Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Brierley, Saroo
"A true story of survival and triumph against incredible odds. When Saroo Brierley used Google Earth to find his long-lost home town half a world away, he made global headlines.Saroo had become lost on a train in India at the age of five. Not knowing the name of his family or where he was from, he survived for weeks on the streets of Kolkata, before being taken into an orphanage and adopted by a couple in Australia. Despite being happy in his new family, Saroo always wondered about his origins. He spent hours staring at the map of India on his bedroom wall. When he was a young man the advent of Google Earth led him to pore over satellite images of the country for landmarks he recognised. And one day, after years of searching, he miraculously found what he was looking for.Then he set off on a journey to find his mother. This is a moving and inspirational true story that celebrates the importance of never letting go of what drives the human spirit."
Melbourne: Penguin Books, 2016
306.874 BRI l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani Malihatun
"Berdasarkan teori pada umumnya perusahaan penerbangan komersial hanya akan menerbangi suatu rute kalau rute tersebut memang potensial, maksudnya adalah terdapat permintaan masyarakat akan jasa transportasi udara. Maka dari itu seperti yang terjadl saat ini banyak airlines-airlines baru yang menerbangi rute-rute gemuk karena di rute gemuk tersebut masyarakat pengguna jasa transportasi udara jumlahnya banyak dibandingkan dengan rute lainnya sehingga menyebabkan terjadinya penurunan harga yang sangat murah sehingga menimbulkan perang tarif karena untuk merebut market share yang ada.
Dengan kondisi adanya perang tarif ini persaingan antar maskapai penerbangan nasional pada dasarnya timbul karena adanya reformasi di bisnis penerbangan menyebabkan terjadinya perlombaan mendirikan perusahaan penerbangan sehingga memicu situasi persaingan yang sangat tajam, dan berhimpunnya maskapai penerbangan yang beroperasi pada rute gemuk, karena rute tersebut memiliki demand angkutan yang besar. maka timbul persaingan untuk memperebutkan penumpang. Sejauh persaingan dilakukan secara sehat oleh maskapai penerbangan maka tidak akan timbul hal-hal yang justru akan merugikan perusahaan, tapi yang tampak pada saat ini sudah menjurus pada persaingan yang tidak sehat yaitu "perang tarif".
Dampak adanya perang tarif bagi airlines yang tidak dapat bertahan pada rute gemuk adalah: Pertama, memindahkan rute penerbangannya dari rute gemuk ke rute alternatif. Kedua, mengurangi frekuensi penerbangan di rute gemuk. Ketiga, buka rute tambahan dengan melakukan penerbangan rute panjang, seperti Jakarta-Surabaya-Bali. Jadi maskapai penerbangan tidak hanya melakukan penerbangan tik tok, yaitu Jakarta-Surabaya, Jakarta-Yogyakarta. Keempat, meminimumkan biaya operasional sehingga bisa efisien, Seperti gaji karyawan yang tidak besar, pesawat yang tepat, maintenance dan asuransi yang tidak mahal. Kelima, mengganti armada pesawatnya yang harganya murah dan bahan bakarnya pun irit. Seperti yang dilakukan oleh Lion Air sebelumnya rnenggunakan Airbus akhirnya memilih pesawat MD 82, karena harga sewanya yang jauh lebih murah, bahan bakarnya Iebih irit, dan bisa masuk ke semua rute penerbangan.
Berdasarkan hasil akhir matrix pay off dari Lion Mentari Air VS Indonesia Airlines untuk rute Jakarta - Surabaya, maka strategi yang terbaik bagi Lion Mentari Airlines maupun Indonesia Airlines adalah harga dan SDM dengan nilai matrix pay off sebesar (0,098 ; 0,086), karena nilai terbesar bagi kedua airlines tersebut terletak pada SDM dan harga, dan apabila Lion Mentari Airlines memilih strategi harga maka sebaiknya Indonesia Airlines memilih strategi SDM.
Hasil akhir matrix pay off dari Garuda Indonesia VS Lion Mentari Air untuk rute Jakarta - Medan, maka strategi yang terbaik bagi Garuda Indonesia maupun Lion Mentari Airlines adalah kualitas dan harga dengan nilai matrix pay off sebesar (0,133 ; 0,083), karena nilai terbesar bagi kedua airlines tersebut terletak pada harga dan kualitas, dan apabila Indonesia Airlines memilih strategi kualitas maka sebaiknya Lion Mentari Airlines memilih strategi harga untuk mengurangi tingkat kerugian yang besar dibandingkan dengan strategi-strategi lainnya.
