Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Manullang, David Seromuli
"Proactive accident prevention can only be efficiently and effectively implemented if hazardous conditions which may be occurred during the construction of high rise building have been clearly identified prior to construction. Safety risk assessment is an important step to quantify the risk level of hazardous conditions. The degree of control measures which will be applied, will have the same amount of the risk level of each hazards.
Statistic and probabilistic analysis are performed by computer program Crystal BaH® 2000 to decide the amount of risk each hazard has. Monte Carlo simulation is used to simulate nslt model of the data taken from 20 respondent by applying semi quantitative assessment. Data was collected from main contractors who have Significant experiences in high rise building construction.
In general, hazards which might happen during the construction of high rise building can be grouped into 3 energy sources, such as gravity, mechanic and kinetic and also electric. Gravity energy is the most dominant energy influencing, unless serious attention is given by the contractors it can bring many catastrophe. Analysis of construction fatalities from OSHA (1985-l989) and HSE (1981-1985) also show that gravity energy brings the highest contribution from all the construction fatalities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purwanto
"Keberhasilan dalam pclaksanaan keselamatan dan kesehalan kefja di proyck
konstruksi dapal dilihat dad kualitas manajer proyek sebagai lop management di
lapangan Pimpinan dan pengawas kelompok tenaga lcerjm ahli keselmmuan dan staf
laimya tidak pemah berhasil banyak apabilamanqjer proyek tidak mengambil tugas
lcepemimpinan dalam meninglcalkan dan mempertahankan stands: keselamatan
tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengzruh kualitas manajer proyok
kontraktor terhadap pcningkatan kinexja keselamahm dan kesehalan kexjn (K3) yang
ditandai dengm memnunnyajumlah dan jenis kecelakaan peke1ja proyek pads tahap
konslrukai proyek bangunan tinggi di DK] Jakarta. _
Metodologi penelitian ini dilaksanakan dengan menyebadcan angket
(questionare) clan melakukan tanya jawab dengan individu-individu yang pemah
maupun sedang menjadi manajer proyek koniraktor di proyek banglman tinggi ymg
sedang berjalan maupun yang telah diselesaikan di wilayah DKI Jakarta. Data-daia
tersebut rliedit, ditabulasi dan diolah dengan analisis korelasi, interkorelasi,
analisis faktor, rcgesi berganda dan validasi.
Dari hasil analisis statistik melalui program SPSS versi 9.0, diperoleh hasil
bahwa vnriabel yang memberikan kostribusi aiau korelasi positif tzrhadap
peningkatan kineljajumlah danjenis kecelakaan pekerja proyek adalah pengalarnan
sehagai manrger proyek di proyek bangunan tinggi dalam satuan jumlah proyek dan
keterlibaian manajer proyek kontmktor pada kegiaian penentuan pelaksanaan
monitoring, Variabel penentu lainnyayang memberilmn konstribusi terhadap kinerja
jumlah dan jenis kecelakaan pekexja proyek adalah keterlibatan manajer proyek
pada kegiatan meningkalkan motiv i peraonil proyek dan pada Icegiatan penentuan
metode pekeijaan. I-Iubungan vaxiabel lcnalitas manajer proyek kontraktor terhadap
peningkatan kinerja keselamntan dan kesehatan kerja (K3) merupalgan hubungan
regresi non linjer.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suci Rahmadini
"Di Indonesia, khususnya di Jakarta tingkat kcbakaran pada bangunan gcdung scjak rahun 1981 hingga 2001 dari segi materi mcmpunyai kooenderungan mcningkax. (Dinas Kcbakaran DKI Jakarta, |981-2000) Kcrugian yang ditimbulkan akibat kebakaran meliputi kehilangan jiwa, Iuka bcrat atau tingan, kchilangan hafta benda, kerusakan pcralatan pada bangxman. Mcningkatnya iickuensi kcbakaran scbagaimana ditunjukkan pada statistik kcbakaran dipengaruhi oleh berbagai filktor. Pcmbangunan yang berdesak-desakan tanpa memperhitungkan jarak bangunan, penggunaan bahan bangunan yang mudah tcrbakar, instalasi listrik yang sudah menua dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran. Selain itu tingkat kepadatan penduduk yang tinggi mcmpengaruhi pula mcningkalnya kemungkinan timbulnya kebakaran.
