Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
AAN Rai Indra Wardana
"Paduan amorf memiliki potensi aplikasi yang tinggi dalam teknologi material karena sifat-sifat mekanik, magnetik dan kimia yang baik. Proses produksi paduan amorf umumnya hanya menghasilkan produk dengan ukuran y~ng kecil seperti kawat, filamen, ataupun ribon. Pengujian konvensional tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi spesimen tersebut. Penelitian ini berupa karakterisasi sifat mekanik dari kawat paduan amorf Fe-Si-B .dan Fe-Si-B-Cr yang diproduksi dengan teknik rotating water bath dengan menggunakan metode indentasi ultra mikro (UMIS). Didapat kekuatan mekanik statis kawat paduan amorfFe-Si-B dan Fe-Si-B-Cr antara 3180 - 3550 MPa. Penambahan 10 % Cr menigkatkan kekerasan sebesar 3,45 % dan juga meningkatkan temperatur kristalisasi sebesar 2,55 %. Metode UMIS memberikan hasil yang sama dengan metode klasik pada nilai kekuatan, tetapi nilai regangannya berbeda.

Amorphous alloys have a potential application in materials technology due to their outstanding mechanical, magnetic and chemical properties. Processing requirements preclude the production of amorphous filaments, wires, or ribbon in sections typically · not suitable for conventional mechanical evaluation. This project investigated the mechanical properties of amorphous Fe-Si-B and Fe-Si-B-Cr wires produced by rotating water bath technique using ultra micro indentation method and conventional method The amorphous Fe-Si-B and Fe-Si-B-Cr wires have mechanical strength of about 3180- 3550 MPa. The addition of Cr about 10 % increases the hardness of about 3, 45 % and the crystallization temperature of about 2,55 %. The results in are consistent in strength, however the strain values are different.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusnaldy
"Kabel atau. kawal alurmmium banyak digumzkan. pada instalasi listrik dan telekomunikasi. Agar dihasilkan kawot atau kabel yang mermlliki kualitas yang baik, maka proses pembenzukun, kawat, yaitu proses penarikan. kawat hams dilakukan dengan. baik. Untuk itu perlu diketahui pengaruh parameter proses penarikan kawat terhadap basil akhir berupa sifat meka-nik dan konduktivitas listriknya, Adapun. parameter proses penarikan. kawat yang diteliti aclalah besarnya persentase reduksrl penarikan, (Z5%; 16125%; 20%; 27,5%; 3Z5%,' dan, 38%) Izecepalan proses penarikan. kdwat (13 cm/ detik; I8 cm/detik; dan 23 cm/detik) dan. kondisi pelumasan (pelumas yang digunakan. gemuk, ali mesin dan bimali). Hasil penelitahn, menunjukkon, bertambah besamyapersentase reduksi penarikarz. mengakibatkan, meningkatnya harga kekuaum mrik, kekuawn. luluh, dan tegangan penarikan, yang dibutmhkan, serta terjadinya penurunan, harga elongasi dan, konduksimltas liszrik. kawat. Kecepatcm. penurikan 23 cm/detik rnemberikan kenaikan kekuatan luluh yang besar (41, 7%) dun juga memberikan penurunan rullml elongasi yang besar (50,9%), serta membutuhkan, tegangun penarikan. dari luar yang kecil. Sedangkan kecepatcm penarikun 18 cm delik memberikan penururum konduktivitas kecil (2, 5 %) bila dibandingkan dengan. sampel awal. Kondisi pelumasan dengan menggunakan. gemuk memberikcm. hasil yang terbaik dari semua nilai yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S28153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
04 Dja p-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Paduan 333.0 merupakan paduan aluminium standar Aluminium Assocciation yang setara dengan paduan aluminium AC4B dalam standar JIS (Jepang). Paduan ini merupakan paduan aluminium seri 3.xxx dengan unsur penyusun utamanya Al-Si-Cu. Paduan ini merupakan bahan dasar utama yang dipakai dalam proses pengecoran komponen sepeda motor yaitu cylinder head. Permasalahan yang dihadapai adalah tingginya tingkat kegagalan produk yang dihasilkan karena ting/cat porositas yang tinggi dan rendahnya sifat mampu alir paduan AC4B. Porositas menyebabkan turunnya sifat mekanik dari paduan, sedangkan sifat mampu alir yang rendah menyebabkan cacat misrun mudah terjadi pada produk yang dihasilkan. Penambahan unsur strontium sebagai modifier dapat meningkatka'n sifat mampu alir paduan dan sifat mekaniknya. Namun permasalahan dari penambahan strontium adalah jumlah porositas yang meningkat. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian pengaruh penambahan 0.0015 % Sr dan temperatur injek terhadap sifat fisik dan mekanik dari produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dikarakterisasi dengan pengujian sifat mekanik dan pengamatan struktur mikro. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan penambahan 0.0015 % Sr terjadi peningkatan pada sifat mampu alir dan kekuatan tarik dari paduan AC4B yang disebabkan oleh penurunan temperatur awal pembekuan dan persebaran fasa-fasa intermetalik yang terbentuk (ukuran DAS menurun). Namun tingginya porositas yang terjadi menyebabkan kekerasan mengalami penurunan, sehingga diperlukan adanya proses degassing yang tepat. Peningkatan temperatur injek meningkatkan sifat mampu alir namun menurunkan jumlah silikon yang termodifikasi."
