Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah merupakan proses bertumbuhnya ukuran - ukuran fisik, berkembangnya fungsi - fungsi psikis dan berkembangnya sikap sosial anak. Untuk menjadikan anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar, baik pertumbuhan dan perkembangan fisik psikis dan sosial bagi ibu - ibu yang bekerja dan harus meninggalkan anak balitanya, maka salah satunya dengan jalan menitipkan anak balitnya di Panti Asuhan Taman Penitipan anak (PA TPA)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Seto Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rangsangan pengembangan kreativitas kepada anak-anak usia prasekolah (46 tahun) yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Menyadari akan anti penting kreativitas bagi upaya pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya melalui perangsangan sejak usia dini pada anak-anak usia prasekolah, maka peneliti mencoba untuk menyusun suatu paket pelatihan pengembangan kreativitas bagi anak usia prasekolah.
Paket ini terdiri dari dua macam, pertama adalah paket pelatihan pengembangan kreativitas untuk anak; dan kedua adalah Paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak bagi ibu, agar dapat mengupayakan pengembangan kreativitas anaknya di rumah melalui kegiatan bermain.
Dalam pelaksanaannya, kelompok penelitian dibagi empat kelompok yaitu: (1) Kelompok anak memperoleh pelatihan dan ibu juga memperoleh pelatihan (AP-IP), (2) Kelompok anak memperoleh pelatihan tetapi ibu tidak memperoleh pelatihan (AP-ITP), (3) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan tetapi ibu memperoleh pelatihan (ATP-IP), (4) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan dan ibu juga tidak memperoleh pelatihan (ATP-ITP).
Sebelum pelatihan dimulai, kepada semua kelompok diberikan prauji Torrance Tests of Creative Thinking (TTCT) Figural Form A. Kemudian kelompok (1) dan (2) memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas anak, sementara kelompok (1) dan (3) ibunya memperoleh paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak. Pada kelompok (2), ibunya tidak memperoleh paket pelatihan, pada kelompok (3) anak tidak memperoleh paket pelatihan dan pada kelompok (4) baik anak maupun ibu tidak memperoleh paket pelatihan. Pada akhir masa pelatihan, seluruh kelompok penelitian memperoleh pascauji TTCT Figural Form-A.
Sampel penelitian ini adalah anak usia 4-6 tahun yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga buah hipotesis kerja ternyata ketiga-tiganya dinyatakan diterima. Hipotesis tersebut adalah :
Hipotesis Kerja I :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang telah memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang tidak memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas.
Hipotesis Keria II :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang ibunya telah memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang ibunya tidak memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak.
Hipotesis Kerja III :
Ada interaksi yang bermakna antara pemberian pelatihan pengembangan kreativitas anak dan pemberian pelatihan cara pengembangan kreativitas anak terhadap ibu dalam upaya peningkatan kreativitas anak usia prasekolah.
Secara keseluruhan berdasarkan basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak usia prasekolah dapat ditingkatkan dengan upaya pengembangan kreativitas melalui kegiatan bermain; apakah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak maupun ibu.
Efek pengembangan kreativitas akan menjadi maksimal apabila upaya pengembangan kreativitas pada anak usia prasekolah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak dan ibu sekaligus.
Untuk penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang, peneliti menyarankan agar juga dilibatkan anak-anak Taman Kanak-kanak di desa dan di tempat-tempat terpencil, anak-anak usia prasekolah yang tidak sempat mengikuti kegiatan Taman Kanak-kanak, serta melakukan penelitian mengenai potensi ibu dalam upaya pengembangan kreativitas anak di rumah.
