Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ainin Nurul Faidah
"Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan mushaf Al-Qur’an Afiff Cirebon meliputi profil percetakan dan eksistensinya sejak awal mushaf Al-Qur’an Afiff terbit hingga kini. Mushaf Al-Qur’an Afiff menarik untuk dibahas sebab Al-Qur’an Afiff Cirebon merupakan salah satu mushaf Al-Qur’an pertama yang terbit dan diproduksi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa pengamatan lapangan dan studi pustaka. Sumber data primer yang digunakan adalah mushaf Al-Qur’an Afiff, sedangkan sumber data sekunder yang digunakan berupa buku dan tulisan-tulisan ilmiah yang relevan. Penulis menggunakan teori mushaf Al-Qur’an sebagai kerangka teoritis dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa mushaf Al-Qur’an Afiff merupakan Al-Qur’an yang banyak digunakan oleh masyarakat khususnya sekitar wilayah Cirebon dan memiliki jangkauan distribusi yang cukup luas pada masanya. Namun, kini keberadaannya sudah jarang ditemukan karena mushaf Al-Qur’an Afiff sudah tidak diproduksi. Beberapa hal yang menyebabkan Al-Qur’an Afiff berhenti diproduksi adalah adanya masalah internal dalam manajemen perusahaan, tidak adanya generasi penerus, serta berkurangnya permintaan pasar terhadap Al-Qur’an jenis Bombay.

This paper aims to explain the mushaf Afiff Qur'an, including the printing profile and its existence since the beginning of the mushaf Afiff Qur'an published until now. Mushaf Afiff Qur'an is interesting to discuss because Cirebon's mushaf Afiff Qur'an is one of Indonesia's first Qur'an mushaf published and produced. This research uses qualitative methods with data collection methods like field observations and literature studies. The primary data source is the Afiff Al-Qur'an, while the secondary data source is books and relevant scientific writings. The author uses the theory of the Qur'anic Mushaf as a theoretical framework in this study. This research shows that the Afiff Al-Qur'an is a Qur'an widely used by the community, especially around the Cirebon area, and has a wide distribution range in the past. However, its existence is no longer found because the Afiff Al-Qur'an is no longer published. Some things that caused the Afiff Al-Qur'an to stop being produced were internal problems in the company's management, the absence of the next generation, and the reduced market demand for the Bombay-type Al-Qur'an"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Samsuri
"Penelitian kepustakaan yang Telah dilakukan, merupakan dasar penyusunan penulisan skripsi yang bertema Sejarah dan kebudayaan Islam Abad 16. Data-data kepustakaan yang diperoleh kemudian dirangkum sehingga mewujudkan suatu tulisan yang bersifat deskriptif kronologis. Hasilnya menunjukkan bahwa gerakan Usmani Muda adalah suatu gerakan kaum pemuda Islam di daerah Turki yang; menginginkan agar Kesultanan Turki Usmani memiliki suatu undang-undang guna mewujudkan suatu Negara yang berkonstitusi dan mengembalikan ajaran Islam pada proporsinya. Diketahui bahwa mulai abad 17 Kesultanan Turki Usmani mengalami kemunduran dan kemerosotan dalam pemerintahannya, sehingga mendapat julukan The Sick Man of Europe. Usaha untuk mengembalikan kemegahan dan kewibawaan kesultanan yang pernah berjaya pada abad 15-16 ini, dilakukan dengan caras malaksanakan pembaharuan-pembaharuan yang bercorak Barat dalam segala bidang. Pembaharuan besar-besaran yang pro barat ini mendapat tantangan dari para tokoh Usmani Muda, karena dampak pembaharuannya membawa kemunduran pada ajaran Islam yang merupakon panutan masyarakat Turki Usmani. Pada tahun 1876 gagasan para tokoh Usmani muda tentang undang-undang dasar berhasil terbentuk, namun berdasaran undang-undang ini pula, gerakan Usmani Muda dibubarkan oleh Sultan yang berkuasa pada saat itu."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagiv, David
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 1997
297 SAG ft (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taqi Usmani
Karaci: Maktaba Ma'ariful Qur'an, 2005
297.633 USM a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Soenoko
