Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Agustinus Prasetyantoko
Jakarta: Grasindo, 1999
305.559 8 Pra k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Riant Nugroho Dwidjowijoto
Jakarta: RBI Research, 1998
330.9698 Dwi i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1976
S6492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Luthfi I.N. Musthofa
"Gagasan-gagasan tentang realitas dalam pemikiran mistik -seperti dalam sufisme-- tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan filsafat. Selain bersifat rasional, gagasan mistik sebenarnya telah merembes dan menyatu sedemikian rupa sejak tradisi kuno filsafat Yunani hingga berabad-abad lamanya. Di dalam arena diskursus filsafat modem di Barat, pemikiran-pesmikiran yang bersifat mistik ternyata memang telah dianut pula oleh banyak filsuf. Sungguh tidaklah mengherankan apabila dalam khazanah filsafat, pemikiran yang bersifat mistik telah mendapat tempatnya tersendiri. Obyek kajian filsafat sendiri adalah mengenai hakikat segala sesuatu. Hal ini mengandung makna bahwa sesungguhnya obyek-obyek pemikiran keduanya telah berada dalam wilayah yang sama. Dengan kata lain, pemikiran sufisme dapat ditempatkan sebagai bagian integral dari filsafat serta dernikian pula sebaliknya, filsafat merupakan bagian integral dari jalan mistik. Alasan-alasan ini secara faktual diperkuat pula dengan bukti bahwa dalam pertumbuhannya, di samping dipengaruhi oleh tradisi filsafat Neo-Platonisme, sufisme juga mempengaruhi pertumbuhan filsafat Islam. Sebagian besar filsuf Islam seperti al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Bajah, dan Ibn Thufail, menganut teori yang hampir sama dengan para sufi dalam memperbincangkan tentang kemungkinan manusia untuk berhubungan dengan `Yang Mutlak' (ittishal). Sementara itu, banyak pula sufi yang akrab dengan filsafat seperti: Dzun Nun al-Mishri, Jabir Ibn Hayyan, Muhyidin Ibn Arabi, Suhrawardi al-Maqtul, Ibn Sabi'in, dan jalaluddin Rurni, serta Al-Ghazali. Dimensi mengandung makna scope, substansi, ukuran, atau ruang. Filsafat dibatasi oleh akal budi manusia atau rasionalitas. Dimensi filsafat dapat diartikan sebagai ruang-ruang rasional filosofis yang fundamental Jadi membicarakan dimensi filsafat dalam sufisme artinya membicarakan hal-hal yang rasional-fundamental dalam pemikiran sufisme yang menetapkan hubungan antara berbagai segi pandangan sufisme mengenai manusia, dunia, dan Tuhan yang menuju pada satu keterarahan menyeluruh. Selanjutnya, upaya menangkap gagasan-gagasan pemikiran sufisme dalam kerangka sistem filsafat berarti pula rneletakkan konsep-konsep sufisme dalam diskursus pemikiran yang bersifat universal dalam menemukan kebenaran. Secara sepintas konsep-konsep sufisme sejak berabad-abad lalu telah menunjukkan muatan filsafatnya; sebut saja: Wahdah al-Wujud (dalam ontologi/metafisika), Kay (dalam epistemologi), Ma'rifah (dalam Teologi Adikodrati), Lathifat (dalam Psikologi filosofis), al-Insan al-Kamil (dalam filsafat manusia), Maqamat (dalam Etika), dan al-Ahwal (dalam estetika). Kesemua relasi filosofis terscbut hampir tak dapat dipisahkan, bahkan dapat direkonstruksikan menjadi sebuah sistem filsafat tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S16172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Rykcar Gavril Balint Pardjoendjoengan
"Penelusuran kepustakaan dilakukan untuk mengangkat berbagai fenomena keagamaan. Dari fakta-fakta yang ada ternyata setiap agama dalam ritual-ritualnya mengandung konsep dan unsur-unsur musikal. Manusia adalah mahluk religius dan simbolik yang dapat memahami dan menggunakan simbol dalam setiap aspek kehidupannya termasuk dalam memahami Tuhannya sebagaimana yang dipaparkan oleh Eliade, Rudolf Otto dan Cassirer. Fenomenologi keagamaan bertujuan untuk mencari hakikat dan kesamaan sehingga. Kita kemudian menemukan benang merah bahwa pada dasarnya, unsur-unsur musikal itu ternyata memiliki peran yang penting dalam setiap ritual khususnya untuk mengkondisikan umat saat ritual dilakukan untuk membawanya kepada Tuhan dan bahkan menyatu dengan Tuhannya. Hal ini berlaku bagi semua agama meski dengan konsep yang berbeda-beda. Pemahaman akan adanya kesamaan antar agama secara umum diharapkan memberikan pemahaman beragama yang inklusif kepada sehingga dapat menghargai keberagaman beragama yang ada di hadapannya karena ternyata ada benang merah yang menghubunkannya satu dengan lainnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahim Yunus
Jakarta: INIS, 1995
297.5 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dudu Duswara Machmudin
Bandung: Refika Aditama, 2003
340 DUD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>