Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Gilang Wibowo Aji
"Sifat mekanik mortar yang terdiri dari Kuat Tekan, Densitas, Absorpsi dan Modulus Elastisitas merupakan sifat utama yang sangat penting bagi mortar dalam penggunaan sebagai bahan konstruksi. Seiring dengan sumber daya alam yang terus berkurang, maka bahan untuk membentuk mortar pun dapat diganti dengan bahan buangan limbah pertanian dan baja, yang secara kualitas tidak kalah dengan bahan pengganti agregat halus (pasir). Adapun bahan pengisi yang digunakan adalah abu sekam padi (ASP) dan precious slag ball (PSB). Penelitian ini terdiri dari 2 komposisi, yaitu komposisi 30% PCC dan 70% PSB dan komposisi 30% PCC, 20% ASP, dan 50% PSB dan memakai 2 type semen. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh mortar dengan kuat tekan komposisi 1: 79.074 MPa dan 79.960 MPa dan kuat tekan komposisi 2: 14.99 MPa dan 15.95 MPa, densitas komposisi 1: 2,811 gram/cm3 dan 2,781 gram/cmdan densitas komposisi 2: 1,848 gram/cm3 dan 1,907 gram/cm3, absorpsi komposisi 1: 7.2, 10.8, 27.76, 36 gram/100cm2 dan 8.8, 18, 36.4, 47.2 gram/100cm2, dan absorpsi komposisi 2: 12, 21.6, 61.6, 146 gram/100cm2 dan 16, 26.4, 86.72, 135.2 gram/100cm2, modulus elastisitas komposisi 1: 43592.44, 43592.44, 37134.33, 37292.94 MPa dan 39438.58, 39438.58, 33858.25, 33769.86 MPa, dan modulus elastisitas komposisi 2: 10321.9, 4423.7, 9144.2, 9350.1 MPa dan 11662.4, 4423.7, 10275.8, 9879.6 MPa. Nilai-nilai sifat mekanik yang telah memenuhi persyaratan ASTM C 579¬01, ASTM C 905-01, ASTM C 1403-00 dan ASTM C 580-02 diharapkan dapat meminimalisir bahkan meniadakan penggunaan pasir serta memaksimalkan penggunaan limbah yang ramah lingkungan.

Mechanical properties of mortar consisting of Compressive Strength, Density, Absorption and Modulus of Elasticity is the main character are very important for the mortar to be used as construction material. Along with the decreasing of natural resources, the material used for the mortar mix can be replaced by agricultural and steel waste materials, which is not inferior in replacing material for natural sand. The filler material used are rice husk ash (RHA) and precious slag ball (PSB). This study consisted of two mortar compositions, namely the composition of 30% PCC and 70% PSB and the composition of 30% PCC, 20% RHA, 50% PSB and two different products of a type of cement were used in this experimental study consisted of two type of composition. The research outcomes exhibited that the compressive strength of composition 1: 79 074 MPa and 79,960 MPa and compressive strength of composition 2: 14.99 MPa and 15.95 MPa, the density of composition 1: 2.811 and 2.781 gram/cm3 gram/cm3 and density of composition 2: 1.848 gram/cm3 and 1.907 gram/cm3, the absorption of composition 1: 7.2, 10.8, 27.76, 36 gram/100cm2 and 8.8, 18, 36.4, 47.2 gram/100cm2, and absorption of composition 2: 12, 21.6, 61.6, 146 gram/100cm2 and 16, 26.04, 86.72, 135.2 gram/100cm2, modulus elasticity of composition 1: 43592.44, 43592.44, 37134.33, 37292.94 and 39438.58 MPa, 39438.58, 33858.25, 33769.86 MPa, and modulus elasticity of composition 2: 10321.9, 4423.7, 9144.2, 9350.1 MPa and 11662.4, 4423.7, 10275.8, 9879.6 MPa. The values of mechanical properties that meet the requirements of ASTM C 579-01, ASTM C 905-01, ASTM C 1403-00 and ASTM C 580-02 is expected to minimize and even eliminate the use of sand and maximize the use of environmentally friendly waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S870
