Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86430 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Surya Kirana Sulistijo
"Undang-Undang Otonomi Daerah dan Undang-Undang Perimbangan Keuangan telah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengurus rumah tangga-nya sendiri termasuk dalam hal ini mengatur sumber keuangannya sendiri konsekwensi lahimya perundang-undangan tersebut membuat masing-masing pemerintah harus berusaha keras memaksimalkan potensi yang dimiliki daerahnya. Mengingat baik saat ini dan di masa mendatang pengadaan pinjaman dari negara asing/ lembaga donor dengan scheme bunga ringan tidak lagi mudah diperoleh serta disisi lain, pinjaman perbankan komersial dari luar negeri dengan denominasi mata uang asing (pada mnumnya USS), akan sulit disiapkan, karena tingginya risiko Indonesia, maka salah satu alternatif pembiayaan yang mungkin dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah dengan cara menerbitkan Obligasi Daerah. Agar suatu daerah dapat menerbitkan Obligasi Daerah beberapa ketentuan perundang-undangan khususnya berkaitan dengan pasar modal perlu disesuaikan serta perlu diciptakan mekanisme pengawasan pinjaman daerah oleh pemerintah pusat. Kendala serta penyesuaian yang perlu dilakukan disampaikan dalam penulisan ini (Surya Kirana Sulistijo. Aspek Hukum Prospek Penerbitan Obligasi Daerah Pada Pasar Modal Indonesia. 6502021l8l. Kelas A. Pascasarjana Fakultas Hukum. Universitas Indonesia).

Local Authonomy Law (Undang-Undang Otonomi Daerah) and Undang-Undang Perimbangan Keuangan has given the authority to the local govemment to manage its internal affairs including to manage its financial resources as the consequence of the promulgation of these laws the local govemment has to work hard in maximizing its potential resources. Having known that both at this time and in future the availability of the low interest loan given by foreign country or foreign donor may not be easy to obtain and on the other side foreign commercial bank with a foreign denomination funds (mostly USS) is hard to be prepared as the result of Indonesia being a high risk country, hence one of the altemative source of fund which may be conducted by the local govemment is by issuing a Municipal Bond. In order for a local govemment to be able to issue a Municipal Bond several laws and regulations especially in relation to the Capital Market need to be adjusted and it requires the establishment of supervision of local obligation (loan obligation) by the central government. The obstacle and adjustment required are set out on this academic writing (Surya Kirana Sulistijo. Aspek Hukum Prospek Penerbitan Obligasi Daerah Pada Pasar Modal Indonesia 650202l18l. Kelas A. Pascasarjana Fakultas Hukum. Universitas Indonesia)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T28534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anda Prasetya Djojonegoro
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S22840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurul Huda
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
332.6 NUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
Jakarta: Kencana, 2007
332.6 NUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh kebijakan pemerintah untuk lebih mendorong peran swasta dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah masa oil booming berakhir. Data share investasi pemerintah yang ditunjukkan oleh pembentukan modal tetap bruto pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menampakkan kecenderungan terus menurun sejak awal tahun 1980-an. Sebaliknya share investasi swasta justru memperlihatkan tree yang terns menaik. Namun, krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, telah menyebabkan ekonomi Indonesia tumbuh negatif 13,1% pada tahun 1998. Keadaan ini menyebabkan momentum kenaikan investasi yang terjadi sebelum krisis tidak dapat dipertahankan.
Untuk mengukur kontribusi modal pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang diukur dari pengaruh kenaikan stole modal pemerintah terhadap kenaikan output (PDB riil}, maka tesis ini disusun dengan tujuan untuk menduga elastisitas output terhadap modal pemerintah serta input lain yaitu modal swasta dan tenaga kerja. Disamping itu pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemerintah untuk berinvestasi, sehingga pada akhimya akan meningkatkan stok modal pemerintah. Pada sisi lain, tujuan tesis ini adalah ingin mengetahui kontribusi utang luar negeri sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan terhadap pembentukan stok modal pemerintah. Model yang digunakan dalam tesis ini mengadopsi model yang dikembangkan oleh Dessus dan Herrera (2000) dengan mengestimasi model persamaan simultan yang terdiri dari dua persamaan yaitu satu persamaan fungsi produksi dan satu persamaan modal pemerintah.
