Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Jakarta: DKI Jakarta, 1989
342.598 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Primus Wawo
"Ketika pemimpin rezim Orde Baru, Soeharto, dijatuhkan oleh gerakan reformasi rakyat Indonesia pada bulan Mei 1998 harapan berlangsungnya sebuah pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur yang demokratis menjadi keinginan semua pihak. Semua pihak tentunya tidak ingin lagi melihat adanya berbagai bentuk intervensi dan pemerintah pusat yang berlebihan di luar aturan hukum yang ada, seperti yang tampak pada praktek pemilihan di era Orde Baru. Namun kenyataan justru tidak menunjukkan sebuah perubahan yang signifikan. Bahkan konflik muncul akibat bentuk intervensi seperti di era Orde Baru terlepas dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Studi ini berfokus pada konflik Internal PDI-P antara Megawati (DPP) dan Tarmidi Suhardjo (DPD) dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode Tahun 2002-2007.
Metode penelitian yang digunakan studi ini meliputi empat aspek. Pertama, pendekatan kualitatif. Kedua, tipe penelitian deskriptif analitis. Ketiga, teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam (interview indepth), data sekunder dengan studi kepustakaan. Keempat, teknik analisis dengan kualitatif.
Adapun temuan-temuan yang dihasilkan dari studi ini dengan menggunakan metodologi di atas meliputi;
Legitimasi hukum yang telah diperoleh oleh Sutiyoso berupa ketetapan DPRD DKI Jakarta tentang mengakuan oleh DPRD DKI Jakarta sebagai Gubernur DKI Jakarta Periode Tahun 2002-2007, dan penetapan atau pelantikan oleh Presiden RI setelah sebelumnya dipilih secara sah oleh sebagian anggota DPRD DKI Jakarta menunjukkan bahwa secara hukum Sutiyoso adalah Gubernur DKI Jakarta Periode Tahun 2002-2007.
Meskipun Sutiyoso terpilih sesuai mekanisme perundang-undangan yang berlaku, namun munculnya berbagai kelompok kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group) yang menolaknya sebagai Gubernur DKI Jakarta merupakan indikasi tidak maksimalnya legitimasi politik yang diperolehnya, Bahkan dukungan yang diberikan oleh Megawati (DPP) terhadap Sutiyoso tidak memperkuat legitimasi politik tersebut, karena Megawati (DPP) melakukannya di luar prinsip-prinsip demokrasi yang berlaku secara umum.
Begitu pula tampilnya elemen kekuatan politik masyarakat baik kelompok kepentingan (interest group) maupun kelompok penekan (pressure group) dalam pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur yang memperjuangkan aspirasi dan calonnya masing-masing harus dipandang sebagai sebuah bentuk partisipasi politik masyarakat Jakarta yang memberi kontribusi terhadap proses demokrasi terutama pada mekanisme pencalonan dan pemilihan. Karena itu adanya penilaian bahwa sejumlah aksi atau demonstrasi tidak murni atau ditunggangi tentu tidak relevan lagi dibicarakan dalam kaitannya dengan proses-proses politik yang terkait dengan kekuasaan dan kepentingan.
Selanjutnya, adanya pengakuan anggota DPRD DKI Jakarta terutama anggota DPRD dari Fraksi PDI-P bahwa diantara mereka tidak diperintah memilih Sutiyoso dapat dianggap sebagai salah satu bentuk kebohongan publik. Sebab munculnya rekomendasi Megawati (DPP) Nomor: 94911NIDPPIVII12002 tanggal 15 Juli 2002 yang memerintahkan agar Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta memilih Sutiyoso setidaknya membuktikan adanya penyimpangan dalam proses politik. Dan penyimpangan itulah yang menjadi hakekat dari sumber konflik internal PDI-P antara Megawati (DPP) dan Tarmidi (DPD).
Konflik muncul karena Megawati (DPP) tidak menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokratisasi, yang berarti pula telah melanggar pokok-pokok pikirannya sendiri yang pernah dilontarkan ke publik sebelum menjadi Ketua Umum PDI-P. Dan sebagai dampak dari penyimpangan ini tidak hanya membuat Tarmidi Suhardjo dipecat sesuai Surat Nomor: 205/DPP/KPTSI/X/2002 tanggal 8 Oktober 2002 dan keluar dari PDI-P, tetapi akan mempengaruhi perolehan suara PDI-P pada pemilu 2004.
Dukungan Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDI-P dan sebagai Presiden terhadap Sutiyoso merupakan bukti bahwa penguasa cenderung mempertahankan kekuasaannya. Karena itu dukungan Megawati terhadap Sutiyoso dalam pemilihan Gubennir/Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode Tahun 2002-2007 tidak lepas dari kepentingan jangka pendek dan jangka panjang Megawati (DPP). Kepentingan jangka pendek Megawati berupa kepentingan ekonorni dan jaminan stabilitas sisa masa jabatannya. Sedangkan untuk jangka panjang kepentingan Megawati (DPP) berupa naiknya kembali elit PDI-P dipanggung politik nasional setelah memenangi permilu 2004.