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nigoskatis Anagyagos
"Dalam penelitian ini penggunaan agregat halus untuk Campuran mortar semen digantikan dengan bahan limbah berupa abu sekam padi (ASP) dan Precious Slag Ball (PSB). Sifat mekanik yang diuji meliputi kuat tekan sebanyak 140 benda uji sesuai standar ASTM C 579-01, density sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 905-01, absorpsi sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 1403-00, modulus elastisitas sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 580-02. Dengan menggunakan semen PCC dari 2 industri berbeda dan dengan komposisi Campuran 30% PCC 70% PSB (Campuran 1) dan 30% PCC 30% ASP 40% PSB (Campuran 2) diperoleh kuat tekan maksimum sebesar 79.074 MPa dan 79.960 MPa untuk Campuran 1, 14.367 MPa dan 12.701MPa untuk Campuran 2. Nilai density sebesar 2.811 gram/m3 dan 2.781 gram/m3 untuk Campuran 1, 1.579 gram/m3 dan 1.602 gram/m3 untuk Campuran 2. Nilai absorpsi sebesar 36 gram/100cm2 dan 47 gram/100cm2 untuk Campuran 1, 216 gram/100cm2 dan 204 gram/100cm2 untuk Campuran 2. Nilai modulus elastisitas sebesar 44357 MPa dan 40064 MPa untuk Campuran 1, 5041 MPa dan 5105 MPa untuk Campuran 2. Menurut ASTM C 270-03 Campuran 2 dapat digunakan untuk adukan tipe N dengan kuat tekan sedang, untuk Campuran pasangan terbuka.
In this study the use of fine aggregate for cement mortar was replaced with waste material called rice husk ash (RHA) and Precious Slag Ball (PSB). Mechanical properties tested in the laboratory were compressive strength using 140 samples according to ASTM C 579-01, density using 20 samples according to ASTM C 905-01, absorption using 20 samples according to ASTM C 1403-00, modulus of elasticity using 20 samples according to ASTM C 580-02. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC 70% PSB (Mixture 1) and 30% PCC 30% ASP 40% PSB (Mixture 2). The maximum compressive strength of mixtue 1 and mixture 2 are 79,074 MPa and 79,960 MPa, 14 367 MPa and 12.701Mpa; Density of mixture 1 and mixture 2 are 2811 gram/m3 and 2781 gram/m3, 1579 gram/m3 and 1602 gram/m3; Absorption of mixture 1 and mixture 2 are 36 gram/100cm2 and 47 gram/100cm2, 216 gram/100cm2 and 204 gram/100cm2; Modulus of elasticity of mixture 1 and mixture 2 are 44,357 MPa and 40,064 MPa, 5041 MPa and 5105 Mpa, respectively According to ASTM C 270-03 mixture 2 can be used to mortar mixed type N with medium compressive strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S951
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1992
S28061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agusniar Trisnamiati
1989
S29782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Mulatsih
"Indonesia merupakan salah satu negara penghasil padi terbesar di
dunia. Jumiahnya yang melimpah menyebabkan berilmpah pula jumlah limbah
pertanlan yang dihasllkan. Sekan pad! merupakan salah satu limbah pertanian
yang jumiahnya sangat besar. Jumiahnya makin bertambah dari tahun ke tahun.