Dengan menggunakan metode three-stage least square didapatkan hasil elastisitas output terhadap modal pemerintah sebesar 0,24; terhadap modal swasta sebesar 0,33; dan terhadap tenaga kerja sebesar -0,63. Krisis ekonomi yang berlangsung selama periode tahun 1998-2003 menyebabkan tingkat output yang dihasilkan lebih rendah sebesar -24,3% dari tingkat yang seharusnya bisa dicapai jika tidak terjadi krisis. Pertumbuhan ekonomi sebesar 1% yang diukur dari peningkatan PDB riil menaikkan stok modal pemerintah sebesar 0,17%. Sedangkan utang luar negeri pemerintah tidak signifikan mempengaruhi pembentukan stok modal pemerintah.
Berdasarkan hasil pendugaan elastisitas modal pemerintah dan swasta, dapat dihitung pula nilai average of annual implicit rate of return. Nilai ini menyatakan hasil rata-rata per tahun peningkatan output yang diperoleh jika nilai modal dinaikkan sebesar Rp 1,-. Dan penghitungan nilai ini diperoleh hasil bahwa peningkatan nilai modal pemerintah sebesar Rp 1,- akan menaikkan output sebesar Rp 0,489,- sedangkan kenaikan nilai modal swasta sebesar Rp 1,- akan meningkatkan output sebesar Rp 0,277,-. Hasil ini menunjukkan bahwa produktivitas modal pemerintah lebih tinggi daripada modal swasta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Ilhamsyah
"Penelitian Analisis Kualitas Jasa Pada Pelayanan Kesehatan di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2003 sampai dengan Juni 2003. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan dilihat dari dimensi: Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Disamping itu penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo.
Tidak semua pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Pasar Rebo yang diteliti, tapi hanya dibatasi pada unit pelayanan rawat jalan (poliklinik) saja. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap pengguna jasa layanan kesehatan di poliklinik RSUD Pasar Rebo tersebut. Kualitas diukur atas dasar kinerja pelayanan dan harapan dari pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Kinerja diukur dari persepsi pengguna jasa layanan kesehatan mengenai layanan yang telah mereka terima, sedangkan harapan diukur dari anggapan pengguna jasa layanan kesehatan tentang idealnya suatu pelayanan kesehatan. Tingkat kepuasan pengguna jasa diukur berdasarkan: mean skor dan persentase tingkat kepuasan dari 120 orang responden yang diambil secara acak memakai teknik pengambilan sampel aksidental, dengan mempergunakan model pengukuran kualitas jasa SERVQUAL yang terdiri dari dimensi tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Dimensidimensi itu kemudian dijabarkan menjadi 22 indikator variabel berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis reliabilitas, validitas, tingkat kepuasan, dan analisis faktor dengan mempergunakan SPSS 11,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 indikator variabel yang digunakan, hanya 20 indikator yang reliabel dan valid untuk dianalisis lebih lanjut. Kemudian diperoleh rata-rata tingkat kepuasan untuk masing-masing dimensi sebesar: -0,7222 (tangibility); -0,8700 (reliability); -0,8528 (responsiveness); -0,7375 (assurance); dan -0,5433 (empathy). Kalau dilihat dari masing masing indikator variabel, hasil tertiriggi berdasarkan mean skor adalah sebesar -0,23 yaitu indikator variabel Q14 (Persuasif) dengan tingkat kepuasan sebesar 94,04%. Sedangkan tingkat kepuasan terendah adalah indikator variabel Q17 (dukungan terhadap petugas) dengan mean skor sebesar -1,13 dan tingkat kepuasan sebesar 74,94%.Dari hasil analisis faktor yang dilakukan terhadap 20 indikator variabel, terbentuk 6 faktor utama yang menjadi pertimbangan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Pembentukan faktor-faktor tersebut juga didasarkan atas angka eigenvalues, dimana kriteria pemilihan banyaknya faktor yang terbentuk adalah faktor yang memiliki nilai eigennya lebih dari 1. Keenam faktor yang terbentuk dengan urutan persentase varian data masing-masing faktor adalah sebagai berikut: (1) faktor memahami pelanggan (29,300%); (2) faktor ketepatan dan keandalan layanan (9,446%); (3) faktor komunikasi (6,893%); (4) faktor kenyataan fisik (6,520%); (5) faktor profesionalisme petugas (5,526%); dan (6) faktor hubungan baik (5,150%).
