Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Yohannes Bosco Andre Marvianta
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sejauh mana dampak hubungan antara kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, dan kualitas hasil terhadap kualitas jasa secara keseluruhan. Data dikumpulkan antara Mei sampai Juni 2003 dengan kuesioner. Kuesioner disebarkan dan terkumpul 150 sampel. Kuesioner berisi 29 item pernyataan tentang konstruk kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, kualitas hasil dan kualitas jasa. Data yang diperoleh diolah dengan analisis faktor dan analisis regresi.
Hasilnya menunjukkan bahwa sikap dan perilaku berpengaruh pada kualitas interaksi jasa. Kondisi suasana, desain fasilitas dan faktor sosial berpengaruh pada kualitas lingkungan fisik. Tangible/nyata kelihatan dan valence berpengaruh pada kualitas hasil. Berdasarkan jenis kelamin, perilaku dan suasana memiliki pengaruh dalam penilaian kualitas jasa. Berdasarkan angkatan kuliah mahasiswa, subdimensi perilaku, keahlian, faktor sosial dan valence memiliki perbedaan dalam penilaian tentang kualitas jasa. Berdasarkan mean/rata-rata, terdapat perbedaan mean di kesembilan subdimensi terhadap dimensi kualitas jasa.
Hal ini berarti sub-subdimensi tersebut harus diperhatikan oleh penyelenggara jasa agar konsumen memiliki penilaian yang positif terhadap organisasi. Sekalipun penilaian disetiap subdimensi memiliki penilaian positif, namun ternyata tidak selalu konsisten dengan penilaian secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan antara subdimensi-subdimensi terhadap dimensi kualitas jasa. Penelitian ini mencoba mengungkapkan dimensi kualitas jasa dengan model yang ditawarkan oleh Brady dan Cronin (2001), namun memiliki hasil yang jauh dari yang diduga dan diharapkan. Hal ini berarti penelitian-penelitian berikutnya dapat mencoba kembali model yang ditawarkan oleh Brady dan Cronin tersebut dalam situasi yang berbeda untuk menguji kesahihan dan konsistensinya model penelitian yang ditawarkan mereka.

The objective of this research analyze the impact of the relationship between the interaction quality, the physical environmental quality, and the outcome quality to the service quality overall. The data tobe collected between Mei until June 2003 with question sire among 150 samples. The data to be analyze with factor analysis and multiple regression.
The result shows that the attitude and the behavior influence the service interaction quality. The environment, the facility design and the social factor influence the physical environment quality. The tangible and the valence influence the outcome quality. Basic on sex, the behavioer and the environment influence the service quality. Basic on degree of students, the behavior sub-dimension, the skill, the social factor and the valence make different on the service quality. Basic on means, there is a different between nine sub-dimensions means with the service quality dimension.
It means the subdimensions should be attention by the service organization. It can give opportunity for the organization in the future. Though the value on every sub-dimension doesn't positive point, the value for all dimensions doesn't consistent It can be showed by the value between sub-dimensions with the service quality dimension overall.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudithia
"ABSTRAK
Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 8 juta jiwa pada tahun 2011, dimana jumlah limbah padat yang dihasilkan mencapai 6500 ton/hari. Salah satu elemen dalam sistem pengelolaan sampah di Jakarta adalah Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS), yang berfungsi sebagai lokasi penampungan sampah dan pemilahan sampah yang dapat didaur ulang. Lokasi TPS yang berdekatan dengan daerah pemukiman sering menimbulkan gangguan kenyamanan bagi warga sekitarnya. TPS merupakan salah satu potensi sumber bioaerosol di udara. Bioaerosol adalah suspensi partikel koloid padat atau tetesan cairan di udara yang mengandung serbuk sari atau mikroorganisme. Degradasi sampah organik secara alami adalah penyebab utama tingginya konsentrasi bioaerosol di sekitar TPS. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh komposisi sampah organik dan parameter fisik terhadap konsentrasi bakteri dan jamur selama proses penampungan dan pengangkutan sampah di TPS. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa konsentrasi bioaerosol di TPS sekitar 500 ? 4000 CFU/m3 saat hari penampungan sampah dan 1000 ? 5000 CFU/m3 saat hari pengangkutan sampah. Konsentrasi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi referensi di daerah pemukiman di Inggris dan Amerika. Selain itu, konsentrasi tersebut juga berada di atas hasil pengukuran konsentrasi bioaerosol di area pemukiman Kelurahan Manggarai dan Bukit Duri, sekitar 1300 ? 2500 CFU/m3. Oleh sebab itu, diperlukan upaya khusus untuk mengurangi persebaran bioaerosol di udara, seperti membangun dinding tambahan dan menempatkan sampah dalam karung maupun kantung plastik.

