Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Penty Yunesi Pudyastuti
"DKI Jakarta sebagai lbu kota negara Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan dalam berbagai hal termasuk perubahan perilaku masyarakat, salah satunya dimulai dengan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran dan buah segar sebagai upaya menjaga serta meningkatkan taraf kesehatan. Pola konsumsi sebagian masyarakat DKI Jakarta yang semula hanya melihat kualitas suatu produk pangan dari segi fisik organoleptik kini mulai bertanya amankah produk tersebut untuk dikonsumsi serta bagaimana efeknya terhadap kesehatan terlebih dengan menggiobalnya issue food safety serta banyaknya kasus keracunan yang disinyalir disebabkan oleh pathogen dan pestisida.
Sebagai daerah konsumen komoditi pertanian terbesar di Indonesia temyata, baik produk pertanian lokal maupun impor yang masuk dan beredar di DKI Jakarta belum sepenuhnya dapat dijamin dari segi mutu dan keamanannya untuk dikonsumsi atau dapat dikatakan kualitasnya kurang memenuhi standar. Oleh karena itu PEMDA DKI Jakarta Dinas Pertanian dan Kehutanan sebagai institusi yang berkepentingan melayani masyarakat kini sudah saatnya untuk dapat memberikan suatu peningkatan pelayanan khususnya dalam hal penyediaan komoditas pertanian yang aman dan berkualitas sebagai bagian dan upaya perlindungan terhadap konsumen.
Dengan demikian diperlukan suatu pembinaan dan pengaturan baik dalam distribusi, jaminan mutu produk maupun keamanan dan juga jaminan terhadap pasokan komoditas buah dan sayur yang masuk ke DKI Jakarta. Posisi strategis DKI Jakarta sebagai pintu keluar masuknya komoditas pertanian disamping faktor sosial, ekonomi dan budaya masyarakat turut mendodrong perlunya penerapan jaminan mutu dan keamanan suatu bahan pangan khususnya buah dan sayuran segar.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi terbaik dari berbagai alternatif strategi yang ada melalui identifikasi lingkungan strategis DKI Jakarta yakni dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Teori yang digunakan dalam merumuskan strategi adalah manajemen strategi di samping teori lain yang mendukung penelitian ini. Penentuan alternatif strategi digunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan treaths), sedangkan penentuan alternatif strategi terbaik menggunakan teknik Proses Hirarki Anatitik (PHA) dengan memakai software Expert Choice 2000. Responden yang digunakan sebanyak 20 (dua puluh) orang dengan pertimbangan responden tersebut memiliki keahlian, pengetahuan dan kompetensi pada bidang yang dikaji terdiri dari birokrat, praktisi, politisi dan masyarakat.
Dari hasil penelitian menunjukkan strategi yang tepat dipakai saat ini adalah strategi pengembangan moderat dengan actor/pelaku yang paling berpengaruh adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Faktor yang paling berpengaruh adalah daya dukung dan sub.faktor yang paling berpengaruh adalah ketersediaan dan alokasi anggaran.
Untuk mencapai tujuan optimal diperlukan adanya komitmen dan kesungguhan PEMDA DKI Jakarta untuk penerapan program, kesamaan visi dan misi serta persepsi dalam hal penerapan jaminan mutu dan keamanan pangan di DKI Jakarta, optimalisasi baik faktor teknis (operasional) maupun fisik serta perlu adanya kebijakan ditingkat pusat sebagai payung dari peraturan yang ada ditingkat pemerintah daerah.

Strategy For Applying The Policy Of Quality Assurance And Food Safety In DKI Jakarta
DKI Jakarta as a capital of Indonesia to go trough change and extend continously in every thing including citizens behavior change, any one started with citizens consciousness to consume fresh food (vegetable and fruit) as to cautious and increase the level of health means. The pattern of consume in the part of DKI Jakarta citizens at first only perceive fresh food from external now they start to asked is that food safe to consume and how the effect for the health particularly with globalization of food safety issue and many cases of poisoning supposed cause by pathogen and pesticide.
As a biggest province for agricultural comodities consumer, neither local agricultural product nor import while come into and circulate in DK1 Jakarta manifested can not assurance from the quality and safety or it can said the quality not standarized. Thus PEMDA DKl Jakarta cq. Departement of Agriculture and Forestry Province DKI Jakarta as the institution that concern to service citizens now give an increasingly service especially in agricultural comodities supply which save and qualified means as a part of consumer protection.
