Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Sugiri
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S32077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Prasetianingtyas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32656
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Martiningsih
"Minyak transformator digunakan sebagai bahan isolasi dan pendingin pada transformator, oleh karena itu sifat-sifat dielektrik minyak isolasi yang baik merupakan prasyarat penting bagi minyak isolasi.
Beberapa pengotor yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak transformator adalah uap air, gas, partikel padat lainnya. Ketidak murnian dapat muncul didalam minyak transformator yang baru akibat proses pembuatan atau selama penyimpanan maupun selama transportasi dan akibat pengaruh lingkungan.
Pemanasan minyak transformator yang berlangsung terus-menerus akan menimbulkan dekomposisi minyak dan akhirnya akan menyebabkan perubahan kekuatan dielektrik minyak.
Dalam tesis ini dilakukan pengujian tegangan gagal akibat adanya kontaminasi air dan adanya pengaruh perubahan temperatur pada minyak transformator.

Transformer oil is used for the insulation and cooling of power transformer, therefore good dielectric properties are main factor for transformer insulation.
Some impurities can impact in to the properties of transformer oil such as moisture, gas and solid particles. The impurities can exist in new transformer oil either processing or storage, transportation and that caused of environment.
The continuously heating of transformer oil can make decomposition and therefore can change dielectric strength of oil.
In this thesis, writer to perform breakdown voltage test which to caused water contaminant and temperature variable of transformer oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T4654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni
"Pewarna rambut alami menjadi pilihan untuk memperbaiki penampilan rambut karena tidak berbahaya dan tidak menimbulkan alergi. Salah satu pewarna alami yang digunakan adalah pacar kuku. Penggunaan pacar kuku sering dicampur dengan air seduhan teh hitam untuk meningkatkan intensitas warna yang dihasilkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik dan efektivitas pewarnaan dari krim yang mengandung ekstrak pacar kuku dan ekstrak teh hitam. Dalam penelitian ini dibuat lima formulasi krim pewarna rambut yang masing-masing mengandung ekstrak pacar kuku 4%, ekstrak teh hitam 2% dan campuran kedua ekstrak yaitu pacar kuku 4% dengan teh hitam dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%.
Uji stabilitas krim dilakukan dengan pengamatan hasil cycling test, uji mekanik, dan penyimpanan pada suhu rendah (5°C±2°C), suhu kamar (27°C±2°C) dan suhu tinggi (40°C±2°C). Uji efektivitas pewarnaan antara lain intensitas warna dengan alat chromameter Minolta CR-300 dan ketahanan warna dengan penyimpanan di ruangan, penyinaran di bawah sinar matahari dan pencucian dengan sampo. Setiap formula menunjukkan kestabilan fisik selama 8 minggu, namun terjadi perubahan warna krim karena krim teroksidasi pada penyimpanan suhu kamar dan suhu tinggi. Formula campuran ekstrak pacar kuku 4% dan teh hitam dengan variasi konsentrasi 0,5%,1% dan 1% menghasilkan intensitas warna yang lebih kuat daripada formula ekstrak pacar kuku 4% . Setiap formula menghasilkan ketahanan warna selama 30 hari.

