Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eko Kusratmoko
"Pengamatan hidrologi di kawasan hutan kota Kampus Universitas Indonesia Depok telah dilakukan selama bulan September 2000 - Februari 2001, dalam upaya untuk mengidentifi kasi pengaruh tutupan lahan terhadap pembentukan aliran air. Untuk keperluan itu telah dibangun tujuh stasiun pengamatan yang dikarakteristikkan dengan tutupan lahan yang berbeda. Hasil analisis data menunjukkan, bahwa tutupan vegetasi bawah berupa rumput dan semak pada penggunaan lahan hutan kota di Kampus Universitas Indonesia memainkan peranan penting sebagai faktor pengontrol pembentukan aliran permukaan dan bawah tanah, terutama signifi kan selama kejadian-kejadian hujan konvektif. Proporsi air hujan lolos pada lokasi tersebut, yang menghasilkan aliran permukaan dan bawah tanah, bervariasi antara 5,3-7,2%. Sementara pada lokasi pengamatan tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah dihasilkan angka proporsi aliran sebesar 12,5-18,9%. Tingginya proporsi aliran permukaan pada lokasi bervegetasi bawah selama bulan Desember-Februari diduga akibat meningkatnya kejenuhan dan muka air tanah, yang selanjutnya menghasilkan aliran permukaan yang meluas (widespread saturation overland fl ow). Secara keseluruhan diperlihatkan korelasi positif yang linear antara air hujan lolos dengan volume aliran permukaan pada lokasi tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah. Pengaruh faktor kelembaban tanah terhadap tingginya aliran permukaan yang terjadi terlihat secara nyata pada lokasi dengan vegetasi bawah dan pertanian tanah kering dan ini terutama signifi kan pada kejadian-kejadian dengan air hujan lolos >40 mm.

Hydrological Study on the urban forest in Campus Area of the Indonesia University, Depok during September 2000 - February 2001 hydrological measurement of urban forest in Campus Area of the Indonesia University, Depok were carried out to identify the effect of land cover on the runoff generation processes. Seven observation station which are characteristised by differenced land cover were build to measure overland and sub surface fl ow. The result of data analysis showed that the grass and litter cover in urban forest fl oor played an important role as a control factor of overland fl ow and throughfl ow production, especially signifi cant during the convective rains. During this events the proportion of throughfall on this area which produced overland fl ow, varied between 5,3-7,2%, while on the area without the grass and litter cover, its about 12,5-18,9%. During December?February the overland fl ow was very high. This is probably closely related to the existence of the widespread saturation overland fl ow. Generally it was shown a very close relationship between throughfall and overlandfl ow on the area without the grass and litter cover. The effect of antecedent precipitation index on the overland and throughfl ow production was identifi ed on the location with grass cover and cultivated area and particularly signifi cant on the events with throughfall >40 mm."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusratmoko
"Pengamatan hidrologi di kawasan hutan kota kampus Ul Depok telah dilakukan selama bulan September 2000 sampai Februari 2001, dalam upaya untuk mengidentifikasi pengaruh tutupan lahan terhadap pembentukan aliran air. Untuk keperluan itu telah dibangun tujuh stasiun pengamatan yang dikarakteristikkan dengan tutupan lahan yang berbeda.
Hasil analisis data menunjukkan, bahwa tutupan vegetasi bawah berupa rumput dan semak pads penggunaan lahan hutan kota di kampus UI memainkan peranan yang penting sebagai faktor pengontrol pembentukan aliran permukaan dan bawah tanah, terutama signifikan selama kejadian-kejadian hujan konvektif. Proporsi air hujan lolos pada lokasi-lokasi tersebut, yang menghasilkan aliran permukaan dan bawah tanah, bervariasi antara 5,3-7,2%. Sementara pada lokasi pengamatan tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah dihasilkan angka proporsi aliran sebesar 12,5-18,9%. Tingginya proporsi aliran permukaan pada lokasi bervegetasi bawah selama bulan Desember-Februari diduga akibat meningkatnya kejenuhan dan muka air tanah, yang selanjutnya menghasilkan aliran permukaan yang meluas (widespread saturation overland flow). Secara keseluruhan, antara air hujan lolos dengan volume aliran permukaan, menunjukkan korelasi positif yang linear. Namun pada lokasi tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah diperlihatkan korelasi yang kuat (koef. Determinasi >80%).
Pengaruh faktor kelembaban tanah terhadap tingginya aliran permukaan yang terjadi terlihat secara nyata pada lokasi dengan vegetasi bawah dan lokasi tanah pertanian kering dan ini terutama signifikan pada kejadian-kejadian dengan air hujan lolos >40 mm.

