Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Akhmad Zacky
"Skripsi ini berisi tentang rancang bangun suatu alat untuk mendeteksi jenis ikan yang bergerak di dalam air. Teknologi yang digunakan untuk mendeteksi jenis ikan, yaitu dengan teknik pendeteksian perbedaan fase sinyal yang dipantulkan oleh seekor ikan atau sekelompok ikan (schooling fish) tertentu yang spectrum fasenya tergantung dar1 besaran-besaran pergerakan ikan tersebut, antara lain: besar simpangan gerakan, kecepatan simpangan gerakan dan kecepatan berenang ikan, bentuk dan ukuran ikan. Jika ikan yang diarnati adalah ikan yang berkelompok, ada faktor-faktor tambahan. antara lain: jarak vertikal antar ikan dalam suatu kelompok, jarak horizontal antar ikan dalam suatu kelompok, sudut diagonal antar ikan dalam suatu kelompok, dan kepadatan kelompok ikan. Dengan membandingkan fase gelombang yang dipantulkan oleh beberapa jenis ikan, dapat dibedakan jenis ikan yang diamati, karena pola gerakan besaran- besaran pergerakan suatu jenis ikan adalah unik, yang tidak sama dengan jenis yang lain. Dari penelitian ini diperoleh hasil dimana seekor atau sekelompok jenis ikan dapat dideteksi dengan membandingkan bentuk spektrum dari masing-masing fase gelombang yang dipantulkan dari setiap jenis ikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Hartiyoko
"Kebutuhan manusia akan suatu alat pendukung kesehatan atau pencegah penyakit semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi suatu penyakit yang disebabkan oleh hewan, diantaranyanya adalah nyamuk. Pada penelitian ini akan dirancang alat pendeteksi dan pengusir hewan dengan menggunakan sensor yaitu sensor ultrasonik yang dilengkapi dengan rangkaian osilator. Sensor ultrasonik ini mampu menangkap sinyal dengan frekuensi 40 kHz. Jangkauan frekuensi tersebut mampu mendeteksi adanya pergerakan nyamuk yang rata-rata rentang frekuensi pendengaran lebih kecil dari 40 kHz. Alat ini tersusun dari rangkaian penguat, filter dan osilator LC Tipe Colpitts. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noise pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen kapasitor tersebut akan dijadikan sebagai karakteristik sensor kapasitif Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts. Dari hasil penelitian, didapat bahwa nyamuk dapat dideteksi pada rentang frekuensi 470,3 Hz dan diusir pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 26 kHz.

Human need for a tool to support health or prevention of this disease increases with technological development. Efforts are made to prevent or treat diseases caused by animals, such as the mosquitoes. In this study will be designed detectors and animal repellent by using ultrasonic sensors that are equipped with an oscillator circuit. This ultrasonic sensor is capable of capturing the signal with a frequency of 40 kHz. The frequency range can detect any movement of mosquitoes frequency range of the average hearing loss less than 40 kHz. This device consists of a series of amplifiers, filters and oscillators Colpitts LC type. Oscillator circuit is an electronic circuit that can produce oscillations without external signal is provided. The signal arises because the noise on each component used. These oscillations arise because the series resonator that resonates and causes a signal amplifier that amplifies the signal so it is not damped. Oscillator used is the type of LC in which a series of constituents its resonator are inductors and capacitors. By changing the capacitance value in the resonator, then the oscillation frequency will change. Frequency of changes of changes in component values of capacitors will be used as a characteristic of the oscillator used capacitive sensors Colpitts type. From the study, found that mosquitoes can be detected in the frequency range of 470,3 Hz and expelled at the signal frequency was raised from 26 kHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42876
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Riswal Nafi
