Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Sri Yuni Murti Widayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan remaja tentang narkoba terhadap sikap dan kepedulian dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Tipe penelitian adalah telaah korelasional (correlational studies). Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan daerah tersebut rawan/rentan terjadi penyalahgunaan narkoba, sebagai kota pelajar, masyarakatnya sangat heterogen dan merupakan tujuan wisata. Berdasarkan karakteristik dimaksud maka lokasi penelitian ditentukan di kota Yogyakarta. Sasaran subjek penelitian ditentukan secara purposive yaitu pelajar SLTA sebanyak 106 responden. Sasaran objek penelitian adalah pengetahuan, sikap, dan kepedulian remaja dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Teknik pengumpulan data dengan angket, wawancara dan observasi. hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif pengetahuan remaja terhadap sikap dan keedulan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Pengetahuan remaja tentang narkoba memberikan sumbangan efektif terhadap sikap dan kepedulian remaja sebesar 45,140 persen dan masih ada sebesar 54,860 persen disebabkan faktor lain. Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal berikut 1) Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza mengedepankan penguatan sumber daya manusia khususnya pada program pencegahan remaja dalam penyalahgunaan narkoba dan membekali dengan wawasan/pengetahuan yang diperlukan tentang bahaya narkoba; 2) Keluarga memantau pergaulan dan aktivitas anak, memberikan kesempatan memperoleh pendidikan memadai dan melakukan kegiatan positif serta memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak; 3) masyarakat hendaknya tanggao terhadap potensi penyalahgunaan narkoba di lingkungannya; 4) Pihak Sekolah perlu merumuskan kurikulum (materi pelajaran) tentang bahaya narkoba, meningkatkan peran guru bimbingan dan penyuluhan dalam menangani resikonya, membuat jejaring dengan pihak terkait dan berkompeten."
Yogyakarta : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Yogyakarta, 2018
300 JPKS 17:01 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Chairul Fadhly
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba yang jumlahnya semakin signifikan dari tahun ke tahun, terutama pada kalangan remaja. meluasnya penyalahgunaan narkoba ditengarai disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Jika faktor eksternal antara lain berupa pengaruh lingkungan dan adanya ketersediaan narkoba, sedangkan faktor internal berasal dari permasalahan dalam keluarga yang mendorong anak untuk mencoba dan kemudian menjadi penyalahguna narkoba.
Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasi upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan keluarga untuk membentengi remaja dari bahaya penyalahgunaan narkoba dari sudut pandang komunikasi dan sistem keluarga. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Dengan mengambil lokasi di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, penelitian dilakukan terhadap lima keluarga yang salah satu anggotanya terlibat penyalahgunaan narkoba, dengan batasan yaitu: pertama; keluarga utuh dimana kedua orangtua tidak bercerai, kedua; mewakili tingkat ekonomi menengah ke bawah dan menengah ke atas, ketiga; mewakili keberagaman tempat tinggal, perkampungan dan kompleks perumahan. Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober dan November 2008, dengan harapan agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang longgar.
Analisis data dilakukan secara kualitatif untuk memperoleh hasil: pertama, tipologi komunikasi keluarga, kedua, tipologi sistem keluarga, ketiga, hubungan antara tipologi komunikasi dengan tipologi keluarga yang dilakukan menggunakan analisa kuadran, keempat, menentukan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan keluarga untuk membentengi remaja dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Hasil yang didapat dari analisis data tersebut menunjukkan bahwa pada keluarga yang menjadi subyek penelitian ditemukan pola komunikasi Stimulus Response dan ABX tidak simetri yang bersifat negative. Sedangkan sistem keluarga yang ditemukan adalah sistem keluarga Enmeshed (kaku), Separated (terpisah) dan Disengaged (tercerai berai). Analisis hubungan antara kedua variabel tersebut dengan menggunakan kuadran menunjukkan empat keluarga berada pada kuadran II atau masuk dalam kategori RAWAN terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba, sedangkan satu keluarga berada pada kuadran IV atau masuk dalam kategori RENTAN terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Dengan mengacu pada hasil analisa tersebut maka upaya yang dilakukan untuk membentengi keluarga adalah dengan mengupayakan keluarga tersebut berada pada zona aman, dengan menjalankan tipe komunikasi interaksional dan tipe keluarga Connected (terhubung) sebagai bentuk yang ideal.
Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa pola komunikasi dan sistem keluarga sangat mempengaruhi tingkat kerentanan terhadap penyalahgunaan narkoba. Keluarga dengan tipe komunikasi ABX Tidak Simetri dan tipe keluarga Disengaged akan berada pada kategori rawan, demikian pula dengan keluarga yang memiliki tipe komunikasi Stimulus Respons negative dan tipe keluarga Separated,dengan pengertian RAWAN (threatened). Sedangkan keluarga dengan tipe komunikasi Stimulus Response dan tipe keluarga Enmeshed akan berada pada kategori RENTAN (Vulnerable).
Dengan mengacu pada hasil analisa tersebut maka upaya yang dilakukan untuk membentengi keluarga adalah dengan mengupayakan keluarga tersebut berada pada zona AMAN, dengan menjalankan tipe komunikasi Interaksional dan tipe keluarga Connected sebagai bentuk yang ideal. Demi suksesnya upaya untuk membentengi keluarga dari bahaya penyalahgunaan narkoba, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama dengan meningkatkan komunikasi orangtua dan anak dan meningkatkan kebersamaan antara anggota keluarga. Kedua dengan memberikan pendidikan sedini mungkin pada anak tentang dampak buruk penyalahgunaan narkoba sehingga pada gilirannya anak dapat mengatakan tidak pada narkoba.

The background of this research is based on the increasing number of illicit drugs abuse which gets more significant over the recent years, especially among teenagers/juvenile. The widespread of illicit drugs abuse has been assumed to be caused by various factors, both internal and external. If the external factors are the influence from surrounding or peer pressure and the availability of illicit drugs, while internal factor is appear from family problem which leads children to try and further become drugs addicts.
This research is aiming to recommend the efforts which can be obtain by families to protect their children from illicit drugs abuse from the perspective of communicational pattern and family system. The methodology applied in this research was qualitative method where the data collection was conducted through in-depth interview. By taking the location in Kalideres district, West Jakarta, the research was conducted to five families which one of the family members get involved in illicit drugs abuse, with limitations as follows: first; intact families where none of the parents get divorced, second; representing mid-lower economic and mid-upper economic background, third; representing the diversity of residents, suburb and housing complex. This research was conducted during October and November 2008, with hope to get the maximum result through loose timing.
Data analysis was done qualitatively by using the variables of communication pattern and family system to obtain the results of: First, types of communication; second, type of family system; third, the relation between type of communication and type of family system using the quadrant analysis; and fourth, determine the efforts can be done to protect teenagers/juveniles from the danger of illicit drugs abuse.
The results acquired from the data analysis shown that in five families as subjects in this research tyoe of communication found were Stymulus-Response and Non Symetric ABX Triangle. Meanwhile the type of family were Enmeshed, Separated and Disengaged. The analysis towards the relations between those two variables using quadrant analysis shown that for families out of five are in quadrant III or categorized as THREATENED against the danger of illicit drugs abuse, while one other family is in quadrant IV or categorized as VULNERABLE against the danger of illicit drugs abuse.
The conclusion obtained from this research was that type of communication and family system were very much affecting the level of vulnerability against illicit drugs abuse. Families with ABX Non Symmetric type of communication and Disengaged system will be categorized as THREATENED, as well as families with Stimulus Response type of communication and Separated family system. Meanwhile family with communication type of Stimulus-Response and Enmeshed family system will be categorized as VULNERABLE.
