Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119755 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Yuri Karlinda
"Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berguna dan direkomendasikan untuk pasangan yang telah mencapai jumlah anak yang diinginkan atau metode yang lebih efektif untuk mencegah kehamilan karena tingkat kegagalannya rendah. Akan tetapi, pasangan yang menggunakan MKJP masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemilihan MKJP pada akseptor KB yang tidak menginginkan anak lagi di Indonesia Tahun 2012. Metode penelitian ini adalah potong lintang dan data yang dianalisis adalah data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Responden penelitian ini adalah wanita umur 15-49 tahun yang tidak menginginkan anak lagi, berstatus kawin, dan menggunakan kontrasepsi. Data diolah secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan denganpemilihan MKJP adalah umur, pendidikan, sosial ekonomi, status pekerjaan, pengetahuan, keterpajanan informasi dari media, tempat pelayanan, biaya pelayanan, dan keterpajanan informasi dari petugas, dimana tempat pelayanan adalah faktor yang paling dominan berperan dalam pemilihan MKJP dengan nilai OR sebesar 4,5.

Using long acting and permanents contraceptive methods (LAPMs) are useful and recommended for married couple who have reached their desired number of children or who want safe and effecetive protection againts pregnancy, since the failure rate low. However the prevalence of couple who use this method still low.
This study aims to find determinants of LAPMs selection on family planning acceptors that don’t want more children in Indonesia at 2012. The method of this study was cross-sectional and use secondary data from Demographic Health Survey (DHS) Indonesia 2012. Respondents are women aged 15-49 years who did not want more children, marital status in union, and use of contraceptives. The data were processed using univariate, bivariate, and multivariate analysis by logistic regression.
The results of multivariate analysis showed that factors associated with the selection of LAPMs are age, education, socio-economic, employment status, knowledge, information from media exposure, place of service, cost of service, and information from health officers exposure. Place of service is the most dominant factor in the selection of LAPMs with OR value 4.5."
[, ], 2014
S55083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"More than three years have passed since Indonesia adopted the National Social Security Law (UU SJSN) in October 2004, the law that market the effort to reform the country's social security system...."
KAJ 13(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Ahmad Roswandi
"ABSTRAK
Selama periode 2000 2010 Indonesia mengalami peningkatan persentase
pengguna suntik KB Fenomena ini dapat berdampak pada pembiayaan alat
kontrasepsi dan penurunan tmgkat kelahiran di Indonesia pada waktu yang akan
datang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang
mempengaruhi pemakaian kontrasepsi suntik KB di Indonesia Data yang
digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007 Analisi regresi logistik bmer digunakan dalam studi ini Variabel variabel
bebas yang dianalisis adalah umur jumlah anak masih hidup keinginan tambahan
anak pendidikan tempat tinggal status bekerja mdeks kekayaan pengetahuan
alat/cara KB pengetahuan efek samping tujuan berKB, persetujuan suami dan
ketersediaan sumber pelayanan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas menggunakan suntik KB pada wanita kawin berumur muda, mempunyai anak masih hidup lebih dan 2
mgm tambahan anak tidak sekolah atau tamat SD tmggal di pedesaan tidak
bekeija indeks kekayaan rendah mengetahui alat/cara KB mengetahui efek
samping alat/cara KB bertujuan ikut KB untuk penjarangan dan dilayani di
sumber pelayanan swasta.

ABSTRACT
During the penod of 2000-2010 the percentage of women who used
injectable mcreased notably This phenomenon will have consequences m the
sustainability of the govemment of Indonesia to finance contraceptives and on
fertility decline m the future This research s aim is to analyze determinants of the
use of injectable contraceptives The data used is the 2007 Indonesia DHS,
employmg bmary logistic regression model The independent vanables are age
of respondents number of livmg children desire for more children highest
education level place of residence working status wealth mdex knowledge of
modem contraceptive methods knowledge of contraceptive side effects one s
goals of family plannmg husband s approval on family plannmg and the type of
Service provider
The results show that the factors that are statistically sigmficant affectmg
the probability of usmg injectable contraceptives are the age of respondent
number of livmg children desire for more children highest education level place
of residence working status wealth index knowledge of modem contraceptive
methods knowledge of side effects one s goals of family plannmg and the type
of Service provider The probability of usmg injectable contraceptives are higher
among currently marned women aged 15 49 years who are younger, have higher
number of livmg children desire more children have lowest level of education
livmg m rural areas are not working have low wealth mdex have knowledge of
modem family plannmg method have knowledge of side effect, with spacmg as
contraceptives goals and who attend pnvate family plannmg Services."
