Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Pertukaran informasi yang bersifat rahasia melalui media yang umum digunakan seperti internet riskan dilakukan. Salah satu solusi untuk menangani permasalahan tersebut adalah steganografi, yaitu penyisipan pesan pad a media digital seperti citra, audio, ataupun video sehingga pesan yang dipertukarkan tidak mencurigakan. Salah satu metode steganografi yang baik dan berkapasitas besar adalah Bit-Plane Complexity Segmentation (BPCS). Steganografi akan lebih baik bila dikombinasikan dengan teknik enkripsi, salah satunya Advance Encryption Standard (AES). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode steganografi BPCS memiliki kapasitas penyisipan pesan yang besar, mencapai 47% dari ukuran vessel image.Hasii stego image berkualitas baik dengan nilai PSNR di atas 30 dB, walaupun ada beberapa stego image yang memiliki nilai PSNR di bawah 30 dB karena memakai 87 - 99% dari kapasitas maksimaI. Nilai MOS stego image yang diuji seluruhnya di atas 4,12 yang menunjukkan kualitas baik. Namun metode ini tidak tahan terhadap perubahan, sehingga bila stego image ditambahkan Gaussian Noise, pesan yang didekode mengalami perubahan.Hal tersebut memberikan keuntungan bagi pengirim dan penerima pesan untuk menghilangkan bukti. Penggunaan enkripsi AES mengurangi jumlah blok yang terkonjugasi pada proses steganografi BPCS. Walaupun memerlukan sedikit waktu tambahan, namun penggunaan enkripsi AES pada metode steganografi BPCS tentu akan mempersulit eavesdropper dalam mendeteksi dan mengambil pesan rahasia."
620 JURTEL 16:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Penelitian ini membahas perancangan dan realisasi sistem berupa aplikasi berbasis web untuk enkripsi dan dekripsi data dengan algoritma 3DES dan Twofish yang berfungsi untuk mengamankan sebuah data. Sistem dapat digunakan untuk mencegah tindakan pencurian informasi data dengan cara menyandikan informasi menggunakan teknik kriptografi berupa enkripsi dan dekripsi dengan menggunakan data metode yakni 3DES dan Twofish. Fungsi enkripsi adalah untuk menyandikan data sebenarnya (plaintext) menjadi data sandi (chipertext) dan fungsi dekripsi adalah sebaliknya. 3DES adalah salah satu algoritma enkripsi yang cukup populer dan perkembangan dari DES dengan menggunakan panjang kunci 168 bit, sedangkan Twofish merupakan algoritma dengan panjang kunci bervariasi 128-bit, 192-bit, dan 256-bit. Sistem dirancang dan dibangun berbasis web untuk mempermudah penggunaan yang dapat mulri platform. Implementasi sistem telah dilakukan dengan menggunakan berbagai macam tipe file dengan ukuran tertentu dan aplikasi telah berfungsi dengan baik tanpa mengubah file asli dengan teknik penyandian yang dipilih."
MULTI 1:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya P.
"Semakin meningkamya kemampuan komputasi dari prosesor sebuah komputer pada saat ini, membuat pemecahan kunci publik dari suatu algoritma enkripsi asimetrik semakin mudah. Akibatnya data yang beredar dalam jaringan komputer memerlukan enkripsi yang lebih baik Iagi. Agar kunci publik sulit untuk dipecahkan, salah satu caranya adalah dengan memperbesar jumlah bit yang digunakan untuk enkripsi (misalnya, RSA 1024 bit). Akan tetapi, cara ini menjadi tidak efektif apabila diterapkan pada sistem yang memiliki kapasitas memori yang kecil seperti Smart Card.
Algoritma Elliptic Curve C13/Cryptography (ECC) dikembangkan untuk mengatasi masalah di atas. Secara teori, ECC 160 bit memiliki tingkat keamanan yang sama dengan RSA 1024 bit. Akan tetapi, ECC masih menghadapi kendala dalam standarisasi.
Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk membuktikan teori tasebut di atas. Pembuktian dilakukan dengan membandingkan ketepatan proses enkripsi-dekripsi pada komunikasi data real-time dan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan kunci publik antara RSA dan ECC. Deugan asumsi bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan umuk memecahkan kunci publik maka tingkat keamanan kunci tersebut makin tinggi, dari uji coba yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Ukuran kunci publik 96 bit:
RSA = 0.22 detik
ECC = 1.08 detik
Ukuran kuuci public 112 bit:
RSA = 1.12 detik
ECC = 14.59 detik"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrurrozi Rahman
"Tugas akhir ini membahas sifat-sifat komputer kuantum, algoritma pencarian Grover dan modifikasi yang dilakukan untuk mencari kunci enkripsi data, dan percobaan serta analisis yang dilakukan.
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan adalah bahwa algoritma pencarian Grover dapat digunakan untuk mencari kunci algoritma enkripsi yang menggunakan operasi XOR. Sebanyak 65% dari hasil percobaan yang dilakukan menunjukkan algoritma ini dapat mencari kunci dalam X/4 V ^2n iterasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shaugi
"Simple-O, suatu aplikasi essay grading yang dikembangkan di Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia, menggunakan algoritma MD5+salt untuk melakukan proteksi terhadap data password user yang tersimpan pada databasenya. Namun dengan banyaknya kelemahan yang terdapat pada algoritma MD5, maka diterapkan algoritma SHA-1+salt pada aplikasi ini, yang kemudian dibandingkan dengan algoritma sebelumnya yaitu MD5+salt. Pengujian meliputi pengukuran waktu dan estimasi waktu brute force untuk masing-masing algoritma, serta mengukur processing time dan CPU usage saat melakukan login ke dalam system.
