Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 76971 Document(s) match with the query
cover
cover
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazarus Agus Sukamto
"Buah avokad mempunyai kandungan nutrisi yang sangat baik bagi masyarakat khususnya kandungan lemak tidak jenuh dan protein yang tertinggi bila dibandingkan jenis buah lain. Untuk tujuan komersial, tanaman avokad perlu diperbanyak secara vegetatif untuk memperoleh bibit yang telah terbukti kualitas dan kuantitas tinggi, serta berbuah lebih awal. Keberhasilan penyambungan sangat dipengaruhi oleh kesegaran entres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan pertumbuhan sambungan tanaman avokad dengan menggunakan entres yang disimpan dalam pelepah batang pisang selama dua hingga sembilan hari. Parameter pengamatan meliputi persentase tingkat hidup sambungan, pertumbuhan panjang, jumlah daun, jumlah cabang, dan panjang percabangan batang atas setiap bulan sampai enam bulan. Data pertumbuhan dianalisis secara statistik dengan ANOVA dan uji lanjut Duncan. Lama penyimpanan entres berpengaruh terhadap tingkat hidup hasil sambungan dan pertumbuhan batang atas avokad. Rerata tingkat hidup bibit sambungan avokad terus menurun dari 99,5% pada umur satu bulan sampai 71% pada umur enam bulan setelah penyambungan, tetapi tidak mengalami penurunan setelah lima bulan penyambungan. Penyimpanan entres avokad dalam pelepah pisang dapat dipertahankan kesegarannya selama sembilan hari, yaitu tingkat hidup sambungan 60% - 84% enam bulan setelah penyambungan. Ada kecenderungan bahwa makin lama penyimpanan entres, makin menurun pertumbuhan batang atas avokad; sebaliknya makin lama umur penyambungan, makin meningkat pertumbuhan batang atas avokad, kecuali jumlah cabangnya yang relatif tidak meningkat setelah dua bulan penyambungan."
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, {s.a.}
580 BKR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni Dwintasari
"Latar Belakang: Metode PCR dapat digunakan untuk mengidentifikasi DNA suatu organisme. ldentifikasi gen 18S rRNA sudah hanyak dipakai untuk mempelajari sejumlah organisms eukariot seperti tanaman, hewan dan protozoa termasuk Cryptosporidium sp. Penelitian terdahulu pada anak batita di daerah kumuh dan rawan banjir di Jakarta yang dideteksi secara mikroskopis dengan pcwarnaan modifikasi tahan 838111 (MTA), didapatkan prevalensi 2,l% yang rendah dibandingkan negara berkembang lain yang keadaan lingkungan dan populasinya mirip Indonesia. Deteksi Cryptosporidium sp. secara molekular di feses dengan PCR memungkinkan diagnosis lebih akurat dan cepat.
Tujuan: mengembangkan metode PCR :mink deteksi gen ISS rRNA Cryptosporidium sp. pada feses yang disimpan dalam larutan kalium bikromat 2,5% selama 1 bulan.
Metode: sejumlah 188 sampel feses yang disimpan dalam larutan kalium bikromat dikonsentrasikan dengan teknik air-eter, selanjutnya dilakukan ekstraksi DNA terhadap konsentrat dan sebagian lagi dipulas dengan MTA. Amplifikasi DNA Cryptosporidium terhadap gen 18S rRNA dilakukan dengan program PCR iangsung, siklus 39 kali.
Hasil: pemeriksaan dengan metode MTA konsentrasi didapatkan sembilan sampel positif (4,8%) sedangkan dengan PCR didapatkan 65 sampel positif (34,6%).
Kesimpulan: Larutan kalium bikromat dapat dipakai untuk penyimpanan ookista Cryptosporidfwn sp. tanpa mempengaruhi hasil PCR maupun mikroskopis.

Background: PCR method can be used to characterize an organism DNA. Identification of 18S rRNA gene has been widely used to study eukaryotes like plants, animals and protozoa such as Cryptosporidium sp. Previous study on Cryptosporidium sp. in children under tluee years old in a slum area in Jakarta, detected by direct modiiied acid fast (MAF) showed 2.1% prevalence, which was unexpectedly much lower than other developing country with similar enviromnent and study population. Detection of Cryptosporidium sp. by molecular technique, PCR will offer more accurate and efficient diagnosis.
Objective: develop PCR method to detect Cryptosporidium sp. 18S rRNA gene of stool from stools preserved in potassium dichromate solution for 13 months.
Methods: There were l88 stool samples which have been kept in 2.5% potassium dichromate for 13 months. These samples were concentrated by water-ether technique, extracted the DNA and stained by MAF. Amplihcation of Cnprosporidium sp. ISS rRNA gene was using direct PCR for 39 cycles.
Result: of samples with MAF has found 9 positive (4,8%) and samples with PCR has presented 65 positive (34,6%).
Conclusion: Potassium dichromate solution can be used to preserve oocysts of Cryptosporidium sp since it does not interfere the PCR and microscopic examination result.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T33065
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Basyir A. Boenjamin
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Putriani Rizki
"Perhitungan dan analisis biaya kualitas merupakan suatu tahapan awal dalam manajemen kualitas. Data hasil perhitungan biaya kualitas adalah suatu data awal dalam menghitung prestasi mutu. Biaya kualitas mencakup seluruh biaya yang berkenaan dengan kegiatan pengendalian kualitas, perencanaan sistem kualitas, pencegahan, dan perbaikan ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi yang ditentukan. Dengan melakukan perhitungan biaya kualitas dapat diidentifikasi peluang penurunan biaya kualitas sehingga mencapai total biaya kualitas seminimum mungkin. Pengukuran biaya kualitas yang dilakukan di Divisi Lemari Es PT. ABC ini diawali dengan mengidentifikasi kegiatan yang termasuk dalam peningkatan atau penjagaan kualitas suatu produk yang kemudian dipisahkan ke dalam masingmasing kategori biaya kualitas yang ada.
Hasil perhitungan yang dilakukan untuk periode September 2006-Februari 2007 menunjukkan proporsi biaya kualitas terbesar terletak pada biaya penilaian sebesar 62.95% yang diikuti dengan biaya kegagalan internal sebesar 32.24%. Presentase total biaya kualitas pada periode ini di Divisi Lemari Es PT. ABC sesuai dengan kebanyakan persentase biaya kualitas untuk perusahaan manufaktur yaitu lebih kurang 95% biaya kualitas terdiri dari biaya penilaian dan biaya kegagalan. Peluang penurunan biaya kualitas di Divisi Lemari Es PT. ABC ini terdapat di biaya penilaian dan biaya kegagalan internal.

