Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
I Nyoman Triananda Wiradhika Putra
"Seiring berjalannya waktu, sejumlah penurunan kondisi dapat terjadi pada suatu struktur bangunan. Pada stuktur beton bertulang, sering kali potensi kerusakan berkembang di dalam tanpa terlihat di permukaan. Salah satu pemicu kerusakan pada strukur beton bertulang, yaitu korosi atau pengaratan. Berkembangnya karat dapat menimbulkan retakan, delaminasi, rongga, hingga kegagalan struktur. Oleh karenanya, perlu dilakukan penyelidikan tidak merusak yang mampu memetakan kondisi bagian dalam struktur. Dalam penelitian ini, telah dilakukan investigasi menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) terhadap konstruksi kanal bendungan “PR” untuk mengetahui ada atau tidaknya kerusakan yang terjadi di dalamnya. Instrumen radar yang digunakan, yaitu IDS Georadar TR600V dengan center-frequency 600 MHz di sepanjang konstruksi kanal yang tersusun atas 10 sambungan blok beton berukuran 15 x 15 m2 terhadap 20 lintasan menyilang (C) dan 6 lintasan sejajar (H) dengan arah aliran kanal. Data radargram yang telah diolah, selanjutnya diinterpretasikan dengan metode Image-Based Analysis (IBA) yang menitikberatkan pada bentuk pola, pelemahan amplitudo, dan perubahan polaritas refleksi sinyal yang dihasilkan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara keseluruhan konstruksi kanal bendungan “PR” masih dalam kondisi yang cukup sehat, disamping ditemukan juga adanya gangguan dan kerusakan di sejumlah titik berupa korosi, rongga, dan gangguan pada bagian bawah konstruksi. Blok beton 7 dan 8 menjadi area terbanyak yang menunjukkan indikasi adanya kerusakan struktur. Dengan diketahuinya kondisi konstruksi kanal bendungan “PR” diharapkan dapat menjadi rekomendasi perbaikan dan rehabilitiasi agar kesehatan konstruksi kanal tetap terjamin.

As time passed, a number of degrading conditions could happen on a building structure. In reinforced concrete structures, potential defects develop frequently beneath the structure and unseen on the surface. One of the defects trigger on reinforced concrete structures is corrosion. The development of corrosion within the structure could generate cracks, delaminations, to structural failures. Hence, it needs some non-destructive investigations which able to delineate the inside part of the structural condition. In this research, the investigation has been done using Ground Penetrating Radar (GPR) against “PR” dam canal construction to find out the presence or absence of deterioration that happens inside it. The radar instrument that used is IDS Georadar TR600V with 600 MHz center-frequency along the canal which composed of 10 concrete block joints sized 15 x 15 m2 for 20 crossing GPR lines (C) also 6 horizontal GPR lines (H) with the canal flow direction. The processed radargram data would be interpreted using the Image-Based Analysis (IBA) method which emphasizing pattern shape, amplitude decreasing, and polarity changing from reflection signal produced. The overall results show that “PR” dam canal construction is still in a good enough condition, although it’s found some nuisance at several areas such as corrosion, voids, and bottom part of construction defects. The 7th and 8th concrete blocks become the area with the most indications of structural defects. By knowing “PR” dam canal construction condition is expected can be a repair recommendation and rehabilitation with an eye to keep the structural health still secured.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ground Penetrating Radar (GPR) adalah sistem radar yang pulsanya diarahkan ke
bawah permukaan tanah. Konfigurasi common offset dengan frekuensi 200 MHz
telah digunakan untuk memperoleh kecepatan gelombang radar dalam medium
pasir. Telah dilakukan penurunan waktu tempuh dari perekaman data GPR untuk
mendeteksi anomali berupa penampang melintang benda silinder. Model lapangan
lokasi akuisisi data terdiri dari sebuah pipa besi dan dua buah pipa PVC dengan
posisi kedalaman 1 meter. Waktu tempuh ini kemudian digunakan untuk
menentukan kecepatan medium, kedalaman, dan jari-jari silinder dengan
menggunakan teknik inversi Marquardt – Levenberg. Hasil inversi dari data
lapangan memperlihatkan bahwa metode tersebut mampu untuk memperkirakan
kecepatan dan struktur medium dengan anomali penampang melintang benda
silinder sehingga diharapkan mampu untuk mengestimasi kedalaman dan jari-jari
silinder."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Antenna footprint indicates the shape and size of the area illuminated by the antenna on the ground surface or subsurface. For GPR it is important as it determines the cross-range resolution of the radar. In this paper we demontrate that an array antenna comprising a number of rolled-dipole elements can produce a variable footprint by activating certain elements and deactivating the others. In this way the size of the array's footprint can be adjusted to remain comparable with the cross section of various targets which in turn minimizes clutter and improving the GPR performance . This paper presents FDTD simulation results and preliminary experimental result of the proposed antenna."
620 JURTEL 14:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Syukur
"Metode Ground Penetrating Radar (GPR) telah diaplikasikan untuk memetakan batuan dasar sungai di Kalimantan. Prinsip kerja metode ini didasarkan pada perbedaan konstanta dielektrik pada batas lapisan. Data yang digunakan terdiri dari 4 line. Data ini diolah dengan menggunakan software radan. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk interpretasi zona-zona yang berhubungan dengan dasar sungai, lapisan alluvial, dan bedrock. Didukung oleh data geologi regional, hasil pengukuran GPR menunjukkan bahwa daerah penelitian didominasi oleh batuan vulkanik yang merupakan batuan dasar sungai. Berdasarkan hasil interpretasi, kedalaman masing-masing lapisan ini bervariasi pada tiap-tiap line.

