Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Rizna Mahdini
"ABSTRAK
Metode Hashing merupakan proses mentransformasikan key
record ke dalam lokasi-lokasi dari Tabel Hash denqan
menggunakan Fungsi Hashing. Dalam tugas akhir ini dibahas
Fungsi Hashing Multiplikatif dan cara mengatasi kolisi dengan
Coalesce_Chaining disertai sebuah contoh.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Arrazy
"SIMPLE-O atau Sistem Penilaian Esai Otomatis merupakan sebuah proyek yang dikembangkan oleh Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia sejak tahun 2007. Penelitian ini membahas penerapan algoritma winnowing dan algoritma ASCII-Based Hashing pada pengembangan SIMPLE-O untuk ujian bahasa Jepang. Sistem dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Python. Beberapa penelitian sebelumnya pernah menggunakan algoritma winnowing untuk mengembangkan SIMPLE-O. Namun yang membedakannya pada penelitian ini adanya penggantian algoritma hashing yang biasa digunakan, yaitu dari Rolling Hash menjadi algoritma ASCII-Based Hashing. Algoritma hashing tersebut termasuk kedalam algoritma LSH (Locality-sensitive hashing). Proses penilaian membutuhkan dua data input, yaitu jawaban mahasiswa (peserta ujian) dan kunci jawaban dosen. Kedua data input yang masih dalam bahasa Jepang akan diromanisasi menjadi teks romaji (huruf latin), setelah itu akan diproses oleh algoritma winnowing dan algoritma hashing untuk menghasilkan fingerprint. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencoba mendapatkan akurasi sistem yang paling tinggi. Dari hasil penelitian, didapatkan rata-rata akurasi nilai total sistem sebesar 87.10% jika parameter winnowing untuk setiap data input diseragamkan (n = 2 dan w = 2). Akurasi tersebut mengalami peningkatkan sebesar 0.24% dari hasil penelitian sebelumnya yang bernilai 86.86%. Namun jika parameter winnowing disesuaikan menggunakan nilai kombinasi yang paling terbaik, maka rata-rata akurasi nilai total sistem yang didapatkan adalah 92.74%. Akurasi tersebebut mengalami peningkatan sebesar 1.82% dari hasil penelitian sebelumnya yang bernilai 90.92%. Untuk akurasi total per mahasiswa dapat mencapai 99.95%, dan akurasi pernomor untuk tiap sampel mahasiswa berkisar dari 69.55% hingga 100%.

SIMPLE-O or Automated Essay Grading System is a project developed by the Department of Electrical Engineering, University of Indonesia since 2007. This research discusses the implementation of the winnowing algorithm and the ASCII-Based Hashing algorithm in the development of SIMPLE-O for the Japanese language exam. The system was developed using the Python programming language. Several previous research have used the winnowing algorithm to develop SIMPLE-O. But what distinguishes it in this research is the replacement of the hashing algorithm that is commonly used, namely from Rolling Hash to ASCII-Based Hashing algorithm. ASCII-Based Hashing is one of the LSH (Locality-sensitive hashing) algorithm. The grading process requires two input data, namely the examinee's answers and lecturers' answer keys. The two-input data that are still in Japanese will be romanized into romaji text (Latin letters), after that it will be processed by the winnowing algorithm and hashing algorithm to generate fingerprints. The purpose of this research is to try to get the highest system accuracy. From the research results. The average accuracy of the total system value is 87.10% if the winnowing parameters for each input data are equated (n = 2 and w = 2). The accuracy increased by 0.24% from the results of previous research which were worth 86.86%. However, if the winnowing parameter is adjusted using the best combination value, then the average accuracy of the total system value obtained is 92.74%. The accuracy has increased by 1.82% from the results of previous research which were worth 90.92%. The total accuracy of each student can reach 99.95%, and the accuracy of each number for each student sample ranges from 69.55% to 100%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jaringan komputer memungkinkan terjadinya kegiatan pertukaran data dari satu komputer ke komputer lain. Ada beberapa persoalan penting dalam proses pengiriman dan penerimaan data dalam jaringan komputer , yaitu keamanan data ( kerahasiaan , otentikasi, integritas, non-repudiasi). Persoalan tersebut dapat diatasi dengan kriptografi menggunakan MD5 (message Digest 5). MD5 merupakan pengembangan dari alogaritma fungdi hash yang memberikan jaminan bahwa data yang dikirima akan sama dengan data yang diterima. Bahasa pemograman yang berbasis komputer yang menyediakan fungsi hash salah satunya adalah PHP. PHP memiliki prosedur standar untuk mengamankan data-data pada jaringan komputer berupa library khusus untuk mengenkripsi data. Dalam PHP dikenal dua library enkripsi, yaitu MCRYPT dan MHASH. Pada penelitian ini akan dibuat sebuah aplikasi untuk mengenkripsi data berupa string menggunakan fungsi hasH MD5 dengan memanfaatkan library PHP, yaitu MHASH."
