Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Zainal C. Airlangga
"Salah satu tokoh Islam yang penting untuk diteliti lebih jauh adalah Tjokroamnoto. Pada abad ke-20, Tjokroaminoto telah menyebarkan berbagai gagasannya tentang Islam yang anti-penindasan, penjajahan, dan kekerasan. Ia merangkul dan menggerakkan ribuan massa untuk menuntut kesetaraan, kemandirian, dan kemerdekaan bangsa dari pemerintah kolonial Belanda. Islam dihadirkan sebagai kekuatan budaya sekaligus politik dalam perjuangan kebangsaanya.
Pemikiran nasionalisme yang diusung oleh Tjokroaminoto adalah gagasan kebangsaan yang disandarkan kecintaan kepada Tuhan sang pencipta, sebuah nasionalisme yang dikenal dengan sebutan nasionalisme Islam atau neasionalisme religious. Tjokroaminoto memilih Islam sebagai dasar fundeamental hidupnya dengan memakai khazanah Barat sebagai peralatan metodologis untuk menyimak dan menafsirkan realitas. Kedua unsur tersebut telah menempatkan dirinya sebagai pemikir politik kebangsaan sekaligus seorang teologis. Keunggulan pemikiran Tjokroaminoto dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran teonom biasa adalah bahwa ia tidak sekadar merupakan pemikiran teks book (tekstual). Di samping itu, dia juga tokoh peletak awal pergerakan kebangsaan pada abad ke-20 sehingga beberapa peneliti menyebutnya sebagai Bapak Nasionalisme Indonesia.
Beberapa gagasan Nasionalisme Islam Tjokroaminoto yang tersebar baik dalam bentuk tulisan maupun pidatonya, antara lain tentang konsep negara merdeka yang demokratis, Sosialisme Islam sebagai perlawanan terhadap kapitalisme dan kolonialisme Belanda, Pan Islamisme sebagai perluasan dari citacita kebangsaan Indonesia, dan pendidikan kebangsaan. Dari keseluruhan pemikiran Nasionalisme Islam Tjokroaminoto tersebut telah membawa pengaruh bagi kepolitikan Indonesia saat itu, utamanya bagi garis perjuangan Sarekat Islam dan pemikiran tokoh-tokoh bangsa dari beragam ideologi seperti Soekarno, Abikusno Tjokorosujoso, Agus Salim, Abdul Muis, Semaun, Natsir, dan Hamka.

One of Indonesia?s important Islamic figures that needs to be investigated is Tjokroaminoto. In the 20th century, Tjokroaminoto had spread all his ideas how Islam is real being: anti-capitalism, colonialism, and violence. He engaged and moved thousands of mass to struggle for achieving equality and independence from Dutch colonialism. Islam, is brought as a cultural and political power.
The thought of nationalism which is issued by Tjokroaminoto is an idea based on faith for God; a nationalism, known as Islamic nationalism or religious nationalism. Tjokroaminoto chose Islam as his basic of life, combined with Western thought as the methodological tools for analyze and interpreting of reality. Both of things had placed Tjokroaminoto as Indonesian political thinker as well as a theology expert. The excellence of Tjokroaminoto?s thought? compared with other ordinary teonoms?is he didn?t think textually. Beside, he is also one of the first Indonesia?s nationality movement initiators in 20th century. Hence, some researchers give him a name, ―Father of Indonesia?s Nationalism‖.
Some of Tjokroaminoto?s ideas about Islamic Nationalism are written and speeched are: concept of democratic independent state, Islamic socialism as the fight against capitalism and Dutch colonialism, Pan Islamisme as the spreading of Indonesia?s nationalistic dreams, and nationalism education. From all his thinking about Islamic Nationalism, Tjokroaminoto had brought the impact for Indonesia early politicatl activities, especially for Sarekat Islam and few thoughts from many ideology figures: Soekarno, Abikusno Tjokrosujoso, Agus Salim, Abdu Muis, Semaun, Natsir, and Hamka.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftah Abdul Fatah
"ABSTRAK
Karya tulis ini dilatarbelakangi keresahan penulis akan marak nya perdebatan oleh beberapa kalangan tentang hubungan agama dan negara, banyak pendapat yang menyatakan bahwa semua yang dipermasalahkan semata-mata hanya untuk kepentingan politik saja, sedangkan urusan agama dan negara memang tidak akan terlepas dari pemikiran politik Islam yang ada di setiap masa nya. Jurnal ini membahas pemikiran politik Islam dari masa klasik dan modern. Pemikiran politik yang difokuskan dalam jurnal ini adalah hubungan agama dan negara menurut pandangan Islam melalui sejarah dan pendapat tokoh-tokoh politik Islam, serta bentuk pemerintahan yang terkandung dalam pemikiran islam pada masa klasik, pertengahan, maupun modern. Pembahasan tentang pemikiran politik yang tersaji pada jurnal ini akan disandingkan dengan tipologi politik modern sebagai perbandingan layak atau tidak nya hal tersebut menjadi pembeda antara perihal agama dan negara dalam membentuk konsep kenegaraan yang berlandaskan pemikiran para tokoh politik Islam. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yang membandingkan pemikiran-pemikiran tokoh politik Islam dari berbagai macam sumber. Penulis, pada jurnal yang telah tersusun ini menyimpulkan bahwa tidak ada pemikiran politik yang mutlak memisahkan urusan agama dan kenegaraan, bahkan di sebuah negara sekuler sekalipun.

ABSTRACT
This paper is motivated by the anxiety of the writer that there will be widespread debate by some groups about the relationship between religion and state, many opinions state that all the issues are solely for political purposes, while religious and state affairs will not be separated from Islamic political thinking exist in every period. This journal discusses Islamic political thinking from classical and modern times. The political thinking focused in this journal is the relationship between religion and state according to Islamic views through the history and opinions of Islamic political figures, as well as the forms of government contained in Islamic thought in the classical, middle and modern times. The discussion of political thought presented in this journal will be juxtaposed with modern political typologies as a worthy comparison or not, which is a distinction between matters of religion and state in shaping state concepts based on the thoughts of Islamic political leaders. The method used is a descriptive analysis method that compares the thoughts of Islamic political figures from various sources. The author, in this compiled journal, concludes that there is no absolute political thought that separates religious and state affairs, even in a secular state."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 2000
320 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Deutsch, Kenneth L.
Australia: Thomson, 2009
320.5 DEU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Andrew M.
New York: Holt, Rinehart & Winston, 1959
320.73 SCO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wanlass, Lawrence C.
New York: Appleton-Century-Crofts, 1953
320.1 WAN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary:
This collection of original essays by leading historians of political thought examines modern European thinkers' writings about conquest, colonization and empire."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2014
325.320 1 EMP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sharma, R.P.
New Delhi: Sterling Publishers Private, 1984
320.01 SHA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Englewood Cliffs: [publisher not identified], 1969
320.011 ESS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>