Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Erni Johan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anandabhuwana
"Dilakukan penelitian mengenai Dinoflagellata bentik penyebab Ciguatera Fish Poisoning (CFP) di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra, Lombok Utara, dari tanggal 10 sampai 15 Oktober 2022. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara kelimpahan Dinoflagellata di antara substrat hidup yaitu lamun dan substrat mati yaitu karang mati serta melihat hubungannya dengan parameter lingkungan dan lokasi. Substrat Dinoflagellata yaitu lamun dan karang mati dikumpulkan berdasarkan 6 stasiun yang berbeda. Sampel kemudian dikocok dengan konsisten selama 1 menit sehingga Dinoflagellata bentik yang tertempel dapat lepas. Kemudian dilakukan penyaringan bertingkat sehingga hanya tersisa Dinoflagellata saja dan substrat diukur luas permukaannya. Pencacahan dilakukan menggunakan mikroskop dan perhitungan dilakukan menggunakan Sedgewick Rafter. Setelah itu, hasil penemuan diidentifikasi dan dihitung kelimpahannya menggunakan rumus kelimpahan. Faktor lingkungan di analisis dengan menggunakan metode Analisis Komponen Utama (AKU). Hasil penelitian menunjukkan keberadaan 3 genus Dinoflagellata penyebab CFP yaitu Coolia, Ostreopsis dan Prorocentrum. Kelimpahan terbanyak dapat ditemukan di Gili Air dengan jumlah total 124 sel/cm2. Selain dari itu, Prorocentrum memiliki kelimpahan terbanyak di antara semua stasiun dengan jumlah total 105 sel/cm2 dan substrat lamun memiliki kelimpahan terbanyak dengan 137 sel/cm2. Berdasarkan AKU dan analisis kelimpahan, ditemukan jika Prorocentrum dan Coolia paling melimpah di stasiun Gili Air Lamun yang dikelompokkan dengan Gili Air Karang dan variabel nitrit, DO, suhu dan TSS. Sementara, Ostreopsis ditemukan paling melimpah di Gili Trawangan Karang yang dikelompokkan dengan Gili Trawangan Lamun dan variabel fosfat. Namun, pengelompokkan tersebut tidak menjelaskan rendahnya kelimpahan pada Gili Meno dimana parameter linngkungannya dalam batas normal dan bahkan mendukung pertumbuhan Dinoflagellata. Sehingga kelimpahan Dinoflagellata bentik penyebab CFP tidak begitu dipengaruhi parameter lingkungan, melainkan lebih dipengaruhi oleh substrat dan lokasi.

Research was done on Benthic Dinoflagellates causing Ciguatera Fish Poisoning (CFP) in Gili Matra, North Lombok, on the 10th-15th of October 2022. The main goal of the research was to see the relationship between Dinoflagellate abundance, seagrass as a natural substrate, dead coral as a non-natural substrate, environmental parameters, and location. The substrates used in this research were collected based on 6 different stations. The obtained substrate is then shaken inside a bottle so that the Dinoflagellates can detach. Then, a filter is used to capture the Dinoflagellates and remove any unwanted debris. The substrate is also kept so that surface area can be measured. Further inspection is done under the microscope using a Sedgewick Rafter while counting and identifying the Dinoflagellates seen. The result is then converted into abundance using data from the corresponding substrate’s surface area. Principal Component Analysis (PCA) is then done to find the relationship between environmental parameters and substrate. 3 genus of CFP causing Dinoflagellates were found (Coolia, Ostreopsis, and Prorocentrum). The most abundant station can be found in Gili Air with a total of 124 cells/cm2. The genus Prorocentrum is the most abundant in all stations with a total of 105 cells/cm2 and seagrass has more abundance than dead coral with a total of 137 cells/cm2. Based on the PCA analysis and the abundance data, Prorocentrum and Coolia were found most abundant in the station Gili Air Lamun which is grouped with Gili Air Karang and the variables nitrate, DO, temperature, and TSS. Ostreopsis was found to be the most abundant in Gili Trawangan Karang which is grouped with Gili Trawangan Lamun and the variable phosphate. However, the groupings do not explain the low abundance found in Gili Meno even though the grouped environmental factors were normal and even advantageous on promoting Dinoflagellate growth. Therefore, based on analysis, the abundance of benthic Dinoflagellates causing CFP is more based on location and substrate instead of environmental parameters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaya Katwang Mabuchi
