Ditemukan 492 dokumen yang sesuai dengan query
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rury Nazif
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2480
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mayda Ayu Lestari
"Pengoperasian beban yang tidak serempak pada satu waktu menyebabkan kurva beban tidak rata dalam satu hari. Perbedaan waktu operasi ini menyebabkan perlunya suatu studi untuk membahas prioritas beban berdasarkan waktu operasi masing-masing beban. Sehingga ketika suatu sistem mengalami gangguan beban lebih yang diakibatkan terputusnya sebagian suplai, maka dapat segera ditentukan beban yang memungkinkan untuk dilepaskan berdasarkan waktu terjadinya gangguan, dengan tidak mengganggu beban yang sedang beroperasi penuh.
Berdasarkan kurva beban Subsistem Kembangan kemudian dibagi menjadi 4 segmen waktu operasi beban. Gangguan yang terjadi pada segmen 1 diantisipasi dengan pemisahan sebesar 65,19 MVA atau 13,31% dari total beban keseluruhan, segmen 2 sebesar 156,57 MVA atau 28 % dari total beban keseluruhan, segmen 3 sebesar 175,8 MVA atau 32,6 % dari total beban keseluruhan, dan segmen 4 sebesar 160,86 MVA atau 30,4 % dari total beban keseluruhan.
Load operating time which not simultaneous at one time is led to not flat load curve in a single day. The time difference of this operation is causing the need for a study to examine the load priority based on time operation of each load. So when a system is experiencing overload caused partial interruption of supply, it can be readily determined which load to be shedded by the time of disturbance, with not disturbing load fully operational. Based on Kembangan subsystem load curve then load operating time are divided into 4 segments. Disturbance on segment 1 is anticipated by shedding the load by 65,19 MVA or 13,31 % of total load, segment 2 by 156,57 MVA or 28% of total load, segment 3 by 175,8 MVA or 32,6% of total load, and segment 4 by 160,86 MVA of total load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47619
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Muhyiddin Rabbani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gultom, Yohan Binsar Hasoloan
"Skripsi ini membahas tentang UnderVoltage Load shedding pada subsistem Balaraja jaringan PT. PLN APB Jakarta & Banten. Pelepasan beban dilakukan dengan 3 metode dengan mempertimbangkan daya reaktif terbesar dan mempertimbangkan fluktuasi beban terkecil dan fluktuasi beban terbesar. Pelepasan beban dilakukan dengan tujuan menaikkan tegangan sistem sampai batas toleransi nilai yang diizinkan yaitu +5 % dan -10 % (Aturan Jaringan, 2007) dari nilai tegangan nominalnya yaitu 150 kV. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DIgsilent 14.1.3. Dengan mempertimbangkan daya reaktif beban yang dilepaskan 23.56%. Dengan mempertimbangkan fluktuasi beban terkeciil beban yang dilepaskan 26.81%. Dengan mempertimbangkan fluktuasi beban terbesar beban yang dilepaskan 30.68%. Dengan ini dapat dilhat bahwa Pelepasan beban dengan mempertimbangkan daya reaktif paling optimal.
This thesis examine about Under Voltage Load Shedding in Balaraja Sub-system on PT. PLN APB Jakarta & Banten grid. Load shedding is done by 3 methods by considering the greatest reactive power , greatest load fluctuations and consider the smallest load fluctuations. Load shedding is done with the aim of raising the voltage of the system to the extent the value of the permitted tolerance +5% and -10% (Network Rules, 2007) of the value of its nominal voltage of 150 kV. Simulations done using software DIgsilent 14.1.3. In considering the reactive power load is released 23:56% of full load. By considering the load smallest fluctuation, load is released 26.81%of full load. Taking into account By considering biggest fluctuations load, load is released 30.68% of full load. It can be seen that consider reactive power in load shedding is the most optimal method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64612
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zico Muhammad Achlazzikry
"Dalam suatu perusahaan minyak dan gas, sistem tenaga listrik sangat berperan penting dalam proses pengolahan produksi. Oleh karena itu pada suatu sistem tenaga listrik dibutuhkan sistem proteksi yang baik. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada suatu sistem tenaga listrik adalah gangguan beban berlebih. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai suatu metode sistem proteksi untuk menanggulangi gangguan beban berlebih yang dikenal sebagai metode pelepasan beban dengan menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Gangguan berlebih yang terjadi adalah akibat lepasnya generator, dimana pada skripsi ini akan dibuat beberapa skenario kejadian lepasnya generator untuk melihat respon frekuensi sistem.
Dengan melakukan metode pelepasan beban, diharapkan frekuensi sistem dapat kembali pulih ke frekuensi nominal dengan beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan pembuatan prioritas beban dan beberapa pengaturan pada rele frekuensi. Untuk membuktikan keefektifannya dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 dengan sebelumnya melakukan pemodelan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Dari hasil simulasi terbukti bahwa skema pelepasan beban yang dibuat berhasil memulihkan frekuensi sistem setelah terjadi gangguan dengan tahap pelepasan sesuai dengan yang diharapkan.