507 JPS 3:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yireh Anugerah Nanang Sukabhakti
"Departemen Teknik Elektro sebelumnya sudah mengembangkan sistem penilai esai otomatis (SIMPLE-O) yang berbasis algoritma winnowing dan diterapkan pada bahasa Jepang. Sistem penilai esai otomatis tersebut menggunakan algortima winnowing yang berbasiskan fingerprint dan hashing untuk mendeteksi tingkat kemiripan teks. Sistem tersebut memiliki rata-rata akurasi nilai total seluruh data hingga 90.92% dengan akurasi nilai total perpeserta ujian dapat mencapai 99.91% dan akurasi perjawaban untuk tiap peserta ujian berkisar dari 60.19% hingga 100%. Penelitian kali ini berusaha untuk mencoba untuk menaikkan akurasi tersebut. Cara yang digunakan ialah menganti hashing yang digunakan dari Rolling Hash ke MD5 dan mengimplementasi synonym recognition. Hasil percobaan ini memiliki rata-rata tingkat akurasi 85.61% dengan akurasi perjawaban untuk tiap perserta ujian berkisar 68.44% hingga 99.96%

Departement of Electrical Engineering has already developed automatic essay grading system (SIMPLE-O) which utilize winnowing algorithm which is a fingerprint-based and hash-based algorithm for detecting similarity between texts. The system have result of average of total score for all students is 90.92% with accuracy for each student is up to 99.91% and accuracy for each problem ranged from 60.19% to 100%. This research will try to raise the accuracy. The proposed method is by changing the hashing used by the system from Rolling Hash to MD5 and implementing synonym recognition. The result of conducted experiment has the average of accuracy of 85.61% and the accuracy for each problem ranged from 68.44% to 99.96%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Apriani
"Teknologi blockhchain menyediakan komunikasi yang aman, privasi data, ketahanan dan transparansi. Dari ketiga generasi blockchain, generasi blokchain 2.0 lebih dikenal dengan platform Ethereum dan Hyperledger lebih banyak digunakan. Komponen utama pada blokchain adalah kriptografi. Algoritma kriptografi yang diimplementasikan untuk tanda tangan digital pada platform blockchain adalah algorima Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). Sedangkan untuk algoritma fungsi hash pada Ethereum adalah KECCAK-256. Celah kerawanan pada blockchain terkait dengan fungsi hash adalah hacking hash function. KECCAK-256 dianggap cukup kuat dengan komputasi yang sekarang. Namun dengan adanya komputer kuantum, maka akan meningkatkan resiko peretasan pada fungsi hash. Lightweight cryptography adalah cabang baru kriptografi yang dirancang untuk mengatasi kompleksitas matematik, daya pemprosesan yang tinggi dan ruang memori yang besar terkait kriptografi primitive. Lightweight cryptography khusus fungsi hash telah disahkan berdasarkan standar internasional ISO/IEC 29192-5. Iso/IEC 29192-5 menetapkan tiga algoritma fungsi hash. Implementasi lightweight cryptography berbasis konstruksi sponge adalah PHOTON dan SPONGENT. Mengingat pentingnya fungsi hash dalam teknologi blockhain dan terdapat celah kerawanan dan daya komputasi yang mempengaruhi performa platform blockchain, maka pada penelitian ini akan direkomendasikan algoritma hash SPONGENT-256 dan PHOTON-256 untuk diimplementasikan pada sistem blockchain berbasis Ethereum. Implementasi algoritma hash SPONGENT-256 dan PHOTON-256 untuk diimplementasikan pada sistem blockchain berbasis Ethereum menghasilkan output berupa address, kunci publik dan wallet. Hasil test terhadap Algoritma SPONGENT-256 menghasilkan waktu yang singkat untuk dieksekusi rata-rata waktu real 0,0328 s, waktu user 0,0208 s dan waktu sys 0,0118 s. Hal ini akan memberikan hasil yang signifikan jika diimplementasikan pada sistem blockchain berbasis Ethereum dengan banyak node dan data yang akan dihasilkan. Namun algoritma SPONGENT-256 membutuhkan banyak memori untuk melakukan pemprosesan dengan rata-rata sebesar 75%. Sedangkan algoritma KECCAK-256 menggunakan memori lebih sedikit dibandingkan dengan algoritma PHOTON-256 dan algoritma SPONGENT-256 dengan rata-rata penggunaan memori sebesar 55%. Berdasarkan hasil implementasi algoritma hash SPONGENT-256 pada blokchain berbasis Ethereum dan analisis terhadap hasil maka dapat disimpulkan bahwa algoritma SPONGENT-256 dapat digunakan sebagai alternatif algoritma fungsi hash untuk sistem blokchain berbasis Ethereum.

