Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141401 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yana Meliana
"Aspal merupakan material yang dipergunakan secara luas, terutama dimanfaatkan sebagai pelapis jalan raya. Hal ini disebabkan karena aspal mempunyai sifat Sebagai bahan perekat dan nempunyai ketahanan yang cukup haik terhadap cuaca, pengaruh kimia ataupun radiasi. W Pada kondisi lalulintas dan temperatur normal aspal pelapis jalan raya biasanya menunjukkan sifat mekanik yang baik. Akan tetapl aspal mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu sangat tergantung pada temperatur lingkungannya, yaitu pada temperatur tinggi aspal merupakan material yang mudah menjadi lunak dan pada temperatur rendah aspal merupakan bahan yang rapuh. Oleh karena sifat tersebut, perkembangan teknologi di bidang modifikasi aspal dengan polimer semakin pesat.
Aspal yang telah dimodifikasi dengan polimer mempunyai sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan aspal dasarnya. Dalam penelitian ini dibuat material campuran aspal dan Styrene Butadiene Rubber (SBR), dengan perbandingan 95% dan 5% dan dilihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pencampurannya, yaitu temperatur dan waktu pencampuran. Kedua taktor tersebut sangat mempengaruhi terhadap pembentukan sistem dispersi aspal dan SBR. Penelitian ini dimulai dengan mengkaji Pblymer Mbdified Asphalt (PMA) produk impor, dan diikuti dengan percobaan pencampuran aspal dengan SBR, serta menguji sifat mekanik dan sifat fisiknya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa material campuran aspal dan SBR mempunyai sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan aspal dasarnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Umam
"Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan komposisi terbaik PVC - diocthyl phtalate (DOP). Resin PVC ASNYL_ digunakan dengan variasi penambahan DOP sebesar 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 phr. Spesimen dibuat melalui calendering dan dicetak dengan hot pressing. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa seiring dengan penambahan konsentrasi DOP nilai MFR meningkat dari 5,7 gr/10 menit pada saat 0 phr sampai 28,2 gr/10 menit pada 10 phr. Kecepatan gelation time cenderung meningkat dari 1,66 menit pada 0 phr menjadi 1,46 menit pada 10 phr. Kandungan DOP yang lebih tinggi juga cenderung menurunkan kekerasan dari 25,4 shore A pada 0 phr, menjadi 24.5 shore A pada 10 phr. Ketahanan impak dari PVC menunjukkan penurunan dari 1285 J/m untuk 0 phr dan turun menjadi 214 J/m pada 10 phr. Fenomena penurunan ketahanan impak ini disebabkan karena terjadinya efek anti-plastisasi pada penambahan DOP kurang dari 15 phr yang justru menyebabkan PVC menjadi getas. Semua formulasi yang diberikan memberikan hasil yang kurang signifikan antara satu sama lain namun dengan mepertimbangkan pengaruh terbaik, sebaiknya dipilih formulasi 10 phr.

The objective of this research is to predict the best PVC ' diocthyl phthalate (DOP) formulation. The sample used is PVC ASNYL_ resins by varying the content of diocthyl phtalate which are; 0, 2, 4, 6, 8 and 10 phr. Specimen made by calendaring process and pressed by hot pressing method. It was observed that the increasing content of diocthyl phthalate resulting the increasing of melt flow rate from 5,7 gr / 10 minutes at 0 phr to 28,2 gr /10 minutes at 10 phr. Gelation time rate increase from 1,66 minutes at 0 phr to 1,46 minutes at 10 phr. the increasing content of DOP resulting the decreasing of hardness from 25,4 shore A at 0 phr, to 24.5 shore A at 10 phr. Impact resistance decrease from 1285 J/m at 0 phr to 214 J/m at 10 phr. The decreasing phenomenone of impact resistance is caused by anti-plastication effect when the DOP less than 15 phr. All formulation give not significantly influence of addition but by considering the best influence, it is better to use 10 phr formulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ktut Bagus S.
