Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Cabai merupakan sayuran dari famili solanaceae yang memiliki bnyak kegunaan, antara lain sebagai bumbu masak dan bahan ramuan obat-obatan . Dalam bidang farmasi , bahan obat yang berasal dari cabai besar (Capsicum annum L), disebut Capsicum fructus, sedangkan bahan obat yang berasal dari cabai rawit (Capsicum fructescens) disebut Capsici frutescentis fructus (Pitojo 2003)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari tanaman potensial yang dapat dijadikan sebagai bionutrien. Tanaman potensial yang dipilih pada penelitian ini adalah tanaman JPR. Pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan analisis awal kandungan N, P dan K yang terdapat dalam tanaman JPR. Untuk mengetahui kondisi optimum terhadap nitrogen yag terekstrak, dilakukan tahapan optimasi yaitu optimasi konsentrasi ekstraktan, optimasi waktu ekstraksi serta optimasi massa tanaman JPR. Kemudian, bionutrien JPR diaplikasikan terhadap tanaman cabai merah keriting untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tanaman cabai merah keriting. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh bionutrien JPR, dosis yang digunakan bervariasi. Dosis yang digunakan antara lain 15 mL/L, 25 mL/L, 50 mL/L, 75 mL/L, 100 mL/L dan 150 mL/L. Hasil yang diperoleh pada analisis awal kandungan yang terdapat pada tanaman JPR antara lain, kandungan nitrogen sebesar 117 mg/L, kandungan fosfor sebesar 11,52 mg/L, dan kandungan kalium sebesar 104,955 mg/L. Kondisi optimum pada proses ekstraksi tanaman JPR dilakukan pada konsentrasi ekstraktan 0,5 M, waktu ekstraksi selama 90 menit serta jumlah massa tanaman JPR sebesar 70 gram dengan nitrogen yang terekstrak sebesar 1053 mg/L. Dosis optimum yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan terjadi pada dosis 150 mL/L yang memiliki kosntanta laju pertumbuhan tanaman cabai merah keriting sebesar 0,112 hari-1, sedangkan tanaman kontrol memiliki konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,121 hari-1. Pemanenan buah cabai terbesar ditunjukkan oleh tanaman dengan dosis 100 mL/L dengan buah sebanyak 143 buah dan massa buah sebesar 638 gram, pada tanaman kontrol jumlah buah yang dipanen sebanyak 269 buah dengan massa buah sebesar 1106,3 gram."
541 JSTK 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi tanaman RSR sebagai bahan dasar bionutrien yang diaplikasikan pada tanaman cabai merah keriting (Capsicum Annum L.). Tahapan penelitian ini dimulai dengan melakukan analisis kadar N, P, dan K yang terkandung dalam tanaman RSR menggunakan metode Khedjal. selanjutnya mencari kondisi optimum kadar nitrogen yang terektrak melalui tahapan optimasi konsentrasi ekstraktan, optimasi waktu ekstraksi, dan optimasi massa sampel tanaman RSR. Bionutrien yang dihasilkan pada kondisi optimum diaplikasikan pada tanaman cabai merah keriting dengan variasi dosis 15mL/L, 25 mL/L, 50 mL/L, 75 mL/L, 100 mL/L, 150 mL/L dan kontrol positif. "
2011
541 JSTK 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Julianto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yashintia Dayana Radarani
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kacang ruji (Pueraria javanica) sebagai tanaman penutup (cover crop) terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Penelitian dilakukan di kota Cirebon Jawa Barat selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Maret - Juli 2022. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan variabel penelitian yaitu variabel bebas berupa dua perlakuan; kelompok eksperimen (A) yaitu tanaman cabai merah dengan tanaman penutup kacang ruji dan kelompok kontrol (B) yaitu tanaman cabai merah tanpa menggunakan tanaman penutup, sedangkan variabel terikat adalah pertumbuhan tanaman cabai merah. Parameter pertumbuhan yang diukur antara lain tinggi batang (TB), panjang daun (PD), panjang buah (PC) dan berat buah (BC). Data parameter pertumbuhan selanjutnya dianalisis menggunakan T-test dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh tanaman cover crop Pureraria javanica terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah yaitu tinggi batang, panjang buah dan berat buah, tetapi pada aspek panjang daun tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

