust menifotd to engine intake manifotd. When EGR is added to the air - fuel mixture, air fuel ratio wilt be lean and fotiowed by the temperature decreasing. But nowadays, apptication of EGR system on motorcycle with one sylinder - four stroke engine hasn't been widety used yet.
This EGR research is done to compare engine performance parameters, such as specific fuel consumption, engine powen air- fuel ratio and also exhaust gases emissions (especiatiy NO, and HC) for every engine speed variation, engine toad variation, and EGR valve EGR variation. The EGR system is instaited on a Mahator 97 cc engine.
Experiment data from this research shows that EGR system is abie to decrease NO, emissions in exhaust gases at engine with high speed and heavy toad conditions to keep the air clean. EGR has no significant effect on the engine performance as long as its dituents are kept in acceptabie percentage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S48716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Ryadi
"Suatu motor bakar torak yang bekerja dalam beban yang beret dengan putaran yang tinggi akan meningkatkan kandungan polutan NO, dalam gas buang akibat suhu yang tinggi dalam ruang bakar. Sistem " resirkulasi gas buang (EGR) dapat menurunkan suhu di ruang bakar dengan cara memasukkan gas buang kembali ke intake manifold. Ketika EGR ditambahkan ke dalam campuran udara-bahan bakar, proporsi campuran menjadi kurus sehingga kecepatan reaksi pembakaran menjadi turun dan diikuti oleh turunnya suhu ruang bakar. Namun saat ini aplikasi sistem EGR pada mesin sepeda motor satu silinder empat langkah masih belum umum digunakan.
Penelitian mengenai sistem resirkulasi gas buang ini dilakukan untuk membandingkan parameter prestasi mesin, seperti konsumsi bahan bakar spesifik, daya keluaran, perbandingan massa bahan bakar- massa udara, serta kandungan emisi gas buang (terutama HC dan NO,) untuk setiap variasi kecepatan putaran, variasi pembebanan pada mesin, dan variasi bukaan katup EGR. Sistem resirkulasi gas buang ini dipasang pada sebuah mesin Mahator 97 cc.
Data eksperimen dari pene!itian ini menunjukkan bahwa sistem EGR mampu menurunkan kandungan polutan NO, saat mesin bekea beban dan putaran tinggi sehingga kualitas udara lingkungan terjaga.

An Internal Combustion Engine, which is operated in high speed and heavy load conditions, will increase nitrogen oxide (NO,J emissions in exhaust gases because of high temperature in combustion chamber. The Exhaust Gas Recirculation (EGR) system decreases combustion chamber temperature by recycles a fraction of exhaust gases from engine exhaust manifOld to engine intake manifOld. When EGR is added to the air - fuel mixture, air fuel ratio will be lean and followed by the temperature decreasing. But nowadays, application of EGR system on motorcycle with one cylinder- four stroke engine hasn't been widely used yet.
This EGR research is done to compare engine performance parameters, such as specific fuel consumption, engine power, air- fuel ratio and also exhaust gases emissions (especially NO, and HC) ror every: engine speed variation, engine load variation, and EGR valve EGR variation. The EGR system is installed on a Mahator 97 cc engine.
Experiment data from this research shows that EGR system is able to decroasa NO,emissions in exhaust gases at engine with high speed and heaVY load conditions to keep the air clean. EGR has no significant effect on the engine perfOrmance as long as its diluents are kept in acceptable percentage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasikin
"Kendaraan bermesin diesel banyak digunakan di Indonesia. Kendaraan jenis ini mengeluarkan polutan terutama jelaga yang dapat direduksi dengan pemasangan katalitik konverter yang dapat mengkonversi jelaga menjadi CO2. Untuk mendapatkan katalitik konverter dengan ukuran yang optimum diperlukan model yang dapat mewakili profil konsentrasi jelaga, suhu konverter dan tekanan sepanjang konverter. Pada studi ini sebuah model untuk katalitik konveter pada kondisi adibatis menggunakan persamaan kinetika yang telah dipublikasikan sebelumnya. Penyelesaian terhadap model yang dikembangkan menggunakan program Polumath 5.X dan metode Runga Kutta.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan suhu sepanjang konverter dengan berkurangnya berat jelaga, sementara itu tekanan sepanjang konverter mengalami penurunan. Kenaikan berat jelaga di gas masuk konverter meningkatkan kebutuhan panjang konverter. Sebaliknya, kenaikan diameter katalis partikel tidak mempengaruhi berat jelaga sepanjang konverter dan suhu tetapi menghasilkan penurunan tekanan. Untuk mesin diesel 2500CC diperlukan sebuah katalitik konverter jenis packed bed berpenampang berbentuk elip dengan diagonal 14,5X7,5 cm dan diamater katalis 0,8 cm sepanjang 4,1cm.

