Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siselia Titis Iramawati
"Latar belakang:Pajanan gelombang elektromagnetik frekuensi radio yang diterima oleh pekerja di stasiun radio dalamjangka panjang diduga sebagai faktor risiko hiperkolesterolemia.Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pajanan gelombang elektromagnetik frekuensi radio pada pekerja di Stasiun radio, prevalensi hiperkolesterolemia , hubungan pajanan electromagnetik dengan hiperkolesterolemia dan hiperkolesterolemia dengan faktor-faktor risiko lainnya.
Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di stasiun radio Jakarta selama Mei-Juli 2010 dengan desain cross sectional pada 121 responden. Data bersumber dari basil Jaboratorium, pemeriksaan fisik, wawancara berupa Food Recall dan pengisian kuesioner pada Medical Checkup Desember 2009. Pengukuran gelombang Elektromagnetik berdasarkan penelitian dr. Andrianingsih WI pada Juli 2009 dengan menggunakan E/ektromagnelic Field Radiation Tesler (ErvlF) tipe 827 merk Lutron.
Hasil Penelitian:Nilai Ambang Batas intensitas gelombang elektromagnetik frekuensi radio kumulatif di stasiun radio tidak melebihi ambang batas. Prevalensi hiperkolesterolemia pada pekerja stasiun radio adalah 53,7%. Berdasarkan analisis bivariat terdapat 3 variabel yang bermakna terhadap hiperkolesterolemia yaitu terhadap umur >=40 thn,pajanan gelombang elektromagnetik frekuensi radio okupasi kumulatif, riwayat keluarga yang menderita stroke. Dan analisis multivariat terdapat 3 variabel yang mempunyai hubungan dengan hiperkolesterolemia yaitu faktor umur >=40 thn (OR= 3.91;95%CI= 1.35-11.31}, asupan lemak tinggi (OR=3.39 ;95%CI; 1.14- 10.11}, faktor riwayat keluarga yang menderita stroke (OR=0.15 ;95%CI; 0.03-0.76).
Kesimpulan: Prevalensi hiperkolesterolemia pada pekerja stasiun radio sebesar 53,7%. Didapatkan hubungan bermakna antara gelombang elektromagnetik frekuensi radio dengan hiperkolesterolemia . Faktor risiko yang berhubungan dengan hiperkolesterolemia adalah faktor umur >=40 thn, asupan lemak tinggi ,faktor riwayat keluarga yang menderita stroke.

Long term exposure from Electromagnetic Frequency Radio received by the employees has been as.-rumed as a risk factor of hyperkolesterolemia .The objective of this research is to find electromagnetic frequency radio exposure in the radio station , find hypercholesterolemia prevalence among employees ,relationship electromagnetic frequency radio exposure to hypercbolesterotemia and find relationship hypercholesterolemia to another risk factor.
Research Metbods : The research has been conducted in May-July 2010 in radio station Jakarta using cross sectional design ,examined 121 respondents. Data source from laboratory result,physical examination interviewing food recall and quetioner on Medical Checkup December 2009. Measuring Electromagnetic Frequency Radio intensity source from Andrianingsih WI,MD research on July 2009 with using Elektromagnettc field Radiation Tester (EMF) tipe 827 merk Lutron.
Result: Intensity cumulative electromagnetic frequency radio exposure in radio station under limit Treshold Limit Value (TLV). Prevalence hyperkolestero!emia jn the radio station is about 53,7 %. Based on analysis bivariat there are 3 variabel significant relationship to hypercholesterolemia : age>=40 years. has family history stroke and electromagnetic frequency radio exposure cumulatit: And based on analysis mu1tivariat there are 3 variabel significant relationship to hypercholesterolemia: age>=40 years (OR= 3.91;95%Cl1.35-11.31), intake high fillty food (0 3.39 0.03 -0.76).