During September 2000 - February 2001 hydrological measurement of urban forest in Campus area of the Indonesia University, Depok were carried out to identify the effect of land cover on the runoff generation processes. Seven-observation station which are characterized by differenced land cover were build to measure overland and sub surface flow.
The result of data analysis showed that the grass and litter cover in urban forest floor played an important role as a control factor of overland flow and through flow production, especially significant during the convective rains. During this events, the proportion of through fall on this area which produced overland flow, varied between 5,3-7,2%, while on the area without the grass and litter cover, its about 12,5-18,9%. During the rain season (December-February) the overland flow was very high. This is probably closely related to the absence of the widespread saturation overland flow.
The effect of antecedent precipitation index on the overland and through flow production was identified on the location with grass cover and cultivated area and particularly significant on the events with through fall >40 mm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian Tentang studi komunitas makroepifit di Kampus UI Depok
telah dilakukan pada bulan September 2007. Penelitian dilakukan untuk
mengetahui komposisi jenis makroepifit, kelimpahan makroepifit pada wilayah
utara dan wilayah selatan di Kampus UI Depok, serta perbandingan
kelimpahan makroepifit pada berbagai strata pohon (basal, batang dan
kanopi). Pengambilan data dilakukan pada pohon sebagai habitat
makroepifit di wilayah utara dan selatan Kampus UI Depok. Data yang
diambil berupa data komposisi jenis, frekuensi, kerapatan dan penutupan
tajuk makroepifit dari setiap pohon pada setiap strata pohon (basal pohon,
batang dan kanopi). Analisis data dilakukan dengan melihat jumlah jenis,
frekuensi relatif, kerapatan relatif, penutupan tajuk relatif, indeks nilai penting,
indeks Sorensen, uji - t, dan hubungan antara faktor abiotik dan kerapatan
makroepifit dengan menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa makroepifit yang ada di Kampus UI Depok terdiri dari 4
famili dan 12 jenis. Drymoglossum piloselloides adalah jenis makroepifit yang
memiliki kelimpahan terbesar di dalam komunitas makroepifit di wilayah utara
Kampus UI Depok. Drymoglossum piloselloides dan Pyrrosia lanceolata
adalah jenis makroepifit yang memiliki kelimpahan besar di dalam komunitas
makroepifit di wilayah selatan Kampus UI Depok. Bagian batang pohon
berperan paling besar sebagai habitat makroepifit di Kampus UI Depok.
Kelimpahan makroepifit di wilayah selatan lebih besar dibandingkan di
iv
wilayah utara karena suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya di wilayah
selatan lebih sesuai untuk pertumbuhan makroepifit dibandingkan di wilayah
utara."
Universitas Indonesia, 2007
S31472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Arya Sencakim author
"Telah dilakukan studi mengenai komunitas Gastropoda di Situ Mahoni Kampus Universitas Indonesia, Depok pada bulan November 2009. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komposisi, keanekaragaman, kepadatan, dan penyebaran spesies Gastropoda di Situ Mahoni. Sampel diambil menggunakan Petersen grab bersamaan dengan pengukuran faktor fisika dan kimia lingkungan. Sampel Gastropoda dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragaman Shanon-Wienner, indeks kemerataan, dan Indeks Dominasi Simpson. Sebanyak sembilan spesies Gastropoda yang ditemukan di Situ Mahoni, yaitu Bellamya javanica, Brotia costula, Brotia testudinaria, Indoplanorbis exustus, Lymnaea rubiginosa, Melanoides granifera, Melanoides tuberculata, Thiara scabra, dan Pomacea canaliculata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman Gastropoda di Situ Mahoni termasuk kategori rendah hingga sedang, sementara kemerataan termasuk kategori kurang merata, cukup merata dan hampir merata. Melanoides tuberculata merupakan Gastropoda yang ditemukan dalam kepadatan sangat tinggi di hampir semua stasiun pengambilan sampel di Situ Mahoni."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S31642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Dermawan
"Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas Gastropoda di Situ Agathis Kampus UI, Depok. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kepadatan, keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi Gastropoda antara bulan November 2009 dan Januari 2010. Pengambilan sampel Gastropoda serta pengukuran parameter fisika dan kimia lingkungan dilakukan di 27 titik di Situ Agathis, yang terbagi atas tiga stasiun, masing-masing memiliki sembilan substasiun. Sampel Gastropoda yang berhasil didapatkan diidentifikasi dan dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kemerataan, dan indeks dominansi Simpson. Pengambilan sampel di stasiun a (pinggir barat situ) dan c (tengah situ) dilakukan sebanyak satu kali pengulangan menggunakan Petersen grab, sedangkan pengambilan sampel di stasiun b (pinggir timur situ) dilakukan sebanyak dua kali pengulangan menggunakan serokan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan jenis Gastropoda yang ditemukan di Situ Agathis, yaitu: Bellamya javanica, Brotia costula, Brotia testudinaria, Indoplanorbis exustus, Melanoides granifera, Melanoides tuberculata, Pomacea canaliculata, dan Thiara scabra. Kepadatan Gastropoda tertinggi di Situ Agathis ditempati oleh Melanoides tuberculata, sebesar 3541 individu/m2. Tingkat keanekaragaman Gastropoda di Situ Agathis tergolong sedang, sebesar 1,669. Tingkat kemerataan Gastropoda di Situ Agathis tergolong hampir merata yaitu sebesar 0,802, dan tidak ada jenis Gastropoda yang mendominansi di Situ Agathis.