Therefore need erection and regulation in distribution, product quality assurance and the safety also the assurance of comodities supply (fresh fruit and vegetable) into DKI Jakarta_ Strategies position of DKI Jakarta as a door of cam] in and out agricultural comodities side of social, economist and cultural citizens, factors join forward implementation of quality assurance and food safety especially for fresh food is necessary.
This research is to decide the best strategy from some alternative strategy that have through identified DKI Jakarta strategies environment with identified internal and external factors. The theories that used to formulate the strategy is strategic management beside the other theory which is support this study. Fixation the alternative strategy used SWOT analysis (strength, weakness, opportunity, and threats). Respondent whom to used as much as 20 (twenty) persons with consideration that respondent have knowledge, skill, and competent in the surface of the research those are expert, practician, politician, birokrat and citizens.
From the output of this research indicate the fixed strategy to use at this time is moderat development strategy with the very important or dominant actor is Departement of Agriculture and Forestry Province DKI Jakarta. The very important or dominant factor is support and the sub factor while very important or dominant is readiness and alocation of budget.
Finally to get the goal needs the comitment and truth from PEMDA DKI Jakarta to implementation the programe, the same vision, mision and perception for implementation of quality assurance and food safety in DKI Jakarta, optimalization neither tehnical factor (operasionalization) nor physical and need the policy in central government to support public policy in the local goverment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Rina
"Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan jasa boga yang tinggi (31%) menjadi semakin penting dan perlu mendapat perhatian serius. Masyarakat yang
semakin sadar menuntut jaminan mutu dan keamanan pangan yang semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan menilai penerapan Sistem Manajemen Mutu pa-
da perusahaan jasa boga perusahaan yang diteliti. Metoda yang digunakan mengacu pada sistem manajemen PDCA ( Plan ? Do ? Check ? Action ), pe-
nerapan Sistem Manajemen Mutu ( ISO 9001) dan Sistem Keamanan Pangan ( HACCP dan ISO 22000). Sistem tersebut mencakup unsur-unsur pengen-
dalian bahaya potensial dan parameter kritis aktifitas penyediaan rantai makanan (food chain), kesesuaian produk dan jasa yang terintegrasi ke dalam
kegiatan operasional suatu perusahan jasa boga. Prinsip-prinsip tersebut disusun dalam suatu model Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan ter-
padu kegiatan penyediaan makanan perusahaan Jasa Boga. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Sistem Manajemen Mutu perusahaan jasa boga pe-
rusahaan yang diteliti telah diterapkan dalam proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan. Penetapan dan pelaksanaan Hazard
Analysis Critical Control Point pada proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan belum diterapkan sesuai standar HACCP dan
ISO 22000. Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan ( SM2KP) dapat diterapkan dengan efektif dan terpadu karena proses pengendalian yang di-
lakukan sesuai standar yang dapat diterima, diterapkan dan sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan bisnis.
The high frequency of food poisoning outbreak in catering service (31%) become more important and need more attention. People become more aware to
the food safety and demand for serious attention to the problem. The study objective is to evaluate the application of Quality Management System (QMS) in
food catering service. The method used in this study referred to PDCA(Plan?Do?Check?Action), application of QMS (ISO 9001) and food safety system (HAC-
CP and ISO 22000). The system includes components of potential hazard control and critical parameter of food chain supply, and the apropriateness of pro-
duct and services integrated to operational activity of catering service. The study reveals that QMS has been implemented in materials procurement, storage,
production, and service. However, HACCP and ISO 22000 had not been fully standardized in implementation. Control process is important to implement Food
Safety and Quality Management Syatem (SM2KP) in an effective and integrated way."
2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Rina
"ABSTRAK
Berdasarkan Laporan Tahunan 2001-2004 d an Laporan Tahunan 2005
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Kejadian Luar Biasa
(KLB) keracunan pangan yang disebabkan oleh pangan jasa boga sebesar
31%. Dari kasus-kasus keracunan tersebut, terbukti masalah mutu dan
keamanan pangan pada perusahaan jasa boga menjadi semakin penting dan
perlu mendapat perhatian khusus dalam pengawasan dan pengendaliannya.