Modelling and Simulation of Packed Bed Catalytic Converter for Oxidation of Soot in Diesel Powered Vehicles Flue Gas. Diesel vehicle is used in Indonesia in very big number. This vehicle exhausts pollutants especially diesel soot that can be reduces by using a catalytic converter to convert the soot to CO2. To obtain the optimal dimension of catalytic converter it is needed a model that can represent the profile of soot weight, temperature and pressure along the catalytic converter. In this study, a model is developed for packed bed catalytic converter in an adiabatic condition based on a kinetic study that has been reported previously. Calculation of developed equations in this model uses Polymath 5.X solver with Range Kutta Method.
The simulation result shows that temperature profile along catalytic converter increases with the decrease of soot weight, while pressure profile decreases. The increase of soot weight in entering gas increases the needed converter length. On the other hand, the increase of catalyst diameter does not affect to soot weight along converter and temperature profile, but results a less pressure drop. For 2.500 c diesel engine, packed bed catalytic converter with ellipse?s cross sectional of 14,5X7,5 cm diagonal and 0,8 cm catalyst particle diameter, needs 4,1 cm length.
"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyawan
"Peningkatan kualitas kinerja motor bakar selalu berkembang dari waktu ke waktu. Semakin maju teknologi semakin tinggi standar kualitas kerja yang dituntut oleh masyarakat. Setiap penggunaan motor bakar selalu- memberi dampak samping yang negatif ke Iingkungan. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari motor bakar adalah polusi gas buang hasil pembakaran dan pemanasan global. Pada umumnya gas buang motor bakar mengandung bahan klmia yang bcracun bagi tubuh sekalipun kadamya kecil, Bahan beracun seperll CO, NOx, Sulfur, dan Iainnya adalah akibat pembakaran yang kurang sempuma pada ruang bakar. Salah satu cara mengalasi ketidaksempurnaan pembakaran adalah dengan menginjcksikan sejumlah air ke dalam ruang bakar. Untuk melihat perubahan kadar emisi gas buang, suhu dan tekanan gas buang dilakukan penelitian dengan menginjeksilcan air ke dalam ruang bakar pada engine research and rest bed mesin Diesel model DWE-47150-HS-AV. Variasi parameter yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengubah bukaan katup dan pemakaian beban tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi air menyebabkan penurunan suhu gas buang sebesar 11.6 °C, kenaikan emisi CO2 sebesar 0.9 % vol. dan HC sebesar 5 % ppm vol., dan penurunan emisi O2 sebesar I %.

The improvement of combustion engines' work quality always develops from lime to time. The more advanced the technology is the more higher standard quality of work will be demand by society Every use of combustion engine always gives negative effect io the enviroment. One of the negative ejects that come from combustion engine is pollution of residual gas and global warming. Commonly combustion engine residual gas contains poisonous chemical subsrancejbr body even in a small quantity. Poisonous subsiance like CO, NO, Sulphur, and others are caused by imperfect combustion in combustion chamber. One ofthe ways to handle impact combustion is by injecting some Water to the combustion engine. in order io see the quantify change in residual gas emission, temperature and residual gas pressure, a research is done by injecting water into Diesel engine research and test bed‘s combustion chamber type DWE-47/50-HS-AV The variety parameter thai has been done in this research is by modifying the throttle valve opening and using extra weight. The research result show that water injection caused 11.6 UC decrease in residual gas temperature, 0.9 % vol. increase in CO2 emission and 5 % ppm vol. in HC emission, and I % decrease in 02 emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Wasito
"Mesin diesel merupakan mesin yang paling banyak digunakan di masyarakat Hal ini dikarenakan mesin diesel dapat menghasilkan tenaga yang Iebih besar dan lebih irit. Banyaknya kegunaan mesin dieseljuga menjadikan mesin diesel sebagai penyumbang emisi gas buang terbanyak. Emisi gas buang yang tidak normal menandakan kendaaran boros dan menyebabkan polusi. Dalam penelitian ini cyclone digunakan untuk meningkatkan efelctiiitas campuran bahan bakar udara agar reaksi menjadi lebih sempurna. Dari berbagai eksperimen yang telah dilakukan cyclone dengan sudut pengarah tertentu lebih efektif dalam hal mengurangi emisi HC di mesin diesel. Cyclone dengan sudut pengarah 30° dapat menurunkan emisi HC sekitar 60% sedangkan dengan 45° menurunkan HC antara 25% hingga 56% untuk pembebanan 5 Kg. Selain itu juga dari analisa suhu dan tekanan gas buang didapatkan pada putaran yang tinggi emisi HC cenderung meningkat sedangkan emisi CO relatif konstan untuk berbagai jenis putaran dan sudut pengarah.