A study of community structure of Gastropods have been done at Situ Agathis Kampus UI, Depok. The purpose of this study is to know density, diversity, evenness, and dominance of Gastropods, between November 2009 and January 2010. Gastropods sampling and measurement of environmental physical and chemical parameters carried out at 27 point in Situ Agathis, which is divided into three stations of each with nine substations. Gastropods sample were identified and analyzed using Shannon-Wiener diversity index, evenness index, and Simpson's dominance index. The samples at station a (west edge situ) and station c (middle situ) were grabed using a one-time repetition Petersen grab, while sampling at the station b (eastern edge situ) are taken twice using a brook repetition. The results showed there are eight spesies of gastropods have been found in Situ Agathis, namely : Bellamya javanica, Brotia costula, Brotia testudinaria, Indoplanorbis exustus, Melanoides granifera, Melanoides tuberculata, Pomacea canaliculata, and Thiara scabra. Melanoides tuberculata is the highest density Gastropod in Situ, amounting to 3541 individuals/m2. The level of diversity in Situ Agathis Gastropoda classified as moderate (H? = 1,669). The level of evenness in Situ Agathis Gastropoda pertained almost uniformly that is equal to 0,802, and there is no dominancy among Gastropod species found in Situ Agathis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31587
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Munarto
"Penelitian tentang struktur komunitas Gastropoda di Situ Salam Kampus Universitas Indonesia, Depok telah dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas Gastropoda di Situ Salam UI yang berkaitan dengan kelimpahan relatif, komposisi, dominansi, kemerataan dan keanekaragaman jenisnya. Pengambilan sampel Gastropoda dilakukan pada 9 stasiun penelitian dengan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah jenis Gastropoda yang ditemukan di Situ Salam sebanyak 9 jenis, yaitu Bellamya javanica, Brotia costula, Brotia testudinaria, Indoplanorbis exustus, Lymnea rubiginosa, Melanoides granifera, Melanoides tuberculata, Pomacea canaliculata dan Thiara scabra. Stasiun 7 yang merupakan lokasi outlet memiliki jumlah jenis tertinggi, yaitu sebanyak 9 jenis dan memiliki nilai indeks keanekaragaman tertinggi dengan nilai indeks sebesar 1,74. Jenis Gastropoda yang memiliki kelimpahan relatif tertinggi di Situ Salam adalah Melanoides tuberculata 48,5%.

A study of Gastropoda community at Situ Salam Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, has been conducted to know the structure community of Gastropods with reference to relative abundance, composition, domination, eveness and its diversity. Gastropods samples and abiotic parameters were taken at 9 stations with three repetitions. Result of research showed that 9 species of Gastropods were found, those are Bellamya javanica, Brotia costula, Brotia testudinaria, Indoplanorbis exustus, Lymnea rubiginosa, Melanoides granifera, Melanoides tuberculata, Pomacea canaliculata and Thiara scabra. Station 7 which located at outlet of the Situ Salam has the highest number of species as well as highest diversity index that is 9 species and H? = 1,74, respectively. Melanoides tuberculata was the most abundance species with the relative abundance value of 48,5%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afiatry Putrika
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai lumut epifit di dua lokasi berbeda di
Universitas Indonesia (UI). Penelitian bertujuan untuk membandingkan
keragaman lumut epifit di hutan kota dan tepi jalan utama kampus. Terdapat 12
plot berukuran 25 x 25 m2 yang tersebar di hutan kota, sedangkan pada tepi jalan
utama kampus tersebar 9 transek garis sepanjang 50 m. Pada setiap plot dan
transek diambil 5 individu pohon sebagai sampel pohon inang. Subplot berukuran
15 x 15 cm2 yang berjumlah 8 subplot ditempatkan pada pada setiap pangkal
batang sampel pohon inang (0--200 cm). Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa terdapat 23 spesies lumut epifit yang terdiri atas 21 spesies di hutan kota
dan 14 spesies ditemukan di tepi jalan utama kampus. Kesamaan komunitas
lumut epifit antara hutan kota dan tepi jalan utama kampus termasuk kategori
tinggi (Indeks kesamaan Sorenson = 0,73). Octoblepharum albidum merupakan
spesies dominan di hutan kota, sedangkan Calymperes tenerum dominan pada tepi
jalan utama kampus. Keragaman lumut epifit pada kedua lokasi tersebut tidak
berbeda signifikan dan termasuk kategori rendah berdasarkan indeks keragaman
Shanon Wiener (H?< 2).

