Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Hikmah
"Telah dilakukan penelitian tentang struktur komunitas ikan dan upaya pengelolaannya di Danau Teluk Kota Jambi pada bulan Agustus sampai September 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, keragaman, kemerataan, dominansi spesies ikan dan kualitas perairan pada musim kemarau serta pengetahuan lokal masyarakat dalam upaya pengelolaan perikanan di perairan Danau Teluk Kota Jambi. Pengambilan sampel ikan dan parameter abiotik dilakukan pada tiga titik stasiun yaitu bagian danau di sekitar inlet, bagian danau di sekitar pemukiman penduduk dan bagian danau yang masih alami. Pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkul (lift net) dan jala (cash net) dilakukan pada pukul 6.00−9.00 pagi, alat pukat (gill net) dan lukah (tubular trap) pada pukul 5.00 sore sampai 5.00 pagi, setiap 2 hari sekali dengan frekuensi setiap alat tangkap sebanyak 16 kali. Data mengenai upaya pengelolaan perikanan di Danau Teluk Kota Jambi didapat dengan cara melakukan wawancara dan pengisian kuesioner pada masyarakat nelayan yang bermukim di sekitar perairan Danau Teluk yang meliputi Kelurahan Tanjung Raden, Tanjung Pasir, Olak Kemang dan Ulu Gedong.
Hasil yang diperoleh berdasarkan parameter abiotik menunjukkan kualitas perairan Danau Teluk masih mendukung untuk kehidupan ikan. Jumlah spesies ikan yang ditemukan sebanyak 55 spesies dari 19 famili dengan total individu 4788 ekor. Barbonymus schwanenfeldii memiliki jumlah komposisi spesies tertinggi sebesar 18,9% dan kelimpahan 290,33 individu/stasiun. Indeks keanekaragaman masuk kategori sedang (H'=2,622–2,722), indeks kemerataan masuk kriteria cukup merata (E=0,670–0,693) dan tidak terdapat dominansi spesies (D=0,105–0,126). Kegiatan perikanan tangkap di Danau Teluk dilakukan secara tradisional dengan intensitas penangkapan setiap hari tanpa melakukan upaya pengelolaan terhadap ikan hasil tangkapan agar lebih bernilai ekonomis. Masyarakat nelayan pada umumnya tidak mengetahui istilah konservasi sumberdaya ikan, sehingga kegiatan penangkapan ikan terus dilakukan tanpa melakukan upaya pelestarian dan perlindungan terhadap spesies ikan yang sudah jarang ditemui. Sementara kegiatan budidaya ikan dalam Keramba Jaring.

Research on fish community structure and management efforts in Danau Teluk, Jambi were conducted from August to September 2012. The objective of this study is to determine the composition, abundance, diversity, evenness, dominance of species of fish and water quality in the dry season as well as local knowledge of the community in efforts to manage fisheries in the waters of Danau Teluk, Jambi. Fish sampling and water quality parameters were conducted at three points of stasiun around the lake inlet section, part of the lake around settlements and unspoiled part of the lake. Sampling of fish using tools tangkul (lift net) and jala (cash net) were conducted at 6:00 to 9:00 am, and pukat (gill net) and lukah (tubular trap) were at 5:00 pm until 5:00 am, every 2 days with the frequency of 16 times. Data on fisheries management efforts in Danau Teluk, Jambi were obtained by conducting interviews and questionnaires on fishing communities living around the lake waters, includes the village of Tanjung Raden, Tanjung Pasir, Olak Kemang and Ulu Gedong.