"Terumbu karang sangat rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan yang terjadi di sekitarnya, khususnya aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas manusia terhadap terumbu karang di Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan Gili Matra, Lombok. Untuk mencapai tujuan penelitian, variabel yang digunakan adalah jarak dari berbagai faktor aktivitas manusia, yaitu: lokasi penangkapan ikan berizin, wilayah penangkapan ikan ilegal, wilayah snorkeling, wilayah penanaman biorock, wilayah permukiman dan lokasi dermaga, serta lokasi tempat pembuangan sementara (TPS). Jarak dari setiap variabel terhadap terumbu karang kemudian dihitung dan dilihat berapa besar pengaruhnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis citra Landsat dan ASTER yang telah diperoleh pada tahun 2002, 2008, dan 2015 untuk melihat perubahan kondisi terumbu karang dengan menggunakan metode Lyzenga. Selain itu, survei lapang yang terdiri dari wawancara, mental map dan observasi juga dilakukan untuk melihat konektivitas dari setiap variabel terhadap perubahan kondisi terumbu karang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis keruangan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan terumbu karang hidup tersebar di setiap sekeliling pulau, dengan bagian terluas terdapat pada bagian utara Gili Air dan barat laut Gili Trawangan; sedangkan terumbu karang mati tersebar luas di sekeliling setiap pulau dengan luas yang lebih besar. Dari semua variabel, lokasi TPS merupakan satu-satunya faktor yang tidak mempengaruhi kondisi terumbu karang di kawasan ini.

Coral reef is highly susceptible to the environmental condition change of its surroundings, especially to human activities. This research aims to find the impact of human activities on the coral reef in Gili Matra Aquatic Tourism Park Conservation Region, Lombok. In order to achieve the research objectives, the variabels used are the distances from a variety of human activities factors, which are: licensed fishing locations, illegal fishing areas, snorkeling areas, biorock planting areas, residential areas and dock locations, as well as the temporary disposal sites. The distances from each variabels to the coral reef are then calculated and observed how big the influence is.
This research is conducted by analyzing Landsat and ASTER images that are obtained in 2002, 2008 and 2015 to see the coral reef?s condition change by using the Lyzenga method. Furthermore, field survey that is consisting of interviews, mental maps and observations are also conducted to see the connectivity from each variabels towards the coral reef's condition change. The analysis method used in this research is spatial analysis that is conducted descriptively.
The results show the live coral reefs are spread around each island, with the widest parts are located on northern part of Gili Air and northwestern part of Gili Trawangan; while the dead coral reefs are spread evenly around each island in a larger area. From all variabels, temporary disposal sites is the only factor that doesn't give an impact on coral reef's condition in this region.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tato Purnama
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T39611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Budilestari
"Keberlanjutan pembangunan pariwisata sangat tergantung dengan kondisi lingkungan sehingga dibutuhkan adanya upaya perlindungan dan pengelolaan yang baik dan optimal. Pengelolaan pariwisata di pulau-pulau kecil harus didasarkan pada komitmen pola keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial budaya dan konservasi. Kegiatan pengelolaan perlu dilakukan dengan memperhatikan kaidah ekologi dan peka terhadap nilai sosial budaya masyarakat. Selain itu perlu dilakukan penentuan ambang batas (carrying capacity), baik secara formal maupun ekologis dalam rangka meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan. Oleh karena itu pemanfaatan potensi sumber daya keanekaragaman hayati, ekosistem, dan nilai kekhasan serta keaslian yang ada di pulau-pulau kecil harus dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu dengan berbasis pada perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengembangan. Upaya tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya pemahaman, kesadaran dan partisipasi dari semua pihak dalam menjaga kondisi lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan pariwisata dan kondisi lingkungan di Gili Trawangan saat ini; mengidentifikasi dan menganalisis pemahaman masyarakat lokal Gili Trawangan tentang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sikap kepedulian masyarakat lokal terhadap permasalahan pariwisata dan lingkungan di Gili Trawangan; mengidentifikasi dan menganalisis tingkat partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan lingkungan di Gili Trawangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kondisi lingkungan Gili Trawangan saat ini telah mengalami degradasi yang dapat terlihat dari terjadinya perubahan fungsi lahan di kawasan sempadan pantai dan tatanan lingkungan; kerusakan pantai akibat abrasi; penanganan masalah sampah belum optimal; pengelolaan sarana-prasarana umum belum optimal; dan kerusakan terumbu karang. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut maka perlu adanya pengelolaan pariwisata dan pengelolaan lingkungan yang didasari oleh adanya pemahaman tentang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sikap kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi serta adanya partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan pengelolaan lingkungan.