Karena itu terpilihnya Sutiyoso yang sangat ditentukan oleh adanya kekuatan politik DPP PDI-P harus dilihat sebagai bagian dari proses tawar menawar politik (bargaining) antara kepentingan Sutiyoso yang ingin terpilih kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta Periode Tahun 2002-2007 dan kepentingan Megawati yang ingin agar masa kekuasaannya yang tanggal beberapa bulan lagi dapat bertahan, serta kepentingan PDI-P untuk pemenangan pemilu 2004.
Namun bagaimanapun juga intervensi Megawati (DPP) dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta dengan mendukung Sutiyoso yang bukan kader PDI-P patut disesalkan oleh kader dan massa PDI-P, karena Megawati selaku Ketua Umum Partai dalam mengeluarkan rekomendasi dalam mendukung Sutiyoso tidak didahului dengan menjelaskan ke seluruh massa pendukungnya bahwa dukungannya terhadap Sutiyoso adalah demi kepentingan kekuasaannya dan kepentingan PDI-P."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faturrohman
"ABSTRAK
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini budaya literasinya rendah. Penelitian PISA Programme for International Student Assessment dari tahun ke tahun literasi Indonesia rendah, terkahir tahun 2015 peringkat 69 dari 76 negara. Pemerintah melalui Permendikbud No. 23 Tahun 2015 mengeluarkan kebijakan Gerakan Literasi Sekolah yang diterapkan di sekolah. IPNU DKI Jakarta sebagai organisasi pelajar turut membantu pemerintah dengan programya ldquo;Satu Juta Pelajar Menulis rdquo;, yang secara teknis memberikan pelatihan kepenulisan di 25 Sekolah Menengah di DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi program satu juta pelajar menulis Angkatan I IPNU DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini berdasarkan observasi, dokumentasi dan wawancara diperoleh bahwa implementasi program Satu Juta Pelajar Menulis berjalan sesuai konsep awal mulai cara menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yakni menstranmisikan informasi program sebagai bentuk kerjasama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kepala Sekolah serta peserta program ini hal itu dilakukan dengan jelas dan konsisten. Selain itu sumber daya yang dimiliki program ini cukup baik dengan beberapa catatan. Faktor lain yang mempengaruhi dalam ini bahwa kecenderungan sikap yang dimiliki fasilitator sesuai dengan Standar Operasional. Terakhir faktor yang sangat mempengaruhi efektivitas program ini yaitu adanya struktur yang menempati sesuai tugas pokok dan fungsi yaitu struktur kepanitiaan dan fasilitator, dengan adanya struktur tersebut juga diberlakukan SOP atau ketentuan yang menjadi acuan dalam implementasi program ini. Kendala program ini adalah fasilitator yang masih lemah pemahaman literasinya sehingga hal ini menjadi kendala dalam proses implentasinya, tidak konsisten dan tidak ada insentif.

ABSTRACT
Indonesia in recent years has low literacy culture. PISA Programme for International Student Assessment research from year to year Indonesian literacy is low, last year 2015 ranked 69 out of 76 countries. Government through regulation of education and culture minister number 23 year 2015 issued a policy of School Literacy Movement implemented in schools. IPNU Jakarta as a student organization helped the government with its program Satu Juta Pelajar Menulis , which technically provides writing training in 25 Secondary Schools in Jakarta. The purpose of this study is to analyze the implementation of the program of Satu Juta Pelajar Menulis , Batch one IPNU Jakarta. This research uses descriptive qualitative method with case study approach. The results of this study based on observation, documentation and interviews found that the implementation of One Million Student Writing program runs according to the initial concept of how to establish communication with various parties namely to programmatic information as a form of cooperation with the Department of Education of Jakarta, principals and participants of this program is done clearly and consistently. In addition, the resources of this program is quite good with some notes. Another factor that influences in this is that the attitude trends that facilitators have in accordance with the Standard Operational Procedures SOP . The last factor that greatly affects the effectiveness of this program is the structure that occupies the main tasks and functions of the structure of the committee and facilitator, with the structure is also applied SOP or provisions that become the reference in the implementation of this program. Constraints of this program is a facilitator who is still weak understanding of literacy so that this becomes an obstacle in the implementation process., inconsistent and no incentives."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutiyoso
Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1996
651.374 SUT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atmadji Sumarkidjo, 1952-
Jakarta: Kata, 2006
920 ATM j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Atmadji Sumarkidjo, 1952-
Jakarta: Kata hasta pustaka, 2006
920.71 Sum j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atmadji Sumarkidjo, 1952-
Jakarta : Kata Hasta Pustaka, 2006
923.2 ATM j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>