Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39360 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Macmillan, 1994
341.58 EVO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Niezing, Johan
Rotterdam: Rotterdam University Press, 1970
355.357 NIE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
White, N.D.
Manchester: Manchester University Press, 1993
341.23 WHI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McCoubrey, Hilaire
Aldershot: Brookfield Dartmouth , 1995
341.523 MCC i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Annisa Septania
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor pendorong keberhasilan Kontingen Garuda XI dalam melaksanakan tugasnya di United Nations IraqKuwait Observation Mission (UNIKOM) 1991-1992. Pembahasan dalam penelitian ini berfokus pada partisipasi angkatan pertama dari Kontingen Garuda XI di perbatasan Irak-Kuwait. Penelitian ini mengangkat permasalahan bagaimana Kontingen Garuda XI melaksanakan operasi militer bersama UNIKOM dalam waktu yang relatif singkat. Karya penelitian ini berbeda dengan karya-karya sebelumnya karena dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan berbeda, dimana penulisan ini turut mengangkat signifikansi peran komandan Kontingen Garuda XI, yaitu Letkol Inf. Albert Inkiriwang. Dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa keberhasilan Kontingen Garuda XI dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan pengaruh bagi kelanjutan partisipasi Indonesia dalam misi PBB disebabkan oleh faktor kompetensi perwira yang ditugaskan dan signifikansi peran Letkol Inf. Albert Inkiriwang. Bukan hanya memiliki kemampuan militer, mereka juga memiliki kemampuan strategi dan komunikasi yang mumpuni untuk menjalankan tugas internasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang sumbernya diperoleh melalui arsip, buku, koran, dan artikel jurnal.

This study discusses the factors driving the success of the Garuda XI Contingent in carrying out their duties in the United Nations Iraq-Kuwait Observation Mission (UNIKOM) 1991-1992. The discussion in this study focuses on the participation of the first generation of the Garuda XI Contingent on the IraqKuwait border. This study raises the issue of how the Garuda XI Contingent conducted a joint military operation with UNIKOM in a relatively short time. This research work is different from previous works because in this study carried out through a different approach, where this writing also raised the significance of the role of the commander of the Garuda XI Contingent, namely Lieutenant Colonel Inf. Albert Inkiriwang. From the results of this study it can be explained that the success of the Garuda XI Contingent in carrying out its duties and giving effect to the continued participation of Indonesia in the UN mission was due to the competency factor of the officers assigned and the significance of the role of Lieutenant Colonel Inf. Albert Inkiriwang. Not only have military capabilities, they also have strategic and communication skills capable of carrying out international tasks. This study uses historical research methods whose sources are obtained through archives, books, newspapers, and journal articles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bloomfield, Lincoln P.
Bekeley, California: World witout War Council, 1971
327.174 BLO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bowett, D.W. (Derek William)
New York: Frederck A. Praeger, 1964
341.728 BOW u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thakur, Ramesh Chandra
Colorado: Westview Press, Inc, 1987
327.11 THA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore: The Johns Hopkins University Press, 1984
355.033 573 DEF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inara Pangastuti
"Indonesia merupakan negara yang cukup lambat dalam merespons seruan PBB untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam seluruh proses perdamaian, termasuk dalam operasi pemeliharaan perdamaian. Indonesia membutuhkan waktu tujuh tahun untuk merespons seruan tersebut dengan melakukan pengiriman penjaga perdamaian perempuan. Hambatan-hambatan yang dihadapi di tingkat nasional juga membuat pengiriman personel perempuan tersebut hanya dapat dilakukan dalam jumlah yang relatif minim. Kendati demikian, pengiriman penjaga perdamaian perempuan Indonesia mengalami lonjakan peningkatan pada tahun 2015-2021. Lonjakan pengiriman yang terjadi pada tahun 2019 bahkan berhasil membuat Indonesia menduduki peringkat delapan besar negara pengirim penjaga perdamaian perempuan terbanyak di dunia. Menanggapi fenomena tersebut, penelitian ini mempertanyakan mengapa Indonesia meningkatkan pengiriman penjaga perdamaian perempuannya pada tahun 2015-2021. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan kerangka analisis kebijakan luar negeri yang turut berusaha mengidentifikasi hubungan antara konsepsi peran nasional dengan kebijakan peningkatan yang diambil. Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan peningkatan pengiriman penjaga perdamaian perempuan tersebut merupakan wujud performa peran dari konsepsi peran nasional yang ditampilkan secara dominan oleh Indonesia, yakni konsepsi peran penjaga perdamaian. Kendati demikian, penelitian ini juga menemukan sejumlah konteks lain yang turut berkontribusi dalam mewujudkan peningkatan ini, yaitu komitmen peningkatan pengiriman penjaga perdamaian perempuan yang disampaikan dalam kampanye dan keanggotaan Indonesia di DK PBB, adanya kepentingan birokratik dan dukungan dari aktor-aktor perumus kebijakan pengiriman pasukan Indonesia, dan kehadiran Menteri Luar Negeri yang mampu memberikan dukungan politik yang dibutuhkan untuk merealisasikan kebijakan ini.

Indonesia has demonstrated a relatively reluctant response to UN calls in increasing the involvement of women in peacekeeping operations. It took seven years for the country to finally send a number of female peacekeepers as a response to the call. Obstacles found at the nation’s deployment mechanism also prevent the country from sending a great number of female peacekeepers. However, a relatively huge increase in the deployment of Indonesian female peacekeepers was apparent in the year 2015 to 2021. The rising number of female peacekeepers deployed in 2019 has even managed to turn Indonesia as the world’s eight largest female troops/police contributing countries (T/PCCs). Therefore, this study inquires why Indonesia has increased the deployment of its female peacekeepers in 2015 to 2021. To answer this question, this study employs an analytical framework of Foreign Policy Analysis (FPA) which also seeks to trace the relationship between national role conception and the adopted foreign policy. This study finds that the policy of increasing Indonesian female peacekeepers deployment is a form of role performance enacted to Indonesia’s dominant role conception as a defender of peace. However, this research also finds a number of other relevant contexts that have contributed to realizing this policy, namely the commitment to increase Indonesian female peacekeepers deployment as a campaign material and contribution during Indonesia’s non-permanent membership in the UN Security Council, the existence of bureaucratic interests and support from Indonesian troops deployment policy makers, and the presence of a Minister of Foreign Affairs who is able to provide the necessary political support to realize this policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>