"Dalam peringatan hari ginjal sedunia menunjukkan bahwa potensi gangguan fungsi ginjal terus meningkat seiring dengan pola hidup manusia yang kurang sehat, setres dan kurang olahraga. Deteksi dini sebagai upaya menjaga kesehatan sangat dianjurkan, agar tidak semakin parah menjadi gagal ginjal yang berlanjut pada cuci darah dan cangkok ginjal sebagai jalan keluar yang tak terelakkan. Perangkat deteksi dini fungsi ginjal di rumah sakit-rumah sakit kedokteran nuklir secara diagnosa pada umumnya secara in-vivo. yaitu memasukkan radioisotop kedalam tubuh pasien, perangkat tersebut diantaranya adalah Gamma Camera, SPECT ( a Single Photon Emission Computed Tomography ) dan PET ( Positron Emission Tomography ). Peralatan-peralatan tersebut merupakan peralatan canggih yang belum terjangkau masyarakat menengah ke bawah karena mahal. Sedangkan peralatan konvensional yang ada seperti tes kreatinin darah, tidak dapat menilai ginjal kanan atau ginjal kiri yang mengalami gangguan fungsinya. Perangkat teknologi nuklir yang melakukan diagnosa fungsi ginjal secara in-vitro diantaranya adalah perangkat Radioimmunoassay. Perangkat RIA yang terdapat di rumah sakit-rumah sakit juga merupakan perangkat yang mahal sehinggga belum terjangkau masyarakat menengah ke bawah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2008
TA601
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Venti Nuryati
"Jantung adalah organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana kondisi jantung adalah dengan mengetahui frekuensi detak jantung per menit. Pada tulisan ini akan dirancang alat pendeteksi dan penghitung frekuensi detak jantung dengan menggunakan asas doppler. Sistem ini menggunakan fetal doppler yang berfungsi untuk mendeteksi bunyi yang dihasilkan oleh jantung. Bunyi detak jantung orang dewasa mempunyai frekuensi antara 20-40 Hz.
Untuk memisahkan antara frekuensi yang dihasilkan detak jantung dengan frekuensi noise maka perlu dibuat rangkaian band pass filter. Rangkaian ini akan melewatkan frekuensi yang diinginkan dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan. Sistem ini juga menggunakan mikrokontroler AVR Atmega 8535 yang akan mengolah sinyal yang masuk dan menampilkan data detak jantung per menit pada layar LCD. Dengan dirancangnya alat ini, diharapkan perhitungan detak jantung dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

The heart is an important organ in the human body which have functioned to pump blood to all over body. One way of knowing how to condition the heart is to know the frequency of heartbeats per minute. In this paper, we design a detector and counter heartbeat using doppler principle. This system uses a fetal Doppler, its uses to detect sound generated by the heart. The sound of an adult heart rate has a frequency between 20-40 Hz.
To separate between the frequency of the heartbeat with the frequency noise, it needs band pass filters circuit. This circuit will pass the desired frequency and reduce unwanted frequencies. This system also uses ATmega 8535 AVR microcontroller which will process the incoming signal and displays heart beat per minute on the LCD screen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51325
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bisma Prabaswaramukti Fauzi
"Kasus penyebaran virus COVID-19 sudah menjadi seperti suatu fenomena alam yang sulit dihindarkan oleh setiap manusia di seluruh penjuru dunia. Penyebaran virus COVID-19 ini sering terjadi di tempat yang ramai aktivitas seperti ruang publik. Oleh karena itu, dibutuhkannya suatu sistem pendeteksi suhu tubuh manusia yang terhubung dengan server Internet of Things (IoT) dan dapat mengindikasikan kalau pihak yang diukur mengalami gejala COVID atau tidak. Gejala COVID yang diukur adalah suhu tubuh diatas 37,5 ℃. Perangkat ini akan diimplementasikan di tempat UMKM. Jenis perangkat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh adalah sensor non-contact infrared. Sistem jaringan yang digunakan adalah jaringan LoRa. Data dari end-device akan ditransmisikan ke gateway rakitan menggunakan LoRa, dan akan diunggah ke IoT Server menggunakan protokol TCP/IP. Parameter pengujian dari perangkat ini adalah uji sistem dan uji QoS. Pada pengujian sistem, pengujian error pada pengukuran suhu tubuh di end-device menghasilkan nilai sebesar 1,65 %. Selain itu, nilai Packet Error Rate (PER) pada transmisi data device-to-gateway mencapai 25% Kemudian, pada pengujian QoS dari LoRa, terdapat beberapa parameter yang diuji pada kondisi NLOS dan LOS seperti Packet Delivery Ratio (PDR), RSSI, SNR, delay, dan path loss. Pada kondisi LOS, parameter diuji pada 5 jarak yang berbeda dengan rentang jarak 100 m, 200 m, 300 m, 400 m, dan 500 m. Nilai PDR yang diperoleh berada pada interval 80% sampai 95%. Selanjutnya parameter pada kondisi NLOS hanya diuji pada interval 100 m sampai dengan 450 m. Pada uji PDR, nilai PDR yang diperoleh adalah dari interval 77,5% sampai 87,5%. Oleh karena itu, hasil perancangan arsitektur ini menunjukkan bahwa model tersebut dapat diterapkan di area UMKM untuk pendataan suhu tubuh pelanggan.