ABSTRACT
Jakarta is the largest city in Indonesia with a population more than 8 million (2011) where the amount of waste generated is approximately 6,500 tons/day. One of the elements in Jakarta waste management system is a transfer station, which functions as managing solid waste that can be recycled and reused. However, transfer station that is located in the surrounding settlement areas often cause disturbance to the residents nearby. Transfer station is a potential source of bioaerosol contaminants in the air. Bioaerosol are the suspension of solid colloidal particle or liquid particle contained pollen or microorganism. The natural organic waste decomposition is the major cause of the high bioaerosol concentration surrounding it. The objectives of this research are to study the effect of organic waste composition and the influence of air physical parameters to the fungi and bacteria concentration during storage and transporting of solid waste. It is found out that the bioaerosol concentrations inside of the transfer station are approximately 500 ? 4,000 CFU/m3 at storage day and 1,000 ? 5,000 CFU/m3 at transporting day. The results showed that these concentrations are higher than the average concentration at settlement areas in United Kingdom and United States. These concentrations are also higher than the reference concentration at residential areas in Manggarai and Bukit Duri Sub-District that is approximately 1,300 ? 2,500 CFU/m3. Consequently, it requires special techniques and efforts to reduce the concentration of bioaerosol such as building an additional wall and putting the waste into sack bags."
2012
S42110
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Erlinna
"Depok merupakan salah satu kota yang sebagian penduduknya masih menggunakan air bersih sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehariharinya. Hal ini dikarenakan PDAM Kahuripan yang merupakan milik kota Bogor belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Depok secara menyeluruh. Tidak terkecuali masyarakat di wilayah pemukiman sekitar TPA Cipayung Depok, mereka menggunakan air bersih untuk kegiatan sehari-hari tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Air bersih yang masih alami tanpa gangguan akibat kegiatan manusia kualitasnya belum tentu bagus. Terlebih lagi air bersih yang sudah tercemar oleh kegiatan manusia, salah satunya adalah pembuangan limbah padat ke area landfill. Penelitian pada air bersih ini dilakukan di wilayah pemukiman sekitar TPA Cipayung Depok dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari keberadaan TPA Cipayung Depok terhadap kualitas air bersih di wilayah sekitarnya. Pada penelitian ini paramter yang diteliti adalah besi, mangan, suhu, pH, dan DO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter besi dan mangan yang telah diperiksa berada di bawah baku mutu PP No 82 th. 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hal ini menandakan bahwa keberadaan TPA Cipayung Depok tidak menurunkan kualitas air bersih di wilayah sekitarnya karena kondisi fisik TPA Cipayung, kegiatan operasional, serta sarana penunjang yang mampu mencegah terjadinya pencemaran terhadap air bersih.