Diesel is a kind oyfengine which is inostly used in several teclinical neefls, because it can produce a bigger and more economical energy. Many advantages of diesel also make the diesel as a biggest support of exlraust-gas emition. The unusual exhaust-gas emition ofa vehicle shows that the vehicle is not economical, it also causes the pollution. ln this experiment, cyclone is used to increase the effectiveness ofairgfuel mixture, so that the reaction goes into perfect. Cyclone in certain direction angle is more efflective in reducing the HC-enzition in the diesel engine. Cyclone in 30° can reduce it for about 60%, while cyclone in 45° can do it between 25% to 56%, with 5 kgs of resistant force against it. From the analysis of exhaust gas temperature and pressure, we can also see that the emition of HC gets increasea in high rotation, while the emition CO is relative constant in all kinds of rotation and direction angle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadlan Rasyid
"Beberapa polutan udara yang mencemari lingkungan antara lain seperti nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan karbon monoksida (CO). Teknologi kontaktor membran merupakan teknologi alternatif dalam menyisihkan gas NOx, SO2, dan CO karena keunggulannya berupa luas area spesifik yang tinggi. Penelitian ini akan mempelajari proses penyisihan gas buang mesin diesel berupa NOx, SO2, dan CO menggunakan pelarut H2O2 dan NaOH pada modul membran serat berongga berbahan polisulfon. Gas buang mesin diesel akan dialirkan pada bagian tube membran, sedangkan pelarut H2O2 dan NaOH berada di bagian shell dan bersifat statis. Variabel bebas yang diuji pada penelitian ini adalah laju alir gas umpan dan konsentrasi pelarut H2O2. Berdasarkan hasil uji, efisiensi penyisihan gas NOx, SO2, dan CO tertinggi pada laju alir gas 100 mL/menit dan konsentrasi H2O2 0,5 M berturut-turut, yaitu sebesar 99,56%, 99,79%, dan 99,28%, fluks perpindahan massa NOx, SO2, dan CO tertinggi pada laju alir gas 200 mL/menit menit dan konsentrasi H2O2 0,5 M berturut-turut, yaitu sebesar 1,13 x 10-6 mmol/cm2.s, 9,42 x 10-7 mmol/cm2.s, dan 8,93 x 10-7 mmol/cm2.s serta NOx, SO2, dan CO loading tertinggi pada laju alir gas 200 mL/menit menit dan konsentrasi H2O2 0,05 M berturut-turut, yaitu sebesar 1,72 x 10-4 mmol NOx/mmol H2O2.s, 1,3 x 10-4 mmol SO2/mmol H2O2.s, dan 1,2 x 10-4 mmol CO/mmol H2O2.s.

Some air pollutants that affect the environment include nitrogen oxides (NOx), sulfur dioxide (SO2), and carbon monoxide (CO). Membrane contactor technology is an alternative technology in NOx, SO2, and CO gases because of its advantages, such as high specific area. This study investigates removing exhaust gases from diesel engines in the form of NOx, SO2, and CO using H2O2 and NaOH solvents on hollow fiber membrane modules made of polysulfone. The exhaust gas of the diesel engine will be in the membrane part of the tube, while the solvent H2O2 and NaOH are in the shell and are static. The independent variables tested in this study were the gas feed flow rate and the concentration of H2O2. Test results, the highest absorption efficiency of NOx, SO2, and CO gas was at a gas flow rate of 100 mL/min and H2O2 0.5 M, respectively, which are 99.56%, 99.79%, and 99.28%, the highest mass transfer flux of NOx, SO2, and CO at a gas flow rate of 100 mL/min and H2O2 0.5 M, respectively, namely 1.13 x 10-6 mmol/cm2.s, 9.42 x 10-7 mmol/cm2.s, and 8.93 x 10-7 mmol/cm2.s, and also highest NOx, SO2, and CO loading at a gas flow rate of 100 mL/min and H2O2 0.05 M, respectively, namely 1.72 x 10-4 mmol NOx/mmol H2O2.s, 1.3 x 10-4 mmol SO2/mmol H2O2.s, and 1.2 x 10-4 mmol CO/mmol H2O2.s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>