Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51632 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Taufiq Wildan Arrifian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku kuat lekat tulangan yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat kasar plastik polypropylene. Benda uji yang digunakan berjumlah 72 sampel, yang terdiri dari 3 macam ukuran diameter, yaitu 10 mm, 12 mm, dan 16 mm, baik tulangan polos maupun ulir. Hasil dari penelitian ini yaitu pada tulangan ulir, kuat lekat disebabkan oleh mekanisme interlocking, sedangkan tulangan polos disebabkan oleh adhesi. Tulangan ulir memiliki perkembangan tegangan lekat yang lebih ductile dibandingkan dengan tulangan ulir, namun memiliki kegagalan yang tiba-tiba. Mekanisme friksi yang terjadi pada tulangan polos lebih besar dan signifikan daripada tulangan ulir.

ABSTRACT
This study is mainly focused on investigating bond behavior on reinforcement bar embedded in polypropylene lightweight concrete. The specimen consist of 72 samples, with 3 different diameter, 10 mm, 12 mm, and 16 mm, on plain bar and deformed bar. The result shows that bond strength on deformed bar is contributed by interlocking mechanism, whereas adhesion is contributed in plain bars. Deformed bars bond strength development is more ductile compared to plain bars. Due to its bigger contact area, plain bars friction is bigger and more significant than on the deformed bars. But, the failure mode on deformed bar is not ductile at all."
2017
S68740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Hazmi
"ABSTRAK
Pemanfaatan bahan lokal menjadi bahan bangunan yang tepat guna merupakan sesuatu hal yang patut dipertimbangkan, terutama dalam hal mendapatkan bahan bangunan ringan dan kuat serta memenuhi standar tertentu. Batu bata merah atau bata beton pejal merupakan bahan bangunan yang saat ini cukup populer dipergunakan untuk pembuatan dinding bangunan gedung meskipun sebenarnya bahan tersebut memiliki bobot sendiri yang cukup besar. Bambu merupakan tumbuhan alami yang banyak dipergunakan untuk bahan bangunan, selain mudah didapatkan juga bobotnya yang ringan serta sifatnya yang mirip dengan kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi cacahan batang bambu dalam campuran mortar semen pasir terhadap kuat tekan, bobot isi, serta penyerapan airnya. Hasil pengujian tersebut akan ditinjau kesesuaiannya terhadap spesifikasi bata beton pejal menurut Standar Bahan Bangunan Indonesia yang diatur dalam Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji berupa kubus mortar semen dengan berbagai macam komposisi cacahan batang bambu terhadap berat semen dengan faktor air semen yang sama. Variasi komposisi (dalam %) antara cacahan batang bambu dengan semen portland adalah 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%, sedangkan nilai faktor air semen adalah 0,55%. Banyaknya sampel untuk tiap-tiap jenis campuran adalah 4 buah, sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 40 buah. Pengujian bobot isi, penyerapan air dan kuat tekan mortar dilakukan pada umur 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase komposisi cacahan batang bambu terhadap berat semen di dalam campuran mortar berpengaruh terhadap nilai bobot isi, penyerapan air dan kuat tekan mortar. Makin besar persentase cacahan batang bambu terhadap berat semen, makin menurut nilai bobot isi, penyerapan air dan kuat tekan mortar. Jika ditinjau kesesuaiannya terhadap persyaratan kuat tekan bata beton pejal menurut Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) tahun 1982, mortar jenis M0, M10, dan M15 memenuhi sayarat spesikasi bata beton jenis A1, A2, B1, dan B2 sedangkan mortar jenis M20 dan M25 memenuhi syarat spesikasi bata beton jenis A1, A2, dan B1. Jika ditinjau kesesuaiannya terhadap persyaratan penyerapan air mortar jenis M0, M10, M15, M20, dan M25 memenuhi syarat spesikasi bata beton jenis B1 dan B2. Jika dibandingkan dengan bata beton pejal dari salah satu produk lokal di Medan, mortar jenis M0, M10, M15, M20, dan M25 lebih ringan dari pada bata beton pejal produk lokal tersebut."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebagai hasil hutan non kayu bambu dapat di manfaatkan untuk bermacam keperluan,salah satunya dimanfaatkan untuk elemen struktur...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Hidayanto
"ABSTRAK
