Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mallarangeng, Rizal, 1964-
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2004
330.959.8 MAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Iryan Ali Herdiansyah
Lombok Barat: Rehal, 2023
658.4 IRY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Nurunnisa
"Penelitian ini mengangkat isu terkini di Indonesia yang mengaitkan permasalahan ketidakstabilan nilai tukar dan fenomena deindustrialisasi. Keterkaitan ini belum pernah diteliti secara langsung dalam penelitian - penelitian terdahulu. Menggunakan metode 2SLS, penelitian ini menemukan bahwa kedua permasalahan tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Permasalahan deindustrialisasi di Indonesia, yang dijelaskan dengan penurunan ekspor manufaktur, penurunan produktivitas tenaga kerja manufaktur, defisit neraca perdagangan dan perpindahan investasi keluar dari sektor tradabel (manufaktur), secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi nilai tukar. Implikasi dari penelitian ini adalah pemerintah juga sebaiknya memperhatikan sektor manufaktur Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan nilai tukar.

This study raised the current issues in Indonesia that linked the instability of exchange rates and deindustrialization phenomenon. This association has not been studied directly in previous researches. Using 2SLS method, the study found that these problems are interrelated and cannot be separated each other. Deindustrialization problems in Indonesia, which are explained by the decline of manufacturing exports, decline in manufacturing labor productivity, trade balance deficit and investment displacement from the tradable sector (manufacturing), are directly and indirectly affect exchange rate. The implication of this study is government should pay attention to Indonesian manufacturing sector in solving exchange rate problem."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Suwarman
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi kontribusi sektor industri manufaktur dalam perekonomian Indonesia. Melalui analisis perilaku variabel-variabel yang signifikan tersebut dapat diidentifikasi faktor-faktor apakah yang secara signifikan mendorong terjapdinya proses deindustrialisasi di Indonesia pada beberapa tahun terakhir.
Variabel terikat yang digunakan adalah pangsa nilai tambah sektor industri manufaktur dalam PDB. Sementara variabel-variabel penjelasnya adalah pendapatan per kapita, harga riil produk-produk manufaktur, pangsa pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) dalam PDB, pangsa nilai ekspor produk-produk manufaktur dalam PDB, pangsa nilai impor produk-produk manufaktur dalam PDB, pangsa neraca perdagangan produk-produk manufaktur dalam PDB, pangsa nilai impor bahan baku dalam PDB, dan pangsa nilai impor barang modal dalam PDB. Metode ekonometri yang digunakan adalah analisis kointegrasi dengan Metode Bounds Testing Cointegration pendekatan ARDL (Autoregressive Distributed Lag).
Hasil estimasi dua model penelitian menunjukkan dalam jangka panjang pendapatan per kapita, pangsa PMTDB dalam PDB, pangsa nilai ekspor produk manufaktur dalam PDB, pangsa neraca perdagangan produk manufaktur dalam PDB, dan pangsa nilai impor barang modal dalam PDB, berdampak positif terhadap kontribusi sektor industri manufaktur dalam PDB. Sedangkan harga riil produk manufaktur dan pangsa nilai impor produk manufaktur dalarn PDB berdampak negatif terhadap kontribusi sektor industri manufaktur dalam PDB. Sementara pangsa nilai impor bahan baku dalam PDB tidak memiliki hubungan jangka panjang dengan kontribusi sektor industri manufaktur dalam PDB.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia belum mencapai tahap perekonomian sangat maju, yang dicirikan dengan belum tercapainya suatu tingkat pendapatan per kapita titik balik (turning point) yang menyebabkan peningkatan pendapatan per kapita selanjutnya justru akan menurunkan kontribusi sektor industri manufaktur dalam PDB. Berdasarkan temuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa proses deindustrialisasi di Indonesia beberapa tahun terakhir bukanlah dampak alamiah dari keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia, melainkan Iebih disebabkan oleh berbagai goncangan (shock) terhadap sistem perekonomian.
Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah: perlu adanya kebijakan yang bersifat kompreliensif guna mengatasi sejumlah goncangan terhadap perekonomian, yang mendorong terjadinya proses deindustrialisasi di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, sejumlah goncangan (shock) tersebut adalah anjloknya total investasi kapital (PMTDB), menurunnya kinerja ekspor produk manufaktur Indonesia di pasar intemasional, membanjirnya impor produk manufaktur di pasar domestik, serta menu unnya impor barang modal.
Sejumlah artikel di media masa memang telah banyak membahas mengenai fenomena deindustrialisasi ini, termasuk mengenai faktor-faktor apa saja yang diduga mendorong terjadinya proses deindustrialisasi di Indonesia. Namun, artikel-artikel tersebut masih bersifat analisis deskriptif tanpa disertai pembuktian secara empiris. Berbeda dengan artikel-artikel di media masa tersebut. kesimpulan dan rekomendasi kebijakan dari hasil penelitian ini sudah didasarkan pada bukti empiris yang teruji secara ekonometri. Oleh karena itu, hasil penelitian ini mampu mempertegas sejumlah dugaan dan analisis deskriptif yang muncul di berbagai artikel di media masa tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Islami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat deindustrialisasi di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga mengukur signifikansi peran sektor pengolahan bagi produktivitas perekonomian total Indonesia dengan kerangka Kaldorian-Pascakeynesianisme. Identifikasi sifat deindustrialisasi negatif dilakukan dengan menganalisis tren kinerja nilai tambah, perdagangan, dan produktivitas tenaga kerja saat deindustrialisasi terjadi. Identifikasi sifat deindustrialisasi dini dilakukan dengan membandingkan puncak industrialisasi yang dicapai Indonesia dengan beberapa ambang batas yang mencerminkan secara historis rata-rata puncak industrialiasasi yang dialami negara-negara lain. Sedangkan untuk mengukur signifikansi peran sektor pengolahan bagi produktivitas total perekonomian Indonesia dilakukan analisis regresi. Penelitian ini menemukan bahwa perekonomian Indonesia mengalami deindustrialisasi negatif dan dini. Selain itu, ditemukan juga bahwa pengaruh positif sektor pengolahan bagi produktivitas total perekonomian Indonesia.

