Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Inda Susanti
"Indonesia memiliki banyak bangunan tua bernilai sejarah yang sebagian mangkrak. Dengan inovasi dan kreativitas, salah satu bangunan tua bekas pabrik gula di Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, berhasil direnovasi dan difungsikan sebagai rest area jalan tol sekaligus destinasi wisata dan sentra UKM. Diresmikan pada Maret 2019, Rest Area Km 260B Heritage Banjaratma saat ini menjadi satu-satunya rest area berkonsep heritage di Indonesia. Rest area ini dibangun dengan mempertahankan bentuk asli fisik dari pabrik gula yang dibangun pada jaman Hindia Belanda sekitar tahun 1908. Keunikannya menjadikan rest area di tol Trans Jawa ini viral di media sosial. Penelitian ini bertujuan melihat aspek pemasaran viral dan komunikasi media sosial dalam mempromosikan dan membangun awareness sekaligus masyarakat tentang suatu destinasi wisata. Jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari wawancara dengan pengelola dan pengunjung rest area, observasi lapangan, dokumentasi, studi pustaka dan data internet. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi dengan analisis yang bersifat induktif. Kesimpulannya, sesuatu yang unik dan berbeda akan mudah menjadi viral di media sosial. Penelitian ini memiliki implikasi praktis yaitu sebagai kisah sukses pemasaran viral dalam mempromosikan destinasi heritage. Selain itu juga menjadi percontohan untuk pengembangan rest area berkonsep destinasi wisata heritage ke depannya.

Indonesia has many old buildings of historical value that are partially stalled. With innovation and creativity, one of the old buildings formerly a sugar factory in Banjaratma, Brebes, Central Java, was successfully renovated and functioned as a toll road rest area as well as a tourist destination and Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) center. Inaugurated in March 2019, Banjaratma Heritage Rest Area 260B is currently the only rest area with a heritage concept in Indonesia. This rest area was built by maintaining the original structure of a sugar factory that was built in the Dutch colonial era, precisely in 1908. Its uniqueness makes the rest area in Trans Java toll road viral on social media. This study aims to look at aspects of viral marketing and social media communication in promoting and building public awareness about rest area as a tourist destination using descriptive qualitative research with the case study method. Data obtained from interviews with manager and visitors to the rest area, visitors, field observations, documentation, library research, and internet data. Data collection techniques were carried out by triangulation with inductive analysis. In conclusion, something unique and different will quickly become viral on social media. This research has practical implications as a viral marketing success story in promoting heritage destinations. Besides, it also became a model for the development of rest areas with the concept of heritage tourism destinations in the future. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oka A. Yoeti
Bandung: Angkasa, 1985
338.4 OKA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Picard, Michel
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2006
338.4 PIC bt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Kurniawan
"Keberadaan social media saat ini telah memberikan banyak sekali manfaat di berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya keberadaan Twitter sebagai salah satu social media dengan pengguna terbanyak saat ini telah dimanfaatkan sebagai media pemasaran yang efektif. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Soyjoy untuk melancarkan strategi viral marketing dan hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi mereka.
Dalam makalah ini nantinya, peneliti ingin melihat dan mengetahui bagaimana Soyjoy dengan akun Twitter-nya, @soyjoyID, menjalankan strategi viral marketing mereka. Nantinya disini akan dilihat bagaimana Soyjoy melakukan promosi, pengenalan produk serta dalam hal menanggapi para followers akun Twitter mereka yang bertanya maupun berkomentar yang terintegrasi dalam viral campaign mereka, healthylicious.
Adapun tujuan kami meneliti fenomena healthylicious ini adalah untuk mengetahui teknik viral marketing yang dilakukan oleh Soyjoy dalam akun Twitter-nya yaitu @soyjoyID. Dari analisis ini akan dipelajari bagaimana cara membangun strategi pemasarannya melalui Twitter, sehingga strategi pemasaran yang dilakukan di Twitter berjalan efektif dan maksimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fajri Hastomo
"ABSTRAK
Banyak brand menyadari bahwa penjualan produk dan ide-ide paling baik
bukan dari pemasar ke konsumen tetapi dari konsumen ke konsumen. Kampanye
viral marketing berfokus pada pengalaman pribadi terhadap suatu brand dan
membuka kekuatan baru konsumen.
Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi kampanye viral marketing
yang berhasil melalui proses pengembangan dan produksi agen viral (creative
material) dalam format digital. Proses seeding atau pendistribusian agen viral
secara online, dan proses tracking atau ukuran dalam menentukan kriteria
akuntabilitas dan keberhasilan dari kampanye viral marketing.Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif. Dari hasil penelitian ini
terlihat bahwa pemanfaatan sosial media untuk kampanye viral marketing perlu
adanya manajemen yang menyangkut perencanaan dan sistemasi pesan maupun
penggunaan sosial media yang sesuai dengan tujuan target pasar.