In an oil and gas company, the power system plays an important role in the production process. Therefore, a power system required a good protection system. One of the most common disturbances in a power system is overloading. In this essay will be discussed about a method of protection system to overcome the overload known as the load shedding method by using under frequency relay on the power system of CNOOC SES Ltd. Overload that occurs is due to the trip fault of the generator, which in this essay will be made some scenarios of generator trip to see the response of frequency system. By doing the load shedding method, it is expected that the system frequency can be recovered to the nominal frequency with the load that released is as minimum as possible. Therefore we need to make the priority of load and some settings on the under frequency relay. To prove the mehthod effectiveness, in this essay will be made some simulation using software ETAP 12.6.0 with previously modeling the power system of CNOOC SES Ltd. The simulation results proved that the load shedding scheme that is created successfully recover the frequency of the system after a disturbance with the shedding phase as expected."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Samia Sofyan
"Kondisi fluktuasi beban yang sangat cepat harus diantisipasi dengan ketersediaan suplai yang memadai. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi kelebihan beban. Kelebihan beban ini mengakibatkan suplai akan padam karena neracadaya tidak seimbang. Gangguan ini mengakibatkan tidak kontinuitasnya pelayanan daya. Kondisi tersebut diatasi dengan tahapan pemisahan beban (load shedding) secara terencana.
Pemisahan beban dilakukan dengan simulasi analisa aliran daya pada software ETAP 7. Pada skenario pemisahan beban ini penulis menjadikan IBT 1 sebagai suplai cadangan ketika IBT 2 lepas. IBT 1 memberikan 30% suplai cadangannya kepada IBT 2. Hasil dari beban yang dilepas adalah load 1, load 2, lump 5, lump 6, load 3, load 4 dan lump 12 yaitu sebanyak 127,4 MVA atau 28,4% dari total pembebanan IBT 1 dan IBT 2.
Conditions of very rapid load fluctuations must be anticipated with the availability of adequate supplies. If the load increases but supply is given off, there will be overloaded. This overload will lead to supply balance of power outages due to unbalanced. This disturbancemakepower service is not continuity. The condition was overcome by stage load separation (load shedding) in a planned. Load shedding executed by simulation of load flow analysis with software ETAP 7. At this load separation scenario writer makes IBT 1 as a backup supply when IBT 2 off. IBT 1 gives 30% supply of reserves to the IBT 2. The result of released load are load 1, load 2, 5 lump, lump 6, load 3, load 4 and lump 12 as many as 127.4 MVA or 28.4% of the total loading from IBT 1 and 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46521
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadya Amanda Pritami
"
ABSTRAKPertumbuhan penduduk yang tinggi menjadi faktor utama meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia. Kondisi fluktuasi beban yang sangat cepat ini harus diantisipasi dengan ketersediaan pembangkit yang memadai. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi overload. Overload ini mengakibatkan suplai akan padam karena neraca suplai daya dengan beban tidak seimbang. Load shedding adalah metode tahapan pemisahan beban secara terencana untuk mengatasi terjadinya penurunan frekuensi yang disebabkan oleh kenaikan beban pada generator. Prioritas beban sangat berpengaruh terhadap tahapan load shedding.
ABSTRACTA high population growth has become a major factor from increasing electricity demand in Indonesia. The conditions of rapid load fluctuations must be anticipated by the availability of adequate power plant. If the load increases but the supply decreases there will be overloaded. The effect of this overload conditions will cause the supply is outages due to between supply and load is unbalanced. Load shedding is a method of unburdening stages planned to address the decline in frequency caused by the increase in the load on the generator. Load Priority greatly affect the load shedding stage"
2014
S53504
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mila Bardini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62941
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faridian Wahid Mardhana
"Kebutuhan energi listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari termasuk pada sektor industri dengan kebutuhan yang terus meningkat. PT. BA merupakan perusahaan industri tambang dengan pemakaian energi listrik yang besar. Kombinasi suplai pembangkit berpengaruh terhadap tegangan pada sistem. Saat beban berlebih diperlukan pelepasan beban untuk mengembalikan kondisi tegangan supaya menjadi normal. Hasil simulasi menunjukkan jika saat semua generator beroperasi diperlukan lima kali tahapan pelepasan beban untuk mengembalikan kondisi tegangan dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 4,96 . Saat generator 1 tidak beroperasi, dibutuhkan lima tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,75 . Saat generator 2 tidak beroperasi, dibutuhkan sembilan tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,44 . Saat generator 3 tidak beroperasi, dibutuhkan sembilan tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,39.
The need of electrical energy cannot be separated from daily lives including in the industry sector with the increasing of demand. PT. BA is a mining industry company with a large consumption of electrical energy. Supply combination from power plant affects the voltage of the system. When overload occurs, load shedding is required to return voltage to normal condition. Simulation result shows that when all generators operate, five stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 4.96 . When generator 1 doesn 39 t operate, five stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.75 . When generator 2 doesn 39 t operate, nine stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.44 . When generator 3 doesn 39 t operate, nine stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.39."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67207
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library