Kebakaran mcmiliki risiko yang sangat tinggi. Untuk menghindari kemungkinan risiko bahaya kebalmmn pada bangunan, digunakan asuransi kebakaran. Tetapi, prcmi asuransi kcbakaran yang ada sckarang ini masih belum jelas Pcnclitian dilakukan dcngan menyebarkan kuesioncr kepada beberapa perusahaan asuransi yang bcrgerak dibidang asumnsi kebakaran dan kepada beberapa pemilik bangunan dnggi di Jakara, sodangkan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan paket program SPSS untuk mendapatkan model matematik dan simulasi montccarlo dcngan bantuan program crystal ball unlnuk mendapatkan optimasinya.
Hasil penelitian menuniukan bahwa premi asuransi dipengamhi oleh variabel bebas Xw (Kualitas Tcrbakar Penuh, Bahan bangunan yang dipakai ) dan Xu (KHHUGS kocelakaan (instalasi listrik) ) sedangkan dari hasil simulasi montccarlo menunjukan bahwa batas risiko minimal berada pada selang anmm Xl., minima] dan XB maksimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T6323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Maria Farida
"Keberhasilan penyelenggaraan proyek konstruksi ditentukan oleh kemampuan para pelaku utamanya (tim proyek pemilik, kontraktor dan konsultan. dan tersedianya perangkat yang lengkap dan berkualitas. Pada zaman dahulu kontraktor mengerjakan hampir sebagian besar pekerjaan konstruksi. Pada saat ini pada tahap konstruksi kira. kira 80. pekerjaan diserahkan ke subkontraktor. Akibatnya subkontraktor memainkan peranan penting dalam industri konstruksi dimana proyek bangunan gedung bertingkat tinggi kira-kira 80-90. pekerjaan dikerjakan oleh subkontraktor. Sehingga pengelolaan subkontraktor oleh kontraktor utama sangat diperlukan. Berdasarkan pada hal ini, maka dilakukan penelitian mengenai pengelolaan subkontraktor dengan menyebarkan kuesioner yang berisi. hal yaitu. pemilihan subkontraktor, perjanjian dengan subkontraktor, persiapan pekerjaan subkontraktor dan penyelesaian pekerjaan subkontraktor. Data yang didapat dari hasil penyebaran ini kemudian diolah secara statistik dengan program SPSS 9.01 untuk mendapatkan variabel. variabel yang menentukan. Dari hasil pengolahan SPSS9.01 didapat variabel penentu adalah pengawasan pekerjaan. X34. dan penempatan pengawas yang sesuai dengan kemampuannya. X33 ). Variabel lain diluar. variabel penentu ini dicari dengan menggunakan dummy, didapat variabel pengaturan change orders sejak kontrak awal. X30 ). Akibat dari sampel yang didapat kecil (18 sampel ), maka perlu untuk diuji kembali apakah hasil yang didapat dapat mewakili populasi yang sedemikian besar tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Berdasarkan hasil simulasi tersebut didapat bahwa pada saat 68. data ke. 3 variabel penentu memiliki mean/rata. rata pada skala penilaian =3. biasa dilakukan tapi tidak rutin ), artinya pada skala penilaian 3( biasa dilakukan tapi tidak rutin. sangat berpengaruh. terhadap pengelolaan subkontraktor, persamaan tidak berlaku pada skala penilaian. ( sama sekali tidak pernah dilakukan ), persamaan berlaku pada skala penilaian antara. ( dilakukan sesekali saja. sampai. ( merupakan prosedur standar yang selalu dilakukan ), Apabila tidak ada pengawasan, tidak ada penempatan pengawas sesuai kemampuan dan tidak ada pengaturan change orders dikontrak awal, maka sangat berpengaruh. pengaruh sebesar 100. ) dan apabila selalu ada pengawasan setiap saat, pengawas selalu ditempatkan sesuai kemampuannya dan ada pengaturan secara detail change orders dikontrak awal, maka tidak berpengaruh terhadap kinerja waktu subkontraktor. berpengaruh. % ).