Abstract
Research on epiphytic bryophytes has been conducted in two different
sites located in Universitas Indonesia (UI). Those sites were urban forest and
vegetation on main street margin of the campus. This study was carried out to
compare diversity of the bryophyte at both sites. Twelve plots of 25 x 25 m2 were
establish at the forest, while nine of 50 m line transect were made at the street
margin. Five trees of each plot or line transect were sampled. Eight sub plots of
15 x 15 cm2 were placed on each trunk base (0--200 cm) of the tree sampels. The
results obtained 23 species of epiphytic bryophytes, 21 species occured in the
forest and 14 species were found at street margin. The similarity of bryophyte
community between the forest and street margin based on Sorenson Similarity
were high (0.73). Octoblepharum albidum was the dominant species at the forest,
while Calymperes tenerum was dominant at the street margin. The diversity of
epiphyte bryophyte at both sites were categorized low based on Shannon Wiener
index (H?< 2), however there was not significantly different between those place."
2012
T30873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Anto Eddy Wibowo
"Rekreasi merupakan salah satu jenis pariwisata khusus yang dilakukan oleh orang - orang yang menghendaki pemanfaatan hari - hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya. Warga Oepok telah menjadikan Kampus UI Oepok sebagai salah satu tujuan mereka untuk berekreasi pada hari minggu dan hari libur. Dengan berbagai fasilitas yang ada seperti danau dan hutan kota, telah menciptakan suasana yang asri dan indah serta udara yang segar dikawasan kampus sehingga menarik minat warga Oepok yang berada disekitar Kampus untuk datang berolahraga ataupun sekedar jalan-jalan menghirup udara segar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimana terdapat konsentrasi pengunjung di Kampus UI Depok pada hari Minggu dan bagaimana karakteristik pengunjung tersebut berdasarkan asal pengunjung, dengan siapa pengunjung datang, transportasi yang digunakan, kegiatan yang dilakukan dan frekuensi kedatangan pengunjung ke Kampus UI Oepok dalam 1 bulan. Hasil dari penelitian diatas adalah sebagai berikut : Konsentrasi pengunjung Kampus UI Oepok pada hari minggu terdapat di lokasi-Iokasi yang memungkinkan untuk melakukan rekreasi yang berorientasi pada psychocentric. Konsentrasi tertinggi pad a hari minggu pagi dan sore terjadi pada lokasi-lokasi yang disertai dengan fasilitas belanja dan jajan, namun tidak pada lokasi yang sama. Pada hari minggu pagi konsentrasi pengunjung terdapat di hutan kota Kukusan Teknik, Stadion Olahraga UI, Kukusan Kelurahan, Oanau UI dan Gerbang Utama UI. Sedangkan pada hari minggu sore konsentrasi pengunjung terdapat di Danau UI, Stadion UI dan Situ Salam (Oanau Asrama UI). Sebagian besar (>50%) pengunjung Kampus UI Oepok pada hari minggu memiliki radius tempat tinggal 2 Km pada hari minggu pagi dan 1 Km pada hari minggu sore dengan frekuensi kunjungan lebih dari 2 kali dalam sebulannya. Pada umumnya datang berteman dengan berjalan kaki dan bersepeda. Pengunjung hanya melakukan 1 kegiatan saja di sekitar lokasi konsentrasi. Kegiatan yang paling dominan dilakukan pada pagi hari adalah berolahraga dan pada sore hari adalah bersantai menikmati pemandangan sekitar Kampus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S33561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimar Adhi Perdana
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S31631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>