Apalagi akhir-akhir ini tuntutan akan jaminan terhadap mutu dan keamanan
pangan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya mutu dan keamanan pangan yang di konsumsinya.
Pengawasan dan pengendalian mutu pangan yang mengandalkan pada
uji produk akhir tidak dapat mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri
pangan dan tidak dapat menjamin keamanan makanan yang beredar di pasaran
dan yang dikonsumsi oleh para pengguna jasa boga. Oleh karena itu perlu
dikembangkan suatu sistim jaminan keamanan pangan yang Iebih menitfk
beratkan pada tindakan pencegahan efektif untuk menjamin keamanan pangan . Dari pemikiran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam industri
pangan selain menghasilkan produk pangan yang aman dikonsumsi sangat
diperlukan juga produk yang bermutu dan mempunyai nilai jual yang dapat
memenuhi keinginan konsumen dengan tujuan mencapai kepuasan
konsumenlpelanggan tsb. Untuk mencapai 2 aspek tersebut, diperlukan suatu
sistem yang terintegrasi atau terpadu yang dapat diterapkan dalam suatu
perusahaan jasa boga berdasarkan standar lnternasional yaitu Sistem
Manajemen Mutu dan Sistem Keamanan Pangan _
Dengan mengacu pada metodologi yang dikenal dalam sistem
manajemen yaitu P DCA ( Plan- Do- Check- Action), penerapan Sistem
Manajemen Mutu ( ISO 9001) dan Sistem Keamanan Pangan ( HACCP dan ISO
22000) secara teoritis dapat dilaksanakan secara terpadu dalam suatu sistem
manajemen yang terpadu, dimana unsur-unsur aspek pengendalian bahaya
potensial dan parameter kritis dari aktifitas penyediaan rantai makanan ( food
chain ), kesesuaian produk dan jasa dapat terintegrasi kedalam kegiatan
operasional suatu perusahan jasa boga. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut
dapat disusun suatu model Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan
terpadu ( terintegrasi ) pada kegiatan penyediaan makanan di suatu perusahaan
Jas Boga ( Catering ).
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis Iakukan di
perusahaan Jasa Boga PT. XYZ dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem
Manajemen Mutu pada perusahaan jasa boga PT. XYZ telah diterapkan dalam
proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan..
Sistem Manajemen Keamanan Pangan terutama penetapan dan
pelaksanaan Hazard Analysis Critical Control Point pada proses penerimaan
bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan belum sepenuhnya
diterapkan sesuai dengan standar HACCP dan ISO 22000.
Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan ( SMZKP) dapat
diterapkan dengan efektif dan terpadu karena proses pengendalian yang
dilakukan dapat sejalan melalui standar yang dapat diterima (acceptable) ,
dapat diterapkan (applicable) dan disesuaikan pada kondisi, kebutuhan dan bisnis proses PT. XYZ ( tailor made), pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
mengacu kepada model SMZKP yang telah dijelaskan pada bagian hasil
penulisan tesis ini.

ABSTRACT
According to Food and Drugs Control Agency Republic of indonesia
(BPOM) yearly report in 2001 - 2004 and 2005, food poisoning cases which are
caused by catering services company is 31%. From these cases , it?s proof that
the quality and food safety problems in catering company became more
important and need more special attention in its controlling and monitoring.
Nowadays, demanding of quality and food safety assurance more
increase along with improvement of people awareness about quality and safety
of food that they consumed.
Monitoring and Controlling of food quality which rely on the end product
testing, could not be balanced out of p rogress in food industry and could not
guarantee safety of food which has been circulated in market and has been
consumed by people. For that purpose, need to be developed a system for food
safety assurance which is focused on effective preventive action to assure the
safety of food.
In food industry, the most important things is how to produce food which
is safe to eat and have a good quality to fultill the customer needs and customer satisfactions. To comply these 2 aspect, we need an integrated system which is
acceptable and applicable in catering company based on international Standard
, Quality Management System ISO 90001:2000 and Food Safety Management
System ISO 22000:2005 and HACCP.
In line with methodology of management system PDCA ( Plan -Do -
Check - Action ), implementation of Quality Management System ISO
9001 :2000 and Food Safety Management System ISO 22000:2005 and HACCP
theoretically can implement integrated in a management system, where all
aspect to control the potential hazard and critical parameter from all activities in
food chain , conformity product and sen/ice may integrate in business process of
catering company. Based on these principles, we can compile a model of
Integrated Quality Management System and Food Safety System for food chain
activities in catering company.