The success of handle construction project depends on the ability from owner's project team, contractor and consultant. In the traditional day, contractor handles almost all of construction work. In modern days, contractor gives about 80% from all the construction work to subcontractor. The consequence from this trend is make subcontractor play an important part in construction industry, which subcontractor handle about 80% from all of high rise building project work. From all of this, it's very important for contractor to manage its subcontractor. With this review, the writers do research about managing subcontractor with spreading the questioner. There are five important things in the questioner. All of them are about choosing subcontractor, the dealing with subcontractor, the preparing, finishing step and the payment. We use SPSS 9.01 to handle all of data to get some determinant variables. There are three determinant variables that we got. There are controlling, using the right controller and change order. We just have little sample (eighteenth samples), so we need to check whether the sample can explain the population. We use Monte Carlo simulation to do this and we get that three variables can explain the population.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlian
"The Fire damage occurs in unpredictable time and can cause losses to the owner because of the damage. It can occur in buildings that do not have Fire Protection and Fire Safety Management System in the building. By detecting and preventing against fire damage, which arise in unpredictable times will prevent loss of lives and assets of the buildings.
There has been considerable research into the fire damage such as at the Polo Condominium in Colorado. The Polo Condominium that was built in 1967 caught fire on October 31' because it did not have the Fire Protection System in each floor. When the fire came and burned the building interior, the building could not extinguish the fire because it did not have fire detector and sprinklers in place.
To solve the problem, in Jakarta there are a lot of guidelines such as the Minister Of Public Works Decree # 02IKPTSI1985 for Fire Safety in building. But from many fire damages, the guidelines could not accommodate the problem because the buildings did not incorporate Fire Protection and Fire Safety Management System. Relevant research indicated that Fire Protection and Fire Safety Management System are very important to detect and prevent against fire damage. In this research, the Fire Protection and Fire Safety Management System are defined as Fire Safety Design which have been taken from many relevant theories and journals.
From 50 questionnaires sent to various high rise office buildings in Jakarta, 30 responses were received to be viable for in depth analysis. The result of the analysis shows clearly that the Fire Safety Design is positively correlated in a linear manner to four of the key Fire Safety Design variables. The four key variables influencing building reliability in design carried out by the consultant and controlled by the construction manager in the projects are : detection and fire alarm, building architecture, the designer's fire certificate and special equipment to stop fire_ This research can then be used to control and measure the quality of Future Fire Safety Design of the high rise building reliability in Jakarta."
Depok: Fakutlas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marioza
"Di negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan proyek konstruksi akan sangat terasa. Disini bisa dilihat jelas bahwa sejalan dengan berkembangnya proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi maka risiko kecelakaan kerja yang timbul akibat perkembangan ini juga merupakan faktor penting yang harus dipahami oleh semua pihak yang terkait.
Proyek konstruksi yang mengetahui masalah penerapan K3 dan mengkaji prioritasnya adalah proyek yang mampu meminimalisasi potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaannya.
Metode analisa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisa faktor penerapan K3 dengan menggunakan AHP (analytical Hierarchy Process) untuk mengetahui prioritas penerapan K3 dari faktor penerapan K3.
Berdasarkan hasil analisa data, variabel ”Mengadakan waktu istirahat dalam bekerja” merupakan variabel penting yang menjadi rangking pertama dari seluruh variabel yang disusun berdasarkan nilai akhir.

In developing countries, for the agenda of improving live level of the people the activity of construction project demand will be well held. Here can be seen clearly that in line of the developing high story building construction project, hence risk of accident can appear because of the developed which also has important factor to comprehend by all the part.
Discovering problems of the applying K3 and its priority is a project that capable to potence the possible of accident which can happened at the time.