"Perjalanan sejarah Kesultanan Turki Usmani dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu zaman ekspansi (1326-1451), zaman kejayaan (1452-1568), zaman kemunduran dan keruntuhan (1569-1924). Dalam skripsi ini penulis membahas runtuhnya Kesultanan Turki Usmani secara deskriptif analisis, dan data penelitian menggunakan data kepustakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari faktor utama penyebab runtuhnya Kesultanan Turki Usmani. Ada tiga faktor pendukung yang menyebabkan runtuhnya Kesultanan Turki Usmani. Pertama, munculnya konflik intern yang tidak dapat diselesaikan. Kedua, serangan pasukan negara-negara Eropa. Ketiga, gerakan makar politik Zionis dan Freemasonry terhadap Kesultanan Turki Usmani. Di antara tiga faktor itu maka faktor yang terakhirlah yang memainkan peranan paling panting sebagai penyebab utama runtuhnya Kesultanan Turki Usmani. Walaupun konflik dan serangan militer negara-negara Eropa membuat Kesultanan Turki Usmani lemah, namun kedua hal ini tidak menjadikannya runtuh. Runtuhnya Kesultanan Turki Usmani adalah hasil dari, usaha gerakan-gerakan politik yang muncul di Turki, yaitu Gerakan Turki Muda, Gerakan Ijtihad Wattaroqqi dan gerakan politik yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha. Ketiga gerakan di atas adalah merupakan 'Mantel' dari gerakan Freemasonry yang ada di Turki. Ketiga gerakan itu mempunyai ciri yang sama dengan Gerakan Freemasonry yaitu mendirikan negara nasional yang sekuler. Alasan utama Gerakan Freemasonry dan Zionis untuk meruntuhkan Kesultanan Turki Usmani adalah untuk menguasai negeri Palestina yang merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Turki Usmani. Daerah ini akan dijadikan negara bagi bangsa Yahudi. Selama Kesultanan Turki Usmani masih ada maka cita-cita Zionis dan Freemasonry tetap mengalami hambatan dan rintangan."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S13395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medawati Piesparini
"Kesultanan Turki Usmani mulai tampak kelemahannya pada abad-abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya antara lain adalah kemunduran intelektual dalam kesultanan Turki Usmani, padahal padahal pada saat itu dunia Eropa sedang mengalami kemajuan pesat di bidang ilmu dan teknologi. Penyebab lainnya adalah terbelakangnya industri perang kesultanan Turki Usmani, sehingga kesultanan tersebut sering mengalami kekalahan dalam peperangan melawan kerajaan-kerajaan musuh, dan hal ini berakibat pada semakin mengecilnya wilayah kesultanan Turki Usmani. Sultan Ahmad III muncul sebagai sultan perintis pembaharuan Turki Usmani. Usaha pembaharuan dimaksudkan untuk memajukan kesultanan Turki Usmani terutama di bidang militer. Langkah Sultan Ahmad III dilanjutkan oleh Sultan Salim III dan Sultan Mahmud II. Sultan-sultan tersebut tidak hanya melakukan pembaharuan di bidang militer, tetapi juga di beberapa bidang lain. Usaha pembaharuan yang dilakukan oleh para sultan tersebut melibatkan banyak tenaga asing, terutama dari Eropa. Beberapa utusan kesultanan Turki Usmani yang dikirim ke Eropa untuk belajar di sana berhadapan dengan pandangan-pandangan baru Eropa sebagai akibat dari berbagai perubahan besar yang terjadi di sana. Adanya campur tangan asing dalam usaha pembaharuan di kesultanan Turki Usmani, dan masuknya paham-paham baru Eropa yang dibawa oleh para utusan pelajar pada akhirnya mempengaruhi kelangsungan kesultanan Turki Usmani. Pada tahun 1923 terbukti bahwa kesultanan Turki Usmani telah diubah menjadi bentuk Republik Turki."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Prijombodo
"Skripsi ini mencoba menggambarkan peranan Yeniseri khususnya pada masa awal pertumbuhan, perkembangan, sampai puncak kejayaan Kesultanan Turki Usmani. Dari hasil kajian ini diperoleh gambaran bahwa peranan Yeniseri yang anggota-anggotanya berasal dari anak-anak Kristen, Yahudi dan Islam di wilayah kekuasaan Turki Usmani yang diajarkan doktrin kesetiaan terhadap sultan melalui tarikat Bektasiyyah ternyata cukup besar dan berarti. Meskipun dalam peranan politiknya membuat sesuatu yang kurang baik karena terjadi intrik di kerajaan, tetapi secara keseluruhan peranan Yeniseri di Turki Usmani sangat baik. Terbukti dengan luasnya wilayah yang dikuasai Turki Usmani dan Yeniseri menjadi salah satu pasukan tentara yang disegani pada masanya dan banyak dikaji hingga saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Al-Quran that revea;ed to the prophet Muhammad saw in not in one reading / recitation way, but in seven ways according to Hadist: revealed with sab'atu ahruf. Unfortunately, Indonesian Muslim people did not know about this. They only knew that Al-Quran from the beginning until this times is based on Ashim's reading way that transmitted from Hafsh"
