Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Djoko Soelistyono
"Sistem makro/mikrosel code division multiple access (CDMA) dengan sistem variable spreading gain (VSG) mampu meningkatkan kapasitas pemakai mobile station (MS) dengan layanan yang mempunyai kecepatan dan kualitas yang berbeda.
Pada tesis ini dianalisa besarnya kapasitas sistem makro/mikrosel CDMA IS-95 untuk layanan terpadu suara dan data dengan VSG pada reverse link Model sistem berupa sebuah makrosel dan sebuah mikrosel di dalam makrosel tersebut.
Setiap set terdapat MS suara dan MS data yang tersebar merata. Sistem makro/mikrosel menggunakan bidang frekuensi yang sama, sehingga semua MS aktif menginterferensi base station (BS) atau MS acuan. Hal ini mempengaruhi besarnya kapasitas sistem tersebut. Besarnya interferensi dari MS dipengaruhi oleh model propagasi berupa redaman lintasan dengan efek shadowing, faller aktivitas suara dan data, jumlah MS kelas suara dan data, dan perbandingan daya antara makro/mikrosel.
Untuk menghitung kapasitas sistem makro/mikrosel tersebut beberapa parameter ditetapkan, pertama, pengendalian daya pada setiap sel dalam kondisi diasumsikan sempurna, kedua, jumlah MS aktif dari set penginterferensi baik dari mikrosel maupun dari makrosel dan ketiga, perbandingan daya antara makro/mikrosel. Sebuah mikrosel dengan radius tertentu letaknya digeser mulai dari dekat BS makrosel hingga lingkaran makrosel.
Sebagai kesimpulan, sebuah mikrosel di dalam sebuah makrosel akan meningkatkan kapasitas sistem. Sebuah mikrosel pada D=0.4, r=4.3, K= 0.2, a,=318, a2=7l8, BER =ta"3 meningkatkan kapasitas MS kelas suara dan data dari N1=10, N2=13 menjadi N1=10, N2-12 dan ni=1 O, n2=5. Besarnya kapasitas sistem bergantung pada letak dan radius mikrosel. Keaktifan MS kelas data akan menurunkan kapasitas MS kelas suara secara signifikan, karena 1 MS kelas data sama dengan 4 MS kelas suara.
Capacity of CDMA Macro/Microcell System for Voice and Data Integrated Services with Variable Spreading Gain"The code division multiple access (COMA) macro/microcell system with variable spreading gain (VSG) system is capable to increase the capacity of mobile station (MS) users with multi-rate and different quality of services.
This thesis analyses the capacity of CDMA IS-95 macro/microcell system which voice and data integrated services with VSG on reverse link. The system model consist of one macrocell which contains one microcell in it. Each cell contains voice MS and data MS. The all active MS are uniformly distributed in the cell. The macro/microcell system shares the same frequency band, so that all active MS interfere the reference base station (BS) or MS. This influences the system capacity. The interference is influenced by propagation model that is path loss with shadowing effect, voice and data activity factor, the amount of voice MS and data MS, and the macro/microcell power ratio.
To calculate the macro/microcell system capacity, some parameters must be defined, first, power control is set to ideal condition, second, the amount of active MS from the interferer cell, that is macrocell or microcell and third, the power ratio between macro/microcell. A microcell with certain radius is moved from near BS macrocell to its boundary.
As conclusion, a microcel in the macrocell will increase the system capacity. A microcell at r0.3, K= 0.2, as =318, aj"718, BER =10-3 increases the capacity of voice MS and data MS from N1=10, N2=13 to N1=10, N2=12 and ni=10, n2=5. The system capacity depends on the position and radius of microcell. The activity of data MS users will decrease significantly the capacity of voice MS users in the macro/microcell system, because 1 data MS is equivalent to 4 voice MS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T11489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Kusmartina
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S39929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Hoga
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3188
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reko Darsilo
"Penelitian-penelitian tentang kapasitas reverse link sistem wireless code division multiple access (CDMA) kurang menunjukkan kapasitas yang sebenamya karena hanya memperhitungkan pengaruh ketidak-sempurnaan pengendalian daya oleh shadowing hanya pada homecell (sel sendiri) saja atau pada sel-sel tetangga saja. Pada kenyataannya, shadowing pasti terjadi antara base station (BS) and mobile station (MS). Oleh karena itu tesis ini menganalisa secara matematis kapasitas reverse link sebuah sistem wireless CDMA yang mendukung layanan suara (kelas-1) dan data (kelas-2) secara terpadu dengan memperhatikan pengaruh pengendalian daya karena shadowing pada sistem selular dua-tier. Selain itu, pengaruh aktifitas suara dan variable spreading gain dari user kelas-2 terhadap kapasitas user kelas-1 dan pengaruh sektorisasi terhadap kapasitas kedua layanan tersebut juga dianalisa.