The COVID-19 virus has become a natural phenomenon that is difficult to avoid by every human being in all corners of the world. The spread of the COVID-19 virus often occurs in places full of activity, such as public spaces. Therefore, a human body temperature detection system connected to an Internet of Things (IoT) server is needed to indicate whether a person is experiencing symptoms of COVID or not. The measured COVID symptom is a body temperature above 37.5 ℃. This device will be implemented in the Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) area. The type of device used to measure body temperature is a non-contact infrared sensor. The network system used is the LoRa network. The end device data will be transmitted to the assembled gateway using LoRa and uploaded to the IoT Server using TCP/IP protocol. The test parameters of this device are system testing and QoS testing. In the system testing simulation, the percentage error for body temperature measurements at the end device resulted in a value of 1.65%. Moreover, the Packet Error Rate (PER) of the device-to-gateway communication is at 25%. In the LoRa QoS test, several parameters are tested under NLOS and LOS propagation conditions, such as Packet Delivery Ratio (PDR), RSSI, SNR, delay, and path loss. In the LOS conditions, the parameters were tested at five different distances with a range of 100 m, 200 m, 300 m, 400 m, and 500 m. The PDR value is at intervals of 80% to 95%. Furthermore, the parameters in the NLOS condition were only tested at an interval of 100 m to 450 m. In the PDR test, the value gains at intervals 77,5% to 87,5 %. Therefore, this architecture design result indicates that the model is possible to implement in the MSMEs area for collect customer's body temperature."
Depok`12: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Alfred Adventus
"Alat pengukur tekanan darah atau tensimeter merupakan salah satu alat yang umum dipakai oleh pelayanan kesehatan, karena alat ini sangat penting di dalam membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit pasien. Skripsi ini berisi tentang perancangan alat yang dapat mengukur tekanan darah secara otomatis dan komputerisasi. Untuk merancang alat ini, perlu dirancang sistem-sistem yang mendukungnya baik dari segi hardware maupun dari segi software. Hardware utama dalam alat ini adalah PC, mikrokontroler ATmega16, rangkaian motor dan valve, dan rangkaian sensor beserta penguat sinyalnya. Sedangkan software yang digunakan adalah assembler dan Visual Basic 6. Alat pengukur tekanan darah yang dirancang ini dapat bekerja secara otomatis untuk mendapatkan pengukuran systolic dan diastolic. Alat ini juga dapat bekerja secara online, yaitu dengan cara dikontrol melalui PC. Dimana hasil yang diperoleh akan langsung ditampilkan di PC dan dapat di simpan ke dalam bentuk database.

Blood pressure meter is one of the common equipment which used in health service. This equipment is very important to help the doctor to check patient. In this final project, design of blood pressure measurement unit that can observe automaticaly is proposed. The design equipment can be connected directly to computer. The equipment consist of hardware and software component. The hardware contains PC, microcontroller ATMega16, motor, valve circuit and ensor circuit including signal amplifier.The software is developed using assembler and Visual Basic 6. This blood pressure measurement unit which is designed can be operated automatically to measure systolic and diastolic. This equipment is also can be operated using computer. By using computer, measurement data can be stored in data base."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Saswanti
"Sistem indikator tsunami merupakan sistem yang dirancang berdasarkan konsep Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini. Sistem ini digunakan untuk mendeteksi letak koordinat titik episentrum tsunami serta memberikan informasi data akan adanya bahaya tsunami lebih cepat, ke penduduk ataupun pemerintah, agar wilayah yang diancam bahaya lebih waspada serta segera melakukan evakuasi secepat mungkin untuk mencegah jatuhnya korban, sebelum terjadinya bencana tsunami.
Sistem EWS ini terdiri dari pendeteksi tsunami, sistem komunikasi, dan system informasi tsunami. Pendeteksi tsunami terdiri dari sub sistem sensor sonic yang berada jauh dari sumber tsunami, dan sub sistem stasiun repeater pelampung (buoy) yang berada +/- 10 ? 20 Km dari pantai.