Blockchain technology provides secure communication, data privacy, resilience and transparency. From the third generation of blockchain, blockchain generation 2.0 is better known as the Ethereum platform and Hyperledger is more widely used. The main component of the blockchain is cryptography. The cryptographic algorithm implemented for digital signatures on the blockchain platform is the Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). As for the hash function algorithm on Ethereum is KECCAK-256. The vulnerability in blockchain related to hash functions is hash function hacking. KECCAK-256 is considered quite powerful with current computing. However, the presence of a quantum computer increases the risk of hacking the hash function. Light cryptography is a new branch of cryptography designed to overcome the mathematical complexity, high processing power and large memory space associated with primitive cryptography. Hash function-specific lightweight cryptography has been certified according to the international standard ISO/IEC 29192-5. ISO/IEC 29192-5 defines three hash function algorithms. The implementation of lightweight cryptography based on sponge construction is PHOTON and SPONGENT. Given the importance of hash functions in blockchain technology and the vulnerability and computational power gaps that affect the performance of the blockchain platform, this research will recommend SPONGENT-256 and PHOTON-256 hash algorithms to be implemented on Ethereum-based blockchain systems. The implementation of the SPONGENT-256 and PHOTON-256 hash algorithms to be implemented on an Ethereum-based blockchain system produces output in the form of addresses, public keys and wallets. The test results of the SPONGENT-256 Algorithm produce a short time to execute with an average real time of 0.0328 seconds, user time 0.0208 seconds and system time 0.0118 seconds. This will give significant results if implemented on an Ethereum based blockchain system with many nodes and data to be generated. However, the SPONGENT-256 algorithm requires a lot of memory for processing with an average of 75%. While the KECCAK-256 algorithm uses less memory than the PHOTON-256 algorithm and the SPONGENT-256 algorithm with an average memory usage of 55%. Based on the implementation of the SPONGENT-256 hash algorithm on the Ethereum-based blockchain and analysis of the results, it can be said that the SPONGENT-256 algorithm can be used as an alternative hash function algorithm for Ethereum-based blockchain systems. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratno Dewo
"Teknologi komputer menghasilkan berbagai output yang memiliki bermacammacam format, sehingga diperlukan perangkat lunak pengolah data yang dapat menangani hal tersebut. Salah satu perangkat lunak pengolah data untuk keperluan audit adalah ACL versi 8 yang merupakan software audit yang memiliki kemampuan mengolah berbagai format file. Dalam mengolah data terdapat data yang berisi file yang terstruktur dan data yang berisi file yang tidak terstruktur. Ciri file yang terstruktur salah satunya adalah setiap record dalam satu field hanya mewakili satu transaksi sedangkan file yang tidak
terstruktur adalah terdapatnya beberapa record dalam satu field sehingga ada record yang tidak memiliki nilai transaksi. Hal ini membutuhkan adanya strategi manajemen yang
tepat untuk mengatasi hambatan dan kendala yang ada.
Dalam Karya Akhir ini terbukti bahwa penggunaan ACL dapat sejalan dengan tujuan dari strategi manajemen yang dipilih yaitu Innovation strategy, Customerorientation strategy, dan Time strategy. Hal ini dikarenakan ACL mampu mengolah data yang besar dengan waktu yang relatif cepat dan menghasilkan data yang komprehensif,
lengkap dan dapat diandalkan. Penggunaan ACL dapat membantu upaya pencapaian target penerimaan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak baik secara langsung yaitu dengan adanya kemungkinan peningkatan koreksi hasil pemeriksaan dan secara tidak langsung karena adanya
kesadaran yang tinggi untuk membayar kewajiban pajaknya dari masyarakat wajib pajak karena merasa puas akan pelayanan terutama di bidang pemeriksaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T24520
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>