Sustainable development of tourism depends on the environmental conditions that required protective efforts; proper and optimal management. Tourism management in small islands must be based on the balance commitment between the development of economic, socio-cultural and conservation. Management activities need to be carried out by giving more attention to the rules of ecology and sensitive to social and cultural values. In addition it is necessary to determinate the threshold (carrying capacity), both formal and ecologically in order to minimize the negative impacts of development activities. Therefore, the potential utilization of biodiversity resources, ecosystems, the distinctiveness and authenticity value of small islands must be sustainable and integrated based on the protection, maintenance, utilization and development. Such efforts will not work without the understanding, awareness and participation of all parties in maintaining the environmental condition.
The purpose of this study is to identify and analyze the development of tourism and environmental condition in Gili Trawangan currently; to identify and analyze Gili Trawangan local communities understanding of the sustainable tourism principles and local communities caring attitude towards tourism and environment issues in Gili Trawangan; to identify and analyze the level of participation of local communities in tourism and environmental management in Gili Trawangan. This study was conducted with a qualitative approach and a combination of quantitative and qualitative research method.
The results of this study found that the environmental condition of Gili Trawangan nowadays has degraded as indicated by the change of land use in coastal border and the change of environmental order; coastal damage due to abrasion; the handling waste problem is not optimal yet; the management of public infrastructure is not optimal, and the coral reefs damage. To overcome these problems, it is necessary to manage the tourism and environment based on the understanding of the sustainable tourism principles and caring attitude towards the occurred problems, and also the local communities participation in environmental and tourism management.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Caesar Pratomo
"Dinoflagellata bentik yang ditemukan menempel pada makroalga dapat menghasilkan ciguatoksin penyebab penyakit Ciguatera Fish Poisoning (CFP). Penelitian tentang Dinoflagellata bentik penyebab CFP pada makroalga dan kaitannya dengan faktor lingkungan telah dilakukan di Gili Matra, Lombok Utara pada tanggal 24–27 Mei 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dinoflagellata bentik pada substrat makroalga di perairan Gili Matra berdasarkan kelimpahan sel dan faktor lingkungan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan makroalga Padina di ketiga gili, kemudian dimasukkan ke botol plastik dan dikocok kuat selama 1 menit. Sampel air dipisahkan dari makroalga, makroalga ditimbang berat basahnya, disaring dengan saringan bertingkat, kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya. Dinoflagellata bentik yang ditemukan berpotensi toksik adalah Prorocentrum dan Ostreopsis. Faktor lingkungan dianalisis dengan Analisis Komponen Utama (AKU). Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan Prorocentrum yang paling tinggi ditemukan di Gili Meno, yaitu dengan total 84,89 sel/gr berat basah makroalga dan Ostreopsis yang hanya ditemukan di Gili Meno dengan 37 sel/gr berat basah makroalga. Berdasarkan AKU, Stasiun Gili Meno dicirikan oleh nitrat, fosfat, salinitas, dan intensitas cahaya yang lebih tinggi dari stasiun lainnya. Faktor-faktor lingkungan ini mempengaruhi kelimpahan sel Prorocentrum dan Ostreopsis yang lebih tinggi di stasiun tersebut.

