Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 1998
330.959 8 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Elfi Husda
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang belum banyak memanfaatkan potensi unggulam dari masing-masing wilayah yang ada, seperti wilayah yang memiliki potensi kelautan yang melimpah, namun perekonomiannya justru lebih dominan pada sektor pengolahan"
Jakarta: Seskoal Press, 2019
023.1 JMI 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Prajogo Rachmadi
"Balanced Scorecard ada lab sebuab metode untuk menerjemahkan vlSI, misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukw:an yang menyeluruh dan memberi kerangka kerja bagi pengukuran kinerja dan sistim manajemen strategi perusahaan. Balanced Scorecard mengevaluasi kinerja perusahaan dari empat perspektif : keuanga14 pelanggan., proses bisnis internal serta pembelajaran dan pretumbuban.
Dalam merancang Balanced Scorecard, keterlibatan para abli perusabaan yang paham akan strategi sangat diperlukan. Allis dasar itulah dalam merancang balanced scorecard untuk PT. DTU ini, digunakan kuisioner untuk melibatkan para ahli dan pelaksana dalam menentukan sasaran - sasaran strategis perusahaan. Dengan adanya kuisioner ini diharapkan basil rancangan scorecard akan Iebih objektif dan sesuai dengan kebutuban perusahaan.
Dari penelitian inl, diperoleh beberapa sasaran strategis pada tiap pernpektif rancangan balanced scorecard PT. DTU. Pada perspektif keuangan diperoleh enam sasaran strategis. Pada perspektif pelanggan ada lima sasaran strategis. Tujuh sasaran strategis pada perspektif proses bisnis.

Balanced Scorecard is a method to translate company's mission and strategy into comprehensive measures and give framework to performance meansurement and company's strategic management system, Balanced scorecard evaluates company's perjbrmance from four perspective : financial, customer, internal process business. and learning and growth.
To design balanced scorecard, the involvement of experts from the firm are surely needed Jlor this reason in designing balanced scorecard for PT. DTll. questioner is used to involve the expert to decide the objectives of the firm. By this questioner, the design of the scorecard expected to be more objective and suitable to company's purpose.
As the result of this research, we gel any objective from the design of the PT. DTU's balanced scorecard. In the financial perspective the are six objectives. From customer perspective there are fNe objectives. Seven Objectives get from the internal process perspective, and six objectives from learning and growth perspectives.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McNeely, Jeffrey A.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1992
333.95 MCN et (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Perry, Martin
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2000
338.642 PER mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2018
338.9 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Sri Lindawati
"Masa setelah Pakto 1988, bank jumlahnya semakin banyak sehingga bank berlomba mencari nasabah dengan meningkatkan performance bank dengan melihat peluang yang ada dan melakukan terobosan-terobosan baru serta bertindak proaktif dalam melakukan diversifikasi dan inovasi produk dan jasa. Bank BNI tidak terlepas dari kondisi tersebut dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat antar bank dalam mengembangkan bisnis ritelnya selain mempertahankan bisnis korporatnya.
Salah satu strategi yang diambil adalah menciptakan produk baru yang diberi nama BNI Phoneplus yang diluncurkan pada tanggal 19 Pebruari 1998. Tujuannya adalah untuk melengkapi produk-produk yang ada dalam meningkatkan pelayanan, meningkatkan penghimpunan dana murah seperti giro dan tabungan, untuk memenuhi tuntutan nasabah khususnya nasabah pada segmen kelas atas yang berpenghasilan tinggi, untuk menunjang efisiensi dan mengurangi tekanan di cabang dan meningkatkan fee based income di BNI Phoneplus.
BNI Phoneplus memiliki visi jangka pendek yaitu menjadi yang terbaik dalam layanan phonebanking selain itu visi BNI Phoneplus jangka panjang adalah mengcover 24 % transaksi cabang, karena itu perlu strategi pemasaran yang tepat untuk mengembangkan produk jasa BNI Phoneplus sehingga BNI Phoneplus dapat berkembang dan dapat bersaing.