Sebagai limbah pertanian, sekam padi merupakan bahan lignoselulosa. Selain
itu, kandungan sekam padi cukup banyak, yaitu, protein, lemak, air, pentosa, dan
abu. Oleh sebab itu, sekam padi mempunyai potensi sebagai sumber daya alam Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai sumber penghasil xilosa yang cukup
tinggi. Xilosa meaipakan monosakarida yang dapat digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan xiiitoi. Xiiitol merupakan pemanis yang banyak digunakan oleh
para penderita diabetes karena energinya yang rendah. Xilosa didapatkan dari
sekam padi dengan cara hidrolisis. Dalam penelitian ini dicari kondisi optimum
hidrolisis sekam padi untuk menghasilkan xilosa. Metode hidrolisis yang
digunakan yaitu dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan asam
sulfat sebagai katalis asam. Kondisi optimum hidrolisis yang didapat yaitu pada
konsentrasi asam sulfat 1 M dan waktu hidolisis 15 menit dengan jumlah xilosa
yang dihasilkan sebanyak 5.0571 g/L dan jumlah glukosa sebanyak 0,0467 g/L."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Noer Fadlina Antra
"Limbah sekam padi merupakan sumber biomassa yang potensial yang mengandung lebih dari 50% polisakarida yang dapat digunakan untuk produksi asam levulinat. Asam levulinat adalah senyawa yang banyak digunakan di bidang farmasi dan makanan, selain itu asam levulinat adalah platform chemical untuk memproduksi senyawa-senyawa oganik. Dalam riset ini, akan mengisolasi selulosa dengan mengurangi kandungan lignin pada sekam padi melalui proses dewax dan delignifikasi menggunkan larutan basa NaOH, kemudian dalam penelitian ini juga akan mensintesis dan mengkarakterisasi Mn/ZSM-5 zeolit sebagai katalis hetereogen dalam konversi biomass menjadi asam levulinat. Proses delignifikasi menggunakan 10% NaOH dapat menurunkan kadar lignin secara signifikan dibandingkan dengan menggunakan konsentrasi NaOH lebih dari 15%. Sekam padi setelah di pretreatment dijadikan substrat untuk dikonversi menjadi asam levulinat dan kemudian di analisa dengan menggunakan GC-MS.
ZSM-5 mesopori telah berhasil disintesis menggunakan metode double template. Struktur Mn/ZSM-5 mesopori diinvestigasi menggunakan FTIR, XRD, SEM, EDAX, dan analisa dengan BET. Hasil BET menunjkkan terdapat struktur mesopori didalam struktur zeolit dengan luas permukaan sebesar 440 m2/gr untuk ZSM-5 mesopori dan 428 m2/gr untuk Mn/ZSM-5 mesopori. Karakterisasi lanjutan juga dilakukan menggunakan 27AlNMR, vacuum FTIR, and EPR pada suhu kamar. Hasil GC-MS menunjukkan bahwa produk asam levulinat terbentuk. Selain asam levulinat, data GC-MS juga menunkukkan beberapa senyawa seperti metil levulinat dan intermediet yang terbentuk seperti furfural.

Rice Husk as agriculture waste is a potential biomass containing more than 50% polysaccharides that can be used as an alternative renewable resources. The cellulose can be converted to others chemicals which are more valuable, such as levulinic acid. Levulinic acid is a platform chemical for preparation of organic chemical, solvent, resin, polymer and plasticizer. In this research, synthesis and characterization of mesoporous Mn/ZSM5 zeolites has been explored as heterogeneous catalyst in conversion of biomass to levulinic acid. This catalyst, in the presence of hydrogen peroxide provides Fenton reagent producing very reactive 􀁸OH radical that can breakdown cellulose to glucose. Subsequently, in acidic condition, glucose udergoes dehydration yielding levulinic acid.
Biomass was pretreated to remove lignin from the structure and to gain cellulose rich compound to be converted further into levulinic acid by pretreatment processes. The pre-treatment processes were dewax process and delignification. The delignification process was using by alkaline solution to dissolve lignin and to isolate cellulose. The use NaOH 10% can decrease the lignin content significantly up to > 10%, compared with the use of NaOH 20%.
Hierarchical ZSM-5 was succesfully synthesized using double template. The structure and properties of Mn/ZSM-5 were investigated by using FTIR, XRD, SEM, EDAX, BET analysis. The XRD pattern, FTIR and SEM shows that the zeolite was crystalline with Si/Al ratio of 25,7. BET analysis proved mesopore structure in this zeolite with surface area is 440 m2/gr for ZSM-5 and 428 m2/gr for mesoporous Mn/ZSM-5. Advanced characterization of Mn/ZSM-5 such as 27AlNMR, vacuum FTIR, and EPR at room temperature were also carried out. GC-MS data shows that levulinic acid as reaction product was formed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T39345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>