Natural hair colorants become the choice to improve hair performance because it is not harmful and non allergic. One of them is henna. Based on experience, the use of henna often mix with black tea for increasing the colour intensity from henna. The aim of this experiment is to know physical stability and coloring effectivity of combination of henna and black tea extract cream. In this experiment, five formulation were made: cream with 4% henna extract; cream with 2% black tea extract, cream with 4% henna extract combined with 0,5%, 1% and 2% of black tea extract.
The stability of cream formulations were tested by cycling test, centrifugal tested, and stored in low (4°C±2°C), room, and high (4°C±2°C) temperatures. The coloring effectivity in case of colour intensity was measured by chromameter Minolta CR-300 and in case of colour tenacity, the coloured hair was tested with three treatments : stored in room, sunlight exposed and shampoo washing. Each formulation shows the physical stability in 8 weeks, but changes in colour because of oxidation when stored in room and high temperatures. The combination of 4% henna extract with 0,5%, 1% and 1% black tea extract give the stronger colour intensity than 4% henna. Each formulation gives the colour tenacity in 30 days.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1077
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Nilawati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karbomer terhadap stabilitas fisik Krim X. Konsentrasi penambahan karbomer dalam formula Krim X pada percobaan ini adalah 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4% dan 0,5%. Pada masing-masing sampel, yaitu Krim X formula pembanding dan formula uji, dilakukan evaluasi fisik dan uji stabilitas. Uji stabilitas dilakukan pada penyimpanan suhu 40±2oC dengan kelembaban 75% selama 8 minggu. Parameter stabilitas yang diamati adalah organoleptis, pH, jarak lebur, viskositas, sifat alir dan diameter globul ratarata.
Selama uji stabilitas, konsistensi krim pada formula pembanding, formula 1 dan 2 mengalami penurunan. Sedangkan pada formula 3, 4, dan 5 konsistensinya lebih stabil. Terjadi penurunan pH, jarak lebur dan viskositas, tetapi terjadi pembesaran ukuran diameter globul rata-rata dari keenam krim. Sifat alir dari keenam krim tidak mengalami perubahan yaitu tetap bersifat plastis thiksotropik, hanya terjadi efek pergeseran kurva yang disebabkan oleh penurunan viskositas. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara konsentrasi penambahan karbomer dengan stabilitas fisik krim X. Semakin meningkatnya konsentrasi karbomer yang ditambahkan dalam formula Krim X, maka semakin meningkat pula kestabilan fisiknya.

The essence of this research is to get the information of carbomer adding influence to physical stability of Cream X formula. Carbomer was added in the formulas on this trial for each concentration, they are 0.1%; 0.2%; 0.3%; 0.4%; and 0.5%. For each samples, reference formula and trial formula, were physical evaluated and stability tested. Stability test was done in temperature 40±2oC with relative humidity at 75% during 8 weeks.
The evaluation during stability test are organoleptic, pH measured, melting range, viscosity, rheology and globul diameter average. During stability test, the consistency of cream reference formula, formulas 1 and 2 had decreased. But on formulas 3, 4 and 5, the consistency was more stable. There were decrease of pH, melting range, and viscosity, but globul diameter average were increased in all of formulas Cream X. The rheology was stable, means it is an plastic thixotrophy system, but there was an effect of sliding curve because of viscosity had been decreased. It is means that there is a correlation between carbomer adding with physical stability of Cream X. Which increased concentration of carbomer adding in cream X formula made the creams more stable."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhsin Alwan
"Sinar matahari mengandung spektrum ultraviolet yang dapat memicu timbulnya radikal bebas. Radikal bebas ini terhadap kulit dapat menyebabkan efek penuaan. Diperlukan suatu sediaan krim yang dapat memperbaiki kulit dari efek penuaan tersebut dan juga menetralkan efek radikal bebas. Krim vitamin E terbukti efektif mengurangi pembentukan radical bebas oleh paparan sinar UV pada kulit, akan tetapi keuntungan penggunaan sediaan topikal ini dikurangi oleh terbatasnya jumlah zat aktif yang dapat diabsorbsi oleh kulit. Dengan penambahan emolien primer dan sekunder berdasarkan prinsip RPI telah terbukti dapat meningkatkan penetrasi vitamin E. Adanya penambahan kedua emolien tersebut diperkirakan dapat mempengaruhi kestabilan fisik krim, oleh sebab itu dilakukan uji kestabilan fisik krim selama tiga bulan. Uji kestabilan meliputi penyimpanan pada suhu kamar, suhu 4°C, suhu 40°C, freeze thaw / cycling test dan uji mekanik. Parameter kestabilan yang diamati adalah organoleptis, pengukuran pH, viskositas dan diameter globul rata-rata. Hasil yang diperoleh adalah krim dengan penambahan Isopropil isostearat sebagai emolien primer dan trietil heksanoin sebagai emolien sekunder tidak stabil secara fisik pada penyimpanan 40°C, suhu kamar, dan uji mekanik dimana krim menunjukkan adanya pemisahan fase.