Hasil pengujian brute force menunjukkan bahwa penerapan algoritma SHA-1 lebih kuat terhadap serangan brute force dibandingkan dengan MD5. Selisih processing time SHA-1+salt dengan MD5+salt berkisar antara 0.001 detik hingga 0.002 detik untuk tiap variasi panjang password. Sedangkan selisih CPU usage SHA-1+salt dengan MD5+salt sebesar 0.545%, 0.985%, dan 1.69% masing-masing untuk password sepanjang 8, 9, dan 10 karakter. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan algoritma SHA-1+salt tidak akan membebani kinerja aplikasi Simple-O.

Simple-O, an essay grading application that was developed at the Department of Electrical Engineering University of Indonesia, using MD5+salt algorithm to perform protection for password of user's which stored on its database. But with so many flaws contained in the MD5 algorithm, then SHA-1+salt algorithm was implemented in this application, which is then compared with the previous algorithm MD5+salt. The tests include measurements of time and estimated time of brute force for each algorithm, and measure the processing time and CPU usage when logging into the system.
The test results show that the application of brute force algorithm SHA-1 is more robust against brute force attacks than MD5. Difference in processing time SHA-1+salt with MD5+salt was ranged from 0.001 seconds to 0.002 seconds for each length variation of the password. While the difference in CPU usage of SHA-1+salt with MD5+salt is 0.545%, 0.985%, and 1.69% respectively for the password with 8, 9, and 10 characters length. These results indicate that the implementation of the algorithm SHA-1+salt does not impose on the performance of Simple-O application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42890
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S27355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Setiawan
"ABSTRAK
Secara umum penyembunyian data (steganografi) dengan media penampung citra
digital terdiri dari dua teknik yaitu spasial domain dan frekuensi domain. Salah
satu metode yang menggunakan teknik spasial domain adalah pixel value
differencing (PVD). PVD menghitung selisih nilai pixel yang bersebelahan dengan
non-overlapping. Misalkan data berhasil disisipkan tanpa menggunakan semua
pixel dari cover image maka pada proses ekstraksi pesan mengalami penambahan
sehingga diperlukan suatu penanda untuk menjamin kesesuaian pesan. PVD
membutuhkan proses kuantisasi yang merepresentasikan prinsip kapabilitas visual
mata manusia yaitu area kontras dan area mulus sehingga nilai selisih pixel yang
baru interval nilainya sama dengan interval selisih nilai pixel awal. Salah satu
metode untuk kuantisasinya yakni menggunakan metode perfect square number.
Pada skripsi ini mengimplementasikan PVD ditambahkan penanda dengan perfect
square number dalam mengamankan data dengan citra digital. Hasil simulasi
terhadap data uji dianalisis berdasarkan rata-rata waktu proses yang menunjukkan
semakin besar ukuran media penampung maka semakin lama waktu yang
diperlukan dan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) berada di interval 50 dB
sampai 86 dB yang mengindikasikan bahwa pesan rahasia yang disembunyikan
sulit terdeteksi.

ABSTRACT
In general, data hiding with cover is image consists of two techniques; spatial
domain and frequency domain. One method using spatial domain technique is the
pixel value differencing (PVD). PVD calculates the difference between pixels and
non-overlapping. If the data was able to be attached without using all the pixels
from cover image, then the message extraction process will expand, which makes
the sign is needed to guarantee the suitability of the message. PVD requires
quantitative processes representing the principal of human visual system capability
which are contrast areas and smooth areas with the result that the new pixel
difference value has the same value interval as the initial pixel difference value.
One of the methods for the quantitation is using perfect square number. This
undergraduate thesis implements the PVD and perfect square number in securing
data by digital image. The simulation results of the test data analyzed based on
average processing time shows that the bigger value of image pixel, the longer
time required and the value of PSNR is in the interval 50 dB to 85 dB indicating
the secret message that is hidden difficult to be detected."
2014
S61504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi W. Damarjati
"Untuk meningkatkan keamanan data dalam kamunikasi berbasis jaringan komputer, diperlukan proses enskripsi pada data yang dikirimkan sehingga informasi yang terkandung didalamnya tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak diingjnkan. Secara umum berdasarkan jenis kunci yang digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi terdapat dua jenis kriptografl yahu krlptografi slmetrik dan kriptografi asimetrik. Masing-masing jenis kriptografl tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kriptografi hybrid key rnerupakan suatu sistem kriptografi yang mengabungkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh kriptografi simetrik dan asimetrik Sehingga didapatkan kriptografi yang cepat dan aman dipakai dalam jaringan kornputer. Skripsi ini merupakan implementasi algoritma DES dan RSA pada sistem eakripsi hybrid key. Dari hasil uji coba terlihat bahwa data yang dienkrip sama dengan yang didekrip, kemudian kerahasiaan data juga terjamin, serta waktu enkripsi dekripsi yang singkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>