Result of this research in catering company PT. XYZ, the Quality and
Food Safety Management System has been implemented but not integrated as
good as integrated Quality and Food Safety Management System in receiving ,
storing, production and serving activities. Food Safety Management System
implementation in PT. XYZ , especially Hazard Analysis Critical Control Point in
receiving, storing, production and serving process is not full compliance to
HACCP and ISO 22000 standard.
Quality and food safety management system can implemented effectively
and integrated because the process control in line with standards which are
acceptable and applicable to condition and needs of PT. XYZ business process
( tailor made), refer to this Integrated Quality and Food Safety Management
System Model.

"
2007
T34545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Beberapa tahun belakangan banyak perpustakaan berlomba-lomba untuk mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001. Mengapa perpustakaan berusaha memperoleh sertifikat SMM yang memerlukan biaya relatif mahal? Padahal perpustakaan bukanlah organisasi yang mendatangkan keuntungan. Alih-alih mendatangkan keuntungan, perpustakaan malah menjadi organisasi yang menghasibkan biaya (cost center). Fenomena ini dapat dijelaskan bahwa karena sertifikat SMM ini sudah menerapkan sistem manajemen standar internasional dan sudah disertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang dipercaya oleh dunia internasional …. "
MPMKAP 22:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Yulianingtiyas Budi
"ABSTRAK
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memiliki kontribusi terhadap perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja dan menyumbang 60,34 % dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional (BPS, 2016) namun UMKM memiliki dampak terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup dengan limbah yang dihasilkan. Oleh karena itu UMKM didorong untuk menerapkan standar pengelolaan lingkungan. Salah satu standar pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan oleh UMKM adalah dengan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Keberhasilan penerapan SML di UMKM bergantung pada beberapa hal, antara lain kompetensi karyawan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk penerapan dan sertifikasi SML ISO 14001. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja lingkungan, biaya, dan kompetensi karyawan dalam penerapan ISO 14001 di UMKM serta melihat prioritas tujuan dalam penerapan ISO 14011 di UMKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain metode statisktik dan pairways comparation. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Penerapan SML ISO 14001 membantu UMKM dalam mengandalikan limbah cair yang dihasilkan sehingga dapat memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Biaya sertifikasi dan penerapan SML ISO 14001 di UMKM masih kecil dibanding dengan biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh UMKM. Sedangkan kompetensi karyawan UMKM dalam penerapan SML ISO 14001 cukup baik dengan nilai di atas rata-rata.Secara umum prioritas penerapan SML ISO 14001 di UMKM adalah untuk memenuhi sasaran lingkungan yang telah ditetapkan dan untuk memperoleh keuntungan finansial.

ABSTRACT
Micro, small and medium enterprises (MSMEs) have a very important role in the Indonesian economy. MSMEs have contributed to the expansion of employment opportunities and employment and accounted for 60.34% of the total national Gross Domestic Product (GDP) (BPS, 2016) but MSMEs have an impact on environmental degradation with the resulting waste. Therefore MSMEs are encouraged to apply environmental management standards. One of the environmental management standards that can be applied by MSMEs is the application of ISO 14001 Environmental Management System. The successful implementation of SML in MSMEs depends on several things, including employee competencies and costs incurred for the application and certification of ISO 14001 SML. This research aims to see the environmental performance, costs, and competence of employees in the application of ISO 14001 in MSMEs and see the priority objectives in implementing ISO 14011 in MSMEs. The methods used in this study include statistical methods and pairways comparation. Based on the research conducted, the results show that the application of ISO 14001 SML helps MSMEs to control the wastewater generated so that it can meet the specified quality standards. The cost of certification and application of ISO 14001 SML in MSMEs is still small compared to other costs incurred by MSMEs. While the competence of MSME employees in applying the ISO 14001 SML is quite good with a value above the average. In general the priority of applying the ISO 14001 SML in MSMEs is to meet the environmental goals that have been set and to obtain financial benefits."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Muhammad Haidir