Bagan atau bagang merupakan alat perangkap ikan dan hasil tangkapan lainnya yang dioperasikan oleh nelayan secara pasif di malam hari yang menggunakan lampu sebagai pemikat untuk ikan-ikan tersebut. Bagan yang sering dijumpai khususnya di wilayah pesisir laut Jakarta biasanya dibuat dari bambu yang dirakit-rakit sedemikian rupa menyerupai perkemahan di atas air. Penyangga dari bangunan tersebut hanya berupa bambu-bambu yang disambung-sambung dan ditancapkan begitu saja di dasar laut berkedalaman 15 sampai 30 meter. Apabila dilihat dari aspek keselamatan pekerja di bagan tersebut terlihat sangat meragukan. Maka diperlukan suatu rancangan model bagan yang dipandang dari sisi keselamatan untuk pekerjanya lebih terjamin. Adapun kayu, kebutuhannya semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Sehingga berdampak buruk terhadap persediaan kayu di Indonesia. Sementara bambu, dapat dipanen lebih cepat daripada kayu dan persediannya juga sangat melimpah. Selain itu bambu dapat dilaminasi yang menurut studi literatur sifat-sifatnya dapat mengungguli kayu. Oleh karena itu dipilih bambu laminasi sebagai bahan utama rancangan bagan. Fokus utama pembahasan pada skripsi ini ialah membahas tentang perancangan bagan yang sesuai dengan kriteria tersebut. Besar harapan juga rancangan ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh nelayan.

ABSTRACT
Bagan or bagang is a fish trap and other catches provided by fishermen at night that use lights as a decoy for these fish. Bagan that are often found in the coastal areas of Jakarta are usually made from bamboo which is assembled to be adapted to the air. The buffer of the building consists only of bamboos that are joined together and plugged in on the seabed with a depth of 15 to 30 meters. When viewed from the aspect of worker safety in that bagan looks very doubtful. So we need a design of bagan model that is seen from the safety side for workers who are more secure. As for wood, its needs have increased over time so that it has a negative impact on wood supplies in Indonesia. While bamboo, can be harvested faster than wood and the supply is also very abundant. Besides bamboo can be laminated which, according to the study of literature, its properties can outperform wood. Therefore laminated bamboo was chosen as the main material for the bagan design. The main focus of this essay is to discuss the design of bagan that meet these criteria. It is also hoped that this design can be utilized maximally by fishermen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bimasena Heribowo
"ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan untuk mempelajari sifat-sifat kuat ikat pada baja polos yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat ringan polypropylene sebagai pengganti agregat kasar. Ada dua desain campuran digunakan yang mengikuti ACI 211.2.98 dengan perbedaan pada diameter agregat ringan yang digunakan. Satu mix design akan menggunakan 100% aggregate dengan diameter 25mm dan yang lainnya menggunakan campuran 70% 25mm dan 30% 20mm diameter agregat dengan keduanya menggunakan tambahan aditif superplasticizer sebanyak 0,4%. Metode pengujian mengikuti methode RILEM untuk pull-out test dengan menggunakan frame buatan sendiri untuk 12 sampel dari masing-masing campuran dengan diameter baja yang berbeda yaitu 10,12, dan 16 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi menunjukkan nilai kekuatan ikat yang lebih tinggi dengan kenaikan yang tidak linear.

ABSTRACT
This research focused on studying bond properties of plain steel embedded in lightweight concrete with polypropylene lightweight aggregate as the substitute for coarse aggregate. Two mix design are used, one used 100% 25mm diameter aggregate and the other is used 70% 25mm and 30% 20mm diameter aggregate with using additional superplasticizer additive of 0,4%. Testing method is following RILEM for pull out test with self-made frame for 12 sample of each mixture with different steel diameter of 10,12, and 16 mm. The result shows that the sample with higher compressive strength is showing higher bond strength with nonlinear increase.
"
2017
S66572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Yuta Prayoga
"Tujuan dari penelitian ini di fokuskan pada properti dari kuat rekat beton pada batang besi ulir yang tertanam dalam beton ringan dengan polimer sebagai agregat kasar pada campuran beton ringan. Campuran pertama menggunakan campuran 100 agregat kasar 25mm, pada desain campuran kedua meggunakan ukuran yaitu 70 25mm dan 30 20mm, kedua campuran tersebut menggunakan 0.4 superplasticizer. Total benda uji masing-masing campuran A dan B sebanyak 32 buah dengan diameter yang berbeda yaitu 10,12, dan 16mm. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan benda uji yang memiliki kuat tekan lebih tinggi akan menghasilkan hasil tes kuat tarik yang lebih tinggi.