ABSTRACT
Many brands realize that the sale of the product and the most excellent
ideas not from marketers to consumers but from consumer to consumer. Viral
marketing campaign focuses on the personal experience and the opening of a
brand new power consumers.
This study aimed to identify a successful viral marketing campaign
through the development process and production of viral agents (creative
material) in digital format. The process of seeding or distribution of viral agents
online, and the process of tracking or accountability criteria in determining the
size and success of a viral marketing campaign.The approach used in this study is
a qualitative approach to research that generate and process data that are
descriptive. From these results it appears that the use of social media for viral
marketing campaign management regarding the need for planning and
systematization and use of social media messages that correspond to the target
destination market."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bali is a tourist destination area who has tourism fascination with beautiful natural unique cultures and friendliness peoples. Bali developed cultural tourism which represents especial potency in this tourist destination area. But along journey not all of tourism areas exist in Bali expands without in planning in its management, so that peep out various problems, there are physical, social, cultural, and also environmental problems. If that tourism like development model continued in Bali, hence various problems will emerge and values water source, waste and garbage problems, environment degradation, cultural energy and live Bali society dislocation. Bali as Tourism Island has limitation areas, planning water support mus have planning in its tourism development. With expected also for Bali tourism development earn to have sustainable, for now and next generations. Type of tourism recommended to be developed in Bali that alternative tourism, like ecotourism, culture tourism countryside tourism, nation tourism who its concern with environment and also entangling local society. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kokoh Pribadi
"Era digital saat ini merubah cara dalam melakukan banyak hal, termasuk dalam berkomunikasi. Keberadaan internet dan Social media memudahkan komunikasi, dan tidak ada lagi batasan waktu dan tempat yang menghalangi kegiatan berkomunikasi. Penyebaran suatu informasi dari satu orang ke orang yang lain dan seterusnya dapat menyebar secara cepat, atau biasa disebut sebagai viral. Cepatnya informasi menyebar secara viral dapat menciptakan suatu trend tersendiri dan dapat membuat suatu informasi menjadi trend yang sedang ramai dibicarakan. Penyebaran informasi secara viral sendiri dapat digunakan sebagai komunikasi pemasaran suatu produk, yaitu dengan cara Word of Mouth, atau kini disebut juga sebagai Word of Mouse. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa suatu informasi atau pesan dikomunikasikan secara viral melalui Social Media, dan kemudian menyebar melalui media konvensional. Penelitian ini juga menemukan bahwa pesan atau informasi yang mengandung emosi dapat menyebar secara viral melalui komunikasi viral, dan suatu pesan atau informasi yang menyebar viral secara tidak sengaja tidak dapat dikategorikan sebagai Komunikasi Pemasaran.

Digital era changes many thing in life, including how to communicate. The existing of Internet and Social Media makes communication becomes easy, there’s no boundaries like time and space to do some communication now. It also means some information can spread easily and fastly like wildfire, from one people to many people, and so on, or usually they say, going viral. When some information goes viral, that information can become a hot topic in Internet. Going viral also means more attraction, and it can also means more customer in perspective of Marketing Communication. How to use Viral Communication as Marketing Communication can help some product or service to reach their customer. From this research, we conclude that some information or message is communicated by Social Media to become viral, and then spread in mass media. We also conclude that a message with emotional content in it can spreading and become viral, and a message or information that become viral by coincidence cannot categorized as Marketing Communication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Assyifa Rafdiani
"Viral marketing dan media sosial sebagai bagian dari strategi pemasaran digital menjadi kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Gaya komunikasi pemasaran baru menggunakan media sosial Tiktok mampu meningkatkan keterlibatan konsumen yang juga berdampak pada persepsi sebuah brand. Melalui artikel ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten yang dilakukan terhadap berbagai konten viral marketing dari salah satu brand fashion asal Perancis, Jacquemus. Secara keseluruhan, hasil dari studi ini menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran digital yang dilakukan oleh Jacquemus memiliki kekuatan asosiasi brand yang membantu pembentukan persepsi positif pada brand image Jacquemus. Tak hanya itu, strategi komunikasi pemasaran digital berupa video animasi 3D menjadi pesan efektif dan inovatif untuk sebuah brandfashion.