This study aims to identify the nature of deindustrialization in Indonesia. Furthermore, this study also measures the significance of manufacturing sector to total productivity of Indonesia based on Kaldorian-Postkeynesianism framework. Identification of negative deindustrialization is conducted by analyzing trend performances of value added, trade, and productivity of labor during deindustrialization. Identification of premature deindustrialization is performed by comparing the peak of industrialization experienced by Indonesia to the thresholds reflecting the average peaks of industrialization experienced by other economies historically. Furthermore, the regression analysis is conducted to measure the significance of manufacturing sector to total productivity of Indonesia's economy. This study finds that the Indonesia's economy is experiencing both negative and premature deindustrialization. In addition, this study also reveals that manufacturing sector has positive impact on total productivity of Indonesia's economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Natural disasters can be very devastating for the victims, so that the sooner they get back to their daily life and routine the easier for them to overcome the traumatic event of the disasters..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fajri Muharja
"Dampak ekstrim tsunami Aceh 2004, tidak hanya meningkatkan jumlah bantuan yang
masuk dari masyarakat lokal dan internasional tetapi juga sejumlah besar lembaga negara dan
lembaga bantuan bencana yang terlibat dalam penanggulangan bencana. Studi ini menganalisis
pengaruh berbagai jenis lembaga pelaksana bantuan dalam menentukan probabilitas pemulihan
ekonomi. Menggunakan kumpulan data unik penginderaan jauh (luar angkasa) yang
dikombinasikan dengan database Recovery Aceh Nias (RAN) dan PODES, untuk semua desa yang
terkena dampak selama proses tanggap bencana. Rata-rata piksel cahaya malam sebelum dan
sesudah bencana dari data luar angkasa digunakan dalam mengukur pencapaian pemulihan
ekonomi. Penelitian ini menemukan bahwa rata-rata waktu pemulihan ekonomi yang dicapai di
desa terdampak bencana adalah 17,51 bulan, hal ini cukup cepat dari perkiraan. Berdasarkan
metode survival analysis (estimasi Kaplan Meier dan Cox Proportional Hazard), ditemukan bahwa
peningkatan jumlah keberadaan donor-pelaksana, pelaksana internasional, dan pelaksana
pemerintah (BRR) dapat menentukan kecepatan pemulihan. Selain itu, kondisi awal karakteristik
geografis desa yang terkena dampak, dan modal sosial juga turut menentukan kemungkinan
pemulihan.

The extreme impact of the 2004 Aceh tsunami, not only boosted the amount of incoming
aid from local and international communities but also a large number of country institutions and
disaster aid agencies involved in disaster management. This study analyzes the influence of
different types of aid implementing agencies in determining the economic recovery probability.
Using the unique set of remote sensing data (outer space) in combination with Recovery Aceh
Nias (RAN) database and PODES, for all affected villages during the post-disaster response
process. The average of night-light pixels before and after the disaster of outer space data used to
measure the economic recovery achievement. We find that the average time the economic recovery
achieved in the disaster-affected village is 17.51 months, is quite fast from the forecast. Based on
the method of survival analysis (Kaplan Meier and Cox Proportional Hazard estimation), we found
that the increase on existence number of donor-implementers, international-implementers, and
government-implementers (BRR) can determine the speed of recovery. In addition, the initial
conditions of the affected village geographical characteristics, and social capital also contributes
in determining the probabilities of recovery
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>