"Polimer blend atau poyblend adalah kombinasi dari dua atau lebih polimer yang berikatan secara fisik satu sama lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kombinasi sifat yang menguntungkan dari komponen penyusunnya. Pada penelitian ini, PP di-blending dengan LLDPE untuk memperbaiki sifat ketahanan impak PP yang kurang bagus, sehingga diharapkan akan memperluas aplikasi material ini dan dapat digunakan pada rear fender sepeda motor ataupun dash hoard dan bumper mobil. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan blending pada komposisi PP/LLDPE 90/10, 85/15, 75/25 dan 60/40 pada mesin rheomex twin screw extruder. Penelitian difokuskan untuk menentukan komposisi blending yang tepat sehingga menghasilkan campuran yang memiliki sifat mekanik optimal. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan LLDPE di huwah 25% meningkatkan sifat mekanik PP, akan tetapi besarnya masih cukup jauh di bawah nilai rata-rata yang semestinya didapat berdasarkan rules of mixing. Pada gambar mikrostruktur tcrlihat adanya dua fasa yang berbeda karena terjadi pemisahan fasa akibat pendinginan lambat pada saat pembentukan sampel. Pada penambahan LLDPE di bawah 25%, fasa ter'dispersi berbentuk bola dan rata-rata memiliki diameter < 10 _m, namun, pada komposisi 60/40 ukuran partikel yang terbentuk jauh lebih besar dari 10 _m. Morfologi dari mikrostruktur tersebut sangat menentukan respon material terhadap pembebanan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sudarmono
"Sifat-sifat plastik amat tergantung dari zat aditif yang ditambahkan. Karenanya banyak compozmder mencampurkan filler yang memiliki sifat tertentu dengan harapan terjadi peningkatan sifat dari material hasil pencam puran. Dengan teknik pencampuran dan penambahan filler tertcntu dapat diperoleh suatu material plastik barn yang memiliki sifat-sifat yang jauh berbeda dengan sifat alami plastik tersebut. Polivinil klorida (PVC) yang secara alamiah merupakan material yang non konduktiil dapat ditingkatkan sifat konduktifitasnya den gan menambahkan filler yang bersifat konduktif Tembaga yang merupakan logam yang paling banyak dipakai sebagai kon duktor dipilih sebagai filter. Besarnya kondukitifitas yang terjadi tergantung pada geometri filler, jenis kontak antarpartikel, dan interaksi antara polimer dengan filler. Kuatnya interaksi antara filler dengan polimer tergantung pada kemampuan polimer membasahi perrnukaan Ellen Dan nilai absolut konduktigitas polimer tertentu tergantung dari jenis kontak antara parfikel filler itu sendiri. Penambahan filler ini juga akan mempengaruhi sifat-sifat mekanis PVC. Sifat mekanis yang dihasilkan akan sangat tergan tung dari jenis kontak antara tiller dengan matriknya. Penambahan iiller konduktif serbuk tembaga sampai 8% volume ke dalam unplasticized PVC (UPVC) menghasilkan perubahan sifat konduktifitas listrik dan mekanisnya, Dengan adanya serbuk tembaga didalam maLrik PVC terjadi peningkatan konduktifltas Iistrik dan modulus Heksural. Sedangkan kekuatan fleksural, kuat impak dan shrinkagenya menurun.Sifat-sifat plastik amat tergantung dari zat aditif yang ditambahkan. Karenanya banyak compozmder mencampurkan filler yang memiliki sifat tertentu dengan harapan terjadi peningkatan sifat dari material hasil pencam puran. Dengan teknik pencampuran dan penambahan filler tertcntu dapat diperoleh suatu material plastik barn yang memiliki sifat-sifat yang jauh berbeda dengan sifat alami plastik tersebut. Polivinil klorida (PVC) yang secara alamiah merupakan material yang non konduktiil dapat ditingkatkan sifat konduktifitasnya den gan menambahkan filler yang bersifat konduktif Tembaga yang merupakan logam yang paling banyak dipakai sebagai kon duktor dipilih sebagai filter. Besarnya kondukitifitas yang terjadi tergantung pada geometri filler, jenis kontak antarpartikel, dan interaksi antara polimer dengan filler. Kuatnya interaksi antara filler dengan polimer tergantung pada kemampuan polimer membasahi perrnukaan Ellen Dan nilai absolut konduktigitas polimer tertentu tergantung dari jenis kontak antara parfikel filler itu sendiri. Penambahan filler ini juga akan mempengaruhi sifat-sifat mekanis PVC. Sifat mekanis yang dihasilkan akan sangat tergan tung dari jenis kontak antara tiller dengan matriknya. Penambahan filler konduktif serbuk tembaga sampai 8% volume ke dalam unplasticized PVC (UPVC) menghasilkan perubahan sifat konduktifitas listrik dan mekanisnya, Dengan adanya serbuk tembaga didalam maLrik PVC terjadi peningkatan konduktifltas Iistrik dan modulus Heksural. Sedangkan kekuatan fleksural, kuat impak dan shrinkagenya menurun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Nugraha
"Teknologi membran merupakan salah satu alternatif dalam proses pemisahan selektif. Penggunaan keramik sebagai bahan dasar dalam pembuatan membran mempunyai banyak keunggulan. Sifatnya yang stabil pada temperatur tinggi tahan terhadap serangan kimia dan ketahanan korosi membuat keramik merupakan bahan dasar pembuatan membran yang sangat dapat diandalkan.