The Ground Penetrating Radar (GPR) method has been applied for river bedrock mapping. This method work principle is based on different of dielectric constant in reflector. The data that used consist of 4 line. The data was processed by using radan software. Data processing result is used for zones interpretation that relating with river floor, alluvial layer, and bedrock. Supported with regional geology data, result from GPR data show that the research site is dominated by volcanic rock which is river bedrock. Based on result of interpretation the depth of each layer is vary in each line."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29368
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Wulandari
"Cijeruk adalah salah satu daerah strategis yang akan digunakan untuk pariwisata karena lingkungannya masih asri dan memiliki akses yang mudah dari Jakarta dengan adanya ruas Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, tol Ciawi-Cigombong. Sayangnya, Cijeruk memiliki potensi gerakan tanah longsor sedang hingga tinggi sejak awal 2019. Oleh karena itu, perencanaan pembagunan yang baik diperlukan untuk mengurangi risiko bencana dari gerakan tanah longsor. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan membuat fondasi bangunan hingga ke batuan dasar. Metode yang digunakan untuk menentukan kedalaman batuan dasar adalah Ground Penetrating Radar (GPR). Alat GPR yang digunakan dalam penelitian ini memiliki frekuensi 25 MHz, penetrasi gelombang mencapai kedalaman75 m. Dari penelitian ini, peneliti memperoleh gambaran bawah permukaan secara 2 dimensi, kedalaman batuan dasar antara 10-20 m. Hasil ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk fondasi bangunan tahan longsor.

Cijeruk is one of the strategic locations to be used for tourism because the environment is still beautiful and it has easy access from Jakarta with the existence of the Section 1 toll road Bogor-Ciawi-Sukabumi, Ciawi-Cigombong toll road. Unfortunately, Cijeruk has medium to high potential for landslide movements in early 2019. Therefore, good development planning is needed to reduce the disaster risk of landslide movements. One geophysical efforts that can be done by making the foundation of the building down to the bedrock. The method used to determine the depth of the bedrock is Ground Penetrating Radar (GPR). GPR tool used in this research has frequency range 25 MHz, depth penetration 75 m. From this research, we obtained 2D subsurface visualization, bedrock detected at depth 10-20 m. This result could be used as a reference for the foundation of landslide-resistant buildings."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ground-penetrating radar has come to public attention in recent criminal investigations, but has actually been a developing and maturing remote sensing field for some time. In the light of recent expansion of the technique to a wide range of applications, the need for an up-to-date reference has become pressing.
This fully revised and expanded edition of the best-selling Surface-Penetrating Radar (IEE, 1996) presents, for the non-specialist user or engineer, all the key elements of this technique, which span several disciplines including electromagnetics, geophysics and signal processing. The book will help users to assess the potential of the technique and currently available technology and to apply them effectively."
London: Institution of Engineering and Technology, 2007
e20451584
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Ria Tifany
"Seiring berkembangnya zaman pembangunan infrastruktur semakin berkembang pesat setiap harinya. Mengingat dalam pembangunan sebuah infrastruktur sangat bergantung dengan kondisi dibawah permukaan seperti kondisi tanah dan persebaran utilitas, sering kali ketidaktahuan mengenai kondisi tanah dan persebaran utilitas dibawah permukaan tanah menimbulkan masalah ketika dilakukan penggalian seperti pecahnya pipa, putusnya kabel dibawah tanah dan lain-lain. Untuk menghindari hal tersebut dimanfaatkan Metode untuk mengidentifikasi utilitas bawah permukaan yang merupakan salah satu metode Geofisika yaitu metode Ground Penetrating Radar (GPR) sebagai metode yang efektif untuk memetakan utilitas bawah tanah. Data yang digunakan merupakan data sekunder PT Geo Stroom Indonesia yang diakuisisi menggunakan alat RD1500 frekuensi 250MHz yang terdiri dari 82 data lintasan. Pengolahan data dilakukan dengan software Reflexw dan EKKO Project untuk mengolah raw data menjadi penampang radargram 2 dimensi kemudian digunakan software Discover 3D untuk mencitrakan persebaran utilitas dalam bentuk 3 dimensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui letak dan sebaran utilitas bawah permukaan di lokasi penelitian berdasarkan respon sinyal Ground Penetrating Radar. Hasil dari penelitian ini terdapat 5 pipa metal melintang dari arah Barat - Timur dan 1 pipa metal melintang dari arah Selatan - Utara kemudian berbelok ke arah Timur. Pipa-pia metal tersebut diindikasikan terkubur pada variasi kedalaman dari 0,5 hingga 1,3 meter di bawah permukaan tanah.