Untuk penerapan paket pelatihan pengembangan kreativitas disarankan agar dapat dilaksanakan pada waktu liburan atau sore hari setelah jam sekolah dan dipertimbangkan penyusunan paket pelatihan yang diterapkan dalam waktu yang Iebih singkat namun dengan hasil yang lebih intensif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D220
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Febrianti
"Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang menyerang saluran pernapasan. Ketika terkena COVID-19, status pertumbuhan dan perkembangan anak dapat mengalami gangguan dan penyimpangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status pertumbuhan dan perkembangan anak post COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 292 anak balita tiga bulan post COVID-19 dan hasil PCR negatif yang pernah dirawat di salah satu rumah sakit tipe A di Jakarta pada bulan Juli 2021 hingga Desember 2022. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, komorbid, tingkat keparahan, dan lama rawat dengan status pertumbuhan berat badan sesuai usia. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, komorbid, tingkat keparahan, dan lama rawat dengan status pertumbuhan panjang atau tinggi badan sesuai usia. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, komorbid, tingkat keparahan, dan lama rawat dengan status perkembangan. Ada hubungan yang signifikan antara usia dengan status pertumbuhan berat badan sesuai usia dan panjang atau tinggi badan sesuai usia. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan status perkembangan adalah anak laki-laki yang berusia 25 hingga 36 bulan. Ada hubungan yang signifikan antara lama rawat dan komorbid dengan status perkembangan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan status perkembangan anak yakni komorbid. Oleh karena terdapat faktor yang berhubungan dengan status pertumbuhan dan perkembangan anak post COVID-19 maka dapat dilakukan discharge planning terkait tumbuh kembang yang dapat diberikan kepada keluarga, agar keluarga tetap dapat melakukan stimulasi tumbuh kembang. Peneliti merekomendasikan bagi manajemen rumah sakit untuk melakukan optimalisasi pelaksanaan discharge planning terkait tumbuh kembang anak dan bagi dinas kesehatan untuk melakukan optimalisasi pelayanan kesehatan yang ada di komunitas, sehingga anak tetap dapat mendapatkan layanan stimulasi tumbuh kembang yang berkelanjutan setelah anak keluar dari rumah sakit.

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) is a disease caused by a new type of coronavirus that attacks the respiratory tract. When exposed to COVID-19, the status of a child's growth and development can experience disturbances and irregularities. This study aimed to determine the factors associated with the growth and development status of children post COVID-19. This study used a cross-sectional design involved 292 children under five who had been treated at a type A hospital in Jakarta from July 2021 to December 2022. The sample was taken using a purposive sampling technique. The results showed that there was no significant relationship between gender, comorbidities, severity, and length of stay with weight growth status according to age. There was no significant relationship between age, sex, comorbidities, severity, and length of stay with growth status in length or height according to age. There was no significant relationship between age, sex, comorbidities, severity, and length of stay with developmental status. There is a significant relationship between age and growth status of weight for age and length or height for age. The most dominant factor related to developmental status is boys aged 25 to 36 months. There is a significant relationship between length of stay and comorbidities with developmental status. The most dominant factor related to the child's developmental status is co-morbid. Because there are some factors related to the growth and development status of post-COVID-19 children, discharge planning related to growth and development can be given to families, so that families can continue to stimulate growth and development. Researchers recommend that hospital management optimize the implementation of discharge planning related to children's growth and development and for the health office to optimize health services in the community, so that children can still receive stimulation services for sustainable growth and development after the child is discharged from the hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Rubhasy
"Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpenting dalam kehidupan karena saat itulah manusia belajar untuk mengenal segala sesuatu di dunia. Salah satu cara belajar yang efektif bagi anak adalah dengan kegiatan bermain, karena anak cenderung senang dan menikmati kegiatan tersebut. Bermain secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, intelektual, kepribadian, dan sosial anak. Kegiatan bermain berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak. Selain itu, kegiatan bermain tidak dapat terlepas dari lingkungan bermain itu sendiri. Oleh sebab itu, lingkungan bermain sebaiknya juga mendukung perkembangan anak, baik alat permainan maupun desain ruang bermainnya.
