Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82054 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Nastiti Soertiningsih Wijarso Karliansyah
"ABSTRAK
Tempuyung (Sonchus arvensis L.) adalah salah satu tumbuhan herba liar yang berkhasiat sebagai bahan obat-obatan. Pembentukan kalus dilakukan dengan menanan potongan organ (eksplan) daun tempuyung pada ukuran 0,75 cm x 0,75 cm, dalam medium padat modifikasi Murashige & Skoog (1962) dengan variasi konsentrasi 2,4-D dan kinetin 0, 0,1, 0,5, dan 1 ppm. Pemeliharaan dilakakukan pada tempat cahaya 300 lux dan cahaya 1000 lux, dengan fotoperiodisitas 16 jam/hari. Pengamatan pertumbuhan eksplan dan pertumbuhan kalus dilakukan setiap 2 hari sekali selama 2 bulan. Penghitungan hasil penelitian ini menggunakan analisis non parametrik, dengan uji jenjang Wilcoxon terhadap jumlah kalus yang terbentuk pada kedua perlakuan. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembentukan kalus tempuyung membutuhkan cahaya 1000 lux. Pembentukan kalus yang terbaik dalam medium MS pada variasi 2,4-D dan 0,5 ppm dengan kinetin 1 ppm. Jenis kalus yang terbentuk adalah friable kompak, dengan warna cokelat muda sampai agak tua dan bercak putih pada bagian atasnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafura Az-Zahra
"Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia dalam keadaan puasa atau setelah pemberian glukosa selama tes toleransi glukosa oral. Di dalam tubuh terdapat enzim dipeptidil peptidase-4 (DPP-4) menyebabkan degradasi Glucagon Like Peptide-1 (GLP-1) dan Glucose-dependent Insulinotropic Polypeptide (GIP) sehingga mengurangi bioavailabilitas dan efek inkretin. Penyakit DMT2 yang terjadi secara kronis dapat menyebabkan respon inlamasi hingga stres metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar IL-1β, IL-6, TNF-α, dan CRP. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi aktivitas antidiabetes, anti-inflamasi, dan antioksidan in vitro senyawa 2-(Striril)-N-(2-siano) benzil-kuinazolinon dan lima analognya. Pengujian ini diukur menggunakan Glomax-Multi Detection System dan spektrofotometer UV-Vis. Pengujian ini dilakukan pada berbagai konsentrasi uji dan dihitung nilai IC50 dan atau persen/nilai aktivitasnya. Berdasarkan hasil uji, aktivitas antidiabetes in vitro menggunakan mekanisme penghambatan enzim DPP-4 memiliki IC50 dengan rentang (0,7545 – 28,4742 μM) dengan senyawa QBNS-OCH3 memberikan aktivitas penghambatan terbaik dengan IC50 (0,7545 μM), aktivitas anti-inflamasi in vitro menggunakan mekanisme denaturasi protein menunjukkan % inhibisi dengan rentang (-67,4364% – 39,1948%) dengan senyawa QBNS-CF3 memberikan % inhibisi terbaik (39,1948%), aktivitas antioksidan in vitro menggunakan mekanisme DPPH menunjukkan % inhibisi dengan rentang (4,4124% – 13,2371%) dengan senyawa QBNS-OH memberikan % inhibisi terbaik (13,2371%), aktivitas antioksidan in vitro menggunakan mekanisme FRAP menunjukkan nilai FeEAC dengan rentang (0,2845 – 0,4919) dengan senyawa QBNS-OH memberikan nilai FeEAC terbaik (0,4919). Berdasarkan hasil uji, senyawa uji memiliki aktivitas yang kurang baik sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai subtituen-substituen yang nemiliki aktivitas penghambatan antidiabetes, anti-inflamasi, dan antioksidan yang lebih poten.

Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a metabolic disease characterized by hyperglycemia in the fasting state or after glucose administration during an oral glucose tolerance test. In the body, the enzyme dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) causes the degradation of Glucagon Like Peptide-1 (GLP-1) and Glucose-dependent Insulinotropic Polypeptide (GIP), thereby reducing bioavailability and incretin effects. T2DM chronic disease can cause an inflammatory response to metabolic stress, characterized by increased levels of IL-1β, IL-6, TNF-α, and CRP. This study evaluated the in vitro antidiabetic, anti-inflammatory and antioxidant activities of 2-(Striril)-N-(2-cyano) benzyl-quinazolinone and its five analogues. This test was measured using the Glomax-Multi Detection System and a spectrophotometer UV-Vis. This test is carried out at various test concentrations, and the IC50 value and or percent/activity value is calculated. Based on the test results, in vitro antidiabetic activity using the DPP-4 enzyme inhibition mechanism had IC50 in the range (0,7545 – 28,4742 μM), with the QBNS-H compound giving the best inhibitory activity with IC50 (0,7545 μM), In vitro anti-inflammation activity using a protein denaturation mechanism showed a wide range of % inhibition (-67,4364% – 39,1948%) with the QBNS-CF3 compound giving the best % inhibition (39,1948%), in vitro antioxidant activity using the DPPH mechanism showed a wide range of % inhibition (4,4124% – 13,2371%) with QBNS-OH compound giving the best % inhibition (13,2371%), antioxidant activity in vitro using the FRAP mechanism showed FeEAC values in the range (0,2845 – 0,4919) with QBNS-OH compound giving the best FeEAC value (0,4919). Based on the test results, the tested compounds had poor activity, so further research is needed on substituents that have antidiabetic, anti-inflammatory, and antioxidant inhibitory activities that are more potent."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djadja Siti Hazar Hoesen
"Study on shoots growth and development of Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume and T. trilobatum (L.) Schott were carried out by in vitro technique.These species produce tubers are used for cancer medication; also the whole parts of plants has been reported potential for traditional medicine. Chemicals isolated from from crude extract of whole plants of T.flagelliforme are methyl esters of hexedecanoic acid, octadecanoic acid, 9- octadecanoic acid and 9,12- octadecadienoic acid.The chemical contents inhibited/decreased the proliferation of human leukaemia cell lines in test.For medical and cosmetics industrial USAge of the plants requires supply materials continously of which in turn necessitate its cultivation and planting. The planting materials can be produced efficiently by micro propagation or in vitro technique. The objective of the study was to evaluate the culture respond to the plant growth regulator (PGR) treatments effect. The experiment was designed with completely randomized designed (CRD).The study was indicated that proliferation of shoot were optimum in the growth medium was supplemented with N6-Benzyladenine (BA) 1mg/l and NAA 0,5 mg/l. Acclimatization stage and planted to the soil were successful, almost whole (90-95 %) plants were survive."