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, disarankan agar pihak pengelola (management) RSUD Pasar Rebo lebih memperhatikan dan memahami keinginan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan dalam meningkatkan kinerja pelayanannya, karena belum ada satupun dari indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini memberikan hasil yang memuaskan pengguna jasa. Penelitian untuk mengukur kualitas layanan kesehatan di rumah sakit ini harus dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu, sebab persepsi dari pengguna jasa suatu layanan akan terus berubah. Disamping itu perlu juga dilakukan penelitian serupa pada rumah sakit-rumah sakit yang dikelola oleh swasta, agar dapat memberikan perbandingan kualitas yang diberikan berdasarkan persepsi pengguna jasa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Alimhamzah
"ABSTRAK
Globalisasi pasar minuman yang dimotori oleh 2 pemain industri minuman dunia, Coca Cola dan Pepsi Cola, membentuk dan memperketat struktur persaingan industri. Chususnya Coca Cola telah menjadi salah satu pemain dominan untuk minuman ringan likarbonasi beraroma cola di Indonesia.
Simp, sebagai salah satu produk substitusi minuman yang telali berkembang cukup sama di negara-negara berkembang seperti Indonesia mendapat tantangan yang cukup besar, baik di pasar domestik maupun di pasar global. Hal ini terutama dikarenakan langkah-langkah agresif yang dilakukan oleh 2 pemain utama tersebut, yang telah berhasil memainkan peranannya dengan baik dalam kaitannya dengan 4 bauran pemasaran produk. Oleh karena itu, pemasar sirup harus mampu mencari terobosan baru untuk mempertahankan bangsa pasar dan keberadaan bisnis sirup di Indonesia. Salah satu kunci daiam nempertahankan bisnis sirup di Indonesia adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan pengetahuan praktis mengenai segmentation, targeting dan positioning, maupun dalam kaitannya dengan 4 bauran pemasaran produk.
Dalam karya akhir ini diteliti peluang untuk pertumbuhan bisnis sirup di Indonesia, dengan membuat analisa lingkungan usaha SI, sehingga dapat diformulasikan alteraatif strategi pemasaran dan strategi bersaing yang dapat mempertahankan keberadaan produk sirup secara efektif di pasar minuman.
Untuk mengantisipasi kondisi industri yang demikian, SI telah mencoba untuk merintis pemanfaatan ilmu pengetahuan dan pengalaman praktis yang dimilikinya., untuk membuat terobosan-terobosan baru, baik dalam mengembangkan produknya maupun dalam memasarkatmya. Melalui afiliasi dengan pasar swalayan Hero, perusahaan mampu memanfaatkan saluran distribusi secara efektif di tingkat retailer.
Pasar sirup memiliki perbedaan karakteristik dengan pasar minuman pada umumnya, untuk itu stud! ini akan melakukan analisa lingkungan usaha secara menyeluruh, baik pada tingkat eksternal maupun pada tingkat internal perusahaan. Studi ini juga membahas bagaimana peluang pertumbuhan dan ancaman dari industri sirup di Indonesia, serta bagaimana kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam menghadapinya. sehingga pada akhirnya dapat diformulasikan strategi pemasaran dan strategi bersaing yang efektif dan mudah untuk dilakukan justifikasi dan adaptasi, sesuai dengan posisi dan keadaan lingkungan usaha dari waktu ke waktu, serta saran-saran yang membawa perusahaan pada posisi untuk mengembangkan usahanya.