Condusion : Intensity cumulative electromagnetic frequency radio exposure in radio station under TLV. Prevalence hyperkolesterolemia is about 53,7 %.This research get significant relationship between electromagnetic frequency radio to hyperkolesterolemia. Risk factor significant relatiionship to hyperkolesterolemi: age>=40 years, intake high fatty food and has family history stroke."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31639
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Di Goa Bribin, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta terdapat sungai bawah tanah yang cukup besar debitnya. Aliran sungai tersebut tidak pernah kering sepanjang musim dan telah dimanfaatkan oleh pemerintah daerah sebagai sumber air minum. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan terhadap distribusi aliran sungai bawah tanah tersebut di tempat lain. Sebelum pemetaan dilakukan, dicari metode geofisika yang tepat digunakan untuk mendeteksi keberadaan sungai tersebut dengan akses akuisisi mudah, cepat dan murah. Mengingat morphologi dan topographi lapangan yang cukup berat maka metode geofisika yang diuji cobakan adalah metode eletromagnetik very low frequency (VLF). Dari kajian awal ini dihasilkan bahwa metode VLF memberikan respons cukup baik terhadap sungai bawah tanah setelah data pengukuran tilt dihaluskan (smoothing) dengan moving average order 5"
JURFIN 7:20 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rizky Herda Pratama
"Background: There is a growing interest In the potential biological effects of electromagnetic fields (EMFS) on human. Mobile phone is currently known as one of the most world wide used tool which emitted, up to certain extent, EMFS. We try to explore the possible adverse effects of mobile phone on the function of the reproductive system, particularly focused on serum testosterone level, as one of the most important parameter of reproductive function. Objective: To evaluate the biological effect of RFEMR of mobile phone on serum testosterone level. Method: As a model, we exposed 9 New Zealand Rabbits to RFEMR of mobile phone, Nokia 8110, 900 MHz, built in antena,with Specific Absorption Rate (SAR) of 0.6 mW/cm2 • Total serum testosterone level was evaluated from 2 ml of rabbit blood collected prior and after the exposure. Group A exposed to 10 calls per day, group B exposed to 20 calls per day,and group C exposed to 30 calls per day ; duration of each call was 120 seconds, within 7 consecutive days. Result: Statistical analysis show a significant correlation was shown between RFEMR of mobile phone and serum total testosterone level (p = 0.0208; a < 0.15) as well as between intensity of radiation and serum total testosterone level (p = 0.0753; a < 0.15 ). Conclusion: RFEMR of mobile phone has an impact on serum total testosterone level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T59004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Makalah ini, membahas propagasi gelombang radio dengan frekuensi 10,200 MHz dan 15,800 MHz pada sirkit komunikasi radio Bandung-Watukosek dan Bandung- Pontianak. Tujuannya untuk mendapatkan syarat batas frekuensi kritis lapisan E/Es dan lapisan F untuk memastikan pemantulan oleh lapisan E/Es. Simulasi menggunakan rumus secant dengan asumsi radius Bumi di ekuator (6378,388 km) dan jarak sirkit Bandung-Watukosek (524 km) dan Bandung-Pontianak (788 km), maka syarat batas frekuensi kritis tersebut diperoleh. Selanjutnya, pembahasan yang dilakukan menghasilkan kesimpulan: (1) kondisi propagasi lapisan E/Es dapat diketahui dari kontak komunikasi radio antara Bandung-Watukosek dan Bandung- Pontianak serta data foE/foEs dan foF2 yang diperoleh dari pengamatan ionosonda di SPD Tanjungsari dan SPD Pontianak, (2) syarat batas frekuensi kritis lapisan E/Es dan lapisan F untuk sirkit Bandung-Watukosek dengan frekuensi 10,200 MHz adalah foE/foE 4 MHz dan foF2  6MHz dan untuk frekuensi 15,800 MHz adalah foE/foE 6 MHz dan foF2  9 MHz, (3) syarat batas frekuensi kritis lapisan E/Es dan lapisan F untuk sirkit Bandung-Pontianak dengan frekuensi 10,200 MHz adalah foE/foE 3 MHz dan foF2  4 MHz dan untuk frekuensi 15,800 MHz adalah foE/foE 5 MHz dan foF2  7 MHz, dan (4) statistik kejadian propagasi lapisan E/Es untuk sirkit Bandung-Watukosek dan Bandung-Pontianak dapat dijadikan indikasi kemunculan lapisan E atau E Sporadis di lokasi antara ketiga stasiun radio tersebut.
"
620 DIR 4:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Determination of dielectric in radio frequncy and thermal diffusivity of pepper was conducted dielectric prperties were measured by developed Q-meter at frequency of 9,11,13,15,17,19 and 21 MHZ for moisture content of 8,52 %; 9,93 %; 14,27 %."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haryoto Kusnoputranto
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997
628.119 HAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haryoto Kusnoputranto
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1997
628.11 HAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Berlatar belakang fenomena penggunaan amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk yang berkaitan dengan faktor layanan publik dan monitor frekuensi radio, dimana peneliti memfokuskan pada permasalahan kondisi pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah tentang penggunaan radio non komersial yang digunakan oleh perorangan. Penelitian ini memperlihatkan penggiat amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk bervariasi, mulai yang tidak mempunyai izin sampai yang memiliki izin. Begitu juga peran tokoh yang selalu memelopori tentang berkembangnya potensi amatir radio dan radio antar penduduk ini untuk mengatasi kemaslahatan yang ada dalam masyarakat. Dengan metode kualitatif, peneliti melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan kondisi yang sebenarnya dari layanan publik yang telah dilakukan pemerintah maupun pihak organisasi yang membangkitkan potensi untuk menjadi suatu daya yang besar dalam memberikan dukungan komunikasi berkaitan dengan tanggap darurat terkait dengan bencana dan keadilan sosial lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan publik diberikan oleh pemerintah di bidang penertiban sangat kurang sehingga frekuensi radio yang digunakan oleh radio perorangan ini tidak kondusif untuk digunakan, hal ini akan mempunyai dampak kemampuan organisasi untuk mengembangkan diri, pengabdian masyarakat dalam mendukung komunikasi tanggap darurat yang setiap saat bisa terjadi."
BPT 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>