2011
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Linasari
"ABSTRAK
Pertambahan penduduk tanpa diimbangi dengan peningkatan kualitas akan menjadi
masalah dan beban pembangunan. Salah satu faktor penyebab pertambahan
penduduk di Indonesia adalah keinginan mempunyai anak yang masih tinggi.
Pemakaian kontrasepsi modern yang masih rendah (57,4%) juga merupakan
penyebab sulitnya mengendalikan laju pertambahan penduduk. Upaya untuk
mengendalikan pertambahan penduduk dengan memaksimalkan akses serta
meningkatkan penggunaan kontrasepsi yang efektif dan efisien. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketidakinginan mempunyai anak lagi
dengan pemakaian kontrasepsi modern pada PUS yang sudah punya anak satu dan
dua dengan menggunakan data SDKI 2007. Rancangan penelitian ini adalah cross
sectional dengan jumlah sampel 1753 PUS yang sudah punya anak satu dan 2084
PUS yang sudah punya anak dua. Analisis mencakup analisis univariabel dan
multivariabel. Dari hasil analisis multivariabel pada kedua subsampel didapatkan
PUS yang tidak ingin punya anak lagi mempunyai peluang yang lebih besar daripada
PUS yang ingin punya anak lagi untuk memakai kontrasepsi. Pengupayakan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi dimasa yang akan
datang, berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan penyuluhan terhadap masyarakat
agar lebih memahami dan menerima norma keluarga kecil dan dilakuka KIE yang
diharapkan dapat menumbuhkan motivasi baru dalam meningkatkan pemakaian
kontrasepsi.

Abstract
which is burdening for development in a country. One factor affecting an increase
number of population in Indonesia is caused by high desire of having children. The
low awareness of using contraceptive device in Indonesia (57,4%) has been a
problem to control population number. An effort to control population number has
been initiated by increasing accessibility and awareness of using effective and
efficient contraceptive. This study is proposed to analyze relationship between
unwillingness of having children and awareness of using modern contraceptive
device at fertile couples who had one and two children, by using SDKI data 2007. A
cross sectional study design was choosen using 1753 samples of fertile couples
which had one child and 2084 samples of fertile couples which had two children.
Study analysis is composed of urnvariable analysis and multivariable analysis. By
using multivariable analysis in both subsamples has been discovered that among
fertile couples with no desire of having children has larger opportunities of using
contraceptive, rather than fertile couples who desire to have children. In order to
increase the number of contraceptive use, community counseling should be increased
so these couples will have more understanding and knowledge in family planning.
However, intensive communication, information, and education are still important to
make greater motivation and increase contraceptive use."
2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Budianto Murrad
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S21647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Bagi kaum wanita, alat kontrasepsi AKDR merupakan alat kontrasepsi terbaik. Di
Indonesia, cakupan peserta KB aktif AKDR mengalami penurunan. Fenomena yang
teljadi saat ini pada persentase pengguna AKDR terkecil dibandingkan dengan alat
kontrasepsi suntik dan pil. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan tingkat
pengetahuan akseptor KB AKDR dengan non AKDR tentang alat kontrasepsi AKDR di
Kelurahan Pondok Cina., Kecamatan Beji, Depok. Desain peneiitian ini adalah deskriptif
perbandingan terhadap 26 akseptor KB AKDR dan 26 akseptor KB non AKDR pada 4
Mei 2006. Instrumen penelitian berupa kuisioner, setelah data terkumpul kemudian
dianalisis menggunakan uji statistik Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian menyatakan
akseptor KB AKDR yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 12 akseptor
(46%), sedang 8 akseptor (31%), dan tingkat pengetahuan rendah 6 akseptor (23%).