The aim of the study is to determine the effect of kudzu nut (Pueraria javanica) as a cover crop on the growth of red chili (Capsicum annum L.). The study is conducted in Cirebon city, West Java for approximately 4 months starting from March - June 2022. The experimental design used in the study is Completely Randomized Design with the division of treatment group A, namely red chili plant group with cover crops and group B with red chili plant group without the use of cover crops. The research variables are (1) the independent variable is the cover crop of ruji beans and (2) the dependent variable is the growth of the red chili plant. Growth parameters which is measured including stem height (TB), leaf length (PD), fruit length (PC) and chili weight (BC). The results of the next study is analyzed using the T-test by a significant level of 0,05. The results show that there are significant differences in stem height, length and weight of chili peppers in the presence of ruji ground cover plants. There is only a slight difference in leaf length of red chili plants between plants grown with and without the use of rhizome cover crops."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The research was conducted at Payakumbuh agricultural polytechnic farm service from March until September 2007. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Genanda Fisabilila
"ABSTRAK
Infeksi virus Dengue DENV masih menjadi masalah kesehatan global. Tingginya angka infeksi dan belum adanya vaksin maupun obat spesifik terhadap virus Dengue meningkatkan risiko kematian yang ditimbulkan. Tanaman Gonystylus bancanus banyak terdapat di wilayah Indonesia yang memiliki efek analgesik, antialergi, antiinflamasi, antibakteri, dan antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun Gonystylus bancanus dalam menghambat pertumbuhan virus Dengue serotipe 2 DENV-2 . Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan sel Huh 7.5 yang diinfeksi DENV-2 dengan multiplicity of infection m.o.i 0,5. Sampel penelitian terdiri dari kultur sel terinfeksi DENV-2 sebagai kontrol positif dan kelompok perlakuan dengan ekstrak daun Gonystylus bancanus pada konsentrasi 20 g/mL, 10 g/mL, 5 g/mL, 2,5 g/mL, dan 1,25 g/mL. Aktivitas antivirus dinilai berdasarkan jumlah fokus virus yang terbentuk pada proses immunostaining. Diperoleh hasil bahwa seluruh konsentrasi ekstrak daun Gonystylus bancanus yang diujikan secara signifikan menghambat replikasi DENV-2 p < 0,05 . Aktivitas penghambatan replikasi DENV-2 berbanding lurus dengan konsentrasi uji ekstrak daun Gonystylus bancanus dengan hambatan replikasi tertinggi terjadi pada konsentrasi 20 g/mL yang dapat menekan pertumbuhan virus sebesar 46,10 . Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengetahui senyawa spesifik pada ekstrak Gonystylus bancanus yang memiliki kemampuan menghambat replikasi DENV-2 maupun fase replikasi DENV-2 yang dihambat.

ABSTRAK
Dengue Virus DENV infection remains a global health problem. Since the high infection rate without any specific vaccine or antiviral yet increase the mortality risk. Gonystylus bancanus plant which widely available in Indonesia having analgesic, antialergic, antiiinflamatory, antibacterial, and antiviral property. This research aims to investigate the leaf extract of Gonystylus bancanus in inhibiting DENV serotipe 2 DENV 2 replication using Huh 7.5 cells infected by DENV 2 with multiplicity of infection m.o.i 0.5 in vitro. Sample of this research consist of DENV 2 infected cell culture as positive control and the treatment groups of Gonystylus bancanus leaf extract given in 20 g mL,10 g mL, 5 g mL, 2,5 g mL, and 1,25 g mL concentration. Antiviral activity was examined based on foci forming unit using immunostaining method. The statistic analysis shows that various concentrations of given Gonystylus bancanus natural extract are significantly inhibit the DENV 2 replication p 0,05 . Inhibitory activity towards the DENV 2 are directly proportional to the concentration of given Gonystylus bancanus leaf extract with maximum inhibition activity in 20 g mL concentration which able to inhibit 46,10 of the viral replication. Further research could be conducted to investigate the specific compounds of Gonystylus bancanus extract which inhibit the DENV 2 replication and the specific replication phase of DENV 2 inhibited by it."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Angga Ridhallah
"Kehadiran kaki seribu Afrika (Spirostreptus servatius) terutama pada lingkungan manusia dapat memberikan beberapa dampak negatif serta gejala penyakit pada tubuh manusia apabila terkena gigitannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendata serta menganalisis empat tanaman yang diduga bersifat pestisida dan diyakini paling dihindari sehingga dapat mengusir kaki seribu. Penelitian dilakukan selama 20 hari. Waktu pengamatan dimulai pukul 08.00—16.45 WIB dengan interval waktu 10 menit per pengulangan dengan jeda selama 15 menit. Metode pengamatan yang digunakan adalah 4 wadah berisi masing-masing ekstrak tanaman (cabai merah, pandan wangi, jeruk nipis, dan bawang putih) diamati secara bersamaan dan data yang diperoleh diuji menggunakan ANAVA dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) paling sering dihindari oleh kaki seribu dengan rata-rata frekuensi sebesar 9,65. Berdasarkan uji Tukey HSD dan LSD ditemukan bahwa pandan wangi dengan cabai merah tidak berbeda nyata, dan signifikan terhadap jeruk nipis dan bawang putih. Histogram yang dihasilkan juga memperlihatkan bahwa pandan wangi memiliki frekuensi paling sedikit sebesar 1,55 dengan rentang frekuensi terendah antara 1-2 kali. Peneliti menyimpulkan bahwa pada penelitian ini, pandan wangi adalah tanaman yang paling efektif sebagai pestisida untuk mengusir kaki seribu dibandingkan dengan tiga tanaman lainnya.

The presence of the African millipede (Spirostreptus servatius) especially in the human environment can have several negative impacts and symptoms of disease on the human body when it is bitten. This study aims to record and analyze four plants that are thought to have pesticidal properties and are believed to be the most avoided so that they can repel millipedes. The study was conducted for 20 days. Observation time starts at 08.00-16.45 WIB with an interval of 10 minutes per repetition with a pause of 15 minutes. The observation method used was 4 containers containing each plant extract (red chili, pandan, lime, and garlic) were observed simultaneously and the data obtained were tested using ANOVA with SPSS application. The results showed that the pandanus plant (Pandanus amaryllifolius Roxb.) was the most frequently avoided by millipedes with an average frequency of 9,65. Based on the Tukey HSD and LSD tests, it was found that pandan and red chili were not significantly different, and significant to lime and garlic. The resulting histogram also shows that pandan has a frequency of at least 1,55 with the lowest frequency range between 1-2 times. It was concluded that in this research, pandan is the most effective plant as a pesticide to repel millipedes compared to the other three plants."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>