Dari pengamatan dan analisa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas sistem wireless CDMA diantaranya faktor aktifitas user, sektorisasi dan shadowing. Dengan pengendalian daya reverse link, apabila downlink shadowing lebih besar dari pada uplink shadowing, user akan mengirimkan daya lebih besar dari yang dikehendaki BS sehingga menimbulkan interferensi sesama user di BS. Interferensi juga dapat berasal dari user lain yang memiliki bit rate lebih besar (spreading gain kecii) karena bit rate yang besar rnemerlukan daya yang besar. Penurunan kapasitas karena shadowing sampai dengan 4 dB dapat diatasi dengan sektorisasi sel.

The existing researches on the reverse link capacity of a wireless code division multiple access (CDMA) system did not exactly represent its reverse link capacity. These were because they considered that the effect of shadowing was experienced by a home cell or other cells only. In fact, the shadowing absolutely exists between base station (BS) and mobile station (MS). So, this thesis mathematically analyzes the reverse link capacity of a CDMA system which supports integrated services (voice - class-1 and data -- class-2) that considers power control due to shadowing in a two tiers of a cellular system. In addition, the effect of variable spreading gain of class-2 users on class-1 users' capacity and by dividing cells into sectors are also observed.
Observations and analyses show that some factors which determine the capacity of a wireless CDMA system such as user activity factor, sectorization and shadowing. In a reverse link power control, if downlink shadowing is higher than uplink shadowing, user will transmit power more than its actually required by the BS, so this power will cause interference to others. On the other hand, interference also comes from users who have a signal with a higher bit rate (has a small spreading gain) because a higher bit rate also requires a higher power. Capacity decaying due to shadowing up to 4 dB can be solved by using a cell sectorization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Soelistyono
Depok: Universitas Indonesia, 2002
TA3296
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reko Darsilo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3191
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"Karena semua kanal komunikasi menggunakan pita frekuensi yang sama, jika jumlah pengguna yang aktif bertambah performansi sistem akan menurun, hal ini akan langsung mengakibatkan penurunan kapasitas. Dalam terminologi CDMA suatu Mobile Station (MS) menganggap MS yang lain sebagai sumber interferensi yang mengganggu sinyal yang dikirimkannya. Interferensi dari pengguna lain yang berasal dari sel lain yang berdekatan dapat dikurangi dengan membagi sebuah sel menjadi beberapa sektor yang disebut dengan sektorisasi, namun pembagian sektor tidak dapat sempurna sekali karena sifat radiasi antena tidak dapat membentuk sudut secara lurus serta adanya sidelobe gelombang radio.
Dari hasil analisa menunjukkan, ketidak sempurnaan sektorisasi sel yang ditunjukkan dengan adanya sudut overlap antar sektormengakibatkan penurunan kapasitas sistem karena menimbulkan tambahan interferensi pada sektor yang dioverlap. Dengan mengetahui pengaruh sektorisasi yang tidak sempurna, pada perancangan sistem diharapkan dapat menjaga agar antena per sektor tidak memiliki sudut overlap yang besar serta dapat memperkirakan kerugian pada kapasitas sel yang disebabkan oleh interferensi tersebut.

In this research analyzes the connection Wideband Code Division Multiple Access (W-CDMA) for uplink and downlink with imperfect sectorization.
Because all channels are on the same frequency, so when the active user increases, the performance of system will decrease. In other words, it causes the capacity of system will decrease. In CDMA terminology, the other frequency of Mobile Station (MS) will get effect to the active MS. The co-channel interference can be decrease with splitting the cell into several sectors. It called the sectorization. But the sectorization can work well because the antenna radiation can't make the perfect angle and also there is existence of side lobe of radio frequency.
The results show, the imperfect sectoration has overlap angle between each sector decrease the capacity system cause more interference to overlapping sector. Now we know the cause of imperfect sectorization effect, so in system model, we have to make each antenna in each sector doesn't have the large overlap angle and we can make the prediction the loss in cell capacity that caused of interference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3283
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Erick
"Salah satu permasalahan yang timbul dalam sistem komunikasi seluler adalah timbulnya lonjakan trafik yang diakibatkan oleh meningkatnya pengguna jasa seluler. Hal ini harus segera ditanggulangi untuk menghindari terjadinya kegagalan pembicaraan karena tidak tersedianya kanal frekuensi untuk melakukan hubungan.
Oleh karena itu, salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan strategi alokasi kanal DCA, dimana semua kanal frekuensi "disimpan" pada suatu sentral akan dialokasikan secara dinamis pada tiap sel yang membutuhkannya bila ada pelanggan yang ingin dilayani.
Dalam skripsi ini akan dianalisa penerapan alokasi kanal DCA jika diimplementasikan pada sistem komunikasi bergerak berbasiskan HAPS dengan mengamati perubahan trafik serta jumlah kanal terhadap probabilitasi bloking yang terjadi dengan menggunakan formula Erlang dan simulasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman Mat-Lab 6.5.
Hasil akhir yang diperoleh, memperlihatkan bahwa penerapan alokasi kanal dinamis pada sistem komunikasi seluler berbasiskan HAPS mempunyai performasi yang lebih baik jika digunakan pada trafik yang tidak tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>