297 TURAS 13:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar
"Tesis ini mengkaji kaligrafi dalam mushaf kuno Nusantara berdasarkan sebelas naskah Al-Qur'an koleksi Perpustakaan Nasional RI, yaitu A.47, A.49, A.50, A.51, A.52, A.53, A.54, W.728, A.221, A.694, dan 13r.204. Kaligrafi dalam mushaf terdiri atas empat bagian: (1) kaligrafi teks Al-Qur'an, (2) kaligrafi nama-nama surah (`unworn), (3) kaligrafi teks pias (pinggir halaman), berupa tulisan juz', hizb, nisf hizb, rubu', sumun, gira'at sab `ah, atau catatan-catatan lain yang biasanya ditulis di bagian pinggir naskah, dan (4) kaligrafi teks-teks sebelum dan sesudah teks mushaf, terutama berupa doa dan kolofon. Kaligrafi pada masing-masing bagian tersebut memiliki ciri khas penulisan tersendiri, dan gaya yang dipakai berbeda-beda. Para penyalin mushaf Nusantara mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan fungsi masing-masing bagian tersebut. Gaya-gaya kaligrafi yang digunakan adalah Naskhi, "kaligrafi floral", Sulus, dan Farisi, suatu gaya yang sering dipakai masyarakat Nusantara dalam menulis Jawi. Sesuatu yang unik dalam kaligrafi mushaf Nusantara adalah gejala "kaligrafi floral". Kaligrafi floral adalah suatu komposisi kaligrafi yang hurufnya distilisasi menyerupai bentuk floral, sesuai dengan motif iluminasi yang mengitarinya. Di samping untuk kepala surah, kaligrafi tersebut juga digunakan untuk tanda-tanda pembacaan Al-Qur'an, seperti juz', ruku `, ni;sf, rubu', dan sumun, yang biasanya ditampilkan di tengah medalion. Karakter kaligrafi tersebut dibuat dan dikembangkan oleh para iluminator mushaf, yang dikerjakan bersamaan dengan pembuatan iluminasinya. Selain kaligrafi floral, ada pula kecenderungan penggayaan lain, seperti tampak dalam mushaf dari Aceh, dengan ekspresi huruf yang bersifat bebas. Pengembang corak ini pun adalah para iluminator mushaf. Dengan keunikannya sendiri, meskipun masih belum dapat dikatakan sampai ke tingkat seni tulis yang tinggi, kekayaan bentuk kaligrafi Nusantara merupakan bagian yang penting dari khazanah kaligrafi dunia Islam.

This thesis investigates calligraphy found in Nusantara manuscripts on the basis of eleven Al Qur'an texts from the collection of the National Library of Indonesia, including A.47, A.49, A.50, A.51, A.52, A.53, A.54, W.728, A.221, A.694, and Br.204. The calligraphy in the Al-Qur'an consists of four parts: (1) calligraphy of the text of the Al-Qur'an, (2) calligraphy stating the names of the surah ('unwan), (3) calligraphy in the margins (along the edge of the page), forming the juz' text, hizh, nisf hizb, rubu sumun, gira'at sab 'ah, or other notes usually written on the edge of a manuscript, and (4) the calligraphy inscribed before or after the main text, especially being prayers and the colophon. Each of these types of calligraphy has their own unique characteristics and varies in style. Nusantara copyists developed a creative tradition of calligraphy in accordance with each of these sections in a manuscript. The styles of wript that they used were Naskhi, `floral calligraphy', Sulus, and Farisi, a particular style popularly used for writing Jawi. One unique form of Nusantara manuscript calligraphy is the style described as `floral calligraphy.' Floral calligraphy is calligraphic composition where the letters are stylised to create floral forms in harmony with the illuminated decoration that surrounds it. This form of calligraphy is used for the headings of surah, as well as the Al-Qur'an recitation indicators such as juz', ruku', nisf, rubu', and sumun, which usually appears in the medallion. This style of calligraphy was developed by copyists working together with the illumination artists. Apart from floral calligraphy, there was also several other characteristic tendencies, such as found in the manuscript from Aceh, where the letters are inscribed in a free manner. This feature was developed by manuscript illuminators too. These unique qualities, although not sufficient to be described as achieving the highest artistic levels, form a rich tradition of Nusantara calligraphy that is an important part of the treasures of calligraphy from the world of Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>