Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Yogyakarta: Gadjahmada University Press, 1994
306.4 SAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1987
909 SAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffry Alkatiri
Magelang: Indonesiatera, 2001
899.212 ZEF d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hajati Hoesin
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
TA3815
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hayon, Yohanes Pande
"ABSTRAK
Toynbee termasuk seorang filsuf sejarah spekulatif. Seperti filsuf-filsuf sejarah umumnya, ia pun ingin mencari dan menemukan struktur intern yang melatarbelakangi arus peristiwa sejarah. Usaha itu dilakukan dengan bimbingan tiga pertanyaan utama : (1) Apa pola sejarah?; (2) Apa mekanisme sejarah?;.dan (3) Apa tujuan sejarah?
Toynbee menyelidiki sejarah dengan cara mengamati sejarah dari lingkup-lingkup kebudayaan (masyarakat) tertentu karena menurut dia, kebudayaan merupakan unit studi sejarah. Sebagai unit studi sejarah, kebudayaan harus dipandang sebagai suatu keseluruhan. Itu berarti ia bertolak dari asumsi tentang sejarah sebagai konstruk atau sistem.
Seluruh hasil surveinya, yang dituangkan dalam buku A Study of History (12 jilid), menunjukkan bahwa ada 21 kebudayaan besar di dunia. Dengan mengikuti siklus kehidupan organisme, proses perkembangan kebudayaan itu berlangsung dalam 4 tahap: (1) kelahiran; (2) pertumbuhan; (3) keruntuhan; dan (4) kehancuran. Proses perkembangan masing-masing kebudayaan dalam keempat tahap itu memperlihatkan dengan jelas pandangan Toynbee mengenai pola, mekanisme, dan tujuan sejarah.
Pola sejarah yang dianut Toynbee, seperti terlihat dalam keenam jilid pertama, adalah pola siklis karena proses sejarah itu bergerak secara kontinu membentuk suatu lingkaran (lahir, bertumbuh, runtuh, dan hancur). Tetapi mulai akhir jilid VI proses sejarah menampakkan pola linier.
Mekanisme sejarah tercermin dalam tiap-tiap tahap perkembangan kebudayaan. Proses kelahiran kebudayaan berlangsung dalam mekanisme "tantangan-dan--jawaban" (challenge-and--response); proses pertumbuhan dalam "penarikan diri-dan-kepulangan" (withdrawal-and-return) para pemimpin: proses keruntuhan dalam "pemusnahan secara total dan pemaksaan apa-apa yang baru" (rout-and-rally); dan proses kehancuran dalam "perpecahan dan pembentukan kelompok-kelompok serta institusi-institusi baru" (schismand-palingenesia).
Tujuan sejarah sudah tampak sejak akhir jilid VI di mana proses sejarah bergerak mengikuti garis lurus menuju Kerajaan Allah sebagai puncaknya. Di situlah manusia, yang telah mencapai status sebagai Manusia Super, menjalin hubungan langsung secara individual dengan Allah sendiri.
Sebagian konsep Toynbee masih dirasakan relevansinya dengan kehidupan masyarakat modern sekarang, seperti konsep "tantangan-dan-jawaban". Kemajuan di segala bidang kehidupan manusia dewasa ini mencerminkan bagaimana dialektika antara tantangan dan jawaban berlangsung.
Demikian pula halnya dengan masyarakat Indonesia. Kemajuan dalam pembangunan selama ini membuktikan keberhasilan masyarakat Indonesia dalam menjawab tantangan. Tetapi di samping itu konsep-konsep Toynbee yang lain, seperti "minoritas kreatif",- "minoritas dominan", "proletariat", dan "alienasi", terkesan menarik bila diangkat ke permukaan karena menampakkan relevansinya dengan kondisi masyarakat Indonesia sekarang ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iskandar
1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Hasjmy
Jakarta: Beuna, 1983
959.8 HAS k (1);959.8 HAS k (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Adi Nugroho
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas latar belakang lahirnya Lembaga Kebudayaan Nasional; konsepsi yang digunakannya dalam beraktivitas; dan sikap-sikap kelembagaan terhadap isu-isu kebudayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dan kepustakaan sumber primer dengan pendekatan historiografi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa LKN lahir dari hasil kongres PNI untuk dijadikan sayap perjuangan marhaenisme di bidang kebudayaan. Sikap-sikap LKN berpokok pada ajaran marhaenisme, yaitu memperjuangkan rakyat dan menolak imperialisme.

ABSTRACT
This thesis discusses the background of the birth of the National Cultural Institute; conception used in the move; and institutional attitudes towards cultural issues. The method used in this research is analytical and descriptive literature with approach historiography. This study concluded that the LKN was bor from the congreesional wing of the PNI to be Marhaenism struggle in the field of culture. LKN attitudes be based on the teachings Marhaenism, the fight for the people and resist imperialism."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42521
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>