Measuring and analyzing cost of quality is the first step in quality management program. Output from measuring cost of quality is the first parameter in measuring quality performance. Cost of quality consists of all cost associated to quality control activities, quality system planning, and prevention activities and covering poor product quality characteristics. By measuring cost of quality, we can identify opportunity of cost reduction related to quality so that the amount of cost of quality can be reducing as minimal as possible. The first step of measuring cost of quality in Refrigerator Division PT. ABC is identify all activities that related to quality improvement and then these activities categorized to each cost of quality category.
Output from measuring cost of quality in this division for September 2006 until February 2007 showed that the highest percentage is appraisal cost; it's about 62.95% and then 32.24% due to internal failure cost. Total cost of quality in this period in Refrigerator Division PT. ABC is the same as almost manufacturing company; it's about 95% of cost of quality consist of appraisal cost and failure cost. The opportunity of cost of quality reduction in this division is at appraisal cost and internal failure cost category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Octavia
"ABSTRAK
Isoflavon merupakan metabolit sekunder yang terdapat dalam kedelai. Manfaat isoflavon diantaranya mengurangi resiko kanker, gangguan sistem pembuluh darah, osteoporosis, gejala menopause, dan penyakit jantung. Isoflavon umumnya terkonjugasi dengan senyawa gula, sedangkan senyawa aktif yang berperan besar dalam kesehatan adalah dalam bentuk aglikon. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan daidzein, genistein, dan faktor-2 dalam susu kedelai melalui pemilihan bakteri asam laktat yang paling unggul selama 48 jam fermentasi pada temperatur 370 C dengan kecepatan pengocokan 200 rpm. L. plantarum, L. pentosus, dan L. casei Shirota strain digunakan sebagai inokulum untuk berlangsungnya proses hidrolisis ikatan ß-glukosida isoflavon menghasilkan bioaktif isoflavon. Pengukuran pertumbuhan bakteri menggunakan metode total plate count (TPC), perubahan keasaman diukur dengan pH meter, dan analisis isoflavon menggunakan metode KCKT pada panjang gelombang 260 nm. L. plantarum merupakan bakteri yang paling cocok untuk fermentasi susu kedelai dengan konsentrasi daidzein 14,17 μg/mL, genistein 14,17 μg/mL, dan faktor-2 13,33 μg/mL pada jam ke-24 yang merupakan waktu inkubasi terbaik untuk memperoleh isoflavon yang tinggi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyanto
"ABSTRAK
Lemari Es (refrigerator/freezer) adalah satu bentuk aplikasi heat transfer dan
merupakan alat refrigerasi yang paling banyak digunakan pada keseharian kegiatan rumah tangga. Fungsi utamanya yang menjaga makanan/minuman agar tetap segar dan bebas dari kerusakan atau pembusukan, membuat hampir setiap rumah tangga mayoritas di perkotaan, menggunakan peralatan tersebut.
Penggunaan lemari es sistem konvensional dengan kondensor berpendingin secara alamiah (didinginkan oleh udara terbuka), adalah yang tipe paling umum digunakan selama ini. Tingkat konsumsi energi listrik yang relatif kecil (60-100 watt) pada alat tersebut, membuat pabrikan lemari es dan juga pengguna rumah tangga kurang memperhatikan akan kemungkinan dilakukannya efisiensi penggunaan daya listrik tersebut.
Sistem pendinginan kondensor secara alamiah tersebut dapat digantikan dengan
sistem konveksi paksa, dengan mengaplikasikan tambahan alat (blower/exhaust fan) pada sisi belakang kondensor. Dengan konveksi paksa tersebut, maka laju pendinginan (laju perpindahan kalor) kondensor dipaksa menjadi lebih cepat, laju pendinginan meningkat, sehingga lebih lanjut, kerja kompresor menjadi lebih efektif dan proses pendinginan lemari es dapat berlangsung lebih cepat. Diharapkan dengan laju pendinginan yang cepat, kerja kompresor menjadi lebih dingan dan siklus konversi energi menjadi lebih efisien, sehingga konsumsi energi yang diperlukan dapat diperkecil.
P
emilihan yang tepat dari sistem konveksi paksa pada lemari pendingin tersebut
diharapkan dapat memberikan pengurangan konsumsi energi listrik. Penghematan daya listrik untuk setiap lemari es tersebut, bila diakumulasikan dengan pengguna alat tersebut secara keseluruhan, diharapkan secara umum mampu memberikan kontribusi terhadap penghematan sumber daya energi.
Dari hasil percobaan ternyata sistem konveksi paksa akan menunjukkan hasil
yang optimal dengan penambahan blower fan yang dipasang pada sisi atas kondensor dengan variasi pengaturan voltase sebesar 12 volt.

"
2001
S49248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>