Sedangkan tingkat pengetahuan akseptor KB non AKDR yang tinggi sebanyak 8
akseptor (31%), sedang 8 akseptor (31%), dan tingkat pengetahuan rendah I0 akseptor
(38%). Data diatas menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengetahuan akseptor KB
AKDR dan akseptor KB non AKDR tentang alat kontrasepsi AKDR di Kelurahan
Pondok Cina, Kecamatan Beji. Rekomendasi hasil penelitian ini adafah rnengadakan
pendidikan kesehatan dan meningkatkan pengetahuan Kader tentang alat kontrasepsi,
perlu penelitian Iebih lanjut mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan, dan dilakukan penelitian yang sama dengan memperluas responden agar
dapat digeneralisasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5544
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sjamsibar Baras
"Perluasan Pelayanan Keluarga Berencana menyebabkan bertambahnya peserta KB baru. Penambahan peserta KB baru diikuti pula oleh banyaknya peserta KB drop out, sehingga menghambat tercapainya tujuan Program KB yaitu norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi antara lain faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan KB meliputi sumber pelayanan, jenis petugas dan keterampilan petugas, kepuasan peserta KB terhadap pelayanan. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan kegiatan pembinaan petugas kesehatan/KB terhadap peserta KB.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembinaan petugas kesehatan/KB terhadap peserta KB dalam meningkatkan kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian analitik dan pengumpulan data dengan teknik Cross Sectional. Pengambilan sample pada peserta KB dengan cara Stratified random sampling, sedangkan pada petugas tidak dilakukan sampling. Analisis yang digunakan yaitu Analisis presentase, Chi Kuadrat, Cramer's V atau Phi, uji korelasi dan Analisis regresi sederhana.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kebanyakan petugas kesehatan/KB adalah petugas pemerintah dari jenis tenaga terbanyak Dokter. Ternyata kegiatan konseling dilaksanakan oleh sebagian besar petugas kesehatan kemudian kunjungan ke Posyandu merupakan kegiatan kedua terbanyak, sedangkan kegiatan pembinaan lainnya hanya di laksanakan oleh kurang dari separuh petugas kesehatan. Didapatkan pula bahwa bidan paling banyak melayani peserta KB dalam pembinaan.
Peserta KB yang menerima kegiatan pembinaan sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang kebanyakan berumur 20-40 tahun. Jenis kontrasepsi yang digunakan terbanyak suntikan dan pil, hanya sebagian kecil menggunakan IUD. Peserta KB tersebut sebagian besar masih memanfaatkan pelayanan pemerintah. Alasan terbanyak drop out peserta KB karena adanya keluhan. Didapatkan 44, 1% peserta aktif selama 18 bulan, 42, 4% selama 12 bulan, 7,4% selama 6 bulan dan 6, 1% selama 20 bulan.
Dari Analisa Statistik ternyata tidak ada perbedaan tingkat kelangsungan penggunaan alat kontrasepsi yang bermakna menurut frekuensi kunjungan rumah, frekuensi kunjungan ke Posyandu, frekuensi pembinaan Tokoh Masyarakat, pembinaan organisasi, frekuensi rapat staf dan frekuensi rapat koordinasi, ada/tidak adanya uraian tugas, baik/tidak rencana kerja, motivasi kerja, kerja lama dan penampilan kerja. Terbukti adanya korelasi yang bermakna antara frekuensi konseling dengan kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi dan kekuatan korelasi sebesar 18%. Tiap kenaikan kategori frekuensi konseling akan meningkatkan keikutsertaan KB sebesar 0,167. Diharapkan adanya peningkatan pelayanan pembinaan melalui konseling dan pemerataan pelayanan KB terutama meningkatkan peranan Dokter/Bidan Swasta.
Akhirnya disarankan perlunya penelitian lebih lengkap mengenai kegiatan pembinaan peserta KB yang mencakup bukan hanya intensitas kegiatan tapi juga kualitas dan materi pelaksanaan kegiatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>