Silika yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai banyak keunggulan baik dalam sifat fisik maupun sifat mekanik. Jumlahnya yang melimpah di permukaan bumi, karakteristik strukturnya yang unik pada temperatur tinggi merupakan beberapa alasan dipilihnya silika sebagai bahan baku pembuatan support membran keramik.
Pembuatan membran keramik menggunakan teknologi metalurgi serbuk. PVA dengan variasi penambahan 6 ml, 9 ml, dan 12 ml ditambahkan pada serbuk silika dengan ukuran 200 mesh yang telah dicampur dnegan kaolin yang sebelumnya telah dikeringkan dengan pemanasan 200ºC selama 2 jam. Kemudian serbuk dibentuk dengan beban sebesar 10 ton kemudian disinter pada temperatur 1390ºC selama 6 jam.
Hasil penelitian memperlihatkan kecenderungan peningkatan porositas dengan peningkatan penambahan PVA. Persentase yang dihasilkan adalah sebesar 30.367%, 31.985%, dan 32.683% untuk penambahan PVA masing-masing sebanyak , 9 ml, dan 12 ml. Sedangkan nilai kekerasan yang didapatkan adalah sebesar 390.64 gr/μm², 283 gr/μm² dan 198.78 gr/μm² masing-masing untuk penambahan PVA sebanyak , 9 ml, dan 12 ml."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S28057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hesti Wijayanti
"Seiring dengan kebutuhan akan material baru di berbagai bidang aplikasi, perkembangan material komposit pun terus meningkat. Melalui rekayasa material komposit maka dapat tercipta material baru yang memiliki sifat lebih baik dibanding material penyusunnya. Salah satu keuntungan dari material komposit yaitu bersifat multiguna sehingga dapat diaplikasikan untuk beberapa fungsi pada waktu yang bersamaan. Pada penelitian ini akan dibuat komposit berbasis polimer jenis termoset yaitu unsaturated polyester dengan penguat serbuk tembaga dan grafit. Metode yang digunakan adalah simple mixing dengan menggunakan magnetic stirrer dan pencetakkan pada suhu ruang.
Untuk mempelajari pengaruh penambahan penguat, akan dibuat komposit A yaitu unsaturated polyester sebagai matriks dicampurkan dengan serbuk tembaga sebanyak 5-45 wt% dengan perbedaan 5 wt% di setiap titiknya. Komposit B dibuat dari komposisi komposit A yang memberikan kekuatan optimum dengan serbuk grafit sebagai variabelnya sebesar 5-35 wt%. Pengujian mekanis yang dilakukan pada kedua macam komposit berupa kekuatan fleksural dan kekerasan. Hasil pengujian menunjukkan komposisi optimum komposit A yaitu pada kandungan 5 wt% Cu dengan nilai kekerasan 56,14 HR dan nilai kekuatan fleksural sebesar 165,67 Mpa. Untuk komposit B didapatkan komposisi optimum pada kandungan penguat 5 wt% Cu 10 wt% grafit dengan kekuatan fleksural 129,82 MPa dan kekerasan 41,95 HR.

Along with the need for new materials in various fields of application, the development of composite materials continues to increase. Through the engineering of composite material, new material can be created with better properties than their constituent material. One of the advantages of the composite material is multipurpose so that it can be applied to several functions at the same time. In this study, thermosetting polymers will be used as the matrix of composite. Unsaturated polyester is used as the matrix and the reinforcement are copper and graphite fine powders. The method used is simple mixing using a magnetic stirrer and the clotting of samples at room temperature.
To study the effect of adding the reinforcement, composite A will be made of unsaturated polyester as the matrix which is mixed with copper fine powder as much as 5-45 wt% with difference 5 wt% on every point. Composite B is made from composition of composite A that provides optimum strength with graphite fine powder as the variable with range of 5 to 35 wt%. Mechanical testing is performed on both kinds of composites in the form of flexural strength and hardness. Test results showed the optimum composition of composite A at 5 wt% Cu with the value of hardness is 56.14 HR and flexural strength value is 165.67 Mpa. For optimum composition of composite B obtained at content of reinforcement 5 wt% Cu 10 wt% graphite with flexural strength 129.82 MPa and hardness 41.95 HR.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>