The results obtained by physical environmental parameters indicate the quality of the waters of Danau Teluk still support for the life of the fish. Fish species were found 55 species of 19 families with a total of 4788 individuals. Barbonymus schwanenfeldii was the highest species composition which is 18.9% and abundance of 290.33 individuals/station. Diversity index was in medium category (H'=2.622–2.722), evenness index was in fairly criteria (E=0.670–0.693) and there are no species dominance (D=0.105– 0.126). Fishing activities on Danau Teluk is done traditionally in every day without making efforts to the fish to be more valuable economically. Fishermen generally do not know the term conservation of fish resources, so that fishing activity continous without conservation efforts and protection of fish species that are rarely encountered. While fish farming activities in Keramba Jaring Apung (KJA) focused only on Patin fish rearing and Tilapia.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Danau Sentarum memilik banyak hutan rawa, berada di daerah aliran sungai (DAS) Kapuas bagian hulu dan merupakan wilayah konservasi."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Hidayat
"Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Desember 2012 di Tegal, Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aspek perikanan meliputi : armada dan teknik penangkapan, daerah penangkapan, komposisi hasil tangkapan dan CPUE ( Catch per unit effort ); aspek biologi yang meliputi sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, ukuran pertama kali tertangkap, ukuran pertama kali matang gonad,fekunditas dan diameter telur, Indeks Kematangan Gonad, Musim memijah dan kebiasaan makan. Metode pengumpulan sampel yaitu diambil secara acak dari hasil tangkapan pukat cincin mini dan jaring insang.
Hasil penelitian menunjukkan sebaran frekuensi panjang ikan tongkol batik hasil tangkapan pukat cincin mini 13-55 cm dengan modus 25 cm, hasil tangkapan jaring insang 22-49 cm dengan modus 37 cm. Pertumbuhan bersifat isometrik. Nisbah kelamin dalam kondisi seimbang. Ukuran pertama kali matang gonad = 33,7 cm. Ukuran pertama kali tertangkap (Lc) dengan pukat cincin = 31,75 cm, sedangkan Lc dengan jaring insang = 38,85 cm. Fekunditas ikan tongkol batik berkisar 225.760 ? 2.601.500 butir telur, diameter telur berkisar antara 0,11? 0,65 mm, paling banyak pada ukuran 0,44 mm. Pola pemijahannya adalah memijah beberapa kali (partial spawner). Musim memijah ikan tongkol batik di Laut Jawa pada bulan Juni sampai Agustus. Ikan tongkol batik tergolong ikan karnivora yang mangsanya meliputi berbagai jenis ikan dan moluska.

The study conducted from January to December 2012 in Tegal, Central Java. The purpose of this study to assess the fisheries aspects that include : fleet and fishing techniques, fishing ground, catch composition and CPUE ( Catch Per Unit Effort ); and aspects of biology that includes the length frequency distribution, length weight relationship, sex ratio, gonad maturity level, length at first capture, length at first maturity, gonad size, fecundity and egg diameter, Gonado Somatic Index, spawning season and food habits. Samples were collected random from the catches of mini purse seiner and gill nets.
The results showed that the distribution frequencies of kawakawa (tongkol batik, Euthynnus affinis) was caught by mini purse seine were 13-55 cm, with mode 25 cm, and those was caught by gill net were 22-49 cm, with mode 37 cm. Growth was isometric. Sex ratio was in equilibrium condition. The length at first capture of mini purse seine was = 31.75 cm, length at first capture of gill net was = 38.85 cm, length at first maturity = 33.7 cm. Fecundities of kawakawa were 225,760 - 2,601,500 eggs, egg diameter ranged from 0.11 - 0.65 mm, mode 0.44 mm. Spawning pattern was partial spawner. The spawning season of kawakawa in the Java Sea in June to August. kawakawa was classified as carnivores that the prey various types of fish and mollusks.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T39013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ikan serandang (Channa pleourophythalmus) is a native species of Musi catchments area, Batanghari,Kapus and Barito which have important economics value as consumption's fish and also ornamental fish...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Nurdin
"ABSTRAK
Penelitian beberapa aspek biologi ikan sepat Jawa Trichogaster trichopterus (Pallas) dilakukan dari tanggal 17 September 1984--5 Oktober 1984 di bagian hilir sungai Sunter Kelurahan Rawa Badak, Jakarta Utara. Di samping penelitian beberapa aspek biologi, dilakukan juga pengukuran beberapa sifat fisik dan kimia air.