Sunlight has an ultraviolet spectrum which trigger the incidence of free radicals. They can cause photo aging effect on human. For that reason, one needs to repair the damage and neutralize the free radicals effect. Vitamin E cream is known can significantly decrease the UV radiation-induced radical flux in skin, however the advantages of the topical application of cream is reduced by limited amount of active ingredient absorbed by the skin. With RPI method, added a primary emollient and secondary emollient had been proven to improve the penetration of vitamin E. The primary emollient and secondary emollient added are estimated to influence physical stability of the cream. For that reason the physical stability test should be done for three months storage; including the storage at room temperature of 4°C, 40°C, freeze thaw and mechanical test. The stability parameters are organoleptics, pH, viscosity and globule s diameter measurement. This study resulted that cream with isopropyl isostearate and triethylhexanoin as the primary and secondary emollient were not stable when storage in 40°C, room temperature and mechanical test because the cream showed separation of phase.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthya Esra Wihelmina
"Minyak kencur mengandung senyawa etil p-metoksisinamat yang memiliki kemiripan struktur dengan senyawa UV filter organik. Minyak kencur diformulasikan menjadi nanoemulsi dengan konsentrasi berbeda, yaitu 5%, 11,14%, 15,08%, 18,61%, dan dibuat juga nanoemulsi mengandung oktil metoksisinamat 7% sebagai pembanding. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanoemulsi yang jernih, menguji stabilitas fisiknya, dan menentukan nilai SPF dari nanoemulsi tersebut. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan penyimpanan pada suhu kamar (28±2°C), suhu tinggi (40±2°C), suhu rendah (5°C), uji cycling test, dan uji sentrifugasi. Parameter yang diamati adalah organoleptis, pH, viskositas, dan tegangan permukaan. Efektivitas nanoemulsi ditentukan melalui perhitungan nilai SPF (Sun Protection Factor) secara in vitro menggunakan spektrofotometer UVVis. Dari hasil pembuatan diperoleh nanoemulsi mengandung minyak kencur yang jernih, tidak terjadi pemisahan fase, dan homogen secara fisik. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan kelima nanoemulsi stabil pada penyimpanan suhu kamar dan suhu rendah. Nilai SPF menunjukkan bahwa nanoemulsi minyak kencur memenuhi persyaratan sebagai tabir surya dengan memberikan nilai SPF sebesar 3-24.

The volatile oil of Kaempferia galanga L. contains ethyl p-methoxycinnamate which has structural similarity with organic UV filter compound. The volatile oil is formulated into nanoemulsions in various concentrations, which are 5%, 11.14%, 15.08%, 18.61%, and nanoemulsion which contains 7% of octyl methoxycinnamate was also made as comparison. This research was designed to create the clear nanoemulsions, examine their physical stability, and determine the SPF value from the nanoemulsions. Physical stability test was conducted by store at room temperature (28±2°C), high temperature (40±2°C), low temperature (5°C), cycling test, and centrifugation test. Parameters that being observed are organoleptic, pH, viscosity, and surface tension. The effectiveness of nanoemulsions were determined through Sun Protection Factor (SPF) value which in vitro using UV-Vis spectrophotometer. From the manufacture result obtained the clear nanoemulsions which do not occur phase separation and physically homogeneous. Physical stability test results showed that nanoemulsions are stable at room temperature and low temperature storage. The SPF value showed that the nanoemulsions meet the terms as sunscreen by giving 3-24 as SPF value."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S116
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Natalia
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>