"Setiap negara yang kini sedang dianggap terbelakang, sesungguhnya memiliki kemampuan untuk berkembang dan mengejar ketertinggalannya terhadap negara maju, yaitu ketika mereka mampu menggerakkan industrinya. Sejarah ekonomi modern membuktikan hal tersebut. Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara yang kini dianggap maju, sementara dulunya adalah negara yang terbelakang. Cerita sukses Jepang dan Korea Selatan ini, seperti yang dinyatakan oleh Chao (1993) adalah disebabkan oleh kemampuannya dalam memilih, mendapatkan, menerapkan, dan meng-up grade teknologi yang mereka ambil dan luar negeri secara efektif dan efisien. Jadi, kunci sukses mereka terletak pada kemampuan teknologinya (technological capabilities) , yakni kemampuan dalam menghasilkan dan memenej proses perubahan teknologi. Dan titik itulah mereka mampu melakukan proses industrialisasi yang cepat dan mampu mengejar ketertinggalannya dan negara yang sudah lebih dulu maju. Namun, tingkat penguasaan teknologi suatu perusahaan sangat terkait dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan usaha pembelajaran, memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya Bagaimana gambaran penguasaan teknologi di Indonesia? Untuk mengetahui hal ini, dilakukan sebuah penelitian tentang kondisi penguasaan teknologi dan proses pembelajaran perusahaan-perusahaan di Indonesia. Untuk penelitian ini, dilakukan investigasi terhadap 86 industri Kecil Menengah di bidang logam dan Permesinan. Ternyata, pada industri ini bisa dikatakan telah terjadi penguasaan teknologi yang cukup baik. Tapi kenapa Indonesia belum bisa mengejar ketertinggalannya dan negara lain? Karena ada beberapa permasalan lain yang juga mesti segera diselesaikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aristejo
"Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak medio 1997 membuktikan dua hal. Pertama, perusahaan besar yang cenderung menggurita dengan konglomerasinya ternyata begitu rapuh sehingga mudah terhempas krisis. Kedua, usaha kecil dan menengah yang selama ini dipandang sebelah mata justru menunjukan kesaktiannya dengan tetap eksis mengarungi krisis.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan Proyek Akhir ini
adalah:
1. Kurangnya kemampuan UKM untuk meningkatkan akses pasar, daya saing pemasaran serta pemahaman regulasi pasar baik pasar domestik maupun pasar global.
2. Terbatasnya informasi sumber bahan baku dan panjangnya jaringan distribusi, lemahnya kekuatan tawar-menawar khususnya bahan baku yang dikuasai oleh pengusaha besar mengakibatkan sulitnya pengendalian harga.
3. Blue print teknologi, khususnya teknologi informasi yang diperlukan dengan tujuan meningkatkan keunggulan bersaing.
Sektor UKM saat ini belum memahami pentingnya penerapan sistem dan teknologi informasi untuk mendukung strategi bisnis dan mengembangkan pasar mereka. Mereka menganggap sistem dan teknologi informasi adalah sesuatu yang hanya mendukung tingkatan operasional. Sehingga perlu diberikan gambaran bahwa sistem dan teknologi informasi dapat digunakan untuk mendukung strategi bisnis. Tak kalah pentingnya, sektor UKM yang telah menggunakan sistem dan teknologi informasi perlu dikembangkan sehingga selalu dapat mendukung strategi bisnis.

Economic crisis which knock over Indonesia since 1997 proving two matters. First of all, big companies tending to baby-abdominal belt with its in the reality brittle so that easy to slammed by crisis. Secondly, small and medium industries are which during the time looked into side eye exactly its miracle show fixed exist ford crisis.
Problems which is lifted in writing of Final Project are:
1. Lack of ability of Small and Medium Enterprise (SME) to increase access market, marketing competitiveness and also the understanding of good market regulation domestic market and also global market.
2. The limited information of its source of raw material and distribution network length, weak of dicker specially raw material mastered by big entrepreneur is difficult resulting price control.
3. The blue prints of technology, specially needed information technology with a purpose to improve excellence compete.
Sector of SME in this time comprehending not yet is important applying of information technology and system to support business strategy and develop theirmarket. They assume information technology and system is something that only supporting operational level. So that require to be given by picture that information technology and system can be used to support business strategy. Do not less important, sector of SME which have used information technology and systemrequire to be developed, so that always can support business strategy."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>