Skripsi ini menekankan pada kegiatan bermain di ruang terbuka (taman bermain) karena anak cenderung bebas melakukan eksplorasi sehingga kegiatan bermain yang dilakukan lebih bervariasi. Anak juga dapat mengenal dan menjadi lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Terdapat tiga aspek utama yang menghubungkan antara ruang bermain dengan perkembangan anak, yaitu ruang bermain, alat permainan, dan teman bermain. Taman bermain yang baik adalah taman bermain yang dirancang dengan memperhatikan skala, pembagian zona, peletakan alat permainan, dan lainnya. Melalui pembahasan skripsi ini diharapkan dapat membantu perancang dalam membentuk ruang yang aman, nyaman, dan sesuai dengan perkembangan anak.

Childhood is the most important period of life because at that time human learns to know everything in the world. One of the effective ways for children to learn is playing activities since the children tend to be happy and enjoy that kind of activities. Playing activities can implicitly affects the growth of the children?s physic, intellectual, personality, and social. The event of playing develops along with the children?s age. Besides that, playing activities cannot be separated with the playing environment itself. Therefore the environment should also support the children?s development either the playing equipment or the space design.
This research emphasize on playing activities at outdoor spaces (playground) because children likely to make exploration freely so that their activities would be more vary. Furthermore, children could discover and be more sensitive to their surroundings. There are three aspects that link between playing space and children development; they are playing space, equipment, and companion. A good playground can be defined as the playground which design has concerns with the scale, zoning, positioning of the playing equipment, and other. The discussions of this research are expected to be helpful for the designers to build a safe, pleasant, and suitable space for the children?s development.
"
2008
S48407
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mayke Sugianto Tedjasaputra
"Bahasa memegang peranan penting dalam proses perkembangan seorang anak, fungsi mendasar dari bahasa adalah untuk berkomunikasi dan merupakan "alat" interaksi sosial timbal balik. Selain itu, bahasa membantu anak mengarahkan pikiran, menajamkan ingatan, melakukan kategorisasi, mempelajari hal-hal baru sehingga kemampuan berpikir anak akan meningkat. Pada usia 18 bulan terjadi lonjakan bahasa, ditandai dengan kesenangan anak untuk memberi nama pada objek atau peristiwa yang dijumpainya. Lingkungan mempunyai peranan dalam perolehan bahasa, dan usia menjelang 2 tahun merupakan masa yang tepat untuk berlangsungnya pembelajaran bahasa. Bila pembelajaran bahasa tidak dimulai sejak dini, akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak di kemudian hari, antara lain terhambatnya komunikasi dengan sesama manusia, terhambatnya proses belajar dan berpikir.
Semantik atau makna kata serta kalimat, merupakan salah satu komponen bahasa yang sangat panting untuk diteliti, sebab semua aspek bahasa sangat bergantung pada semantik. Walaupun anak mampu berbicara tetapi tidak memahami makna kata atau kalimatnya, akan berdampak pada terhambatnya komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Di sisi lain, bermain simbolik atau kemampuan merepresentasikan pengalaman actual maupun khayalan melalui penggunaan beberapa objek, gerakan, atau bahasa; menjadi prasyarat untuk dikuasainya kemampuan linguistik tertentu. Ada hubungan yang berrnakna antara tingkatan bermain simbolik dengan perkembangan semantis anak. Bentuk interaksi ibu-anak jugs mempengaruhi kegiatan bermain pada anak, termasuk bermain simbolik.
Penelitian mengenai perolehan bahasa telah banyak dilakukan di negara Barat, dengan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai perolehan bahasa pada anak-anak di Indonesia yang berusia di bawah tiga tahun masih langka. Perbedaan budaya akan mempengaruhi perolehan bahasa pada anak, setiap bahasa memiliki kekhususan dalam sistim bahasa yang berlaku dan kesediaan serta cara ibu mengajak anak berkomunikasi berperan terhadap perolehan bahasa.
Adanya perbedaan bahasa serta budaya tersebut, menimbulkan keinginan pada penulis untuk meneliti perkembangan semantis dan tingkatan bermain simbolik atas dasar budaya dan Bahasa Indonesia. Selain itu akan diteliti bentuk interaksi ibu dan jenis bermain pada anak yang terjadi saat mereka bermain bersama.