Pada tugas akhir ini, hanya terdiri dari bagian subsistem pelampung (buoy). Sistem tersebut terdiri dari sinyal yang diterima dari sensor yang akan disimulasikan oleh keypad dan rangkaian analog digital converter (ADC), dan sinyal yang diterima dari Global Positioning System (GPS) Receiver. Kedua sinyal yang diterima tersebut akan di gabungkan di dalam mikrokontroler hingga output dari mikrokontroler siap untuk dikirimkan ke perangkat komunikasi.
Hasil output dari mikrokontroler berupa informasi data untuk magnitude tsunami dan alamat sensor yang berasal dari perangkat sensor getaran (berupa simulasi), sinyal yang diterima lainnya berupa data koordinat dari GPS dengan berdasarkan pada standard National Marine Electronics Association (NMEA) 0183 Message.

Tsunami's detector system is a system that have the same concepts design like Early Warning System (EWS). This system would be used to detect longitude and latitude coordinate position and predict tsunami?s attack (skala richter), then can give more fast information about the tsunami?s dangerous to the civilians and the government. So they can to evacuate the civilians as soon as possible before the tsunami comes.
This EWS system, that was constructed consist of tsunami detector, communication system, and tsunami information system. The Tsunami detector was consist of sonic sensor subsystem that located far from the tsunami?s resources, and the repeater station buoy subsystem that located about 10?20 Km from the beach.
This final project was constructed only a part of buoy subsystem. Those system was consist of received signal from the sensor, that was simulated by keypad and analog digital converter (ADC) circuits, and received signal from the Global Positioning System (GPS). Both of received signal would be combined in microcontroller and until the output from microcontroller would be ready send to communication device.
The result from microcontroller was the information data for tsunami magnitude and sensor address referenced from the accoustic sensor device (by simulation), else received signal was coordinate data from GPS that had National Marine Electronics Association (NMEA) 0183 Message Standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40493
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Ihsan
"Banyak penyakit yang dapat ditimbulkan dari gigitan nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dan cikumunya. Begitu seriusnya penyakit-penyakit ini, berbagai cara dilakukan untuk membunuh dan mencegah penyakit ini. Namun, pemakaian bahan kimia yang cukup lama akan menimbulkan resistensi pada nyamuk. Peracangan suatu alat pembunuh nyamuk menggunakan laser akan efektif dalam memerangi nyamuk. Karena nyamuk tidak bisa menghindar jika terkena laser. Namun, sebelum menembakkan laser ke nyamuk, diperlukan metode yang tepat untuk mendeteksi posisi nyamuk.
Pada skripsi ini akan membahas metode deteksi posisi nyamuk menggunakan kamera berbasis Image Processing dengan metode blob counter. Parameter warna yang digunakan adalah parameter warna RGB (red, green, blue). Setiap gambar terdiri dari sekumpulan piksel yang memiliki informasi nilai RGB. Setiap piksel yang sesuai dengan parameter nyamuk akan ditandai dengan blob. Kumpulan blob yang diperoleh akan dikumpulkan dalam suatu rectangle untuk dicari koordinat centroid.
Hasilnya adalah posisi nyamuk yang berupa koordinat x,y dalam gambar. Pada penelitian ini, jarak nyamuk dari kamera bisa diprediksi dengan melakukan kalibrasi jarak lensa ke image sensor. Sehingga, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah posisi 3 dimensi nyamuk.

Many diseases can be caused from the bite of mosquitoes, such as malaria, dengue fever, and cikumunya. Once the seriousness of these diseases, various methods are used to kill and prevent these diseases. However, the use of chemicals that is long enough will cause resistance in mosquitoes. Designing a mosquito killer device using a laser will be effective in fighting mosquitoes because mosquitoes can not escape when exposed to the laser. However, before firing a laser into the mosquito, the proper method is needed to detect the position of mosquitoes.
In this paper will discuss about mosquito position detectoin method using camera based image processing with a blob counter method. Colors that are used as the color parameter are RGB (red, green, blue). Each image consists of a set of pixels that have RGB values information. Each pixel in accordance with the parameters of mosquitoes will be marked with a blob. Set of nearby blob will be collected in a rectangular to get coordinate of centroid.
The result of this study is mosquito position in x, y coordinates in the image. In this study, the distance of mosquito from camera could be predicted by calibrating the distance of the lens to the image sensor. Thus, the result is 3 dimensional positions of mosquitoes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>