Penulis melakukan penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi BNI Phoneplus dengan alat bantu expert choice yang dapat memetakan posisi bersaingnya dalam analisa GE matrix. Adapun penentuan derajat kepentingannya, penulis ini mengunakan metode Proses Hirarki Analisis (PHA). Setelah mengetahui posisi bersaingnya yaitu pada sel V, maka BNI Phoneplus dapat memilih dan menentukan strategi bersaing yang cocok dengan sumber daya di BNI Phoneplus.
Selanjutnya strategi pemasaran direncanakan dan dirumuskan sesuai dengan strategi bersaing yang dipilihnya. Berdasarkan pilihan strategi pemasaran dan posisi bersaingnya maka pilihan strategi yang tepat adalah penetrasi pasar. Dengan demikian program bauran pemasaran jasapun harus sesuai dengan pilihan strategi perusahaan.
Saran yang dajukan adalah perlu untuk melakukan penyempurnaan dalam aplikasi menjadi anggota, memperluas area layanan melalui kerjasama dengan pihak telkom, penambahan features dalam layanan produk jasa BNI Phoneplus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Dewi Wulandari
"PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (PERSERO) yang bergerak di bidang perbankan juga memiliki strategi komunikasi pemasaran untuk mengembangkan produk perbankannya BRI Call Banking.
Secara umum tujuan penelitian ini ialah untuk memberikan gambaran dari permasalahan yang dihadapi, disertai dengan rekomendasi beberapa saran-saran dengan melakukan pendekatan analisa secara komprehensif terutama menyangkut pengembangan produk perbankannya melalui strategi komunikasi pemasaran. Secara khusus tujuan dari penelitian ini ialah untuk memperoleh gambaran mengenai strategi komunikasi pemasaran BRI Call Banking.
Dengan mengetahui adanya faktor intern dan faktor ekstern yang dapat mempengaruhi proses pemasaran dan perkembangan suatu produk dan dibantu dengan menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif maka akan diketahui kekuatan yang dimiliki pada fungsi manajemen khususnya Divisi Consumer Banking pada unit kerja Pemasaran (marketing), faktor intern apa yang paling berpengaruh dalam mengembangkan sebuah produk perbankan. Sedangkan faktor lingkungan ekstern biasanya menggambarkan tingkat persaingan dan kondisi pasar yang kompetitif.
Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi komunikasi pemasaran melalui bauran pendekatan pemasaran jasa, maka hendaklah dilakukan peningkatan fasilitas produk, promosi, pelayanan, SDM, agar supaya rencana pengembangan produk perbankan berjalan dengan baik dan strategi komunikasi pemasaran yang diupayakan dapat berjalan dengan optimal dan sampai pada target pasar.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen pasar, teori komunikasi pemasaran terpadu dan teori mengenai image.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Bank Rakyat Indonesia belum melaksanakan kebijakan komunikasi pemasaran terpadu secara komprehensif. Secara sistematik terjadi korelasi yang positif dan signifikan antara faktor internal dan eksternal terhadap image produk BRI Call Banking.
Rekomendasi teoritis dari penelitian ini adalah masih harus dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk mendapat hasil yang komprehensif dan terfokus mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu yang diterapkan khususnya dalam bisnis jasa perbankan di Indonesia.
Rekomendasi praktis penelitian ini diharapkan agar manajeman Bank BRI khususnya Divisi Consumer Banking dapat menetapkan suatu garis kebijakan komunikasi pemasaran yang utuh dan terperinci sehingga dapat diimplementasikan ke seluruh cabang Bank BRI secara bersamaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Itabiliana
"Calam penelitian oleh Suradijono, S.H. (1998), terhadap sejumlah siswa Sekolah Menengah Obiijm di Jakarta, mengidentifikasi 16 strategi, yaitu : sadar-tahu, evaluasi teks, baca-ulang, pengulangan, tanya-apa, pengartian, tanya-informasi, evaluasi pengetahuan, senjang-masalah, tanya-hipotesa, pengetahuan-baru, verifikasi, parafrase, penyircpulan, elaborasi, dan antisipasi. Perbedaan antara keenambelas strategi belajar ini dapat ditinjau dari peitiahaman bacaannya.