[Depok, Depok]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Oki Syaukani
"Dalam industri penarikan kawat diperlukan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk memulihkan struktur serta menghilangkan pengerasan kerja yang terjadi akibat deformasi plastis, jenis perlakuan panas yang dilakukun pada kuwat baja karbon tinggi adalah proses patenting. Pada proses ini kawat dimasukkan ke dalam dapur austenirasi dan kemudian didinginkan secara cepat dari temperatur di alas As ke dalam suatu media lelehan lead dengan temperatur berkisar antara 500 - 620 ec dalam jangka waktu 1 dan 5 menit. Selanjutnya melakukan pengujian sifat-sifat fisik untuk mengetahui dan mempelajari perubahan~perubahan yang terjadi. Hasil penelitian mendapatkan kekuatan tertinggi terjadi pada temperatur 500 ac dengan waktu tahan 1 menit dan mempunyai struktur mikra (fasa perlit) terhalus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Zamroni
"Salah satu penggunaan paduan aluminium yang cukup panting adalah sebagai kawat transmisi listrik. Sebagai kawat transmisi listrik, aluminium dituntut untuk memberikan konduktivitas listrik yang balk. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerugian daya pada transmisi listrik tersebut. International Electrical Comission (EEC) menetapkan harga konduktivitas listrik minimal yang harus dipunyai oleh konduktor dengan material paduan aluminium sebesar 61 %-IACS (International Annealed Copper Standard) pada temperatur 20°C.
Akhir-akhir ini, kapasitas jaringan transmisi listrik udara dibuat semakin besar sehingga dalam pengoperasiannya sering menimbulkan panas yang cukup tinggi, dengan temperatur sekitar 250°C. Pada kondisi demikian, kawat ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) biasa, yang sering digunakan sebagai konduktor transmisi tegangan tinggi, tidak dapat digunakan lagi secara laik, karena mengalami penurunan kekuatan dan terjadi proses pemuluran.
Menurut informasi literatur, unsur zirkonium dapat meningkatkan sifat tahan panas suatu material akan tetapi menurunkan konduktivitas listrik-nya, sedangkan unsur logam tanah jarang meningkatkan konduktivitas listrik suatu material. Penelitian ini hendak mengamati pengaruh penambahan kedua unsur tersebut terhadap sifat tahan panas dan konduktivitas listrik kawat ACSR, dengan harapan dapat diperoleh komposisi paduan yang menghasilkan peningkatan sifat tahan panas kawat ACSR dengan tidak mengurangi konduktivitas listriknya.
Pada penelitian ini dilakukan proses pembuatan kawat secara keseluruhan (dalam skala laboratorium), mulai dad proses pengecoran, pengerolan dan penarikan. Dari rangkaian proses tersebut banyak variabel yang mempengaruhi sifat mekanis dari hasil kawat yang diperoleh, antara lain : proses solidifikasi, penambahan unsur paduan, deformasi akibat pengerolan dan penarikan serta proses periakuan panas. ()fah karena itu, pada penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh unsur paduan (Zr dan logam tanah jarang, dalam hal ini Ce) terhadap sifat tahan panas dan konduktivitas listrik dari hasil kawat yang diperoleh, dengan menjaga variabel yang lain konstan. Sifat tahan panas dari kawat ditunjukkan oleh karakteristik kekuatan tank kawat pada berbagai kondisi anil, karakteristik kekuatan tank kawat pada temperatur tinggi, serta karakteristik creep dari masing-masing kawat pada temperatur rendah dan tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan, penambahan 0,051 %-Ce pada ACSR dapat meningkatkan harga konduktivitas listriknya sebesar 0,72 %-IACS, sedangkan penambahan 0,107 %-Zr pada ACSR menyebabkan konduktivitas listrik mengalami penurunan sebesar 5,5 %-IACS. Akan tetapi penambahan Zr dapat memperbaiki sifat tahan mulur kawat.
Dari hasil penelitian secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Zr menyebabkan turunnya harga konduktivitas listrik kawat, sebaliknya Ce meningkatkan harga konduktivitas listriknya. Pengaruh Ce terhadap sifat tahan panas belum dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini.
Dari semua sampel penelitian yang dibuat, komposisi Zr dan Ce yang memberikan hasil terbaik adalah 0,088 %-Zr dan 0,114 %-Ce, dengan harga konduktivitas listrik sebesar 58,55 %-IACS serta temperatur maksimum sebesar 300°C (jangka pendek) dan 250°C (kontinyu). Sedangkan ACSR tanpa pemadu mempunyai harga konduktivitas listrik sebesar 60,42 %-IACS serta terperatur maksimum sebesar 210 °C (jangka pendek) dan 170 °C (kontinyu). Hasil terbaik tersebut belum memenuhi standard konduktivitas minimal yang ditetapkan (yaitu 61 %-IACS). Oleh karena itu komposisi Ce hams ditingkatkan lagi. Hasil estimasi komposisi Ce yang menghasilkan konduktivitas 61 %-IACS adalah 0,2 °A-Ce."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T10520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>