Viral marketing and social media as a part of digital marketing strategy are intricately intertwined. The new marketing communication style utilizing Tiktok as the main social is capable of enhancing consumer engagement which also has an impact on brand perception. Through this article, the researcher uses a qualitative approach with content analysis methods carried out on various viral marketing content from one of the French fashion brands, Jacquemus. Overall, the results of this study explain that the digital marketing communication conducted by Jacquemus has the strength of brand associations that helps form positive perceptions of Jacquemus’ brand image. In addition to that, the digital marketing communication strategy in the form of 3D animation videos is an effective and innovative message for a fashion brand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Sebastian
"Penyebaran melalui Word of mouth tidak lepas dari kegiatan pemasaran. Word of mouth tersebut kemudian dikembangkan menjadi strategi pemasaran viral marketing dan buzz marketing, dimana penyebaran tersebut tidak lepas dari model A.I.D.A. Melihat startegi ini sebuah saluran Youtube ?Kok Bisa?? mengunggah konten berjudul ? Kenapa Rupiah Melemah?? dan menjadi viral. Hal ini juga bertepatan dengan kondisi perekonomian di Indonesia mengalami krisi ekonomi 24 Agustus 2015, dimana mata uang rupiah menyentuh angka Rp 14.000,- dan merupakan rekor terburuknya, sejak tahun 1998. Banyak menuai komentar, topik ini kemudian menjadi perhatian hangat netizen (warga jejaring maya Internet), dimana emosi dan keterikatan mereka ikut terlibat dalam kejadian ini. Video tersebut kemudian ramai dibicarakan karena memberikan penjelasan simpel mengenai krisi yang ada dan menjadi Word of Mouth. Hal ini tidak lepas dari adanya proses A.I.D.A. Namun, seiiring dengan kemajuan teknologi, A.I.D.A pun berkembang menjadi A.I.S.A.S dengan adanya tambahan Search, Action dan Share. Ketiga hal tersebut yang menjadi kunci utama terjadinya word of mouth, terutama untuk Action dan Share. Ternyata staregi ini digunakan oleh saluran "Kok Bisa?" pada kontennya yang lain. Namun, konten tersebut tidak mendapatkan respon yang serupa. Hal ini kemudian dianalisis berdasarkan faktor Messenger, Message dan Environment dapat dijadikan pedoman dalam penyebaran konten video secara daring (online).

Spreading a message through Word of Mouth, cannot be separated with Marketing Activities. Then, Word of Mouth is developing and become Viral and Buzz Marketing strategy. Where the spreading is also can not separate with A.I.D.A Model. Saw this strategy, a Youtube Channel ?Kok Bisa?? upload a content entitled ?Kenapa Rupiah Melemah?? which is become viral. It also coincided with the economic condition in Indonesia, which experienced an economic crisis in 24th August 2015. Where Rupiah touched Rp 14.000,- and become the worst record since 1998. A lot of Comment from the Netizen (Virtual citizens of Internet), where emotion and their attachment involved this event. Then, The Video is much to be discussed, because it?s providing a simple explanation of the economic crisis and become a word of mouth. This process of A.I.D.A however develops with the advancement of technology into A.I.S.A.S with additional Search, Action and Share. However, those three is a key in word of mouth. Especially for action and share. This strategy evidently used by "Kok Bisa" channel for other content. However, the content doesn?t get similar response. Then It?s analyzed based on factors Messenger, Message and Environment can be used as guidance in the deployment of video content online."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>