Benthic dinoflagellates found attached to macroalgae can produce ciguatoxin that causes Ciguatera Fish Poisoning (CFP) disease. Research on benthic dinoflagellates causing CFP on macroalgae and their relation to environmental factors was carried out in Gili Matra, North Lombok on 24–27 May 2022. This study aimed to analyze benthic dinoflagellates on macroalgae substrates in Gili Matra waters based on cell abundance and environmental factors. The research was conducted by collecting Padina macroalgae in the three islands, then putting them in a plastic bottle and shaking vigorously for 1 minute. The water sample was separated from the macroalgae, the wet weight of the macroalgae was measured, filtered through a multiseries sieve, and then observed under a light microscope. The potentially toxic benthic dinoflagellates found were Prorocentrum and Ostreopsis. Environmental factors were analyzed by Principal Component Analysis (PCA). The results showed that the highest abundance of Prorocentrum was found in Gili Meno, with a total of 84.89 cells/gr wet weight macroalgae, and Ostreopsis, which was only found in Gili Meno with 37 cells/gr wet weight macroalgae. Based on PCA analysis, Gili Meno Station is characterized by higher nitrate, phosphate, salinity, and light intensity than other stations. These environmental factors influenced the higher abundance of Prorocentrum and Ostreopsis cells in the station."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refryan Zahrandhia
"Dinoflagellata merupakan organisme eukariotik yang memiliki karakteristik khusus seperti adanya flagellar dan klorofil. Dinoflagellata toxin producer menghasilkan racun salah satunya yaitu Ciguatoksin penyebab Ciguatera Fish Poisonig (CFP). Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan yang umum disebut dengan Gili Matra, merupakan perairan laut yang berada di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, menganalisis kelimpahan, menganalisis dominansi, dan menganalisis korelasi antara parameter lingkungan dengan dinoflagellata bentik penyebab CFP yang menempati substrat buatan di Perairan Gili Matra. Metode penelitian yang digunakan adalah substrat buatan dan analisis data menggunakan indeks kekayaan, kemerataan, keanekaragaman, dominansi serta korelasi Spearman. Teramati genus Amphidinium, Coolia, Gambierdiscus, Ostropsis, dan Prorocentrum. Hasil perhitungan keseluruhan indeks berada pada kriteria rendah hingga sedang. Korelasi positif terlihat pada 5 dari 12 parameter lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat korelasi positif antara parameter suhu, TSS, DO, nitrit, dan amonia terhadap kelimpahan dinoflagellata bentik, kelimpahan sel dinoflagellata bentik tertinggi didominasi oleh dinoflagellata dari genus Coolia.

Dinoflagellates are eukaryotic organisms that have special characteristics such as the presence of flagellar and chlorophyll. Dinoflagellate toxin producers produce toxins, one of which is Ciguatoxin which causes Ciguatera Fish Poisonig (CFP). Aquatic Tourism Parks (TWP) Gili Meno, Gili Air, and Gili Trawangan, commonly known as Gili Matra, are marine waters located in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara. The aims of this study were to identify, analyze abundance, analyze dominance, and analyze the correlation among environmental parameters and benthic dinoflagellates that cause CFP that occupy artificial substrates in Gili Matra Waters. The artificial substrates were used and Spearman's correlation were used to analyze the richness, evenness, diversity, and dominance. The genera Amphidinium, Coolia, Gambierdiscus, Ostropsis, and Prorocentrum were observed. The results of the calculation of the overall index are in the low to moderate criteria. The highest abundance of benthic dinoflagellate cells were dominated by the genera Coolia. Positive correlations were seen from 5 of 12 environmental parameters. The conclusion of this study, there is a positive correlation between the parameters of temperature, TSS, DO, nitrite, and ammonia on the abundance of benthic dinoflagellates, the highest abundance of benthic dinoflagellate cells is dominated by dinoflagellates from the genera Coolia."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emily Arjuna Melani