Ikan Sepat Jawa yang dikumpulkan sebanyak 517 ekor dengan ukuran panjang total berkisar antara 77,1--121,1 mm, dan beratnya berkisar antara 6,4--29,2 gr. Perbandingan antara ikan Sepat Jawa jantan dan betina seimbang, terdiri dari 49,9 % ikan jantan dan 50,1 % ikan betina. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan betina yang diperoleh adalah golongan I, II, III, IV, V, VI dengan Indeks Kematangan Gonad (IKG) betina berkisar antara 1,9894--7,7605. Hasil pencacahan telur ikan Sepat Jawa berkisar antara 3.325--14.767 butir per ovarium, dengan jumlah rata-rata 6.614.
Pola pertumbuhan ikan Sepat Jawa bersifat allometric. Faktor kondisinya berkisar antara 1,2130--1,7126 untuk yang jantan, sedangkan betina berkisar antara 1,4891--f1,8178. Ikan sepat jawa dapat digolongkan sebagai omnivora, dan makanannya didominasi oleh fitoplankton."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miazwir
"Salah satu aspek untuk mendukung upaya pengelolaan sumberdaya ikan adalah pengetahuan mengenai aspek biologi. Ketersediaan data aspek biologi memiliki arti penting sebagai upaya kajian pengelolaan sumber daya ikan tuna sirip kuning di Samudera Hindia. Aspek biologi reproduksi ikan tuna tuna sirip kuning merupakan permasalahan yang penting diteliti, dengan melalui pola pertumbuhan, faktor kondisi dan masa pemijahan. Sampel ikan tuna sirip kuning diperoleh dari Pelabuhan Benoa-Bali. Data panjang-berat, fekunditas dan nilai kematangan gonad diolah dengan menggunakan analisis fungsi regresi. Hasil pengamatan sampel (870 ekor) pada bulan April dan Mei 2011, panjang cagak rata-rata >130 cm dengan faktor kondisi rata-rata 1,00. Indeks kematangan gonad tertinggi 1,3 %. Ikan tuna sirip kuning di Samudera Hindia dinyatakan pernah mengalami pemijahan, namun belum siap untuk kembali melakukan pemijahan. Dari fungsi regresi menggambarkan pengaruh yang nyata dan keeratan yang tinggi (95 %) pertambahan panjang terhadap pertambahan berat ikan tuna sirip kuning di Samudera Hindia. Selanjutnya, pertambahan berat ikan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap fekunditas, sedangkan berat gonad memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kematangan gonad dengan keeratan yang tinggi (88 %).

One aspect to support the management of fish resources is knowledge about the biological aspects. Data availability of iological aspects has significance as an effort to management study the fish resources of yellowfin tuna in the Indian Ocean. Reproductive biology aspects of yellowfin tuna is an important problem that was studied, with the pattern of growth, condition factor and spawning time. Yellowfin tuna fish samples obtained from the Benoa Fishing Port, Bali. Length-weight data, fecundity and gonad maturity value processed using regression analysis function. The results of sample observations (870 head) in April and May 2011, the average fork length >130 cm with an average condition factor of 1.00. The highest gonad maturity index was 1.3%. Yellowfin tuna in the Indian Ocean have experienced otherwise spawning, but not yet ready to return to spawning. From the regression function describes a real influence and high closeness (95%) of fish length against weight of yellowfin tuna in the Indian Ocean. Furthermore, the added fish weight does not give significant effect on fecundity, whereas gonad weight while providing a noticeable effect of the gonad maturity with a high closeness (88%)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29999
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The japanese threadfin bream, Nemipterus japonicus is one of demersal fishes of the Family Nemipteridae which has high economy value and commonly caught by bottom trawl. The distribution is widespread throughout the Indian Ocean and West Pacific. This species is commonly found in coastal waters, on muddy or sandy bottoms from 5 to 80 meters depth. Special characteristics of N. japonicus are having 11-12 pale golden-yellow stripes along the body from behind of the head to the base of caudal fin, a prominent red-suffused yellow blotch origin of lateral line and a yellow fillament on caudal fin. This species is carnivorous and has external reproductive system. The diet consists mainly of small fishes, molluscas, crustaceans (mainly crab or shrimp), polychaetes and enchinoderms."
575 OSEANA 39 (4) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>