Depok is a city that most people still use groundwater as a source of water to meet daily needs. This is because the PDAM Kahuripan which is owned by the city of Bogor has been unable to meet the needs of society as a whole Depok. No exception to the public in residential areas around the landfill Cipayung Depok, they use ground water for their daily activities without prior processing. Pristine groundwater without interference from human activities is not necessarily good quality. Moreover groundwater contaminated by human activities, one of which is the disposal of solid waste to the landfill area. Research on ground water was conducted in residential areas around the landfill Cipayung Depok in order to determine the effect of the presence of TPA Cipayung Depok on the quality of groundwater in the surrounding area. In this study the parameter studied were iron, manganese, temperature, pH, and DO. The results showed that iron and manganese parameters that have been examined under the quality standard PP 82 th. 2001 on Water Quality Management and Air Pollution Control. This indicates that the presence of TPA Cipayung Depok not degrade groundwater quality in the surrounding area due to the physical condition of the landfill Cipayung, operational activities, as well as supporting facilities are able to prevent contamination of ground water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42021
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2009
KAMIMPT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional
050 KAM 1:2 (2009)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiqul Umam
"Kepindahan Kampus Universitas Indonesia ke Depok (1987) menyebabkan Perubahan terhadap masyarakat sekitarnya, baik fisik maupun sosial budaya. Kehadiran kampus baru ini menjadi daya tarik kaum pendatang untuk berdiam dan berusaha dalam bidang-bidang usaha yang ada kaitannya dengan kehidupan kampus. Interaksi sosial terjadi antara penduduk asli setempat (betawi) dengan kaum pendatang dan civitas akademika UI. Akibatnya terjadi perubahan-perubahan daalm diri masyarakt setempat. Penduduk setempat cenderung kurang berhasil menikmati kehadiran kampus dari sudut ekonomi karena kalah dengan kaum pendatang yang lebih siap. Namun perluasan visi mengenai pendidikan dan kegiatan keagamaan yang mekat merupakan dampak positif.
Pembangunan di kawasan sekitar kampus cenderung mulai melanggar tata ruang yang ada, yang pada akhirnya kelak akan berbalik merugikan penduduk setempat itu sendiri. Kepekaan sosial mahasiswa UI terlihat sangat kurang dalam upaya membimbing masyarkat sekitarnya menuju peningkatan kualitas kehidupan. Banyak penduduk Betawi mulai menyingkit dari daerah sekitar kampus karena tak mampu mengikuti gerak kampus sementara harga jual tanah miliknya cukup merangsang mereka untuk menjual tanah tersebut. Akhirnya terjadi marginalisasi penduduk Betawi di sekitar kampus."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alika Atyanta
"ABSTRACT
Persepsi keamanan merupakan kunci dari bagaimana individu mampu beraktivitas secara produktif. Mengukur persepsi keamanan dari sisi perilaku lebih tepat dilakukan dengan cara mengukurnya dari sisi perceived danger, sebab individu baru akan memperlihatkan respon perilaku ketika adanya bahaya. Penelitian dengan desain non-eksperimental dan sifat korelasional ini bertujuan untuk melihat prediksi faktor penanda fisik lingkungan (concealment, entrapment, dan pencahayaan) kampus UI Depok terhadapperceived danger mahasiswa S1 Universitas Indonesia (UI) terhadap lingkungan kampus UI Depok. Sampel berasal dari seluruh angkatan dan seluruh fakultas di UI (N=309), yang diminta untuk menilai penanda fisik lingkungan beberapa area di UI dan juga mengisi kuesioner Item Perceived Danger yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Hasil utama dari penelitian ini adalah concealment merupakan penanda fisik yang dianggap menjadi prediktor terkuatperceived danger mahasiswa UI. Selain itu, satu penanda fisik lingkungan dengan tingkat berbeda (misal, concealment tinggi dan rendah) di dua area dengan tingkat dua penanda fisik yang sama (entrapment tinggi dan pencahayaan rendah), dapat menghasilkan perbedaan signifikan pada perceived danger mahasiswa. Diskusi dan saran akan dipaparkan di bagian akhir penelitian ini.

ABSTRACT
Perceived safety is the key of how individuals are able to work productively. To measure perceived safety in terms of behavior, it will be more appropriate to measure it from the perceived danger side because someone would show response in overt behavior when there is danger. This non-experimental and correlational research aims to look at the predictions of environmental physical factors (concealment, entrapment, and lighting) of UI Depok campus on the perceived danger of University of Indonesia (UI) S1 students on the UI Depok campus environment. Samples from all year class and faculties at UI (N = 309), who gave an assessment of the physical assessment of the environment at UI and also filled out the Item Perceived Danger questionnaire that had been translated into Indonesian. The main results of this study is concealment is the strongest environmental physical cues predictor of the perceived danger of UI students. In addition, one environmental physical cue with different levels (e.g. high and low concealment) in two areas with the same level of two environmental physical cues (high traps and low lighting), can produce significant differences in the perceived danger of students. Discussions and suggestions will be presented at the end of this study. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>