Tingkatan bermain simbolik dan jenis bermain anak akan didata melalui kegiatan bermain ibu-anak dengan menggunakan The Symbolic Play Test yang telah dimodifikasi oleh penulis. Pada kesempatan ini sekaligus didata kosa kata anak dan bentuk interaksi yang dilakukan ibu. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari lima anak yang berusia 18, 20 dan 22 bulan, dan setiap subjek didampingi oleh ibunya masing masing. Metode untuk mengumpulkan data dilakukan melalui observasi, dilengkapi dengan wawancara terhadap ibu atau orang lain yang terlibat dalam pengasuhan anak.
Mengingat subjek yang terbatas, hasil penelitian ini tidak dapat berlaku umum, namun dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa perkembangan semantis berhubungan dengan tingkatan bermain simbolik. Bentuk interaksi ibu yang paling utama adalah mengarahkan perhatian anak dengan memberikan instruksi atau mengajukan pertanyaan, dan kegiatan bermain yang paling sering terjadi adalah bermain eksploratif.
Saran yang diajukan bagi penelitian yang sama di masa mendatang, adalah memperbesar cakupan usia subjek dan mendata kosa kata anak dalam kehidupan sehari-hari. Untuk hal yang ke dua, perlu disusun alat inventori bahasa anak usia Batita yang nantinya dapat digunakan secara luas dan menjadi bahan untuk membuat norma perkembangan bahasa anak usia Batita di Indonesia. Melakukan penelitian longitudinal mengenai manfaat bermain simbolik dengan pemahaman bacaan pada anak, menjelang masuk Sekolah Dasar. Membuat rancangan program pelatihan bagi para ibu (orang tua) atau pemerhati anak mengenai cara berinteraksi yang benar untuk merangsang perkembangan bahasa dan bermain pada anak."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T18522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eugenia Marianne Russiav
"Latar Belakang: Pertumbuhan anak merupakan suatu indikator kesehatan yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor internal dan eksternal. Studi mengenai efek pendidikan anak usia dini terhadap pertumbuhan anak masih sangat sedikit.
Metode: Riset ini menggunakan metode potong lintang dengan menganalisa kecepatan pertumbuhan tinggi, berat badan, dan lingkar kepala anak di kelompok bermain dan penitipan anak Taman Pengembangan Anak Makara, Universitas Indonesia, Depok selama enam(6) bulan atau antara bulan Mei 2016 dan November 2016. Kuesioner mengenai status kelahiran anak dan keterlibatan orang tua diberikan kepada orangtua subyek. SPSS versi 20 dengan Chi square, Fishers exact tes, T-test tidak berpasangan, dan uji Mann-Whitney digunakan untuk menganalisa data.
Hasil: Kecepatan pertumbuhan berat dan tinggi badan di kelompok bermain dan tempat penitipan anak TPA Makara mempunyai perbedaan signifikan (p=0.001).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan yang bermakna dan asosiasi antara kecepatan pertumbuhan berat dan tinggi badan dengan program (kelompok bermain dan penitipan anak) TPA Makara.

Background: Child growth have shown to be an important health indicator which can be affected by various factors, such as internal and external factors. Only few studies have been conducted regarding the effect of early childhood education on child growth.
Method: This research applied cross-sectional study method by analyzing the height, body weight, and head circumference growth velocity of children in playgroup and daycare of Taman Pengembangan Anak Makara, Depok in six (6) months period or between May 2016 and November 2016. Questionnaires about child birth status and parent involvement are given to the subjects parents. SPSS 20th version with Chi-square, Fishers exact test, unpaired T-test, and Mann-Whitney test were used to analyze the data.
Result: Children weight and height growth velocities in playgroup and daycare of TPA Makara show significant difference (p = 0.001).
Conclusion: There is a significant difference and association between weight and height growth velocity and TPA Makara program (playgroup and daycare).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>