The purpose of this research is focused on studying the bond properties of deformed steel embedded in lightweight concrete with polypropylene as the coarse lightweight aggregate. By following ACI211.2.98 this research is using two types of mix design which one is using fully 100 of 25mm size of aggregate diameter and the second one is 70 25mm and 30 20mm diameter aggregate sizes, with both of the mix design is using superplasticizer additive 0.4 . The testing method of Pull out test followed RILEM 7 testing method, by using self made frame for 24 sample of the specimens, by each of the mixture is 12 specimens with different diameter of steel bar which is 10, 12, and 16 mm. Final result of this research shows that the sample with higher compressive strength is showing higher bond strength value. "
2017
S66372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T.M. Muriansyah Riza
"Salah satu karakteristik penting dari hubungan antara beton dengan elemen penguatnya adalah kekuatan lekatan antara keduanya. Kekuatan lekatan ini akan berpengaruh terhadap penentuan panjang penjangkaran minimum yang hams disediakan agar tulangan baja tidak tercabut dari betonnya pada saat beban luar diberikan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan selama ini umumnya menyelidiki hubungan antara tegangan lekat rata-rata dengan slip yang diukur dengan menggunakan dial gages.
Tegangan lekat ini menjadi masalah yang cukup penting untuk diperhatikan pada kasus penggunaan tulangan polos, di mana kuat lekat biasanya bergantung pada adhesi kimiawi antara tulangan baja dan beton di sekelilingnya. Pada saat slip antara tulangan dan beton teriadi, maka lekatan ini bergantung pada friksi antara kedua material di atas. Friksi yang dimaksud ini amat tergantung kepada kekuatan agregat dalam beton.
Penelitian ini ingin melihat hubungan kuat lekat antara tulangan baja polos dengan beton ringan yang menggunakan agregat kasar Pumice dan agregat halus pasir alam. Agregat kasar Pumice memiliki kekuatan yang relatif kecil, di mana prosentase keausannya mencapai tingkat 48.37 %. Untuk beton ini digunakan semen Cap Rumah yang termasuk ke dalamjenis Mixed Cement.
Penelitian ini dibagi menjadi dua subtopik, yaitu penelitian panjang penjangkaran dan penelitian distribusi tegangan lekat. Prosedur yang dipilih untuk penelitian ini adalah Pull-out Test (uji cabut) dengan benda uji silinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dengan penulangan monoaksial.
Penelitian panjang penjangkaran bertujuan untuk mendapatkan panjang penjangkaran yang paling optimum. Keragaman panjang penjangkaran yang dibuat untuk penelitian ini adalah 20 cm, 25 cm dan 30 cm. Untuk tulangan dengan diameter 8, 10, 12, dan 16 mm diperoleh harga panjang penjangkaran optimum sebesar 20 cm, sedangkan untuk tulangan berdiameter 19 mm adalah 25 cm.
Penelitian distribusi tegangan lekat melihat hubungan dari beban luar yang diberikan dengan regangan baja yang didapat dari pembacaan Steel Strain Data Logger, pada titik-titik sejarak 7.5, 15 dan 22.5 cm dari sisi yang tidak terbebani masing-masing untuk tulangan baja diameter 10, 12 dan 16 mm yang dijangkarkan sedalam 30 cm ke dalam silinder beton.
Dari penelitian distribusi tegangan lekat diperoleh bahwa tegangan lekat mencapai suatu harga maksimum di dekat sisi yang terbebani dan penurun secara nonlinier menuju sisi yang tidak terbebani. Besar tegangan lekat yang teriadi dan hubungannya dengan slip yang dihasilkan menunjukkan suatu nilai yang cukup baik, relatif terhadap penelitian sebelumnya yang menggunakan beton normal. Keruntuhan lekatan yang teriadi pada penelitian ini berupa keruntuhan cabut (diameter < 19 mm) dan keruntuhan retak-pecah pada tulangan berdiameter 19 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>