Ditemukan 4020 dokumen yang sesuai dengan query
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Penelitian berjudul Peran Keluarga dalam Pendidikan Seks pada Anak Pra Remaja untuk menghadapi Menstruasi awal bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam pendidikan seks pada anak pra-remaja dalam menghadapi menstruasi awal....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Boyke Dian Nugraha
Jakarta: Bumi Aksara, 1995
613.951 BOY p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Hubungan seksual sebelum nikah pada remaja merupakan masalah yang serius, berhubungan dengan peningkatan penularan penyakit menular seksual, mempunyai pasangan lebih dari satu, dan kehamilan dini. Suatu kerangka kerja model perilaku terintegrasi (Integrated Behavioral Model, IBM) digunakan untuk menilai berbagai faktor prediktor hubungan seksual prematur pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi inisiasi hubungan seksual sebelum nikah pada remaja level 10 dan 11 berdasarkan kerangka kerja IBM, meliputi komunikasi tentang seks kelompok peers, orang tua, paparan perilaku pornografi, kepercayaan normatif, agen personal, dan keinginan hubungan seksual. Metode yang digunakan adalah menyertakan 626 responden dalam survei awal. Responden adalah siswa sekolah menengah atas level 10 - 11 di kota Denpasar. Data dikumpulkan dengan kuesioner laporan sendiri khususnya prediktor inisiasi hubungan seksual sebelum menikah. Penelitian ini menemukan bahwa pajanan pornografi, perilaku langsung dan tidak langsung berhubungan secara signifikan dengan inisiasi hubungan seksual sebelum nikah (nilai p < 0,05). Remaja laki-laki tampaknya melakukan lebih banyak aktivitas seksual daripada remaja perempuan. Penelitian ini berimplikasi terhadap pemahaman perilaku langsung dan pajanan pornografi mungkin digunakan dalam meningkatkan program kesehatan dan kesehatan remaja.
Premarital sexual inisiation on adolescence is a serious problem, associated with increased transmition sexually transmitted disease/STD, had having more partners, and early pregnancy. An Integrated Behavioral Model (IBM) framework used to assess predictors of premarital sexual on adolescents. The purpose of this research is to explore predictors of premarital sexual inisiation in adolescents grade 10 and 11 based on IBM framework, includes: communication about sex with peers, parents, pornography exposure, attitude, normative belief, personal agency, and intention to have sex. Method that used is 626 respondent included in earlier survey, and respondent were students of senior high school grade 10 ? 11 in Denpasar City. Data collected with self reported questionaire particularly predictor of premarital sexual initiation. The result found that pornography exposure, indirectly attitude, and directly attitude were significantly associated with premarital sexual initiation (p < 0,05). Male adolescents engage in more sexual activity like premarital sexual inisiation than female adolescents. This study has implications for understanding how directly attitude and pornography exposure may be used in intervention to promoting adolescents health program and adolescents ressiliency."
Jakarta: Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Denpasar Bali, 2012
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6296
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nina Surtiretna
Bandung Remaja Rosdakarya 2000,
613.907 Sur b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jenpriwati
Jakarta : Kawan Pustaka, 2003
306.7 AJE p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sjafrizal
"Studi ini ingin melihat perkembangan perjanjian kerja sama perekonomian di kawasan yang paling tinggi pertumbuhan perekonomiannya di dunia, yaitu kawasan Asia Pasifik. Terdapat hal yang menarik dari perjanjian kerja sama APEC ini, yaitu di satu sisi negara-negara ekonomi maju menginginkan bentuk kerja sama ini tercantum dalam sebuah traktat yang mengikat anggota-anggotanya sedangkan pada sisi negara-negara sedang berkembang menginginkan kerja sama yang lepas dan tidak mengikat. Studi yang dilakukan berusaha melihat kemungkinan terbentuknya pasar yang menyatu di kawasan Asia Pasifik ini berdasarkan dorongan internal (yaitu kondisi pasar keuangan negara-negara anggotanya apakah telah menyatu dengan pasar global) dan dorongan eksternal (yaitu kondisi perekonomian negara anggota dalam menghadapi gejolak perekonomian global). Dalam melihat dorongan internal dipergunakan dua buah pendekatan yaitu pendekatan Feldstein dan Horioka yang melihat besaran penyatuan pasar keuangan suatu negara berdasarkan korelasi antara tabungan domestik dan investasi domestik, dan pendekatan Sachs yang melihat besaran penyatuan pasar keuangan suatu negara berdasarkan korelasi antara investasi dan neraca pembayaran. Sedangkan dorongan eksternal yang dipergunakan adalah dilihat melalui penghitungan dampak terms of trade, dampak permintaan global, dampak tingkat suku bunga, dan tambahan debt service serta dengan melihat kinerja perekonomian atas dampak tersebut. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa negara-negara yang paling siap dalam menghadapi penyatuan pasar di kawasan Asia Pasifik adalah negara-negara industri baru dan negara industri maju. Kesimpulan ini ternyata tidak jauh berbeda dari hipotesa dan perkiraan yang ada selama ini. Bagi Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya strategi yang paling baik adalah dengan mempersiapkan diri lebih baik lagi terutama dalam hal penciptaan iklim yang kondusif bagi perkembangan industri dan usaha di negaranya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19051
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library