Analysis method conducted at this research cover factor analysis applying of K3 by using AHP (Hierarchy Process analytical) to know priority applying of K3 of factor applying of K3.
Pursuant to result analyse data, variable "Performing [a] breathing space in working" is important variable which become first rangking from entire/all compiled variable pursuant to final value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Dofis
"Semakin komplek suatu proyek dan semakin tinggi bangunan memerlukan penanganan yang serius dari para pemegang jasa konstruksi/kontraktor, karena untuk mengantisipasi pasar global, maka para pemegang jasa konstruksi baik yang sudah memiliki ISO 9002, maupun yang belum memiliki ISO 9002, dituntut untuk meningkatkan penjaminan mutu (QA) hasil dari produk yang dibuatnya, supaya dapat bersaing dengan kontraktor asing.
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara terhadap beberapa kontraktor baik yang sudah memiliki maupun yang belum memiliki sertifikat ISO 9002 untuk mendapatkan inputs/masukan , sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu pengaruh penerapan QA pada tahap konstruksi terhadap kinerja mutu.
Dari sejumlah responden yang diolah sebanyak 23 responden yang memenuhi syarat untuk dianalisa.
Adapun pengolahan data dilakukan dengan program statistik SPSS versi 9.0. Hasil penelitian yang diperoleh melalui analisa statistik dapat dibuktikan bahwa penerapan Quality Assurance pada tahap konstruksi akan meningkatkan kinerja mutu. Dari analisa tersebut juga diperoleh faktor penentu yang memberikan korelasi positif sehingga memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja mutu.
Adapun faktor penentu tersebut adalah memiliki QA secara formal sebagai rujukan bagi setiap kegiatan dan pelaksanaan pedoman, monitoring, inspeksi , proses pengukuran dan Quality Control, sedangkan faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap mutu juga perlu dipertimbangkan misalnya kerjasama tim dan lain-lain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafid Mulyawan
"Pada pelaksanaan proyek konstruksi jarang dijuinpai strata proyek yang semua kegiatannya berjalan sesuai perencaan dasar, terutama bagi proyek yang besar dan kompleks. Permasalahan akan berkembang setiap harinya seperti: keterlambatan material, kekurangan tenaga kerja, kerusakan peralatan dan kondisi-kondisi lain yang menggangu perencanaan awal. Pengawasan merupakan bagian dari pengendalian proyek yang diperlukan untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sehingga tindakan koreksi dapat memperbaiki basil pelaksanaan yang kurang memenuhi spesifikasi. Pengawasan biasanya meliputi empat kegiatan utama. Keempat kegiatan utama ini adalah pengembangan standar pelaksanaan, pengukuran hasil pelaksanaan, penilaian hasil pelaksanaan dan perbaikan. Penelitian ini ditujukan untuk melihat adanya hubungan secara kuantitatif melalui analisis regresi berganda pengaruh kualitas pengawasan kepada kinerja biaya dan kinerja waktu akhir dari pelaksanaan konstruksi bangunan industri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada perusahaan konsultan pengawas. Dari total sampel sistem pengawasan tersebut dilakukan analisis statistik untuk akhirnya mendapatkan model regresi berganda tentang hubungan antara variable-variabel pengawasan terhadap kinerja biaya maupun kinerja waktu pelaksanaan proyek. Variabel-variabel babas yang berpengaruh terhadap kinerja biaya adalah; X23=Penyusunan laporan harian dan mingguan, X41=Kualitas kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi. Sedang untuk kinerja waktu adalah; X18=Laju pencapaian volume kerja, X29=Persiapan administrasi kerja. Variabel-variabel dialas merupakan variabel terpilih yang digunakan dalam model regresi linier. Hasil model regresi yang didapatkan menunjukkan adanya korelasi yang positif antara variabel-variabel kualitas pengawasan yang dilakukan oleh konsultasn pengawas terhadap kinerja biaya dan kinerja waktu pelaksanaan konstruksi bangunan industri di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>