By focusing on the results of the analysis, thus the efforts can be done to protect the family is to put the family in SAFE zone, by conducting Interactional communication type and Connected family as the most ideal form.To succeed the efforts to protect families from the danger of illicit drugs abuse there are some things can be done. First by improving communication between parents and children and increasing togetherness among family members. The second one is by giving early education regarding the danger of drugs abuse towards children so in their turn they can say no to drugs."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Roma Tao Toba Muara
"Masa remaja merupakan masa transisi, dimana pada periode ini remaja mengalami perubahan dan perkembangan fisik, otak, seksual, kognitif, sosial, emosional dan spiritual. Perilaku sehat dibentuk di masa remaja. Oleh karena itu remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap terjadinya perubahan kearah positif maupun negatif. Dengan demikian diperlukan upaya pencegahan terjadinya perilaku tidak sehat seperti penyalahgunaan narkoba. Tujuan penelitian ini adalah mengujicobakan model intervensi kesadaran diri untuk meningkatkan kesadaran diri akan perilaku sehat mencegah risiko penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu identifikasi masalah dengan metode kualitatif dan kuantitatif, pengembangan model intervensi dan uji coba model intervensi menggunakan desain quasi eksperimen, kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan sampel remaja awal usia 12-14 tahun. Kelompok intervensi mendapat perlakuan dengan program pendidikan dan pelatihan menggunakan modul. Hasil analisis sebelum dan sesudah perlakuan. didapatkan perbedaan signifikan kesadaran diri Sig (2 tailed) 0,011 dan perilaku sehat Sig (2 tailed) 0,000. Kesimpulan model intervensi kesadaran diri membuktikan dapat meningkatkan kesadaran diri dan perilaku sehat remaja. Model kesadaran diri diharapkan menjadi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang terintegrasi dalam kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Adolescence is a transition period in which humans experienced changes and development in the physical, brain, sexual, cognitive, social, emotional and spiritual. Healthy behavior is formed in adolescence. Therefore, adolescents are a vulnerable group of age to positive and negative behavior changes. Thus, it is necessary to prevent the occurrence of unhealthy behaviors such as drug abuse. The purpose of this study was to try out an intervention model of self-awareness to increase self-awareness of healthy behavior to prevent the risk of drug abuse. This study consisted of three stages, namely problem identification, intervention model development and intervention model trial using a quasi-experimental design, intervention group and control group, with samples of early adolescents aged 12 to 14 years. The intervention group received treatment with education and training programs using modules. Based on the results of the analysis before and after treatment, there was a significant difference in the healthy behavior of Sig (2-tailed) at 0.000 and self-awareness Sig (2-tailed) at 0.011. In conclusion, the Intervention model of self-awareness proves to be able to increase the healthy behavior and self-awareness of adolescents. The self-awareness model is expected to become an Integrated School Public Health (UKS) program in building a healthy school environment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian berjudul peran orangtua dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja bertujuan mengetahui peran orangtua dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja adalah periode transisi dari anak ke dewasa, dimana terjadi perubahan secara
biologis, intelektual, psikososial, dan ekonomi (Wong, 1999). Pada masa ini remaja
mudah sekali melakukan hal-hal yang negatif sehubungan dengan masa transisi
mereka dari anak ke dewasa termauk penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan
Terlarang (Narkoba). Kondisi ini sangat memprihatinkan karena Narkoba dapat
menimbulkan dampak yang sangat buruk, yaitu timbulnya gangguan fisik dan mental,
perubahan perilaku menjadi anti sosial, mempertinggi jumlah kecelakaan lalu lintas,
tindak kekerasan dan juga kriminal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
mengetahui bagaimana persepsi remaja terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskripsi sederhana dengan metode statistik
tendensi sentral. Sampel yang digunakan adalah remaja yang berumur antara 11- 14
tahun yang mempunyai pengalaman terpapar dengan informasi-informasi tentang
Narkoba di Kelurahan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner dengan 20 pertanyaan. Setelah diuji dengan menggunakan metode
statistik tendensi sentral didapatkan 70% remaja mempunyai persepsi yang positif
terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba.Untuk penelitian selanjumya yang terkait,
peneliti merekomendasikan untuk meneliti lebih lanjut tentang alasan remaja
menggunakan Narkoba"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5164
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>