As time goes on, infrastructure development is growing rapidly every single day. As we know, the construction of an infrastructure is dependent by the subsurface conditions, such as soil conditions and the distribution of utilities. Oftenly, the ignorance of soil conditions and the distribution of subsurface utilities causes problems when excavation is carried out such as pipe ruptures, underground cable breaks and others. As prevention of these problems, a method to identify subsurface utilities is used, which is one of the geophysical methods called the Ground Penetrating Radar (GPR) method, as an effective method for mapping subsurface utilities. The data used for this study is secondary data from PT Geo Stroom Indonesia which was acquired using the RD1500 device with a frequency of 250MHz that consists of 82 track data. Data processing was carried out using Reflexw and EKKO Project software to process the raw data into a 2 dimensional radargram section and then the Discover 3D software was used to image the distribution of utilities in 3 Dimensional. The purpose of this study was to determine the location and distribution of subsurface utilities at the research site based on the response of the Ground Penetrating Radar. According to the results of this study, there are 5 metal pipes that cross from the West - East and 1 metal pipe that crosses from the South - North then turn to the East. The metal pipes are indicated to be buried at varying depths from 0.5 to 1.3 meters below ground level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhiwaurrais
"Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok, Jawa Barat menyebabkan tingginya aktivitas pembangunan untuk tempat tinggal. Keterbatasan lahan di Kota Depok menyebabkan aktivitas pembangunan dilakukan di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Namun kenyataannya terdapat banyak gua bawah permukaan di DAS Ciliwung yang menjadi ancaman jika dilakukan pembangunan diatasnya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mengetahui geometri serta memetakan kontinuitas dan persebaran dari gua bawah permukaan yang ada di DAS Ciliwung pada kawasan Perumahan Pesona Khayangan Juanda, Depok. Metode GPR dipilih karena memiliki resolusi tinggi dikedalaman dangkal yang dapat mendeteksi dengan baik keberadaan gua yang memiliki kontras permitivitas relatif dielektrik dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen Phyton-3 Georadar dengan pemilihan frekuensi 100 MHz pada 7 lintasan yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gua bawah permukaan di kedalaman kurang dari 5 meter dari permukaan dengan ukuran lebar dan tinggi lebih kurang 1x1,5 meter serta orientasinya kearah tenggara-barat laut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rencana kegiatan pembangunan kedepannya di lokasi terkait.

The increase in population in Depok City, West Java has led to high development activities for housing. Limited lands in Depok City have caused development activities to be conducted in Ciliwung watershed. However, in reality, there are many subsurface caves in the Ciliwung watershed that pose a threat if development is executed on them. Therefore, the research is conducted using the Ground Penetrating Radar (GPR) method to determine the geometry and map of the continuity and distribution of subsurface caves in the Ciliwung watershed in the Pesona Khayangan Juanda, Depok. The GPR method was chosen due to the reason it has a high resolution in a shallow depth that can detect well the existence of a cave that has a relative dielectric permittivity contrast to the surrounding environment. This research was conducted using the Phyton-3 Georadar instrument with a frequency selection of 100 MHz on 7 different tracks. The results of this study indicate that there is a subsurface cave at a depth of fewer than 5 meters from the surface with a width and height of approximately 1x1.5 meters and its orientation towards the southeast-northwest. The results of this study are expected to be used as a reference in future development activities plans in related locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>