Menurut Perfetti (1989), pemahaman bacaan dibedakan menjadi dua, yaitu mencapai arti teks dan mencapai interpretasi teks. Berdasarkan p^hkiran Perfetti tersebut, Suradijono, S .H. (1999), mengemukakan bahwa strategi-strategi yang terrnasuk dalam mencapai arti teks adalah sadar-tahu, tanya-apa, baca-ulang, pengulangan, evaliaasi teks, pengartian, dan tanya-informasi. Di sini, siswa hanya terfokus pada simbol-sirtibol dalam teks dan kurang inferensial atau dengan kata lain, siswa kurang berusaha mengaitkan apa yang dibacanya dengan apa yang ada di luar teks, yaitu pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki. Sedangkan strategi elaborasi, penyimpulan dan antisipasi pemahaitiannya telah mencapai interpretasi teks yang sifatnya lebih luas, tidak hanya terbatas pada simbol-simbol dalam teks dan lebih inferensial. Dalam hal ini, usaha lebih besar dilakukan siswa untuk mengikutsertakan pengetahuan terdahulunya dalam menginterpretasi apa yang dibacanya dalam teks.
Strategistrategi belajar yang lain, tanya-hipotesa, verifikasi, senjangmasalah, pengetahuan-baru, evaluasi pengetahuan dan parafrase digolongkan ke dalam strategi peralihan karena tidak bisa dimasukkan ke dalam dua kelortpok strategi belajar di atas. Dari penjelasan di atas, nanpak bahwa strategi belajar yang memiliki pemahaman interpretasi teks atau paling tidak strategi peralihan besar perannya untuk keberhasilan pendidikan siswa. Karena itu, alangkah baiknya jika penggunaan strategi-strategi belajar tersebut lebih dominan dibanding strategi yang hanya memiliki pemahaman arti teks. Strategi belajar ini harus diajarkan, bukan bawaan dan tidak bisa ditunggu sairpai siswa dengan sendirinya merrperoleh strategi tersebut karena akan memakan waktu lama sedangkan strategi belajar akan lebih banyak meraberikan keuntungan bagi siswa jika digunakan sedini mungkin dalam jenjang pendidikannya.
Ketika siswa duduk di kelas 6 Sekolah Dasar tarrpaknya merupakan waktu yang paling tepat untuk siswa menerima pengajaran strategi belajar ini karena pada saat ini siswa telah menpunyai kemairpuan raembaca yang balk dan kemampuan raengolah inforrtiasi yang lebih jauh daripada siswa dari kelas-kelas di bawahnya. Selain itu, siswa sebentar lagi akan menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dunana siswa akan berhadapan dengan pelajaran yang lebih banyak dan korpleks lagi. Untuk itu, perlu dicari suatu cara yang dapat mertibantu mengernbangkan strategi belajar siswa kelas 6 Sekolah Dasar. Reciprocal teaching merupakan metode yang paling mungkin untuk diberikan kepada siswa kelas 6 SD karena metode ini memang disusun untuk siswa grade 1 (Moore, 1991) yang range usianya hairpir sama dengan usia siswa kelas 6 SD.
Penelitian ini bertujuan melihat seberapa jauh pelatihan dengan modul yang disusun peneliti berdasarkan metode reciprocal teaching dapat membantu siswa kelas 6 SD untuk mengernbangkan strategi belajar. Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, teoritis dan praktis. Dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya, terutama penelitian mengenai penggunaan metode-metode lain dalam pengembangan strategi belajar. Sedangkan dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat roemberikan sumbangan dalam dunia pendidikan, khususnya sumbangan metode pengajaran yang dapat menbantu siswa kelas 6 SD mengernbangkan strategi belajamya. Sebelum penerapan metode reciprocal teaching dalam pelatihan yang berlangsung sebanyak 8 kali sesi pelatihan, akan dilakukan pretest terhadap subyek dengan menggunakan tehnik think-aloud agar dapat diketahui bagaimana strategi belajar subyek sebelum mendapat metode reciprocal teaching. Tehnik yang sama akan dipakai untuk posttest setelah subyek mendapat metode reciprocal teaching.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dengan modul metode reciprocal teaching telah membantu subyek mengernbangkan strategi belajamya dari dcminansi strategi belajar dengan pemahaman arti teks ke arah doninansi strategi belajar peralihan dan strategi belajar dengan pemahaman interpretasi teks, kecuali strategi antisipasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>