Sedangkan hasil akhir matrix pay off dari Indonesia Airlines VS Garuda Indonesia untuk rute Jakarta - Yogyakarta, maka strategi yang terbaik bagi Indonesia Airlines maupun Garuda Indonesia adalah SDM dan kualitas dengan nilai matrix pay off sebesar (0,062 ; 0,148), karena nilai terbesar bagi kedua airlines tersebut terletak pada SDM dan kualitas, dan apabila Indonesia Airlines memilih strategi SDM maka sebaiknya Garuda Indonesia memilih strategi kualitas karena merupakan strategi terbaik dlbandingkan dengan strategi-strategi lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cooney, Eleanor
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2012
813.54 COO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leupold, Hans
Berlin: Volk Und Wissen Volksigener, 1960
JER 832.91 LEU l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat rama kawi miring punika jasanipun Kjai Jasadipura, panjeratipun kedah saderengipun taun 1842, awit sedanipun nKjai Jasadipura II ing taun punika. serat punika klebet klempakanipun tuwan Th.Pigeaud, mawi tetenger N.R. Hs Th.P. No.135.Ing tapih ngadjeng sisih tengen kaserat mawi basa walandi panggenan saha titimangsa panumbasipun. Inggih punika: Soerakarta 18 Oktober 1931 Isi serat rama kawi miring : Pupuh I ngantos pupuh LXIII"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S11326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari LOr 1855 yang dikerjakan oleh Tjan Tjoe Siem pada tahun 1937, di Leiden, untuk membantu J. Soegiarto, asisten Prof. Berg yang bertugas menyalin naskah yang menarik. Salinan ketikan ini sama dengan LOr 10.617. Naskah berisi teks Arjunasasrabahu Kawi Miring yang dikarang pada tahun 1802-1803 di Surakarta, oleh Yasadipura II. Lihat McDonald 1983 untuk bahasan mendalam tentang teks ini maupun teks-teks kawi miring lainnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.33-G 142
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Rama Kawi Miring yang digubah dalam tembang gedhe/sekar ageng. Tentang versi Serat Rama berbentuk kawi miring, lihat terutama McDonald 1983. Setelah dibandingkan dengan LOr 1791 dan LOr 2054, yang juga berjudul Rama Kawi Miring, ternyata redaksinya berbeda sekali. (LOr 1791 dan LOr 2054 juga merupakan dua versi, tetapi sangat mirip satu sama lain.) Untuk naskah-naskah Rama Kawi Miring yang lain, bandingkan YKM/W.18, FSUI/CP.71, KBG 29, KBG 589, CB (Collectie Berg) 24, dan MSB/L.297. Daftar pupuh: (1) sikarini; (2) swandana; (3) gandakus; (4) basanta; (5) bramana; (6) sudira; (7) sikarini; (8) sardula; (9) basanta; (10) kusuma; (11) basanta; (12) salyari; (13) sikarin; (14) kusuma; (15) ganda; (16) sardula; (17) lebdaji; (18) kusuma; (19) bramara; (20) gandaku; (21) swandan; (22) sikarin; (23) xix; (24) kusuma; (25) sudira; (26) basanta; (27) sardula; (28) basanta; (29) sikarin; (30) kusuma; (31) nagaban; (32) salyari; (33) basanta; (34) sardula; (35) kusuma; (36) nagaban; (37) sikarin; (38) salyari; (39) basanta; (40) kusuma; (41) swandan; (42) sikarin; (43) kusuma; (44) basanta; (45) sardula; (46) sikarin; (47) nagaban; (48) lebdaji; (49) basanta; (50) sardula; (51) salyari; (52) swandan; (53) bramara; (54) sudirad; (55) sardula; (56) kusuma; (57) sikarini; (58) basanta; (59) kusuma; (60) sardula; (61) sudirad; (62) ?. Pigeaud memperoleh naskah ini di Surakarta pada tahun 1930. Oleh Mandrasastra dibuat ringkasan pada tahun 1931, kini tersimpan bersama naskah induk di FSUI. Informasi penyalinannya tidak ada, tetapi berdasarkan gaya tulisannya, ialah gaya kwadratik khas Surakartan, diduga bahwa naskah berasal dari lingkungan Kraton Surakarta. Pengarang atau penggubah teks cerita ini belum diketahui dengan pasti, akan tetapi banyak teks kawi miring umumnya diasosiasikan dengan keluarga Yasadipura di Surakarta. Tentang teknis tembang gedhe, periksa Arps 1986."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.70-NR 135
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks cerita peperangan negeri Ayodya melawan negeri Alengka. Nafsu angkara murka yang ditunjukkan Prabu Rahwana (Dasamuka) ditentang oleh Prabu Ramawijaya lewat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkannya. Teks diawali dengan cerita Prabu Dasarata, raja Ayodya (ayah Ramawijaya) dan deskripsi mengenai kerajaan itu kemudian diakhiri dengan cerita Kumbakarna dibangunkan dari tidurnya atas perintah Prabu Rahwana (Dasamuka). Naskah dipinjam Pigeaud dari Bupati Sragen. Keterangan tentang pengarang (penulis/penggubah) naskah ini tidak diketahui dengan pasti, namun kebanyakan karya yang berbentuk kawi miring banyak digubah oleh Yasadipura I dan/atau Yasadipura II di Surakarta. Naskah lain yang memuat teks Serat Rama redaksi kawi miring termasuk LOr 1791, 2054 dan CB 24, yang tersimpan di Leiden. Bandingkan dengan YKM/W. 18. Informasi mengenai sastra kawi miring ini banyak didapatkan di dalam McDonald (1982) dan Arps (1986). Keterangan bibliografis selengkapnya terdapat pada FSUI/CP.70, sedangkan daftar pupuh dapat dilihat pada LOr 1791 karena ternyata teks ini sama dengan naskah LOr 1791 tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.71-NR 523
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Soji Shimada
"Rumah Miring itu bertengger di tebing berselimut salju yang menghadap ke lautan es di ujung utara Jepang yang terpencil. Tempat yang aneh, tetapi di situlah sang jutawan Kozaburo Hamamoto membangunnya. Banyak labirin lantai yang miring dan tangga-tangga di tempat yang tidak biasa, juga topneg-topeng dan boneka seukuran manusia yang seram. Ketika seorang pria ditemukan mati dibunuh di salah satu kamar, polisi dipanggil, tapi mereka tak mampu memecahkan teka-teki itu. Lantas korban-korban lain berjatuhan. Maka dipanggillah Kiyoshi Mitarai, si detektif terkenal yang pernah memecahkan misteri kasus Pembunuhan Zodiak. Kalau bukan Mitarai, siapa lagi yang bisa? Tetapi mungkin Anda bisa mendahului Mitarai dalam memecahkan kasus ini? Semua petunjuknya dibeberkan dengan gamblang. Jadi, silakan ikut mencobanya."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
823 SHI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>