Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156562 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yuda Amarullah
"CRAFT diperkenalkan pada tahun 1963 oleh Armour, Buffa dan Vollman. CRAFT merupakan program komputer pertama dalam tata letak. Dikarenakan CRAFT menggonakan metode perbaikan maka sebagai salah satu input, CRAFT memerlukan tata Jetak awal dan frekuensi aliran kerja antar departemen. CRAFT menghitung jara:k antar departemen secara rectilinear. Jika departemen 1 mempunyai titik pusat (Xi, Yi) dan departemen J mempunyai titik pusat (Xj, Yj) maka jarak antar departemen tersebut adalah (Xi-Xj)+|Yi-Yj|. Kemudian CRAFT akan melakukan pengeeekan untuk semua kemungkinan pertukaran dua departemen atau pertukaran tiga departemen sesuai dengan krlteria pertukaran. CRAFT akan memllih pertukaran yang paling baik yaitu departemen-departemen yang bila dipertukarkan akan rnenghastlkan estimasi pengurangan ongkos yang terbesar dan akan memperbaharui tats letak sesuai dengan pertukamn yang telah dipiJih., menghitung titik tengah departemen yang baru dan menghitung ongkos tala letak yang baru. Dalam melakukan pertukaran departemen, CRAFT tidak memperhatikan bentuk departemen yang terjadi setetah dipertukarkan. CRAFT hanya mengatur supaya departemen yang dipertukarkan tetap mempunyai luas yang sama seperti sebelum dipertukarkan dan tidak terpisah. Dengan demikian departemen kemungkinan akan mempunyai bentuk yang tidak beraturan, yang tidak dapat diimplementasikan di suatu pabrik yang sebenarnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kohar
"Dalam upaya meningkatkan nilai efisiensi dan tingkat produktivitas, berbagai macam metode konstruksi dikembangkan. Dan dimulai dengan sangat pesat setelah perang dunia kedua selesai, dengan mengadopsi konsep-konsep manajemen konvensional yang telah ada pada waktu itu.
Salah satunya adalah teknik Studi Metode (Method Study) yang merupakan bagian dan Studi Kerja (Work Study). Inti dari teknik tersebut adalah konsep pola pikir untuk meningkatkan produktivitas dan etektivitas kerja, serta teknik bagaunana menganalisanya.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tata letak fasilitas dan peralatan berpengaruh besar terhadap nilai produktivitas dan efisiensi, sehingga penelitian tentang hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari analisa Studi Metode. Bagaimana membuat tata letak produksi pada proyek konstruksi secara efisien, sangat tergantung dari lokasi komponen utama proyek, yaitu akomodasi proyek dan alat pemindah yang digunakan. Dalam tulisan ini alat tersebut adalah Tower Crane yang telah sangat umum digunakan. Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan metode konstruksi yang akan diterapkan juga akan mempengaruhi tata letak fasilitas dan peralatan proyek.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kita dapat menggunakan program komputer untuk membantu menentukan altematif komposisi terbaik dari tata letak akomodasi proyek dan posisi tower crane di lapangan secara lebih akurat. Karena alternatif tersebut tetap harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, maka harus ditetapkan beberapa ketentuan yang mendukung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ariestyanto
"Terdapat 3 jenis tata letak pabrik, yaitu tata letak produk, tata letak proses, dan tata letak celullar. Ketiga tata letak tersebut memiliki karakteristiknya masing -masing. Tata letak produk digunakan untuk kegiatan produk massal yang memiliki sedikit jenis produk. Sedangkan tata letak proses digunakan untuk kegiatan produksi dengan banyak jenis produk, namun jumlah produksinya sedikit. Dan tata letak celullar merupakan peralihan antara tata letak produk dengan tata letak proses. PT X memperoduksikan 3 jenis produk utama, yaitu locker, filling cabinet, dan cupboard. Untuk mendapatkan kapabilitas produksi yang paling optimaL bagi PT X, ditentukan jenis tata letak yang sesuai dengan kebutuhan produksinya. Untuk menentukannya, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi ruang yang tersedia untuk produksi dan perlatan produksi yang tersedia.
Selanjutnya, digunakan langkah-langkah perencanaan yang sesuai dengan Systematic Layout Planning (SLP). SLP merupakan standar langkah-langkah perencanaan tata letak pabrik yang umum digunakan oleh para perencana pabrik. Dalam menentukan jalur produksi, digunakan metode analisa jalur produksi. Dari metode ini, didapatkan sebuah tata letak celullar. Tata letak celullar yang telah dibuat, dibandingkan dengan tata letak yang ada pada PT, yang menggunakan tata letak proses. Kedua tata letak tersebut dimasukkan ke dalam simulasi komputer dengan menggunakan software Promodel. Simulasi dibuat berdasarkan jenis produk agar dapat memudahkan analisa perbandingan antara 2 jenis tata letak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidyahningtyas Istiyanti
"PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang farmasi di Indonesia. Area produksi perusahaan ini terdiri dari dua bagian, yaitu Black Area dan Grey Area (Secondary Packaging). Terdapat empat jenis pengemasan pada area secondary packaging. Setiap jenis kemasan menggunakan proses yang berbeda-beda, tetapi ada juga beberapa proses yang dipakai oleh semua jenis kemasan. Berdasarkan pengamatan, tata letak area produksi secondary packaging atau grey area PT. XYZ dirasa masih kurang baik karena jarak perpindahan material yang masih cukup panjang dan terdapat beberapa proses dari kemasan yang sejenis yang belum berdekatan sehingga kurang mendukung kelancaran proses produksi.
Penelitian ini betujuan untuk memperoleh rancangan ulang tata letak pada area tersebut dengan metode CORELAP. Data berupa nama proses, urutan proses, dan hubungan antar proses diolah menjadi ARC yang selanjutnya diolah untuk mendapat nilai TCR masing-masing proses untuk diiterasi dengan metode CORELAP. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tata letak usulan hasil perhitungan metode CORELAP memiliki jarak perpindahan material yang lebih pendek 9,017% dibanding tata letak saat ini dan proses dari pengemasan yang sejenis posisinya menjadi lebih berdekatan dan lebih teratur.