Dari analisa lingkungan perusahaan yang dilakukan menunjukkan bahwa berkembangan produk sirup Indonesia sudah pada posisi yang kurang menggembirakan, walaupun produk masih dibutuhkan dalam kurun waktu yang cukup lama di masa mendatang. Kendala-kendala yang dihadapi pemasar sirup di Indonesia adalah makin terbatasnya saluran distribusi yang dapat dimanfaatkan, banyaknya variasi produk dan produk substitusi, terbatasnya tempat yang dimiliki outlet dan jumlah outlet yang layak untuk menjual produk sirup, bergesernya penekanan struktur persaingan serta makin agresifnya aktivitas kompetitor langsung, kxirang langsung dan tidak langsung, Namun demikian, antisipasi trend dan pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya secara benar dan pada waktu yang tepat, akan mampu mengatasi kendala-kendala yang ada sekarang, sehingga pasar sirup di Indonesia akan memiliki prospek yang menjanjikan di masa mendatang.
Melihat keadaan pasar dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki, SI disarankan untuk melakukan investasi-investasi secara selektif untuk mengembangkan usahanya. Investasi-investasi yang disarankan adalah memperkuat divisi pengembangan dan penelitian produk dan bisnis serta merintis pembentukan jalur distribusi. Sebagai first mover dalam produk beraroma yang mempunyai skala operasi nasional dan internasional, perusahaan periu melakukan kegiatan atau program pemasaran yang mendukung pembentukan budaya dan perilaku konsumen yang baru dalam minum sirup. Dengan melakukan investasi-investasi tersebut dan terus mengembangkan kompetensi di bidang produksi dan pengembangan produk, maka perusahaan diharapkan dapat mempertahankan posisi bisnisnya di masa mendatang.
Menimbang ketatnya perkembangan pasar sirup di masa mendatang, maka pemasar harus mampu mencari alternatif pemasaran yang dapat meningkatkan kinerja penjualan, serta menjadikannya salah satu basis strategi untuk bersaing secara kompetitif baik di pasar domestik maupun di pasar global. Sebagai langkah proaktif dalam mempertahankan pangsa pasar dan kelangsungan bisnis perusahaan, SI dapat mulai melakukan riset-riset atau penelitian-penelitian mengenai pasar sirup yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk keunggulan bisnis perusahaan.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Prabandari
"Kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal semakin menurun. Masyarakat mulai mempertanyakan apakah emiten telah memberikan informasi yang cukup dan tidak menyesatkan bagi para pemegang saham sesuai ketentuan Bapepam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public da1am hubungannya dengan ketentuan Bapepam, PAI, NPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan untuk pengumpulan dan analisa data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak pelanggaran dalam laporan keuangan emiten yang 1010s dari perhatian Bapepam. Oalam menyatakan opininya masih banyak yang tidak memenuhi ketentuan dalam NPA baik dalam menyebutkan istilah-istilah maupun komponen laporan keuangan. Dalam mengklasifikasikan pos pos transaksi ke dalam kelompok aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva lain-lain masih ban yak yang tidak sesuai dengan ketentuan Bapepam dan PAI. Masih ada perusahaan yang mempunyai perusahaan anak atau afiliasi tetapi tidak menyebutkan adanya hubungan afiliasi. Banyak perusahaan yang tidak menyajikan pos hutang pajak yang ditangguhkan. Terdapat ban yak perbedaan kebijakan dalam metode penilaian, penyusutan dan dana pensiun dalam suatu industri yang sama. Untuk pos-pos yang material masih banyak yang kurang jelas pengungkapannya. Masih ada emiten yang kurang terbuka akan adanya kejadiankejadian yang bersifat insidentil, akan tetapi berdampak besar bagi emiten. Kesimpulan dari hasil analisa atas laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public menunjukkan bahwa sebagian besar laporan keuangan belum sepenuhnya memenuhi ketentuan Bapepam dan PAI Saran dari hasil penelitian antara lain laporan keuangan untuk masyarakat sebaiknya bentuk panjang; Bapepam sebaiknya menentukan penjelasan tambahan apa saja yang harus ada untuk tiap jenis industri; Bapepam seharusnya menstandardisasikan laporan keuangan perusahaan go public; Bapepam sebagai pengawas agaknya perlu bertindak lebih tegas atas pelanggaran-pelanggaran terhadap laporan keuangan emiten."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>