Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Medea Dwintari Suryana
"Pada penelitian ini dilakukan penyisihan limbah sianida dan COD dari limbah cair industri tepung tapioka menggunakan teknik ozonasi adsorpsi dengan GAC. Efektivitas metode dievaluasi berdasarkan persentase degradasi sianida dan COD serta neraca massa ozon. Pengaruh metode degradasi, pH dan dosis ozon diamati menggunakan limbah sintetis yang mengandung sianida 30 ppm dan COD 1.000 ppm. Dengan menggunakan metode ozonasi adsorpsi pada pH 10 dan dosis ozon 303 mg/jam, 91,75% sianida dan 68,94% COD dari limbah sintetis berhasil didegradasi dalam waktu 1 jam. Limbah cair industri tapioka dengan konsentrasi sianida 8,5 ppm dan COD 4.625 ppm diolah dengan perlakuan serupa dan didapatkan hasil penyisihan sianida sebesar 87,06% dan penyisihan COD sebesar 43,23%.

In this research, removal of cyanide and COD in tapioca starch wastewater by ozonation adsorption using GAC was examined. The method effectiveness is evaluated from percentage of cyanide and COD degradation and ozone mass balance. Effect of degradation method, pH and ozone dose was determined using synthetic wastewater with cyanide concentration of 30 ppm and COD concentration of 1.000 ppm. Using ozonation adsorption with pH 10 and ozone generation rate of 303 mg O3/h, 91,75% cyanide and 68,94% COD from synthetic wastewater was removed in 1 hour. Tapioca starch wastewater with cyanide concentration of 8,5 ppm and COD concentration of 4.625 ppm was treated using the same operating condition. Using this method, 87,06% cyanide and 43,23% COD was removed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian, David Alberto
"Kitinase adalah enzim yang menghidrolisis senyawa polimer kitin pada ikatan β-1,4 glikosidik menghasilkan monomer N-Asetil-D-Glukosamin yang terdistribusi di alam. Enzim kitinase dihasilkan oleh mikroorganisme kitinolitik, salah satunya adalah bakteri Bacillus sp. BPPTCC-2. Kebutuhan akan N-Asetil-D-Glukosamin yang memiliki berbagai fungsi dalam bidang kesehatan, mendorong permintaan akan enzim kitinase dengan kemurnian yang tinggi sebagai salah satu cara memproduksi N-Asetil-D-Glukosamin secara enzimatis yang efektif dan ramah lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan enzim kitinase dengan kemurnian dan aktivitas yang baik. Purifikasi dilakukan dengan metode presipitasi dengan menggunakan garam ammonium sulfat dan enzim hasil pemurnian dikarakterisasi dengan menggunakan SDS-PAGE dan zimografi untuk melihat kemurniannya dan menentukan berat molekul kitinase serta dilakukan perhitungan aktivitas spesifik untuk melihat peningkatan aktivitasnya.
Hasil karakterisasi dari enzim kitinase hasil pemurnian menunjukkan kitinase dari bakteri Bacillus sp. BPPTCC-2 memiliki berat molekul sekitar 57,6 ; 49,5 ; 42,9 dan 35,6 kDa sementara purifikasi ammonium sulfat belum berhasil memberikan peningkatan aktivitas spesifik. Aktivitas spesifik terbaik diperoleh dari ekstrak enzim kasar sebesar 93,48 mU/mg.

Chitinase is an enzyme that hydrolyze chitin at its β-1,4-glycosidic bond into its monomer, N-acetyl-D-glucosamine, which widely occurs in nature. Chitinase is produced by chitinolytic microorganism, including bacteria Bacillus sp. BPPTCC-2. Due to the increased demand of N-Acetyl-D-Glucosamine for its function as medicine, chitinase with high purity was needed as an enzymatic method to produce N-Acetyl-D-glucosamine effectively and also environtmental friendly.
This study was done to obtain chitinase with high purity and also high activity. Purification was done with precipitation by ammonium sulphate salts and had been characterized by SDS-PAGE and zymography to determine its molecular mass and also measurement of its spesific activity to see the increased activity of its chitinolytic activity.
The result showed that the molecular mass of chitinase from Bacillus sp. BPPTCC-2 was vary approximately about 57,6 ; 49,5 ; 42,9 and 35,6 kDa while the purification itself has not yet succeded to produce higher specific activity. The best specific activity was obtained from crude extract enzyme about 93,48 mU/mg."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marhento Wintolo
[Place of publication not identified]: Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, 2011
KLET 10:2(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Ardiningsih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Yenie Artha S.
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan limbah cair tahu sebagai substrat fermentasi biomassa. Pada substrat masing-masing ditambahkan konsentrasi pati 0%, 1%, 2%, atau 3%. Tujuan dari penelitian ini adalah: meneliti pengaruh penambahan konsentrasi tepung tapioka terhadap produksi biomassa Rhizopus oligosporus UICC 116 dan Rh. oryzae UICC 128, menentukan konsentrasi tepung tapioka yang paling baik, dan membandingkan hasil produksi biomassa antara kedua Rhizopus yang digunakan pada tiap konsentrasi tepung tapioka. Hasil biomassa tertinggi dari kedua jenis Rhizopus tersebut adalah pada konsentrasi pati 3%, sedangkan biomassa terendah diperoleh dari konsentrasi pati 0%. Pada konsentrasi pati 3%, rata-rata berat kering biomassa Rh. oligosporus (756,96 mg/100 ml) lebih banyak dibandingkan rata-rata berat kering biomassa Rh. oryzae (401,4 mg/100 ml). Hasil analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh penambahan 4 konsentrasi tepung tapioka (pati) terhadap produksi biomassa, serta adanya perbedaan jumlah biomassa kedua jenis Rhizopus yang digunakan pada beberapa konsentrasi pati yang ditambahkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Handayani
"Unsur karbon merupakan salah satu makronutrien terpenting yang dibutuhkan mikroorganisme urtuk dapat tumbuh dengan balk. Penelitian ini menggunakan limbah cair tahu sebagai substrat fermentasi biomassa disertai penambahan tepung tapioka sebagai sumber karbon, dengan konsentrasi 0%, 1%, 2%, atau 3%. Fermentasi biomassa dilakukan dengan menggunakan kapang Rhizopus arrhizus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penambahan konsentrasi tepung tapioka terhadap produksi biomassa, meneliti penambahan konsentrasi tepung tapioka yang optimum, dan membandingkan hasil produksi biomassa Rhizopus arrhizus UICC 6 dan Rhizopus arrhizus UICC 28 pada beberapa konsentrasi tepung tapioka yang berbeda. Berat kering biomassa yang tertinggi (762,2 mg/100 ml) diperoleh dan UICC 28 pada penambahan 3% tepung tapioka. Berat kering biomassa yang terendah (59,3 mg/100 ml) diperoleh darl UICC 28 pada substrat fermentasi tanpa penambahan konsentrasi tepung tapioka (0% tepung tapioka).
Uji statistik menunjukkan penggunaan tepung tapioka pada beberapa konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap jumlah biomassa yang dihasilkan, ada interaksi antara tepung tapiora dan jenis biakan, dan tidak ada perbedaan nyata pada berat kering rata-rata biomassa yang dihasilkan kedua jenis biakan kecuali pada konsentrasi tepung tapioka 3%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1238
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>