"Telah dilakukan penelitian Asosiasi Dinoflagellata Bentik dengan Diatom Bentik pada Substrat Lamun di Perairan Gili Matra, Lombok Utara pada Bulan Mei 2022. Penelitian dilakukan dengan mengambil 3 helai daun lamun Cymodocea rotundata pada setiap titik sampel, kemudian dilakukan pengocokan selama 1 menit dan penyaringan dengan saringan bertingkat (125 µm dan 20 µm). Dinoflagellata bentik yang ditemukan berjumlah 2 genera. Dua genera yang ditemukan tersebut berasosiasi sekunder dan dapat berpotensi menyebabkan ciguatera. Kelimpahan tertinggi terletak pada bagian barat Gili Meno (2200 sel/cm2), dan kelimpahan terendah terletak pada bagian selatan Gili Trawangan (1801 sel/cm2). Sedangkan Diatom bentik yang ditemukan berjumlah 14 genus. Kelimpahan tertinggi Diatom bentik terdapat di Gili Meno (91100 sel/cm2) dan terendah di Gili Trawangan (49128 sel/cm2). Correspondence Analysis (CA) menggunakan PAST versi 4.10 menunjukkan hubungan asosiasi Dinoflagellata bentik dengan Diatom bentik pada Grafik sumbu 1-2 yaitu genus Prorocentrum dengan Navicula, Prorocentrum dengan Nitzschia, Prorocentrum dengan Licmophora, dan Prorocentrum dengan Cocconeis di stasiun GT1, GM1, dan GM3. Sedangkan pada Grafik sumbu 1-3 terdapat asosiasi antara Ostreopsis, Prorocentrum, Thallasiothrix, Cocconeis, Striatella, Coscinodiscus, dan Rhizosolenia. Korelasi Spearman menunjukkan korelasi positif terjadi antara Ostreopsis dengan Thallassiothrix pada Gili Meno stasiun 2. Selain itu, Prorocentrum dengan Nitzschia, Prorocentrum dengan Licmophora, Prorocentrum dengan Grammatophora, Prorocentrum dengan Raphoneis, Prorocentrum dengan Thallasiosira pada Gili Meno stasiun 1,3 dan Gili Trawangan stasiun 1. Sedangkan korelasi negatif terjadi antara Ostreopsis dengan Nitzschia, Ostreopsis dengan Licmophora, dan Prorocentrum dengan Rhizosolenia.

The association of benthic dinoflagellates with benthic Diatoms on seagrass substrates in Gili Matra waters study was conducted in May 2022. The study is carried out by taking 3 leaf samples of Cymodocea rotundata seagrass at each sampling point, then followed by shaking for a minute and filtering with a stratified sieve (125 µm dan 20 µm). Benthic dinoflagellates were found in 2 genera. The benthic species found are in secondary association and have a potential to cause ciguatera. The highest abundance is located in the western part of Gili Meno (2200 cells/cm2), and the lowest abundance is located in the southern part of Gili Trawangan (1801 cells/cm2). On the other side, the benthic Diatoms were found in 14 genera. The highest abundance of benthic Diatoms is found in Gili Meno (91100 cells/cm2) and the lowest in Gili Trawangan (49128 cells/cm2). Correspondence Analysis (CA) using PAST version 4.10 shows the association relationship of benthic Dinoflagellates with Benthic Diatoms on the 1-2 axis graph, namely the genus Prorocentrum with Navicula, Prorocentrum with Nitzschia, Prorocentrum with Licmophora, and Prorocentrum with Cocconeis at GT1, GM1, and GM3 stations. While in the 1-3 axis graph there is an association between Ostreopsis, Prorocentrum, Thallasiothrix, Cocconeis, Striatella, Coscinodiscus, and Rhizosolenia. The Spearman correlation suggests a positive correlation occurred between Ostreopsis and Thallassiothrix at Gili Meno station 2. In addition, Prorocentrum with Nitzschia, Prorocentrum with Licmophora, Prorocentrum with Grammatophora, Prorocentrum with Raphoneis, Prorocentrum with Thallasiosira on Gili Meno station 1.3 and Gili Trawangan station 1. Meanwhile, a negative correlation occurred between Ostreopsis with Nitzschia, Ostreopsis with Licmophora, and Prorocentrum with Rhizosolenia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>