PT. XYZ is a pharmaceutical company in Indonesia. The company's production area is composed of two parts, namely Black Area and Grey Area Area (Secondary Packaging). There are four types of packaging in the area of secondary packaging. Each type of packaging uses different processes, but there are also some processes that is used by all types of packaging. Based on the observations, the layout of the production area of secondary packaging of PT. XYZ is still not optimal because the material handling distance is still quite long and there are some similar process of same packaging type that is not adjacent, so that the production process is less smooth.
This study aims to obtain redesign the layout in the area with CORELAP method. Data such as the name of the process, the order process, and the relationship between process processed into ARC, subsequently processed to obtain TCR values for each process to iterated with CORELAP method. From the calculations, the proposed layout has a material handling distance is shorter 9.017% compared to the current layout and also the process of same type packaging become more adjacent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Bagus Aprianto
"Salah satu industri yang direncanakan pada Kawasan Industri Maritim Kabupaten Tanggamus adalah industri galangan kapal. Galangan kapal ini direncanakan memiliki kapasitas di atas 50000 DWT. Alokasi area untuk galangan kapal ini adalah 750000 m2 yang akan digunakan untuk menunjang fasilitas pembangunan dan reparasi kapal. Penelitian kali ini menghasilkan empat klasifikasi fasilitas untuk pembangunan kapal yang dibutuhkan oleh galangan ini yaitu; Building berth, main and warehousing production, support production, dan lifting and transfer facility. Tata letak dari fasilitas pembangunan kapal untuk galangan ini didapatkan melalui metode systematic layout planning dengan alokasi area seluas 116.400 m2. Tipe dari tata letak ini adalah fix production layout dan pola aliran S-Shaped.

One industry that is planned at the Maritime Industrial Cluster Tanggamus is the shipbuilding industry. The shipyard is planned to have a capacity of over 50,000 DWT. Allocations for shipyard area is 750,000 m2 which will be used by the shipbuilding and repair facilities.The facility for the new building of ships required by this shipyard is : building berth, main production and warehousing, production support, and lifting and transfer facility. The layout of the facility's new building of ships for the shipyard obtained through systematic layout planning method with the use of area 116.400 m2. This type of layout is fixed layout and production flow pattern S-Shaped."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Hisar Mariono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyono Kuntodewo
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S36106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harjo Selandana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judistira Hayuningrat
"PT X merupakan unit produksi di bawah Departemen Biologi UI yang memproduksi minuman kesehatan dari bahan Aloe vera (tanaman lidah buaya) yang dikemas dalam botol dan gelas plastik. Perusahaan tersebut ingin meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta botol dan atau gelas per bulan alan 40000 botol dan atau gelas per hari. Pemicu utama adalah unit produksi yang telah ada sekarang dinilai sudah tidak dapat dikembangkan Iagi unmk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 40000 botol per had dan angka permintaan sudah melewati kapasitas pmduksi saat ini. Pemicu yang Iain adalah jalur proses produksi yang masin belum teratur satu jalur untuk memenuhi 4 jenis produk) sehingga pemenuhan kapasitas produksi sering mengalami fluktuasi. Bila customer pada bulan lalu memesan 3000 botol minuman per hari dan bulan ini permintaan berubah menjadi 2000 gelas maka akan terjadi keterlambatan produksi karena pihak operasional harus mengatur ulang proses agar sesuai dengan pemintaan pada bulan ini. Faktor yang lain adalah perusahaan ini ingin memperluas daerah pemasaran.
Penelitian ini membuat rancangan Lay Out pabrik yang akan digunakan untuk produksi dengan rencana kapasitas produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan dan mengembangkan jalur produksi yang lebih baik untuk memproduksi 4 jenis minuman secara bersamaan. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan bahan baku pelepah Aloe vera 866/kg per hari dan luas total Iahan pabrik sebesar 3500 ml dan 2000 m2 untuk bangunan pabrik bentuk hanggar dengan 23 macam area yang terdapat pada keseluruhan luas pabrik.

PT X represent unit production of Biological Department of University of Indonesia which is producing health beverage from Aloe vera materials ( aloe crop) tidy in plastic glass and bottle. The company wish to improve production capacities become 1 million bottle and or glass per month or 40000 bottle and or glass per day. Major cause is the current unit production which is now assessed by, cannot be developed again to increase production capacities become 40000 bottle per day and request number have passed capacities production in this time. Other cause is production process line is still not yet regular ( one line to fulill 4 product type) so that accomplishment of capacities production often experience of fluctuation. If customer, at last month, ordered 3000 bottles beverage per day and then request turn into 2000 glasses beverage at this month, hence will happened delay production because the operational side have to arrange to repeat process to be as according to request for this month. Other factor is this company wish to extend its marketing area and market share.
This research will establish a Plan Lay Out that will be used to produce more healthy beverage with production capacity plan which is determined and develop better production lines to produce 4 beverage type concurrently. Based on calculation and research obtained by, the requirement of Aloe vera frond raw material is 8667 kilograms per day and totalize factory farm wide equal to 3500 m2 and 2000 m2 for the manufacturing plant of form hangar with 23 kinds of area found at the factory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>