Bogor: Pusat Penelitian Biologi, 2007
BBIO 8:5 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Septiana
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor ultraviolet (UV) telah dikembangkan untuk analisis vardenafil dalam plasma in vitro. Baku dalam digunakan untuk mengurangi galat akibat proses ekstraksi. Setiap baku dalam memberikan hasil analisis yang berbeda.
Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan hasil penggunaan baku dalam glimepirida dan nortriptilin HCl pada analisis vardenafil dalam plasma in vitro menggunakan KCKT. Kondisi kromatografi menggunakan kolom C18 dengan fase gerak asetonitril-dapar kalium dihidrogen fosfat 30 mM pH 6,0 (50:50) pada kecepatan alir 1,0 ml/menit dengan deteksi UV pada panjang gelombang 214 nm. Teknik penyiapan sampel plasma dengan cara pengendapan protein dengan asetonitril.
Metode analisis ini memiliki lower limit of quantitation 10 ng/ml dan rentang linieritas 10?100 ng/ml dengan koefisien korelasi (r) 0,9993 untuk glimepirida dan 0,9992 untuk nortriptilin HCl. Metode ini telah divalidasi dengan presisi untuk baku dalam glimepirida dan nortriptilin HCl berturut-turut 3,52?7,28% dan 1,63?2,08%, dan akurasi (%diff) berturut-turut -14,69?9,53% dan -11,91? -4,03%. Dengan metode statistik independent sample t-test disimpulkan bahwa penggunaan baku dalam glimepirida lebih bagus dan lebih cocok untuk analisis vardenafil dalam plasma in vitro dibandingkan notrtiptilin HCl."
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Strelitsia Tiurma Ida
"ABSTRAK
Pembentukan kalus dari Jasminum sambac dapat diperoleh dengan menanam potongan batang muda tanaman tersebut dalam medium padat Murashige & Skoog 1962 yang dimodifikasi dengan variasi kadar 2,4-D dan kinetin masing-masing sebesar 0,5 ppm - 1,5 ppm, dengan interval 0,5 ppm.
Pengamatan kualitatif terhadap jenis dan warna kalus memperlihatkan bahwa jenis kalus yang terbentuk pada semua perlakuan adalah sama, yaitu friabel kompak dengan warna kalus yang sama pada semua perlakuan tetapi berubah sesuai dengan umur kalus. Pada minggu ke-2 kalus berwarna hijau muda, pada minggu ke-4 berwarna hijau keputihan dan pada minggu ke-6 dan ke-8 berwarna putih kekuningan.
Pengamatan kuantitatif dilakukan terhadap berat basah dan berat kering kalus. Hasil uji Kruskal Wallis dan uji Pembandingan Berganda menunjukkan bahwa pemberian 2,4-D dan kinetin masing-masing sebesar 0,5 ppm - 1,5 ppm tidak memberikan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan berat basah kalus pada semua perlakuan, tetapi memberikan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan berat kering kalus pada minggu ke-8 yaitu pada pemberian 1,5 ppm 2,4-D dan 0,5 ppm kinetin, dimana berat kering kalus meningkat dari 0,0623 gram menjadi 0,1554 gram.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianti Indriastuti
"ABSTRAK
Daun pacar air {Impatiens balsamina Linn.) dikultur
pada medium Murashige-Skoog (1962) modifikasi dengan pemberian
interaksi 2,4-D dan kinetin. Kultur dipelihara
dalam ruang bersuhu +-25C dan diberi cahaya. Pengamatan
dilakukan terhadap waktu inisiasi, jenis, warna, berat basah
dan berat kering kalus. Kalus mulai terbentuk pada
minggu ke-2 setelah penanaman, berwarna krem dan bertekstur
remah kompak. Berat basah kalus rata-rata tertinggi
pada minggu ke-4 diperoleh dari kalus dalam medium PIO
(2 ppm 2,4-D + 0,5 ppm kinetin) yaitu 0,2288 gram, dan
berat kering kalus rata-rata tertinggi diperoleh dari
kalus dalam medium P9 (1 ppm 2,4-D + 0,5 ppm kinetin)
yaitu 0,0195 gram. Berat basah dan berat kering kalus
rata-rata tertinggi pada minggu ke-8 diperoleh dari kalus
dalam medium PIO (0,2991 gram dan 0,0285 gram). Berat
basah kalus rata-rata tertinggi pada minggu ke-12 diperoleh dari kalus dalam medium P3 (3 ppm 2,4-D) yaitu 0,8481
gram, sedangkan berat kering kailus rata-rata tertinggi
diperoleh dari kalus dalam medium PIO (0,0603 gram).
Hasil ANAVA menunjukkan bahwa interaksi 2,4-D dan kinetin
berpengaruh terhadap pertambahan berat basah dan berat
kering kalus pada minggu ke-8 dan minggu ke-12.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>